Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Ibrahim Isra
"Tulisan ini membahas hubungan tekanan kelompok sebaya (peer group) terhadap
gejala perilaku makan menyimpang pada remaja SMA di Jakarta. Banyak studi lain
yang mengkaji hal serupa, namun kajian yang membahas permasalahan perilaku
makan menyimpang secara sosiologis masih sangat minim. Ketika studi lain hanya
memfokuskan pada jenis kelamin perempuan saja, dalam tulisan ini jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan) digunakan sebagai variabel kontrol. Studi sebelumnya yang
hanya berfokus pada perempuan memiliki kelemahan karena kelompok sebaya tidak
hanya memengaruhi perilaku remaja perempuan, tetapi juga memengaruhi laki-laki.
Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa kelompok sebaya dapat memengaruhi
munculnya gejala perilaku makan menyimpang pada remaja SMA di Jakarta, baik pada
laki-laki maupun perempuan. Tulisan ini merupakan hasil studi yang menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (stratified
random sampling) sebanyak 235 siswa salah satu SMA negeri di Jakarta. Tulisan ini
mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan kelompok sebaya terhadap
gejala perilaku makan menyimpang pada remaja SMA di Jakarta, di mana laki-laki
lebih terpengaruh oleh pesan (message) dari kelompok sebayanya, sedangkan perempuan
lebih kuat terpengaruh oleh interaksi dan likeability.
This article discusses the correlation between peer group pressure and eating disorder
behavior symptoms in Jakarta Senior High School students. Many of studies talk about
it, but the discussion about eating disorder behavior on sociology was rarely found. In
this article, gender was used as a control variable while many of studies only focused on
the woman. The earlier studies that only focused on female have a lack of peer group
inf luence analysis because it is biased. Therefore the author argues that peer group
pressure influences the emergence of eating disorder behavior symptoms not only to
female students but also to male students. This article was written based on a study
which uses quantitative methods with stratified probability random sampling on 235
students from a state senior high school in Jakarta. This article shows that there is a
correlation between peer group pressure on eating disorder behavior in Jakarta senior
high school students where male students more influenced by the message from his peer
group, while female students more influenced by interaction and likeability."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Pusat Kajian Sosiologi, LabSosio, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Anindya Nariswari Rokhanan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran mindful eating terhadap kecenderungan binge eating pada dewasa muda di masa pandemi COVID-19. Total partisipan pada penelitian ini berjumlah 118 partisipan dengan rentang usia dewasa muda, yaitu 19-40 tahun serta berdomisili dan berkewarganegaraan Indonesia. Pengukuran mindful eating menggunakan alat ukur Mindful Eating Questionnaire (MEQ) sedangkan kecenderungan binge eating diukur menggunakan Binge Eating Scale (BES). Kedua alat ukur tersebut sudah diadaptasi dan sudah pernah digunakan dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mindful eating memiliki peran yang signifikan terhadap kecenderungan binge eating (R2= 0.262; F(1,116) = 41.102, p < 0.05).

This study was conducted to determine the role of mindful eating on binge eating propensity in young adults during COVID-19 pandemic. The total participants in this study amounted to 118 participants with an age range of young adults (19-40 years), also domiciled and citizens of Indonesia. Mindful eating was measured using the Mindful Eating Questionnaire (MEQ) while binge eating propensity was measured using the Binge Eating Scale (BES). Both instruments have been adapted and have been used in Indonesian. The results of this study indicate that mindful eating has a significant role in binge eating propensity (R2 = 0.262; F(1.116) = 41.102, p < 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Safira Salsabiela
"Emotional eating didefinisikan sebagai kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang umumnya tinggi gula, garam, dan lemak, secara berlebih, sebagai respons atas emosi negatif yang dirasakan. Emotional eating yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku makan menyimpang seperti bulimia nervosa dan binge-eating disorder, obesitas, penyakit kardiovaskuler, serta diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi stres, kecemasan, stresor perkuliahan, penggunaan media sosial, riwayat terkonfirmasi positif COVID-19 pada individu dan anggota keluarga, serta mindfulness dengan kejadian emotional eating pada 106 mahasiswi tingkat akhir S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia selama pandemi COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20,8% responden mengalami emotional eating. Terdapat perbedaan rata-rata skor yang signifikan antara penggunaan media sosial (p-value = 0,029) dan observing facet (p-value = 0,032) terhadap emotional eating. Individu dapat lebih mengenali pemicu dan coping strategies yang tepat untuk mengatasi emosi negatif, menggunakan media sosial secara bijak, serta menerapkan mindful eating. Pemerintah dapat lebih meningkatkan dukungan dan kolaborasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu gangguan perilaku makan di masyarakat. Departemen Gizi FKM UI diharapkan dapat mencantumkan skrining perilaku makan menyimpang dalam salah satu aspek pengkajian riwayat asupan pada “Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)”.

Emotional eating is defined as the tendency to excessively consuming food which often high in sugar, salt, and fat levels in response to negative emotions. Uncontrolled emotional eating will increase the risk of eating disorders such as bulimia nervosa and binge-eating disorder, obesity, cardiovascular diseases, and type II diabetes. This study aims to find out about the relationship between perceived stress, anxiety, academic stressors, social media engagement, COVID-19 infection history, and mindfulness with emotional eating among 106 final year undergraduate female students of the Faculty of Public Health Universitas Indonesia during the COVID-19 pandemic in 2021. This cross-sectional quantitative study shows that there are about 20,8% of respondents who has an emotional eating tendency. There are significant differences between social media engagement (p-value = 0,029) and observing facet (p-value = 0,032) with emotional eating. Young adults should discover more about their triggers and positive coping strategies, use social media wisely, and eat mindfully. The government should enhance their supports and collaborations to raise awareness about the disordered eating behavior in the population. The Nutrition Department of FPH UI is suggested to include the “eating disorders screening” in the dietary history assessment aspect of the “Nutrition Care Process (NCP)”."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Vidya
"Peningkatan prevalensi Perilaku Makan Menyimpang (PMM) baik secara global maupun nasional merupakan masalah yang cukup besar. PMM yang terjadi saat masa remaja dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, berupa terhambatnya perkembangan pubertas, defisiensi zat gizi mikro, depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan obat-obatan dan gangguan kepribadian komorbid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media komik terhadap kecenderungan PMM pada remaja perempuan di SMA WR. Supratman 2 Medan. Media komik yang diberikan berbentuk webtoon. Penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimen, yang dilakukan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara tidak acak. Total sampel yang digunakan adalah sejumlah 63 siswi. Hasil penelitian diperoleh melalui kuesioner secara daring, menunjukan adanya pengaruh media komik terhadap perubahan pengetahuan PMM setelah diberikan media komik pada kelompok perlakuan (nilai p= 0,032). Akan tetapi, variabel kecenderungan PMM, kepuasan terhadap tubuh serta citra tubuh tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah diberikan media komik maupun tidak diberikan media komik. Peningkatan prevalensi PMM pada remaja perempuan karena faktor-faktor eksternal seperti sosial-budaya, dan perkembangan teknologi, sehingga perlu dilakukan pencegahan PMM. Dari hasil penelitian ini, komik dapat digunakan sebagai materi tambahan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai PMM, namun tetap diperlukan kelas interaktif agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif terkait pencegahan PMM.

The increasing prevalence of eating disorders globally and nationally in Indonesia is a big problem. Eating disorders that occur during adolescence could have a negative impact on physical and mental health, like delayed pubertal development, micronutrient deficiencies, depression, anxiety disorders, drug abuse and comorbid personality disorders. This study aims to determine the effect of comics as a media on adolescent girls' eating disorders at WR. Supratman 2 High School in Medan. The comic media provided is in the form of a webtoon. The study used a quasi-experimental design, which was carried out in the treatment group and the control group non randomly, with the total sample being 63 female students. The results is provided through online questionnaire showed that there was an effect of comic media on knowledge related to eating disorder changes after being given comics to the experimental group (p value = 0.032). However, the variabels of eating disorders tendency, body satisfaction and body image did not experience significant changes after being given comic media or not. The increase of eating disorder prevalence in adolescent girls is due to external factors such as social- culture, and technological developments, so it is necessary to have eating disorder prevention. From the results of this study, comics can be used as an additional material to increase knowledge related to eating disorders, but interactive classes are still needed in order to provide more effective results related to eating disorder prevention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library