Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haniya Mufida Zahra
"Penuaan menyebabkan kemunduran fungsi tubuh lansia, termasuk perubahan otot yang dapat memicu masalah keseimbangan. Ketidakseimbangan merupakan faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan jatuh pada kelompok usia lanjut. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada tiga lansia berjenis kelamin perempuan dengan diagnosis keperawatan utama risiko jatuh. Intervensi keperawatan utama yang diberikan adalah Ergo Care Heel Raise Exercise (ECHRE). Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Ergo Care Heel Raise Exercise sebagai bagian dari asuhan keperawatan pada lansia dengan risiko jatuh di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas Metode yang digunakan adalah case report. Intervensi diberikan 4 kali dalam seminggu selama 3 minggu dengan durasi 15—30 menit. Penerapan Ergo Care Heel Raise Exercise terbukti efektif meningkatkan keseimbangan pada lansia yang berisiko jatuh. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan signifikan pada hasil skor Timed Up and Go (TUG) setelah latihan dilakukan. Adanya hasil tersebut diharapkan Ergo Care Heel Raise Exercise dapat diterapkan pada asuhan keperawatan sebagai terapi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh lansia.

Aging leads to the decline of physical functions in the elderly, including muscle changes that can trigger balance issues. Imbalance is a primary risk factor that increases the likelihood of falls in older adults. The author provided nursing care to three elderly women with a primary nursing diagnosis of fall risk.. The main intervention was Ergo Care Heel Raise Exercise (ECHRE). This study aims to analyze the implementation of ECHRE as part of nursing care for elderly individuals at risk of falling at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. The method used is a case report, with interventions conducted 4 times per week over 3 weeks, lasting 15-30 minutes each session. The application of ECHRE has proven effective in improving balance in elderly individuals at risk of falling, as evidenced by a significant improvement in Timed Up and Go (TUG) scores after the exercise was performed. These findings suggest that ECHRE can be adopted in nursing care as an alternative therapy to enhance balance in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nopitri
"Lansia dengan infeksi COVID-19 menunjukkan manifestasi klinis dan psikologis yang saling berpengaruh terhadap prognosis perkembangan penyakit pada lansia. Laporan kasus ini ditulis menggunakan studi kasus dengan tujuan memberikan studi deskriptif untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi klinis dan psikologis lansia penderita COVID-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Manifestasi klinis yang muncul pada keempat pasien lansia yang terinfeksi COVID-19 yang dikelola selama berdinas di IGD secara klinis ditemukan kesulitan bernapas, terdapat penggunaan otot bantu napas, pergerakan dada simetris, suara paru sonor, terdengar suara ronchi pada pemeriksaan auskultasi, peningkatan frekuensi napas, peningkatan nadi, penurunan saturasi oksigen dalan darah, hasil analisa gas darah yang menunjukan adanya asidosis respiratorik dan gambaran rontgen torak yang menunjukkan adanya gambaran pneumonia. Kondisi psikologis yang muncul pada lansia antara lain kecemasan, tidak tenang, perasaan kesepian, ketakutan yang berlebihan sehingga tidak mau mengikuti prosedur tindakan yang diberikan dan ungkapan ketidaktahuan tentang kondisi penyakitnya saat ini. Manifestasi psikologis yang muncul pada keempat pasien lansia dengan COVID-19 dapat mempengaruhi perubahan tanda-tanda vital pada pasien lansia tersebut diantaranya peningkatan nadi dan peningkatan frekuensi pernapasan. Tenaga kesehatan mempunyai peranan penting untuk memberikan dukungan semangat agar lansia lebih tenang dan mau mengikuti program pengobatan yang diberikan dengan lebih sering berada dekat lansia dan memberikan penjelasan terkait kondisi yang sedang dialami lansia tersebut. Tatalaksana untuk mengatasi gejala klinis yang muncul dengan pemberian terapi oksigen, monitoring hemodinamik pasien lansia dengan COVID-19. Kehadiran tenaga kesehatan di samping pasien lansia dan pemberian informasi dan edukasi terkait kondisi penyakit yang dialami lansia saat ini merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental dari lansia yang mengalami infeksi COVID-19 sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia.

The elderly with COVID-19 infection show clinical and psychological manifestations that mutually influence the prognosis of disease progression in the elderly. This case report was written using a case study with the aim of providing a descriptive study to identify and describe the clinical and psychological conditions of the elderly with COVID-19 undergoing treatment at the hospital. Clinical manifestations that appeared in the four elderly patients infected with COVID-19 who were managed during service in the ER were clinically found to have difficulty breathing, there was use of accessory muscles for breathing, symmetrical chest movement, resonant lung sounds, crackles on auscultation, increased respiratory rate, increased pulse, decreased oxygen saturation in the blood, results of blood gas analysis which showed respiratory acidosis and chest X-ray showing pneumonia. Psychological conditions that arise in the elderly include anxiety, restlessness, feelings of loneliness, excessive fear so that they do not want to follow the given action procedures and expressions of ignorance about their current disease condition. Psychological manifestations that appear in the four elderly patients with COVID-19 can affect changes in vital signs in these elderly patients, including an increase in pulse and an increase in respiratory rate. Health workers have an important role to provide encouragement so that the elderly are calmer and willing to follow the treatment program provided by being near the elderly more often and providing explanations regarding the conditions that the elderly are experiencing. Management to overcome clinical symptoms that arise by giving oxygen therapy, hemodynamic monitoring of elderly patients with COVID-19. The presence of health workers in addition to elderly patients and the provision of information and education related to disease conditions experienced by the elderly are currently an important part in improving the physical and mental health of the elderly who experience COVID-19 infection so as to improve the quality of life in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: EGC, 1999
362.172 KOL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Wiyono
"Penelilian ini merupakan penelitian dengan desain fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan ketergantungan tinggi di rumah, Kota Malang. Jawa Timur. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang merawat lansia dengan ketergantungan tinggi di keluarga Kota Malang Jawa Timur. Jumlah informan penelitian ini adalah 8 orang anggota keluarga yang menjadi pemberi asuhan utama pada lansia di keluarga yang ditentukan dengan convenience sampling. Untuk analisa data menggunakan langkah-langkah dari Colaizzi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa alasan keluarga merawat lansia di rumah terdiri dari 3 tema yaitu alasan keluarga merawat lansia di rumah, alasan utama merawat, alasan penunjang merawat; respon keluarga dalam merawat lansia terdiri dari 6 tema yaitu, kegiatan merawat, persepsi selama merawat, kaping selama merawat. dukungan selama merawat masalah selama merawat dan upaya selama merawat dampak terhadap keluarga selama merawat lansia terdapat 2 tema perubahan dalam keluarga berupa perubahan peran, fungsi keluarga dan tugas keluarga dan dampak pada pemberi asuhan informal; makna dari pengalaman merawat lansia terdapat 1 tema : perubahan sikap menjadi lebih sabar dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan keluarga selama merawat lansia terdapat 1 tema : sumber kebutuhan pelayanan kesehatan. Bagi perawat yang melakukan pendampingan keluarga perlu mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, dinamika yang terjadi dalam keluarga berkaitan dengan budaya setempat dan bagi pengambil kebijakan untuk memprioritaskan keluarga yang merawat lansia di rumah dalam pengembangan program pelayanan kesehatan lansia. Usulan penelitian selanjutnya diantarnnya membandingkan atau mengetahui hubungan berbagai macam variabel yang muncul sebagai tema-tema dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T21868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafirah Nurlailani
"Keluarga mempunyai peran sebagai caregiver. Caregiver dalam keluarga berfungsi untuk mendukung kesehatan anggota keluarga. Setiap individu memiliki kualitas hidup yang dinilai dari empat dimensi yaitu kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Lansia cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih rendah karena adanya suatu penyakit yang dialami seperti diabetes. Peran keluarga sebagai caregiver dianggap dapat menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran keluarga sebagai caregiver dan kualitas hidup lansia dengan diabetes. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan uji chi square dengan pendekatan cross-sectional, dengan teknik total sampling dan melibatkan 94 lansia yang didapatkan melalui skrining. Instrumen yang digunakan untuk mengukur peran keluarga sebagai caregiver adalah kuesioner peran keluarga sebagai caregiver dan kualitas hidup lansia diukur menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara peran keluarga sebagai caregiver dengan kualitas hidup lansia diabetes (p value < 0,05). Oleh karena itu, diharapkan keluarga lebih aktif dalam mendampingi lansia, dan menjaga komunikasi pada lansia.

Families have a role as caregivers. Caregivers in the family function to support the health of family members. Each individual has a quality of life that is assessed from four dimensions, namely physical, psychological, social and environmental health. The elderly tend to have a lower quality of life due to an experienced disease such as diabetes. The role of the family as a caregiver is considered to be one of the factors to improve the quality of life of the elderly. This study aims to identify the relationship between the role of the family as a caregiver and the quality of life of the elderly with diabetes. The method used to analyze the data was the chi square test with a cross-sectional approach, with a total sampling technique and involving 94 elderly people obtained through screening. The instrument used to measure the role of the family as a caregiver is the family role questionnaire as a caregiver and the quality of life of the elderly is measured using the World Health Organization Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the role of the family as a caregiver and the quality of life of the elderly with diabetes (p value <0.05). Therefore, it is hoped that families will be more active in assisting the elderly, and maintain communication with the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewita Zahra Nur Azizah
"Stroke adalah salah satu penyebab utama ketidakmampuan pada lansia, yang dapat menurunkan tingkat kemandirian dalam menjalani aktivitas sehari-hari (ADL). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian lansia dengan stroke yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Responden penelitian ini terdiri dari 92 lansia dengan stroke beserta keluarga yang mendampinginya, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terkait dukungan keluarga dan tingkat kemandirian lansia, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lansia dengan stroke memiliki tingkat kemandirian ketergantungan ringan (43,5%) dan sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga dengan kategori baik (55,4%). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat kemandirian lansia dengan nilai p = 0,048. Dukungan keluarga yang baik, meliputi dukungan emosional, penghargaan, informasi, dan instrumental, berperan penting dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan lansia untuk menjalani aktivitas sehari-hari secara lebih mandiri. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan keterlibatan keluarga dalam proses rehabilitasi lansia dengan stroke, serta perlunya edukasi berkelanjutan bagi keluarga untuk mendukung pemulihan pasien secara optimal.

Stroke is one of the leading causes of disability among the elderly, which can reduce their level of independence in performing activities of daily living (ADL). This study aims to analyze the relationship between family support and the level of independence of elderly stroke patients hospitalized at Jakarta Timur Hospital. The research method used is an analytical study with a cross-sectional design. The study respondents consisted of 92 elderly stroke patients and their accompanying family members, selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires measuring family support and the level of independence of the elderly and analyzed using the Chi-Square test. The results of the study showed that the majority of elderly stroke patients had a mild dependency level (43.5%), and most received good family support (55.4%). Statistical analysis indicated a significant relationship between family support and the level of independence of elderly stroke patients, with a p-value of 0.048. Good family support, including emotional, appreciation, informational, and instrumental support, plays an important role in enhancing the motivation and abilities of elderly individuals to perform daily activities more independently. This study recommends increasing the involvement of families in the rehabilitation process of elderly stroke patients and the need for ongoing education for families to optimally support patient recovery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewita Zahra Nur Azizah
"Stroke adalah salah satu penyebab utama ketidakmampuan pada lansia, yang dapat menurunkan tingkat kemandirian dalam menjalani aktivitas sehari-hari (ADL). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian lansia dengan stroke yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Responden penelitian ini terdiri dari 92 lansia dengan stroke beserta keluarga yang mendampinginya, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terkait dukungan keluarga dan tingkat kemandirian lansia, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas lansia dengan stroke memiliki tingkat kemandirian ketergantungan ringan (43,5%) dan sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga dengan kategori baik (55,4%). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat kemandirian lansia dengan nilai p = 0,048. Dukungan keluarga yang baik, meliputi dukungan emosional, penghargaan, informasi, dan instrumental, berperan penting dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan lansia untuk menjalani aktivitas sehari-hari secara lebih mandiri. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan keterlibatan keluarga dalam proses rehabilitasi lansia dengan stroke, serta perlunya edukasi berkelanjutan bagi keluarga untuk mendukung pemulihan pasien secara optimal.

Stroke is one of the leading causes of disability among the elderly, which can reduce their level of independence in performing activities of daily living (ADL). This study aims to analyze the relationship between family support and the level of independence of elderly stroke patients hospitalized at Jakarta Timur Hospital. The research method used is an analytical study with a cross-sectional design. The study respondents consisted of 92 elderly stroke patients and their accompanying family members, selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires measuring family support and the level of independence of the elderly and analyzed using the Chi-Square test. The results of the study showed that the majority of elderly stroke patients had a mild dependency level (43.5%), and most received good family support (55.4%). Statistical analysis indicated a significant relationship between family support and the level of independence of elderly stroke patients, with a p-value of 0.048. Good family support, including emotional, appreciation, informational, and instrumental support, plays an important role in enhancing the motivation and abilities of elderly individuals to perform daily activities more independently. This study recommends increasing the involvement of families in the rehabilitation process of elderly stroke patients and the need for ongoing education for families to optimally support patient recovery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwi Anggara
"Penurunan fungsi tubuh pada lansia terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Lansia akan mengalami berbagai masalah kesehatan dan akan menyebabkan penurunan status fungsional dan mengurangi tingkat kemandirian lansia. Keluarga dapat memberikan dukungan yang efektif bagi lansia dalam mempertahankan kesehatan fisik dan mentalnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan dukungan keluarga dengan kemandirian pada lansia. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel secara random sampling dengan jumlah sampel 102 orang lansia beserta keluarga. Pengukuran tingkat kemandirian lansia di ukur dengan instrumen Katz Index. Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga, emosional, penghargaan, dan informasi dengan kemandirian lansia (p<0,05), dan menunjukan tidak adanya hubungan antara dukungan instrumental dengan kemandirian lansia (p>0,05).
Dapat disimpulkan bahwa kemandirian yang tinggi pada lansia disebabkan karena adanya dukungan keluarga yang baik. Saran dari penelitian ini yaitu perawat dapat memberikan edukasi kepada keluarga tentang cara perawatan lansia di rumah untuk lansia dengan kemandirian lemah.

Decreased function of the body in elderly occurs along with increasing age. Elderly will experience a variety of health problems and will cause a decrease in functional status and reduce the degree of independence of the elderly. Families can provide effective support for the elderly in maintaining physical and mental health.
The research purposed to determine the relationship between family support to the independence of the elderly. This type of research is quantitative study with cross-sectional approach. Sampling by simple random sampling with a sample of 102 elderly people and their families. Measuring the level of independence of elderly measured by the instrument Katz Index. Data analysis using chi-square test.
These results of study indicate there is a significant correlation between family support, emotional, awards, and information with the independence of the elderly (p<0,05), and showed no correlation between instrumental support with the independence of the elderly (p>0,05).
It can be concluded that the independence is high in the elderly due to a good family support. Suggestions from this research that nurses can provide education to families about how the elderly care home for elderly people with low self-reliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library