Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syawaludin Syofyan
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik sistem Jawa-Bali yang demikian tinggi dalam menghadapi PJPT II mendatang, kendala-kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan dana untuk pembangunan pembangkit baru, keterbatasan cadangan sumber daya alam, serta tuntutan masyarakat akan pembangunan berwawasan lingkungan.

Manajemen Sisi Kebutuhan (DSM) merupakan suatu konsep yang dapat dimanfaatknn dalam perencanaan dan pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang, khususnya untuk menekan kebutuhan energi listrik dan mengurangi beban puncak, sehingga memberi peluang penghematan dana investasi.

Salah satu konsep DSM adalah Konservasi Energi di sisi pelanggan, yaitu dengan meningkatkan effisiensi sistem peralatan pelanggan, melalui pemanfaatan lampu hemat energi (ME) pada sektor residensial dan pengontrolan beban dengan pengaturan putaran kerja sistem pengkondisian udara ruangan (sistem AC) pads sektor komersial.

Dengan metode Analisa Manfaat/Biaya (Benefit/Cost Anasis), akan dihitung dan dianalisa potensi sektoral serta kelayakan program DSM pada pelanggan sektor residensial dan sektor komersial di sisi pelanggan dan perusahaan listrik. Untuk menilai manfaat program DSM secara keseluruhan akan dihitung dan dianalisa proyeksi besarnya penghematan energi, penurunan beban puncak dan pendanaannya untuk kunin waktu 1.0 tahun mendatang.

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan masukan dalam perencanaan dan pengembangan sistem kelistrikan Jawa-Bali.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Agustian
Abstrak :
Metode manajemen energi untuk konservasi energi Listrik menghasilkan program. pengoperasian sistem yang efisien. Hanya pada kenyataannya, keberhasilan pelaksanaan manajemen energi sangat tergantung pada perilaku manusia. Sehingga program pengoperasian sistem yang efisien tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Perangkat manajemen energi berupa sistem otomatisasi dari sistem komsumsi energi listrik akan melengkapi matode manajemen energi untuk memperolehhasil optimum. Perangkat ini menggantikan peran manusia dan mengurangi aspek perilaku manusia dalam melaksanakan program pengoperasian sistem yang efisien. Perangkat manajemen energi terdiri perangkat keras berupa koordinasi antara sensor, kontrol dan aktuator, serta perangkat lunak yang menentukan kerja dari perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari beberapa program yang berdiri sendiri, seperti program enthalpi untuk mengatur temperatur dan kelembaban ruangan, program start dan stop yang optimum dan lainnya. Sinyal masukan dan keluaran akan diterima dan dikirim ke sensor dan aktuator dari perangkat keras. Pada gedung pekantoran, sistem tata udara dan sistem penerangan mengkonsumsi sekitar 60 dan B5 persen dari seluruh konsumsi energi listrik. Sehingga dengan menggunakan perangkat manajemen energi pada kedua sistem konsumsi energi listrik diatas akan menghasilkan penghematan yang besar, Studi lapangan pada gedung Bank BNI-46 memberikan contoh pemakaian metode dan perangkat manajemen energi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Pudji Muljanto
Abstrak :
Penggunaan pompa air listrik satu fasa sebagai turbin-generator pembangkit listrik pikohidro menguntungkan untuk digunakan karena murah, sederhana, kokoh, mudah dipasang dan mudah dibeli di mana-mana. Sesuai standard yang berlaku pembangkit listrik harus memiliki luaran tegangan dan frekuensi dengan rentang kesalahan tunak yang aman dalam mensuplai peralatan. Untuk memenuhi kriteria ini terdapat beberapa masalah, antara lain; pompa air yang digunakan sebagai turbin tidak dilengkapi dengan pengendali putaran, pabrikan pompa tidak menyediakan data model dinamik dari pompa air untuk mode operasi turbin, serta efek cross-coupling antara loop pengendali tegangan dan loop pengendali frekuensi. Dalam penelitian ini permasalahan pengendalian frekuensi diselesaikan dengan menerapkan metode Electric Balanced Load, masalah penentuan model dinamik diselesaikan dengan metode estimasi data-driven, dan masalah efek cross-coupling diselesaikan dengan menambahkan blok decoupling pada model sistem pengendali. Ketiga solusi ini diimplementasikan dalam bentuk desain pengendali frekuensi dan tegangan menggunakan pengendali PID ganda. Pemilihan nilai parameter PID yang tepat, menghasilkan respons tegangan dan frekuensi luaran pembangkit yang dapat memenuhi persyaratan yang berlaku. Dari beberapa skenario simulasi menggunakan Matlab Simulink menghasilkan nilai kesalahan tunak tertinggi pada luaran frekuensi dan tegangan masing-masing 0,0008 pu dan 0,0015 pu serta settling time masing-masing 15 detik dan 11 detik. Dengan menambahkan modul pengendali tegangan dan frequensi seperti yang diterapkan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pompa air listrik kapasitas 250-watt secara teknis layak untuk dikembangkan sebagai turbin-generator pembangkit listrik pikohidro dengan nilai toleransi tegangan dan frekuensi luaran generator yang aman untuk konsumsi peralatan listrik rumah tangga.
The use of a single-phase electric water pump as a picohydro turbine-generator is advantageous tobe use because it is cheap, simple, sturdy, easy to install and easy to purchase. The Electric Power Generation which supplying the electric power to the consumer must have the quality of Voltage and Frequency comply to a specific standard code. The standard code mentioned that the power generation must have an output voltage within tolerance +/-10% and the frequency tolerance within -5% and +10%. To meet these criteria, this system has several problems such as; the water pump which used as the turbine do not equipped with mechanical governor, the pump manufacturer does not provide dynamic model data for the turbine operating mode, and the effect of cross-coupling between the voltage control loop and the frequency control loop. In this research, frequency control problems are solved by applying the Electric Balanced Load method, the problem of determining the dynamic model is solved by the Data-Driven Estimation method, and the problem of Cross-coupling effects solved by adding the Decoupling Blocks Compensator in the Dynamic Model Block of the Controller. These three solutions are implemented in the form of a Frequency and Voltage Controller design by using a dual PID controller. The selection of the right PID parameter values resulting a voltage and frequency output response of the generator which meet the requirements of the applicable standard code. From the simulation scenarios by using Matlab Simulink resulting a highest Steady State Error value of generator voltage and frequency 0,0008 pu and 0,0015 pu respectively as well as settling time 15 second and 11 second. Based on the results of the simulation study it can be concluded by added such frequency and voltage controller the single phase 250-watt electric water pump used in this study technically feasible to be developed as a turbinegenerator in a picohydro power plant.
Universitas Indonesia, 2019
D2710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Arifin Chandra
Abstrak :
Pengendali faktor daya untuk penggunaan listrik rumah adalah alat yang secara otomatis mengendalikan faktor daya untuk tetap bernilai satu atau mendekati nilai satu dan hanya dapat digunakan dalam jaringan listrik satu fase skala penggunaan rumah tangga dengan cara menghitung pemakaian beban listrik, tegangan listrik dan faktor daya sebelum dikompensasi secara terus menerus untuk menentukan besarnya nilai kapasitansi yang harus digunakan sebagai kompensator beban induktif. Dalam tugas akhir ini dibuat pengendali faktor daya untuk penggunaan listrik rumah berfase tunggal tegangan 220V/50Hz dengan daya maksimum 2200 VA yang mampu mengendalikan faktor daya jala - jala listrik tetap berada dalam jangkah 0,93 sampai 1 dan alat pengendali faktor daya ini diharapkan dapat direalisasikan penggunaannya oleh masyarakat luas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Prasetio
Abstrak :
Konservasi energi dalam dunia industri otomotif belum menjadi aktivitas yang dijalankan dengan konsisten sebagai tindakan praktis dalam usaha menekan rugirugi dan penghematan energi listrik serta mengurangi biaya produksi. Dalam proses produksinya, pelaku sektor industri masih menggunakan energi listrik tanpa terlalu memperhatikan peluang-peluang penghematannya. Penelitian ini membahas aktivitas-aktivitas pelaksanaan konservasi energi listrik di industri otomotif yang meliputi audit energi serta peluang penghematan energi dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien baik secara teknis maupun ekonomis. Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik secara efisiensi tinggi melalui langkah-langkah penurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan. Fase-fase yang lengkap untuk melakukan manajemen energi ada tiga tahapan, yaitu: fase pendahuluan, fase audit dan analisis, serta fase pelaksanaan. PT.ADM PP, yang memproduksi body kendaraan bermotor, pasokan energi listriknya berasal gardu distribusi PK 87 dan PK 79 yang memiliki kapasitas masing-masing 3895 kVA serta genset 1000 kVA dan 500 kVA sebagai suplai listrik cadangan. Sistem distribusinya terbagi ke tujuh LVMDP untuk memberi energi ke fasilitas-fasilitas utama produksi yakni shearing line, press line, welding line, die maintenance facility, finish parts warehouse, dan inline packing. Konservasi energi listrik dilakukan dengan optimalisasi kapasitas daya terpasang, perbaikan faktor daya, serta reduksi distorsi harmonik arus pada sistem distribusi PT.ADM PP. Penurunan kapasitas langganan PLN pada PK 87 menjadi 3500 kVA dan PK 79 menjadi 3700 kVA. Perbaikan faktor daya direncanakan menggunakan bank kapasitor untuk meningkatkan faktor daya sistem yang pada awalnya di bawah 0,85 menjadi 0,95. Kemudian reduksi distorsi harmonik arus menggunakan filter harmonik akan menurunkan nilai THD arus awal yang besarnya di atas 20% menjadi 2,5%. Potensi penghematan energi dan pengurangan biaya yang diperoleh dari aktivitas konservasi energi listrik adalah sebesar Rp.17.405.000 per bulan dari penurunan kapasitas langganan listrik kemudian penghematan energi sebesar 2,40% per bulan dari perbaikan faktor daya dan 1,58% per bulan dari reduksi distorsi harmonik arus. Konsumsi energi spesifik PT.ADM PP turun 3,98% dari nilai awal sebesar 62,12 kWH/unit menjadi 59,65 kWH/unit.
The energy conservation has not become a consistently-done activity in automotive industry as a concrete effort to reduce losses and to save electrical energy and also to reduce the production cost. In the production process, the industrial sector stakeholders still use the electrical energy without concerning the electrical energy saving opportunities. This research investigates about the activities of electrical energy conservation in the automotive industry which consist of energy audit and energy saving opportunities through implementation of more efficient technology by considering the technical and economical aspects. Electrical energy conservation is to utilize the electrical energy with high efficiency through steps of electrical losses reductions in all of management levels, starting from the electrical generation, electrical transmission, until its utilization. Complete phases of energy management are consisting of preliminary phase, audit and analysis phase, and implementation phase. PT.ADM PP produces body components of automobiles. Its electrical energy supply comes from two electrical sub stations i.e. PK 87 and PK 79. The power capacity of each electrical sub stations is 3895 kVA. There are also 1000 kVA and 500 kVA generator sets as emergency electrical supply for PT.ADM PP. The distribution system consist of seven low voltage main distribution panels to supply energy for the main production facilities such as shearing line, press line, welding line, die maintenance facility, finish parts warehouse, and inline packing. Electrical energy conservation is done by optimizing the existing electrical power capacity, power factor correction, and reducing the total harmonic distortion of electrical current in the electrical distribution system of PT.ADM PP. The electrical power capacity of PK 87 is reduced to 3500 kVA and PK 79 is reduced to 3700 kVA. Power factor correction by installing capacitor banks increases the electrical power factor from under 0.85 to become 0.95. The total harmonic distortion of electrical current reduction using harmonic filters will reduce the THD from above 20% to 2.5%. The electrical energy saving and cost reduction which resulting from electrical energy conservation activities is as much as Rp.17,405,000 per month from the electrical power capacity reduction, then the energy saving from the power factor correction is 2.40% per month, and electrical current THD reduction has 1.58% power saving per month. Specific energy consumption is reduced from beginning value of 62.12 kWH/unit to 59.65 kWH/unit, equals to 3.98% reduction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52315
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safitri
Abstrak :
Energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok manusia modern yang kebutuhannya di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Namun, tidak adanya beban untuk membayar kebutuhan energi listrik di tempat umum mengakibatkan perilaku penggunaan energi listrik di tempat umum tidak terlalu diperhatikan. Oleh karena itu, perilaku careful-use yang merupakan perilaku konservasi energi tanpa perceived cost tepat untuk dipromosikan di tempat-tempat umum, termasuk Kampus Depok Universitas Indonesia. Konsumen energi listrik di area Kampus Depok Universitas Indonesia terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan. Masing-masing kelompok konsumen ini memiliki motivasi yang berbeda dalam penerapan perilaku careful-use energi listrik di kampus. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling dengan Theory of Planned Behavior (TPB) dan Model of Altruistic Behavior sebagai landasan penyusunan model untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memotivasi penerapan perilaku careful-use energi listrik di kampus pada 449 respnden dari tiga kelompok konsumen, yaitu mahasiswa, dosen, dan karyawan. Selanjutnya, dilakukan perancangan strategi berdasarkan faktor-faktor tersebut. Rancangan strategi kemudian dibobotkan berdasarkan kepentingan dan performanya oleh praktisi di tingkat universitas dan fakultas, kemudian diprioritaskan dengan diagram Importance-Performance Analysis (IPA). Training untuk karyawan dan penerapan aturan waktu menyalakan dan mematikan peralatan listrik di ruang-ruang kelas menjadi dua rancangan strategi yang harus diprioritaskan.
Electricity has become one of the main necessities for modern human which keeps growing in the number of demands in Indonesia over years. However, the absence of obligation to pay for electricity bill in public setting makes people ignore the electricity usage in public area. Therefore, careful-use behavior is suitable to promote energy conservation behavior in public setting, including University of Indonesia campus area. Electricity consumer as University of Indonesia can be divided into three categories, students, lecturers, and employees. Each category has different motivation regarding implementing careful-use behavior in campus area. This research used Structural Equation Modeling (SEM) with Theory of Planned Behavior (TPB) dan Model of Altruistic Behavior as model's foundation to determine which factor can motivate 449 respondents from the three categories to execute careful-use behavior in campus area. Furthermore, strategies are designed based on those factors. The strategy drafts are weighted based on their importance and performance by three practitioners at university and faculty level, then prioritized with Importance-Performance Analysis (IPA) diagram. Employee's training and regulations regarding time to turn the electrical equipment on and off in classes are the two strategy drafts that should be prioritized.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library