Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 262 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Ahmad N. Jamil
"Mesin pendingin merupakan sebuah mesin refrigerasi kompresi uap yang digunakan untuk proses heat transfer pada peralatan medis seperti MRI, PET,CT Scan, Oncology Liniear Accelerator, Cardiology (Blood Cooling System). Mesin pendingin atau yang lebih dikenal dengan Water Chiller adalah mesin yang mampu menghilangkan panas dari cairan melalui kompresi-uap atau siklus refrigerasi absorpsi. Pembuatan miniatur mesin pendingin ini di desain dengan kemampuan menurunkan temperatur air dari 25°C menjadi 5°C dengan cooling capacity 470 W untuk mendinginkan air sebanyak 30 liter dan beroperasi selama 12 jam. Pengambilan data dilakukan dengan menguji performansi miniatur water chiller. Miniatur mesin pendingin ini mampu menurunkan temperatur maximum 5°C dengan koefisien performansi sistem aktual adalah 5,09 dan koefisien performansi carnot adalah 6,15 dengan efisiensi mesin didapatkan 80,56 % dan 84,06 %.

Cooling machine is vapor compression refrigeration machine wich used for heat transfer process in medical equipment such us MRI, PET, CT Scan, Oncology Linear Accelerator, Cardiology (Blood Cooling System). Cooling machine or water chiller is a machine wich removes heat from the liquid trough the vapor-compression or absorption refrigeration cycle. Manufacture of cooling machine are designed with the ability to lower the water temperature of 25°C to 5°C with use cooling capacity 470 W for cooling water system amount 30 litre and operation 12 hours. Taken data with testing of miniatur water chiller performance. This miniature water chiller can be reduce temperatur maximum 5°C with coefisien performance actual system is 5,09 and coefisien performance carnot is 6,15 and coefisient result of machine is 80,56% and 84,06%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43011
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haines, Roger W.
New York: McGraw-Hill, 2010
697 HAI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mike Kaltarina
"Penelitian dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa penyediaan jasa logistik farmasi relatif tinggi yang mencapai 60% anggaran rumah sakit, sehingga diperlukan tindakan efisiensi. Temuan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi menunjukkan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan yang tidak akurat sehingga mengakibatkan situasi yang disebut overstock dan out-of-stock.
Penelitian dilakukan untuk melakukan analisis proses perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi, Bogor. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai proses perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan diperoleh dengan cara in depth interview, data sekunder, dan perhitungan kuantitatif khusus untuk masalah yang terukur.
Hasil penelititan menunjukkan bahwa perencanaan obat dan alat kesehatan dasar ruangan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi belum efektif dan efisien karena perencanaan obat dan alat kesehatan kebutuhan dasar ruangan tidak akurat yang disebabkan adanya hambatan yang terjadi pada SDM, organisasi, kebijakan, prosedur, laporan pemakaian obat dan alat kesehatan, penentuan perencanaan jumlah obat dan alat kesehatan dasar ruangan pada Instalasi Farmasi.
Untuk meningkatkan akurasi perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan dapat dilakukan upaya bimbingan atau pelatihan SDM yang membuat perencanaan kebutuhan logistik farmasi, menyusun kebijakan internal antara lain dengan standardisasi terapi dan formularium, menyusun dan menetapkan uraian tugas yang jelas, menyusun standar prosedur operasional tentang perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan di ruangan dan instalasi, membuat usulan kebutuhan obat dan alat kesehatan yang secara rutin dan periodik harus disampaikan kepada Instalasi Farmasi. Selain itu, Instalasi Farmasi perlu membentuk sistem informasi sehingga tercipta koordinasi terutama dalam penyusunan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan dasar di ruangan dan instalasi.

Analysis of Basic Ward Needs Planning For Drugs and Medical Supplies of the Pharmacy Department, Ciawi General Hospital, Bogor This study was based on the facts that budget allocation for pharmacies logistic was relatively high, almost 60% of annual hospital budget; a situation that needed certain efficient efforts. Data of the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital showed inaccurateness on drugs and medical supplies planning which was finally resulted an overstock and out-of stock situations. The study was conducted to analyze the process on drugs and medical supplies planning of the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital, Bogor.
This is a case study with qualitative approach. Information and data on drugs and medical supplies planning were collected by in-depth interviews, secondary data, and quantitative analysis specifically for several measured issues.
This study showed that basic wards planning for drugs and medical supplies in the Pharmacy Department at Ciawi General Hospital had not been ran effectively and efficiently because of lack of good human resources, organizational issues, regulations, procedures, drugs and medical supplies inventory reports, drugs and medical supplies planning for basic inventory wards supply.
Several efforts could be used to increase the accurateness on drugs and medical supplies, i.e. training for the employee who ran the pharmacy logistics planning, internal regulations such as standardization on medical pharmacy and formularium, a finned job description, a good standard operating procedure of drugs and medical supplies needed in all wards and installations, propose a basic drugs and medical supplies for wards and installations which has to be routinely and periodically reported to the Pharmacy Department. Besides, the Pharmacy Department itself should make an information system network to provide a good coordination mostly on drugs and medical supplies planning in the wards and installations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Saleh
"Perubahan sistem pemerintahan dan hubungan antara pusat dan daerah dengan diberlakukannya UU No.22/1999 dan UU No.25/1999 membawa impikasi bagi kelangsungan semua sektor, termasuk sektor transportasi. Salah satu isu yang kemudian menjadi perhatian pada sektor transportasi adalah isu mengenai pembangunan dan penanganan infrastruktur jalan. Seiring dengan diberlakukannya sistem desentralisasi maka masalah pendanaan infrastruktur merupakan wujud kemandirian dari daerah didalam melakukan penanganan terhadap infrastruktur yang terdapat diwilayahnya masing-masing. Seperti diketahui penanganan dan pembangunan ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit jumlahnya, sementara krisis ekonomi yang masih dihadapi Indonesia menyebabkan jumlah dana yang tersedia semakin terbatas. Berdasar kondisi ini maka diperlukan langkah-langkah kebijakan di sektor jalan yang secara tepat guna dapat memberikan dampak optimal baik bagi perkembangan sektor jalan maupun sektor lainnya.
Untuk dapat menghasilkan kebijakan tersebut maka perlu dikembangkan model kebijakan yang mengadopsi berbagai Variabel yang menentukan dampak pengalokasian anggaran sektor jalan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Beberapa variabel yang berpengaruh adalah komposisi sektor, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi dan proporsi anggaran untuk sektor jalan. Model sendiri dikembangkan dengan tujuan untuk diperoleh kebijakan yang memberikan dampak paling optimal yaitu pertumbuhan ekonomi.
Proses pengembangan model dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak POWERSIM dan Microsoft Excell 6.0. Pemilihan perangkat lunak POWERSIM dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam satu rentang waktu untuk setiap kebijakan yang diambil. Untuk keperluan analisis kebijakan maka dikembangkan 6 (enam) scenario yaitu scenario proporsional (regional), invers proporsional (regional), kombinasi (regional), proporsional (sektoral), invers proporsional (sektoral), dan kombinasi (sektoral). Keenam skenario ini kemudian disimulasikan untuk kemudian diperoleh perbandingan hasil untuk masing-masing skenario.
Skenario terbaik dari proses simulasi adalah skenario kombinasi (regional) walaupun pada dasarnya skenario yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah scenario invers proporsional (regional). Pertimbangan pemilihan skenario kombinasi sebagai skenario terbaik adalah karena skenario invers proporsional sulit untuk dilaksanakan karena daerah yang kaya tidak akan memberikan seluruh sumber dayanya kepada daerah miskin, didamping skenario kombinasi mengadopsi sistem subsidi silang antara daerah kaya dengan daerah miskin.
DAFTAR PUSTAKA : 11"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erizal
"ABSTRAK
Salah satu usaha meningkatkan hasil produksi shoulder pada pabrik pengecoran PT.X adalah dengan melakukan perbaikan kinerja jalur produksi pengecoran Sinto Wall Work yang memiliki mesin pembuat cetakan pasir otomatis dan dapur peleburan induksi. Mesin cetak otomatis Sinto Wall Work pada kapasitas optimal mampu menghasilkan cetakan shoulder sebanyak 240 cetakan/jam apabila dioperasikan dalam produksi 3 shift ( 24 jam kerja 1 hari ).
Untuk melakukan kegiatan produksi 3 shift dengan target produksi sebanyak maksimal 240 cetakan shoulder/jam atau 5760 cetakan/hari sesuai kapasitas mesin cetak otomatis, maka dibutuhkan logam cair shoulder dengan material besi cor nodular (FCD 50) sebanyak 3600 kg/jam atau 86.400 kg logam cair/hari. Produksi logam cair shoulder dilakukan pada unit kerja peleburan dapur induksi dengan menggunakan dua buah dapur 2 ton dan satu buah dapur 10 ton.
Melalui pendekatan simulasi dengan bahasa SIMAN yang menggunakan data-data produksi aktual pada unit kerja peleburan induksi PT.X, maka penggunaan dapur induksi yang ada mampu memproduksi / menyediakan logam cair sebanyak rata-rata 85.600 kg dalam produksi 3 shift, atau setara dengan kebutuhan 5712 cetakan shoulder. Dibandingkan laju produktivitas dapur dalam memproduksi logam cair pada kondisi aktual 1 shift, maka terdapat kenaikan jumlah produksi sampai 477,74 %.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Joko Purwanto
"ABSTRAK
Pada proyck-proyek pembanunan jalan., sepcrti kita ketahui bahwa tidak bisa
dilepaskan dari aspek alat berat. Alat berat utama yang digunakan untuk pekerjaan jalan,
dan khususnya pelcerjaan pengaspalan meliputi 1 Asphalt Mixing Plant (AMP), Wheel
Loader, Asphalt Finishcr, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller, Dump Truck. Dan jcnis
alat berat lainnya sebagai pelengkap, yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekeijaan yang
akan dikerjakan i _
Untuk proyek jalan skala besar dan multi years, penulis mengecualikannya karena
untuk proyek-proyek besar dan multi years tersebut pada umumnya pihak Pemberi Tugas
mengharuslcan setiap kontraktor pclaksana menyediakan alat sendiri untuk proyeknya
sendiri Berbeda dengan proyek-proyek yang akan dianalisis oleh Peuulis didalam tulisan
ini, yaitu proyek-nya banyak, terdiri dari 6 (enam) paket proyek yang akan di-analisis pada
tahun anggaran 1998! 1999, dan waktu penyelesaiannya relatifpendek yaitu kurang lebih 5
(lima) bulan saja. Untuk proyelr-proyek seperti disebutkan ini, Pembeli Tugas tidak
mengharuskan menyediakan alat berat khusus untuk proyek-nya masing-masing, tapi
dapat menggunakan alat berat milik kontraktor lain. Masalahnya disini, adalah, AMP yang
dipakai hanya 1 unit, proyeknya 6 paket dengan lokasi yang menyebar yang berarti
vaziabel jarak perlu mendapat analisis khusus dalam operasi alat berat, karena hal ini
mempakan faktor yang ikut menentukan terhadap e5si<-:mi dan biaya alat berat, volume
pekeljaan :nasing-masing paket berbeda, pernilik AMP juga mengerjakan proyeknya
sendiri, dengan kondisi seperti ini, apakah dengan kapasitas 1 unit AMP tersebut akan
mampu mengerjakan total volume pekerjaan semua paket itu dengzm waktu yang tersedia,
demikian juga alat berat lain yang hams menycrtainya, bagaimana mengatur dan
menempatkan alat berat tersebut pada proyek-proyek yang memerlukannya.
Untuk menangani proyek-proyek sepcrti ini, penulis mencoba mengadakan
pendekatan efrsiensi alat berat sebagai solusi-nya dilapangan dan analisis pengaruh jarak.
Hasil aualisis ini, dapat dnadikan sumbangan pernikiran bagi Pemilik Proyek untuk masa-
masa yang akan datang untuk lcondisi proyek yang serupa. Penulis melakukan penelitian
ini pada proyelc selctor jalan kota di linglcungan Dinas Pekeijaan Umum Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang.
Evaluasi efiesiensin., FX Koko Purwanto, FTUI, 2000
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syahugi
"Proses throttling merupakan proses dimana entalpi tetap. Dalam proses ini, fliuda mengalami ekspansi dari daerah tekanan tinggi kedaerah bertekanan rendah sehingga terjadi penurunan temperatur uap jenuhnya. Selain itu, kerja yang dilakukan tidak ada, energi kinetik dan perpindahan kalor melalui lubang katup throttling itu sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemanfaatan energi panas yang terbuang. Misalnya, proses throttling dapat diaplikasikan terintegrasi dalam suatu sistem pembangkit yang pada umumnya terletak di daerah laut untuk memanfaatkan energi yang tersimpan dalam air laut sebagai air pendingin kondensor. Panas air buangan kondensor yang dibuang kelaut kembali dengan diterapkan proses throttling dapat memanfaatkan energi tersebut. Air dan uap dingin yang dihasilkan dari proses ini, dapat dimanfaatkan untuk mendinginkan kondensor guna meningkatkan kevakuman kondensor dibanding air laut.
Berdasarkan simulasi didapatkan peningkatan efisiensi pembangkit yang cukup signifikan yaitu sekitar 4%. Bahkan bukan hanya itu, keuntungan lain yang dapat dihasilkan adalah dapat diproduksinya air sulingan sebesar 117 ton/jam melebihi kebutuhan siklus uap PLTU yang hanya 7 ton/jam yang dibutuhkan dalam siklus uap PLTU.
Penelitian ini diujikan dengan membuat alat throttling process dan mengalirkan air bertekanan dan memiliki temperatur tinggi melewati katup ekspansi kedalam ruang vakum. Hasil yang diamati yaitu terjadinya penurunan temperatur jenuh air tersebut sesuai kevakuman ruang dan air sulingan yang diperoleh dengan mengkondensasinya menggunakan evaporator AC.

A throttling process is defined as a process in which there is no change in enthalpy. In these process, it is occurs expansion that cause a significant pressure drop and it is often accompanied saturated temperature in the fluid. There is no work is done, mass transfer and kinetic energy through out are neglectable.
In these simulation, the goal is to heat recovery. For example, the integrated system of power plant which is located at the sea. It is used potential energy in sea water to cooling the condensor. There is possible to heat recovery on the outlet heat of condensor in the throttling process which is created cooled vapor and water. The cooled water is used to replace sea water to cooling the condensor. With the result, condensor vacuums is increase and then its cause significant efficience increase about 4%. Eventhough, another gained profit is 117 ton/hour destilation water whereas it is exeed necessary for the PLTU vapor cycle about 7 ton/hour.
The goal of these research is making the throttling process devices and conduct on several temperature variation, water flow, and pressure throughout expansion valve. It is concerned occurs saturated temperature decrease as a room vacuums pressure. In addition, mass flow of saturated vapor is condensated by evaporator Air conditioner ( AC )."
2008
S38223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Al Fikri M.
"Kebutuhan energi nasional untuk operasi pengeringan berkisar dari 10-15 % untuk negara-negara maju. Bahkan di pasaran telah tersedia lebih dari 400 jenis pengering. Proses pengeringan merupakan salah satu hal penting dalam pengolahan makanan. Agar mendapatkan hasil pengeringan yang efisien dan efektif guna memenuhi tuntutan industri makanan yang berkembang pesat maka diperlukan pengetahuan tentang sifat laju penguapan air yang terkandung di dalamnya. Penelitian tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran.
Digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan agar-agar. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan dan temperatur. Di sini memperlihatkan hubungan bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus empiris umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru.

National energy needs for drying operation are 10-15% on major country. More than 400 kinds of dryer are spread out on market. Drying process play the important role on food and beverages preservation. To get the best result on drying products and to fulfil the industry demand, we have to understand about the water evaporation. Research about droplet evaporation are very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow.
The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity and temperature. It shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment?s intended for knowing the correlation between analyzed data with the empirical method, film stagnant model, and the new model (E. A. Kosasih).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S36227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sofyadi
"

Tesis ini menghadirkan penelitian mengenai kontribusi penerapan Inversi Seismik post-stack model-based 3D broadband PSDM dan atribut seismik 3D broadband PSDM dengan hanya berdasarkan data seismik, dikarenakan belum adanya informasi sumur pada kedalaman target ekplorasi. Sebuah studi kasus telah dilakukan pada umur kapur akhir – kapur awal yaitu pada interval batupasir serpih laut dangkal pada lapangan penelitian di perairan Arafura, Indonesia Timur. Hasil tesis menunjukkan bahwa atribut seismik yang dapat digunakan untuk membantu interpretasi struktur adalah: impedansi akustik relatif, cos phase, dan dip (untuk interpretasi fault). Kemudian penggunaan atribut seismik yang dapat mengurangi resiko ketidakberhasilan dalam pengeboran dengan menunjukkan keberadaan indikasi langsung hidrokarbon adalah: sweetness, amplitudo rata-rata (rms), frekuensi sesaat dan dekomposisi spektral. Lalu berdasarkan sayatan horizon seismik dari hasil komponen absolute post-stack model based inversi seismik dapat membantu memberikan informasi distribusi secara lateral paket sedimentasi dan secara vertikal menunjukkan reservoar berpori dan kualitas bagus berdasarkan properti impedansi akustik bawah permukaan.


The thesis investigates the contribution of applying 3D broadband PSDM post-stack model-based seismic inversion and 3D broadband PSDM seismic attributes independently based on seismic data-driven, due to no well information at reservoir exploration target. A case study from the late cretaceous – early cretaceous shallow marine sand-shale interval in Arafura Sea, Eastern Indonesia has been perform in this thesis. The thesis work have showed that the most promising seismic attributes capable to support structural interpretation are: relative acoustic impedance, cos phase, and dip (for fault interpretation). After that application of seismic attributes to low the drilling risk as a direct hydrocarbon indication are atttributes; sweetness, root mean square (rms) amplitude, instantaneous frequency and spectral decomposition. And then based on the horizon slice of absolute post-stack model based inversion results able to provide the lateral distribution sedimentary packages information and vertically denoting their high porous and good quality reservoir based on the subsurface acoustic impedance properties.

"
2019
T52357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>