Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Pujiyati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer dan orang normal dengan metode tinta seperti yang dilakukan oleh Cummins & Midlo (1961). Hasil analisis tersebut menunjukkan pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer, tipe pola whorl (30,33%), loop ulna (64,33%), loop radial (1,67%), dan arch (3,67%); dengan indeks Dankmeijer 12,10 dan indeks Furuhata 45,27. Pada orang normal frekuensi tipe pola whorl (40,00%), loop ulna (53,33%), loop radial (3,00%), dan arch (4,00%); dengan indeks Dankmeijer 10,00 dan indeks Furuhata 80,00. Rata-rata jumlah semua triradius pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer 12,67; sedangkan pada orang normal 13,60. Rata-rata jumlah semua sulur pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer 124,00; sedangkan pada orang normal 140,90. Hasil uji Chi-kuadrat terhadap frekuensi tipe pola pada ujung jari kedua tangan penderita epilepsi grand mal primer dengan orang normal menunjukkan ada perbedaan bermakna, hasil uji Mann-Whitney terhadap jumlah total triradius dan jumlah total sulur pada ujung jari tangan penderita epilepsi grand mal primer dan orang normal menunjukkan tidak ada perbedaan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Hermawati
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk mengetahui manfaat temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.), telah dilakuan uji antimutagenisitas ekstrak temu putih dosis 6,25; 12,5; 25; 50; 100 mg/kg bb. yang diberikan kepada mencit (Mus musculus L.) dengan cara cekok selama 7 hari berturut-turut, dengan metode mikronukleus. Mikronukleus diinduksi oleh senyawa mutagen yaitu mitomisin C yang disuntikkan secara intraperitoneal (ip). Pengaruh ekstrak temu putih diamati dengan menghitung jumlah mikronukleus per 1.000 eritrosit polikromatik sumsum tulang mencit yang berwarna biru oleh pewarnaan May-Gruenwald dan Giemsa. Hasil penghitungan jumlah mikronukleus pada kelima kelompok perlakuan ekstrak lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak temu putih dosis 12,5; 25; 50; 100 mg/kg bb. efektif menekan pembentukan mikronukleus. Efek penekanan tersebut sangat berbeda regresi linier menunjukkan bahwa jumlah mikronukleus berkurang dengan adanya pen ingkatan dosis ekstrak (Y = 44,85 - 0,398 X). Walaupun demikian, belum diperoleh dosis optimum dari kelima dosis ekstrak temu putih yang digunakan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library