Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Rizky Teguh Ryanto
"Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) merupakan terapi non-invasif yang menjadi tatalaksana lini pertama batu ureter. Terdapat berbagai faktor yang diduga dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan ESWL, diantaranya lokasi batu dan ukuran batu ureter. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara lokasi batu dan ukuran batu dengan tingkat keberhasilan ESWL pada pasien batu ureter. Penelitian dilakukan di Departemen Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan mengambil 106 data rekam medis pasien laki-laki tahun 2009-2011 dengan batu ureter unilateral yang sudah dilakukan ESWL. Data kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori ukuran batu (diameter <10 mm atau ≥10 mm) dan lokasi batu (proksimal atau distal ureter), lalu dihitung persentase keberhasilan ESWL dan dianalisis dengan uji regresi logistik untuk melihat kemaknaannya.
Didapatkan bahwa sampel memiliki rentang usia 27-74 tahun (mean 43,5 tahun). Persentase keberhasilan ESWL lebih tinggi pada batu ukuran <10 mm (92,4%) dibanding batu ukuran ≥10 mm (70,4%) (p=0,01, OR: 4,806(1,453-15,905)). Didapatkan juga persentase keberhasilan ESWL lebih tinggi pada batu ureter proksimal (92,2%) dibandingkan ureter distal (78,6%) (p=0,081, OR: 2,957(0,875-9,987)). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara ukuran batu ureter dengan tingkat keberhasilan ESWL tetapi tidak terdapat hubungan lokasi batu ureter dan tingkat keberhasilan ESWL.
......Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) is a non-invasive, first-line treatment for ureteral stone. There are multiple factors thought to be influencing its success rate, including stone location and size in the ureter. This study's objective was to prove the relationship between stone location and size with ESWL success rate in male unilateral ureteral stone patients. This study was done at Urology Departement Cipto Mangunkusumo Hospital. 106 patients met the inclusion criteria. The collected data were then grouped according to their categorizations for stone size (<10 mm or ≥10 mm) or location (proximal or distal), then their ESWL successs percentage were counted and analyzed using regression logistic test.
It was found that from samples with age ranging from 27-74 years old (mean 43,5 years old), the ESWL success rate in <10 mm stone size patients was higher (92,4%) than in ≥10 mm size (70,4%) (p=0,01, OR: 4,806(1,453-15,905)). It was also found that ESWL success rate in proximal stones is higher (92,2%) than in distal stones (78,6%) (p=0,081, OR: 2,957(0,875-9,987)). In conclusion, there was a relationship only between ureteral stone size with ESWL success rate in ureteral stone patients, but there was no relationship ureteral stone location and ESWL success rate."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iswanto
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T57282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Emil FS
"Pembayaran perjasa layanan kesehatan mengakibatkan tingginya biaya kesehatan. Upaya pengendalian biaya kesehatan perlu dilakukan sehingga tercapai pembiayaan kesehatan yang baik. Salah satu caranya ialah sistem pembayanan di muka. Artinya sistem pembayaran kepada pemberi layanan kesehatan dengan jumlah uang yang sudah ditetapkan sebelum pelayanan diberikan dengan sebelumnya memperhitungkan tindakun medis yang diperlukan dan bananya hari rawat. Salah satu bentuknya adalah DRG's. DRG's adalah pengelompokan kasus penyakit dan tindakun. DRG's membutuhkan clinical pathway, Clinical Pathway adalah suatu alur proses kegiatan pasien dari mulai masuk sampai ke[uar. Dari clinical pathway kita mendapatkan cost of treatment-nya berdasarkan utilisasi dalam clinical pathway tersebut dengan unit cost yang ada di per tahapan. Belurn adanya penelitian cast of tnatment beroasarkan clinical pathway pada partisi other. Tindakan ESWL diagnosa batu ginjal merupakan salah salu yang termasuk partisi other. ESWL sendiri merupakan kedua terbanyak yang termasuk tindakan other di RS Pusat Pertarnina. Dan batu ginjal menernpati urutan kedua penyakit terbanyak di bagian urologi.
......Fee for service payment system makes health services cost increase. Things to he done in order to control health services cost containment. One of the way is prospective payment system. It means that the health provider are being paid before the service is given and had already knows the medical services and the length of stay of the service. One of the form is DRG's. DRG's is a group 'If diagnoses that is related. DRG 's needs clinical pathway. Clinical Pathway is the pathway of the patient from entering to family ending treatment. Based on its clinical pathway we get cost of treatment based on utilization of the clinical pathway and the cost unit in the steps of clinical pathway. There has been no research in cost of treatment based on its clinical patlrway in other partition. ESWL diagnose calculus of kidney is one of the other partition, ESWL is the second most high other parturition at Central Pertamina Hospital. An also Calculus of kidney is the second most high diagnose at the urology department. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32381
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library