Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fawzia Aswin Hadis
Abstrak :

Psikologi perkembangan adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang dalam sejarahnya selalu peduli, terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak. Kepedulian atau meliorism inilah, (Charlesworth, 1986 dalam Charlesworth, 1992) yang mendorong terlaksananya berbagai penelitian mengenai perkembangan anak, yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan anak dan yang selanjutnya akan meningkatkan kehidupan manusia secara keseluruhan. Dengan demikian, psikologi perkembangan mempunyai tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Upaya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas ini didukung oleh berbagai pendekatan dan trend mengenai perkembangan manusia. Pendekatan perspektif rentang kehidupan (life-span perspective) yang rnerupakan pendekatan ilmiah mutakhir memandang bahwa perkembangan manusia sesungguhnya berlangsung sepanjang rentang kehidupan, mulai dari saat konsepsi sampai dengan saat kematian (Lerner & Hultsch, 1983). Sejalan dengan pandangan ini maka upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia tidak terbatas pada masa kanak-kanak saja tetapi dapat dilakukan pada setiap tingkat usia.

Hadirin yang saya muliakan,

Psikologi perkembangan yang memandang perkembangan manusia itu sebagai perubahan yang terjadi dalam dunia yang juga berubah, menganggap bahwa perubahan haruslah dilihat sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu dimensi waktu, sehingga usia kronologis dan faktor cohort ikut menentukan sifat perubahan itu sendiri.

Berkaitan dengan perubahan tersebut, teori-teori psikologi perkembangan mempunyai tiga tugas utama, yaitu (1) menjabarkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang (intraindividual) yaitu perubahan pada satu atau beberapa area perilaku, (2) menjabarkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antar pribadi (interindividual) yaitu perubahan dalam hubungan di antara beberapa area perilaku, dan (3) menjelaskan bagaimana sesungguhnya mekanisme perubahan-perubahan itu terjadi serta menemukan cara-cara untuk mengarahkan perubahan-perubahan tersebut sedemikian rupa sehingga, mencapai hasil yang optimal Mattes, Reese, & Nesselroade, 1988; Miller, 1989).

Hadirin yang saya horrnati,

Perkembangan manusia itu sendiri mengandung unsur-unsur kontroversial. Di satu pihak ia ditentukan oleh faktor bawaan, tetapi di lain pihak faktor lingkunganlah yang memegang peranan penting. William Stern dengan teori konvergensinya menyimpulkan bahwa perkembangan merupakan interplay antara faktor bawaan atau disposisi dan faktor kondisi lingkungan yang berlangsung dalam suatu proses (Kreppner, 1992). Karena itu baik sifat maupun perilaku seseorang ataupun variasi sifat dan variasi perilaku seseorang adalah hasil kerja sama antara faktor nature dan nurture. Besaran pengaruh nature atau nurture tidak dapat diukur, tetapi bagaimana kedua faktor tersebut memengaruhi perkembangan manusia, dapat diketahui (Lerner, 1986).

Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0397
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Thomlison, Barbara
Australia : Brooks/Cole Thomson Learning, 2002
362.82 THO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Joko Murwanto
Abstrak :
Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana peran strategis bank sampah berkelanjutan dalam mendukung ketahanan keluarga dengan melihat kondisi sumber sampah terbesar di Indonesia adalah sampah yang bersumber dari rumah tangga sebesar 48 persen (BPS, 2004), sedangkan di DKI Jakarta sumber sampah terbesar berasal dari sampah di permukiman sebesar 52,97 persen (Studi Saprof DKI Jakarta, 2007), sehingga diperlukan pengolahan sampah yang penanganannya dari sumber sampah yaitu sampah rumah tangga di permukiman melalui bank sampah dilihat dari berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Temuan penting penelitian ini adalah menonjolnya pendekatan partisipasi keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanaan keluarga untuk menjalankan peran strategis bank sampah. Deskripsi objek Bank sampah Malaka Sari menunjukkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang meliputi berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Permasalahan peran Bank sampah dalam pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi pada saat ini terutama kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap aspek ekonomi, sosial budaya yang menyebabkan lemahnya kemampuan pemenuhan kebutuhan keluarga yang umumnya dalam keadaan miskin terumuskannya upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran strategis bank sampah dalam mendukung ketahanan keluarga. Untuk mendukung penelitian ini digunakan metode penelitian dengan pendekatan metodologi kualitatif oleh Mathew B.Miles dan A. Michael Huberman (1992). Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat yang digunakan untuk menentukan prioritas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah. Orang-orang (informan) terdiri dari pejabat pemerintah, pengelola dan masyarakat pengguna bank sampah. Hasil yang diperoleh dalam penentuan urutan priotitas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah adalah pendekatan partisipasi keluarga, kesejahteraan dan keamanan lingkungan. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi bank sampah sebagai upaya-upaya apa yang seharusnya disusun dalam meningkatkan peran strategis dalam mendukung ketahanan keluarga melalui strategi konsolidasi dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki bank sampah, sehingga bank sampah memungkinkan mendukung terwujudnya ketahanan keluarga yang meliputi aspek Sosial Budaya dengan adanya partisipasi interaksi antar para keluarga mengelola sampah; aspek Ekonomi dengan adanya tambahan pendapatan bagi kesejahteraan keluarga ; aspek keamanan lingkungan dengan terciptanya lingkungan yang aman, hijau dan bersih sehingga terlindunginya kesehatan keluarga.
This thesis seeks to explain how the strategic role of the bank sampah to support sustainable family resilience by looking at the condition of Indonesia's largest source of waste is the waste that comes from households by 48 percent (BPS, 2004), whereas in Jakarta's largest source of waste derived from waste in settlement of 52.97 percent (Jakarta Saprof Studies, 2007), so that the processing required to handle waste from the waste sources in residential household waste through the bank sampah views of various aspects of family resilience in a sustainable manner. An important finding of this study is the prominence of family participation approach in improving the welfare and security of the family to run the strategic role of the bank sampah. Object description Bank Sampah Malaka Sari shows the factors that cause problems covering various aspects of family resilience in a sustainable manner. Problem of the role of Bank Sampah in the management of household waste, including strengths, weaknesses, opportunities and threats facing at the moment, especially the lack of government attention to the economic, social and cultural causes weak ability of meeting the needs of families who are generally in a poor state determined the effort -attempts to do in improving the strategic role of Bank Sampah in support of family resilience. To support this research used methods of qualitative research methodology approach by Mathew B.Miles and A. Michael Huberman (1992). With qualitative data we can follow and understand the flow of events in chronological order, assess cause and effect within the minds of local people and gained a lot of and useful explanations are used to determine the priority of the right approach to creating policy bank sampah. People (informants) consisting of government officials, managers and user community bank sampah. The results obtained in the determination of the order priotitas right approach to creating policy bank sampah is a participatory approach to family, welfare and safety of the environment. While the SWOT analysis is used to determine the strategy bank sampah as what efforts should be arranged in increasing strategic role in supporting family resilience through a consolidation strategy to capitalize on the opportunities that exist to minimize the weaknesses of the bank sampah, so that bank sampah lets support the realization of family resilience which include socio-cultural aspects of interactions with the participation of the family to manage waste; Economic aspects with the additional income for the family welfare; environmental safety aspects of the creation of an environment that is safe, green and clean so that protection of family health.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartman, Ann
London: Sage, 1979
362.734 HAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annafi Avicenna Fikri
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier pada peserta didik kelas 9. Partisipan penelitian ini adalah 532 peserta didik kelas 9 di Jakarta dan Depok. Keberfungsian keluarga diukur menggunakan alat ukur FACES II Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II dan FCS Family Communication Scale. Sedangkan, adaptabilitas karier diukur menggunakan CAAS Career Adapt-Abilities Scale International Form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier r = 0,404, p < 0,01. Artinya, semakin tinggi peserta didik kelas 9 mempersepsikan keberfungsian keluarganya, semakin tinggi pula adaptabilitas karier peserta didik tersebut. Penelitian ini juga memperlihatkan perbedaan keberfungsian keluarga dan adaptabilitas karier pada beberapa aspek demografis, yaitu jenis kelamin dan keikutsertaan dalam kegiatan non-akademis. Berdasarkan hasil penelitian ini, keberfungsian keluarga perlu dipertimbangkan dalam konseling karier agar peserta didik kelas 9 memiliki adaptabilitas karier yang baik. ......This study aimed to examine the relationship between family functioning and career adaptability on 9th grade students. Participants were 532 9th grade students in Jakarta and Depok. Family functioning was measured by FACES II Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II and FCS Family Communication Scale. Meanwhile, career adaptability was measured by CAAS Career Adapt Abilities Scale International Form. The result showed a significant positive relationship between family functioning and career adaptability r 0,404, p 0,01. It means that the higher students perceive their family functioning, the higher their career adaptability. In addition, the result also showed the influence of gender and participation in non academic activities on family functioning and career adaptability. Based on these results, family functioning should be considered on career counseling so that students would have good career adaptability.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S70163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aushi Ariana Putri
Abstrak :
Di akhir masa remaja, individu sering mengalami krisis identitas. Peran keluarga sangat penting dalam menjaga kestabilan pembentukan identitas remaja tersebut. Peneliti dalam penelitian korelasional ini ingin melihat keberfungsian keluarga sebagai prediktor identitas remaja akhir. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah McMaster Model of Family Functioning MMFF dan identitas Erikson. MMFF memiliki 6 dimensi di bawahnya yaitu dimensi penyelesaian masalah, komunikasi, peran dalam keluarga, respon afektif, keterlibatan afektif, dan kontrol perilaku. Peneliti juga ingin melihat dimensi-dimensi MMFF yang memberikan kontribusi dalam memprediksi identitas remaja akhir. Pengukuran variabel MMFF menggunakan alat ukur Family Assesment Device FAD skala general functioning. Pengukuran variabel identitas remaja akhir menggunakan Erikson Psychosocial Stage Inventory EPSI skala identity. Partisipan penelitian berjumlah 496 remaja akhir dengan rentang usia 18 hingga 22 tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan simple dan multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18.3 identitas remaja akhir dapat diprediksi oleh keberfungsian keluargnya R=.429. ......At the end of adolescents 39 period, a person eventually experiencing an identity crisis. Family 39 s role is very important to keep the stability of adolescents 39 identity formation. Researchers as in this correlation study want to see family functioning as a predictor of late adolescents 39 identity. Theories used in this research are McMaster Model of Family Functioning MMFF theory and Erikson 39 s identity theory. Six dimensions under MMFF are problem solving, communication, family role, effective response, affective involvement, and behavior control. The researcher also wants to see the MMFF 39 s dimensions that contribute to predicting late adolescents 39 identity. Measurement of MMFF was using a general functioning scale of Family Assessment Device FAD . Measurement of late adolescents 39 identity was using identity scale of Erikson Psychosocial Stage Inventory EPSI. The participants in this study were 496 late adolescents with the range of the age between 18 and 22 years. The hypothesis testing used simple and multiple regression. The results showed that the family functioning can predict 18.3 late adolescents 39 identity R .429.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aspinwall-Roberts, Elaine
New York: McGraw-Hill, 2012
361.3 ASP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Newbury Park: Sage Publications, 1988
362.82 VAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library