Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nora Nisrina
"Industri fesyen Indonesia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir. Namun, praktik pada industri fesyen ternyata menimbulkan dampak negatif bagi aspek lingkungan dan sosial. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia mendorong industri fesyen untuk menerapkan praktik berkelanjutan demi mempertahankan dan meningkatkan daya saing di pasar global karena hal itu dipercaya sebagai masa depan bisnis. Oleh karena itu, perlu ditentukan indikator utama dalam penerapan sistem rantai pasok berkelanjutan di industri fesyen yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja sistem rantai pasok berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indikator kinerja utama (KPI) yang relevan dalam penerapan rantai pasok berkelanjutan di industri fesyen Indonesia. Di tahap awal, penelitian ini meninjau indikator keberlanjutan yang ada untuk dijadikan shortlist indikator awal. Kemudian, indikator tersebut divalidasi dan dinilai oleh delapan ahli. Penelitian ini menggunakan metode Content Validity Index (CVI) untuk memvalidasi indikator dan metode DANP untuk menganalisis hubungan dan prioritas indikator. Penelitian ini menghasilkan 21 indikator dari tiga dimensi berkelanjutan. Dimensi yang paling penting adalah ekonomi dan indikator yang paling penting adalah biaya operasional, kepuasan pelanggan, kepatuhan lingkungan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta pendidikan dan pelatihan. Hasil penelitian ini dapat digunakan lebih lanjut oleh industri fesyen untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka.
......The Indonesian fashion industry has continuously been growing since the last decade. However, the fashion industry practices produce negative environmental and social consequences. To overcome these issues, the Indonesian government encourages Indonesian fashion industries to adhere to sustainable practices to maintain and improve competitiveness in the global market since it is believed to be the future of the business. Therefore, it is necessary to determine the main indicators of sustainable practices in the fashion industry to measure the performance of a sustainable supply chain system. This study aims to develop a set of relevant key performance indicators (KPIs) in implementing a sustainable supply chain for the Indonesian fashion industry. Initially, this study reviewed the existing sustainability indicators to develop an initial short-list of indicators. Then, indicators were validated and assessed by a group of eight experts. This study utilized content validity index (CVI) methods to validate the indicators and DANP method to analyze and prioritize the indicators. This study resulted in 21 indicators from three sustainability dimensions. The most important dimension was economic and the most important indicators were operating costs, customer satisfaction, environmental compliance, implementation of environmentally friendly technology, and education and training. The result of this study could be further used by the fashion industries to improve their sustainability performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Chandra
"

Fashion saat ini menjadi komoditas yang besar dalam kegiatan perdagangan internasional. Hal ini juga didukung dengan bagaimana fashion saat ini berupaya menjadi pihak yang merefleksikan nilai-niai feminisme dalam kampanyenya. Hal ini menimbulkan banyak pro dan kontra mengingat fashion itu sendiri telah mendapatkan banyak kritik dari gerakan feminisme sejak abad ke-19. Perkembangan isu fashion dan feminisme, memberikan efek kepada hubungan keduanya yang juga bergerak secara dinamis. Hal ini tentuanya juga mendorong perkembangan literatur yang juga semakin kaya dan beragam. Kajian literatur ini bertujuan untuk melakukan pemetaan literatur dan analisis terhadap 22 literatur yang membahas mengenai fashion dan feminisme dalam kerangka bahasan studi hubungan internasinal. Pemetaan dilakukan dengan metode taksonomi, dan menghasilkan tiga tema besar, yaitu: kritik feminisme terhadap fashion, kritik terhadap kelompok feminisme, dan fashion dan feminisme di masa modern. Kajian literatur ini berupaya untuk melakukan analisis terhadap konsensus, perdebatan, dan kesenjangan literatur yang mungkin ada dengan melihat pada persebaran waktu, latar belakang akademisi, dan perbedaan perspektif. Kajian literatur ini menemukan bahwa keterkaitan antara fashion dan feminisme berkembang secara dinamis dengan pola yang saling tarik menarik. Kajian literatur ini juga melihat bahwa terdapat faktor-faktor yang berpengaruh pada substansi, narasi, dan argumentasi dari sebuah tulis

 

 


Fashion is one of the biggest commodities in the international trading sector. The current campaigns trends in fashion industries are supporting feminism values. These trends are receiving both positive and negative feedbacks caused by the fact that fashion itself already being criticized by the feminism campaign since the 19th century. The development regarding the issue of feminism and fashion are affecting the relationship between the two dynamically-changing subjects. These subjects also accelerate the produced researches to be wider and richer. The goals of this literature review are to map and analyze the 22 articles about fashion and feminism within the scope of the international relation. The mapping was using taxonomy methods that produced three major topics, i.e. feminism critics on fashion, critics toward feminism groups as well as fashion and feminism in the modern era. This literature review tried to analyze the consensus, debates, and literature's gap that might exist according to the date of publication distribution,  the educational background of the academics, and the differences in perspective. This literature review found that there is a correlation between fashion and feminism that dynamically-changing with a pattern that attracted each other. This literature review also examined several factors that affected the substance, narrative, and argumentation of the articles.

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Chiquita Carolyne
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan keputusan konsumen dan hal-hal yang turut berperan dalam melakukan pembelian produk fashion di sosial media Instagram menggunakan konsep pembuatan keputusan pembelian klasik dari Engel, Kollat, dan Blackwell yang telah diaplikasikan di beberapa jurnal pembelian online terdahulu dan dikembangkan oleh Darley, Blankson, dan Luethge pada tahun 2010 untuk model keputusan pembelian online. Dengan menggunakan metode induktif kualitatif dan melakukan wawancara mendalam pada pengguna yang pernah melakukan pembelian online di Instagram, ditemukan bahwa proses pembuatan keputusan konsumen yang diambil tidak membentuk model yang linier seperti yang dikemukakan sebelumnya, namun membentuk model yang lebih kompleks dan fleksibel antar tahap, dimana ketika berada di suatu tahap, informan dapat maju ke tahap berikutnya atau kembali ke tahap sebelumnya. Tahapan tersebut adalah Pemebelian vs Browsing, Multi-pencarian, Komparatif vs Konsisten, Beli dan Transfer, serta Tahap Penghindaran Toko, Pembelian Ulang, Testimonial Rekomendasi. Ditemukan pula hal-hal yang turut berperan dalam pembuatan proses pembelian tersebut adalah keadaan karakteristik indivdual, keadaan situasional ekonomi, karakteristik produk, atribut pelayanan toko, serta kelompok referensi.

The research aim to explore the process of consumer decision making and related things that have roles in fashion product purchases on Instagram social media using the classic decision making concept from Engel, Kollat, and Blackwell that have been applied on prior several online purchasing journal and also developed by Darley, Blankson, and Luethge in 2010 for online purchase decision making model. Using qualitative inductive method by doing in depth interview to users that also consumers of Instagram online purchasing, it is found that the consumer decision making process does not create a linear model as has been proposed earlier, but more complicated and flexible between stages which informant can move to the next stage or go back to the prior stage. The stages are Buying vs Browsing, Multi search, Comparative vs Consistent, Purchase and Transfer, and Store avoidance, repurchase, testimonials and recommendation. The study also found that individual characteristics, situational economic situation, product characteristics, store attributes services, and reference group take parts in shaping consumer purchase decision making process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library