Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjahjo Harsojo
"Penelitian ini mempelajari hubungan rasia lingkar pinggang-pinggul (RLPP) dengan persen lemak tubuh (PLT) pada orang dewasa. Variabel lain (konfounding) yang diteliti adalah : indeks massa tubuh (IMT), umur, jenis kelamin, suku bangsa, indeks aktivitas, dan kebiasaan merokok. Analisis menggunakan data sekunder hasil Survei Gizi dan Kesehatan Pada orang Dewasa (kerjasama Direktorat BGM Depkes RI dan FKM-Ul, Juni 1996) di 6 kota, yaltu : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, dan Ujung Pandang.
Desain penelitian adalah cross-sectional. Pemilihan responden (sampel) menggunakan rancangan klaster dua tahap, yaitu : (1) probability proportionate to size (PPS) untuk memilih Waster, (2) simple random sampling (SRS) untuk memilih rumah-tangga (responden). Responden yang digunakan sebagai unit analisis sebanyak 713 orang (laki-laki = 230 orang, perempuan = 483 orang), yang merupakan sub-sampel dari penelitian Direktorat BGM Depkes RI.
Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) digunakan untuk membangun model prediksi PLT dengan RLPP. Proses pemodelan digunakan teknik backward elimination procedure. Untuk mengetahui validitas RLPP dilakukan analisis sensitifitas (Se) dan spesifisitas (Sp).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif antara RLPP dengan PLT, IMT, dan umur (p <0,01). Rata-rata RLPP, umur, dan indeks aktivitas pada laki-laki Iebih tinggi dibanding perempuan (p <0,01). Sebaliknya, PLT dan IMT perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (p X0,01).
Dari proses pemodelan, terpilih model terbaik dengan persamaan regresi: PLT = 25,16 + 8,08 RLPP + 7,03 IMT + 4,48 UMLIR - 12,94 SEX; dimana IMT (0=tidak berisiko dengan IMT <25,0; 1=berisiko dengan IMT 25,0); UMUR (0=tidak berisiko dengan umur s 40 tahun; 1=berisiko dengan umur >40 tahun) dan SEX (0=perempuan, 1=laki-laki). Modes dapat menduga PLT orang dewasa (umur z 18 tahun) dengan kemampuan moderat (R2 = 0,6773) dan kesalahan menduga PLT ± 5,05%. Tampak pada model bahwa variabel suku bangsa, indeks aktivitas, kebiasaan merokok tidak memberi kontribusi terhadap model (p X0,05).
Uji validitas model menunjukkan model cukup reliabel, karena penyusutan (shrinkage) dari R2 relatif kecil (0,008).
Dengan menggunakan pedoman skrining umum, RLPP dapat dipakai sebagai alat untuk deteksi overweight dan obesitas dengan kemampuan moderat. Pada laki-laki dengan titik potong RLPP 0,90 (Se = 70,6; Sp = 51,2), sedangkan pada perempuan dengan titik potong RLPP 0,88 (Se = 59,4; Sp = 53,0).
Mengingat RLPP dapat digunakan untuk deteksi overweight dan obesitas, perlu dilakukan upaya pemasyarakatan ukuran antropometri ini. Sebagai uji coba dapat dipilih daerah sentinal sekaligus untuk melakukan validasi ulang dengan parameter lain (klinik dan biokimia) yang lebih lengkap. Sambil menunggu hasil validasi ulang, RLPP dapat dipakai terintegrasi dengan penggunaan IMT sebagai alai pemantauan status gizi orang dewasa.

Prediction Model of Body Fat Percentage in Adult by Waist Hip RatioThe relationship between waist hip ratio (WHR) and body fat percentage (°/o BF) in adult was explored in this study. Confounding variables learned in this study were : body mass index (BM!), age, sex, ethnic, activity index and smoking habit. Data was obtained from the survey of nutrition and health in adult, which was a collaboration of Nutrition Directorate - Ministry of Health and The Faculty of Public Health - University of Indonesia, June 1996 in 6 cities : Medan, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, and Ujung Pandang.
The study design was cross sectional. Respondent was selected by 2 stages cluster method : (1) cluster was chosen by probability proportionate to size, (2) the respondent was selected by simple random sampling. A sub sample of 713 respondent (230 male and 483 female) were used in the analysis.
Percentage of body fat prediction model from WHR was built by multiple regression analysis using a backward elimination procedure. Sensitivity (Se) and Specificity (Sp) analysis was performed to test the validity of WHR.
There was a correlation between WHR with percentage of body fat, BMI and age (p <0.01). Mean of WHR, age, and activity index of male was higher than female (p <0.01). On the contrary, mean of %BF and BMI in female was higher than male (p <0.01).
The best fit model was : %BF = 25.16 + 8.08 WHR + 7.03 BM1 + 4.48 AGE - 12.94 SEX; where BMI (0=low risk with BMI <25.0; 1=risk with BMI z 25.0); AGE (0=low risk with age40 year; 1=risk with age >40 year) and SEX (0=female; 1=male). This model predict adult (~ 18 year) percentage of body fat, with moderate power (R2 = 0.6773) and standard error of estimate %BF ± 5.05%. Activity index, ethnic, and smoking habit didn't contribute to the model (p >0.05). Validity testing showed that the model is reliable since the shrinkage of R2 is very small (0.008).
WHR could be used in overweight and obesity detection, has a moderate power. The male cut off point is 0.90 (Se = 70.6; Sp = 61.2), and cut off of female is 0.88 (Se=59.4; Sp=63.0).
Since WHR is a new parameter in overweight and obesity detection, so it needs social marketing. A sentinel area could be used in WHR trial and revalidate it by other parameters such as biochemical and clinical examination. It is recommended that in the monitoring of adult nutritional status, WHR is used a long with BMI measurement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Irianton
"Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah gizi lebih timbal karena makin meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup yang mengancam penduduk golongan menengah ke atas dan kelompok lanjut usia. Pola makan mulai bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat, serat dan sayuran ke pola makan yang komposisinya terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam dan sedikit serat. Proporsi energi dari karbohidrat berkurang diikuti meningkatnya proporsi energi lemak dan protein yang bila tidak terkendali berakibat terjadinya kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini mempelajari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi proporsi energi lemak konsumsi pangan pada 1952 sampel rumahtangga dari data Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun1993, khususnya dipilih Propinsi D.1.Yogyakarta. SUSENAS merupakan survey rumahtangga yang diadakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Jenis penelitian ini observasional tipe potong-lintang. Analisis data dengan statistik regresi logistik multivariat menggunakan perangkat lunak komputer SUDAAN (Survey Data Analysis) sesuai dengan cara pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi: tingkat pengeluaran perkapita sebulan., jumlah anggota rumahtangga dan jumlah anak balita sebagai faktor risiko proporsi energi lemak yang tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan kepala keluarga dan isteri serta daerah tempat tinggal sebagai efek pencegah terhadap proporsi energi lemak yang tinggi, namun khusus untuk tingkat pendidikan kepala keluarga hubungannya tidak signifikan (p>0,05).

Proportion Of Energy From Fat Household Food Consumption And Socioeconomy Determinants In Province D.I. Yogyakarta In 1993Indonesia have double nutrition problems is undernutrition and overnutrition. Overnutrition problem related with increased of income and change of life style, and age old group people. Food pattern change from traditional that high carbohydrat, fiber and vegetable to a high fat, sugar, salt and less fibre. Proportion of energy from carbohydrat decreased and proportion of energy from fat and protein increased. If could not controlled consequence to obese, heart disease and blood vessel.
The objective this study to examine socio-economy determinants of proportion of energy from fat food consumption in 1952 household sample using the National Socio-economy Survey (SUSENAS) 1993, particularly in Province D.I.Yogyakarta. The SUSENAS is a household survey conducted annually by the Central Bureau of Statistics (CBS). This study observational type is crossectional. Data analysis with statistical methods by multivariate-regression logistic using computer programme SUL)AAN (Survey Data Analysis).
The result of study showed that socio-economy factors: expenditure per capita per month, family size and number of child 0-4 years old associated a risk factor with high proportion of energy from fat. The education level of leader of family and wife, and region area of household live associated is effect prevention with high proportion of energy from fat, but associated education level of leader of family no significant (P>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilman, Sander L.
Cambridge, UK: Polity Press, 2008
616.398 GIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, Medical, 2008
616.398 OBE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widyasuci
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui ukuran pengganti yang memiliki validitas optimum dan mudah diaplikasikan untuk mendeteksi prehipertensi pada siswa/i kelas 10 dan 11 SMA Insan Cendekia Madani Tahun 2017. Design penelitian adalah cross sectional dengan total sampling. Penelitian menyimpulkan bahwa pada laki-laki, RLPP cut off 0,88 (sensitivitas 66,7%, spesifisitas 66,3% ) baik sebagai ukuran pengganti mendeteksi resiko prehipertensi sistolik, persen lemak BIA cut off 21,9% (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 60,8%) cukup baik untuk prehipertensi diastolik, dan BIA cut off 21,9% (sensitivitas 63,6%, spesifisitas 62,2%) cukup baik untuk prehipertensi. Pada perempuan, RLPTB cut off 0,46 (sensitivitas 64,3%, spesifisitas 53,2%) cukup baik untuk mendeteksi resiko prehipertensi diastolik dan prehipertensi.

This study aims to determine the validity of measurements that has optimum validity in detecting prehypertension. The study design was cross sectional with total sampling of 10th and 11th grade students SMA Insan Cendekia Madani Year 2017. This study concluded that in boys, waist to hip ratio (WHR) cut off 0.88 (sensitivity 66.7%, specificity 66.3%) is a good alternative measurement for detecting systolic prehypertension, while BIA fat percentage cut off 21.9% (sensitivity 64.3%, specificity 60.8%) is fair for diastolic prehypertension, BIA cut off 21.9% (sensitivity 63.6%, specificity 62.2%) is fair for prehypertension. In girls, waist to height ratio (WHtR) cut off 0.46 (64.3% sensitivity, specificity 53.2%) is fair for detecting diastolic prehypertension and prehypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Mahardhika
"Tujuan: Meningkatkan peranan ultrasonografi sebagai alternatif Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DXA) dalam menilai persentase lemak tubuh total secara akurat. Metode: Dari April hingga September 2020, terdapat 28 pasien dewasa (14 laki-laki, 14 perempuan) yang menjalankan pemeriksaan DXA untuk menilai persentase lemak tubuh total (%LT total) dan pemeriksaan ultrasonografi untuk mengukur tebal lemak subkutis (TLS) pada beberapa lokasi tubuh. Dilakukan uji korelasi antara TLS pada beberapa lokasi tubuh menggunakan ultrasonografi serta data antropometri (IMT, lingkar pinggang, lingkar paha tengah) dengan %LT total berdasarkan DXA pada kedua jenis kelamin. Selanjutnya, variabel yang memiliki korelasi kuat dipilih untuk dimasukkan dalam analisis regresi multipel untuk mendapatkan formula regresi untuk memprediksi %LT total pada masing-masing jenis kelamin. Hasil: Formula prediksi terbaik untuk menentukan %LT total pada laki-laki adalah %LT total = 13,7 + 5,5(TLS triceps) + 10,0(TLS paha depan); R2 0,91, sedangkan pada perempuan adalah %LT total = - 1,73 + 1,07(IMT) + 10,30(TLS paha depan); R2 0,88. Kesimpulan: Pemeriksaan TLS menggunakan ultrasonografi dikombinasikan dengan pengukuran antropometri dapat direkomendasikan untuk memperkirakan %LT total secara akurat dengan formula yang berbeda pada kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

Objective: To improve the use of ultrasonography as an alternative way to Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DXA) in assesing total body fat percentage (%BF) accurately. Methods: From April to September 2020, there were 28 adult patients (14 male, 14 female) underwent DXA examination to assess %BF and ultrasonography examination to measure subcutaneous fat thickness (SFT) at multiple sites. Correlation test was conducted between SFT sites using ultrasonography and anthropometric data (BMI, waist circumference, mid-thigh circumference) with %BF based on DXA in both genders. Furthermore, variables that had strong correlation were selected to be included in the multiple regression analysis in order to obtain a regression formula to predict the %BF for each gender. Results: The best predictive formula to determine %BF for male is %BF = 13,7 + 5,5(SFT triceps) + 10,0(SFT quads); R2 0,91, while for female is %BF =  - 1,73 + 1,07(BMI) + 10,30(SFT quads); R2 0,88. Conclusions: SFT examination using ultrasonography that is combined with anthropometric measurements can be recommended to estimate %BF accurately with different formulas in the male and female group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roizen, Michael F
New York: Free Press, 2006
613.2 ROI y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sendhi Leonita
"Sebuah metode estimasi persentase dan distribusi lemak tubuh pada anak-anak diperlukan untuk menjadi dasar dalam penentuan program penentuan asupan makan dan aktivitas fisik dalam mengatasi masalah obesitas demi meningkatkan produktivitas dan pencapaian keterampilan pada anak-anak. Analisis regresi berganda dilakukan untuk merancang model matematika persentase lemak tubuh berbasis antropometri. Penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 155 anak laki-laki Indonesia berusia 7-12 tahun ini menghasilkan model regresi, yang dapat digunakan untuk mengestimasi persentase lemak tubuh serta memprediksi distribusi dominan pada anak laki-laki Indonesia.

A method of estimating percentage and distribution of body fat at boys is required to become a basic in designing dietary and physical activity program in order to overcome obesity problem which can increase children’s productivity and skill attainment. Multiple regression analysis was conducted to design mathematical model of body fat percentage based on anthropometry. This cross-sectional study which has a total of 155 boys aged 7 to 12 years old obtained regression model, that can be used to estimate body fat percentage and predict dominant distribution of body fat at Indonesian boys.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Adi Wira
"Lemak tubuh memiliki dampak negatif sekaligus fungsi positif terhadap tubuh wanita, sehingga wanita tidak boleh kekurangan atau kelebihan lemak tubuh. Belum ada cara yang dapat menghasilkan persentase lemak tubuh wanita yang dapat diandalkan, mudah untuk diterapkan, dapat diterapkan untuk berbagai ras wanita Indonesia di berbagai tempat, sehingga penelitian ini ingin menghasilkan model matematika persentase lemak tubuh wanita Indonesia untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dengan 3D Full Body Scanner mengukur dimensi antropometri, Omron Full Body Sensor mengukur persentase lemak tubuh, metode statistik multiple regression, dihasilkan model matematika persentase lemak tubuh wanita Indonesia sebagai berikut. Y=392,331 - 0,756X2 - 61,531 lnX20 - 7,914 lnX50 - 0,265 X62 + 0,343 X65 + 0,305 X78 - 150,896/√X83 - 1404,895/√X112 - 1109,811/√121. Model matematika ini memiliki nilai adjusted R square 0,919 atau menggambarkan 91,9% keadaan sebenarnya, dan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil Omron Full Body Sensor, sehingga model matematika ini mampu memenuhi tujuan yang telah disebutkan sebelumnya.

Body fat has negative impact and also positive function for women?s body, so women can?t have less or more body fat. There is still no means to yield women?s body fat percentage which is reliable, easy to use, can be used for every Indonesian women?s race in every place, so this research wants to yield body fat percentage mathematical model for Indonesian women to answer that need. With 3D Full Body Scanner measuring anthropometric dimension, Omron Full Body Sensor measuring body fat percentage, statistical method of multiple regression, the result of body fat percentage mathematical model for Indonesian women is like this. Y=392,331 - 0,756X2 - 61,531 lnX20 - 7,914 lnX50 - 0,265 X62 + 0,343 X65 + 0,305 X78 - 150,896/√X83 - 1404,895/√X112 - 1109,811/√121. This mathematical model has adjusted R square value for 0,919 or describes 91,9% of the real situation, and the result is not much different with the result from Omron Full Body Sensor, so this mathematical model can fulfill the objective which has been mentioned before."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Irawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman teh hijau
setelah konsumsi makanan tinggi lemak dalam bentuk makanan cepat saji,
terhadap perubahan kadar TNFα serum sebagai penanda inflamasi postprandial
dibandingkan dengan air putih. Penelitian ini merupakan studi eksperimental
dengan desain cross over, alokasi acak, tersamar tunggal yang dilakukan pada
individu sehat berusia 18?24 tahun di FKUI Jakarta, bulan Maret hingga April
2013. Sebanyak 20 orang menjadi subyek penelitian setelah melalui proses seleksi
dan pemilihan subyek dengan simple random sampling, 1 orang subyek drop out,
sehingga 19 orang subyek mengikuti penelitian hingga selesai. Data yang
diperoleh meliputi usia, jenis kelamin, asupan energi dan lemak dengan metode
food record 3x24 jam, serta kadar TNFα serum pada keadaan baseline dan 2 jam
postprandial dengan menggunakan metode ELISA. Didapatkan sebagian besar
subyek penelitian berjenis kelamin perempuan (57,9%), dengan median usia
subyek adalah 20 tahun (19 ? 22 tahun). Persentase konsumsi lemak harian adalah
sebesar 32,46 ± 5,2 persen lemak dan rerata asupan lemak sebesar 58,59 ± 15,21
gram per hari. Pada kedua kelompok perlakuan terdapat penurunan kadar TNFα
serum postprandial yang signifikan, yaitu sebesar 15,8% dengan median -0,16 (-
0,48 ? 0,38) pg/mL pada kelompok teh hijau dan sebesar 6,9% dengan median -
0,07 (-1,02 ? 0,1) pg/mL pada kelompok air putih. Tidak didapatkan perbedaan
perubahan kadar TNFα serum yang bermakna antara subyek yang diberi minuman
teh hijau dengan air putih setelah pemberian makanan tinggi lemak (p=0,533).

ABSTRACT
The objective of this study is to know the effect of green tea consumption after
high fat meal on the difference (delta) of serum TNFα as the marker of
postprandial inflammation, compared to water consumption. This is an
experimental, randomized, single blind, cross over study on healthy adult 18?24
years of age in FKUI Jakarta, March to April 2013. Twenty people become the
subjects of this study after the selection and simple random sampling process.
One subject was dropped out from the study, so 19 subjects completed the study.
Data collected in this study are age, sex, energy and fat intake using 3x 24 hours
food record, and serum TNFα baseline and 2 hours postprandial using ELISA
method. Most of the study subject are female with the percentage of 57,9%, and
the median age is 20 years old (19?20 years old). Daily fat consumption of the
study subjects is 32,46 ± 5,2 % , with the mean of 58,69 ± 15,21 grams fat per
day. In both study group, there are significant decreasing serum TNFα level, as
much as 15,8% with median -0,16 (-0,48 ? 0,38) pg/mL in green tea group and
6,9% with median -0,07 (-1,02 ? 0,1) pg/mL in water group. There is no
significant difference on serum TNFα level between two groups (p=0,53"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>