Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hotland Jeffri D.T.
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun perangkat lunak enkripsi dengan menggunakan teknik International Data Encryption Algorithm (IDEA) untuk pengamanan file yang akan dikirimkan melalui jaringan komputer, dimana key untuk melakukan enkripsi dan mendapatkan digital signature dibangkitkan oleh SHA-1. Perangkat lunak di skripsi ini juga mempunyai fasilitas untuk mengirimkan e-mail dan file.

Perangkat lunak dibangun dengan menggunakan Borland Delphi 5,0 Enterprise Edition.

Dari uji coba dan analisa yang dilakukan didapat bahwa untuk mengetahui informasi terhadap file yang telah dienkripsi, dengan cara brute force attack dibutuhkan waktu 1,6 X 10 26 tahun. Dari sisi kecepatan, perangkat lunak ini mempunyai kemampuan untuk mengenkripsi file dan menambahkan digital signature hingga mencapai sekitar 400 byte/milidetik.
2000
S39596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berkah Iman Santoso
Abstrak :
Varian Linux skala enterprise memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dengan varian Linux skala komunitas atau pendidikan. Beberapa karakteristik tersebut adalah rilis stabil paket-paket standar yang dimasukkan pada sistem yang telah dievaluasi. Varian Linux skala enterprise seperti Red Hat® Enterprise Linux AS 4 (RHEL AS 4) dan SuSE® Linux Enterprise Server 9 (SLES 9) telah melalui proses evaluasi dan telah memiliki sertifikat untuk mendukung aplikasi komersial. Selain itu juga varian Linux tersebut menyediakan rilis update dan perbaian paket melalui web site resminya. Terdapat beberapa instrumen evaluasi untuk mengukur keamanan, seperti Common Criteria Evaluation Assurance Level (CC EAL), Controlled Access Protection Profile (CAPP) dan masih banyak instrument lainnya. CC EAL digunakan pada penelitian ini untuk mengevaluasi tingkat keamanan dari sistem dan produk TI. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sampai sejauh mana CC EAL dapat diterapkan untuk mengevaluasi Linux skala enterprise dan untuk membantu para pengambil keputusan investasi TI dalam memilih sistem operasi Linux pada server. Penggunaan CC EAL ditujukan untuk memberikan tingkatan jaminan keamanan dari evaluasi sistem dan produk TI dengan menerapkan aspek keamanan seperti kriptografi, otentikasi dan pengendalian akses. Penelitian ini dibatasi pada evaluasi aplikasi server seperti web server, mail server, database server, aplikasi server dan file server pada kedua server IBM® dengan spesifikasi perangkat keras yang sama. Evaluasi yang dilakukan memberikan hasil yang cukup signifikan, terlihat dari respon yang cukup baik dari kedua varian Linux skala enterprise tersebut. Aplikasi server yang dievaluasi berdasarkan aspek keamanan dan memberikan hasil yang bervariasi, dari tingkatan rendah, sedang hingga tinggi. Tingkatan rendah berarti bahwa aplikasi server yang dievaluasi tidak sepenuhnya memenuhi ketiga aspek keamanan seperti kriptografi, otentikasi dan pengendalian akses. Hasil yang diperoleh kedua varian Linux skala enterprise ini adalah sama, memiliki hasil EAL 4 yang berarti kedua varian Linux tersebut memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap serangan dengan tingkat penetrasi yang cukup rendah. Dari hasil yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua varian Linux skala enterprise ini dapat digunakan pada server karena telah melalui evaluasi CC EAL dengan jaminan keamanan yang sangat baik, yaitu pada tingkat EAL 4. ...... The variant of enterprise-scaled Linux have special characteristics that make it different comparing to Linux for community and education purposes. Those characteristics are the stable releases-standard package which has been released through security evaluation process. The variant of enterprise-scaled Linux, such as Red Hat® Enterprise Linux AS 4 (RHEL AS 4) and SuSE® Linux Enterprise Server 9 (SLES 9) have been certified to support commercial applications. Furthermore, its updated package is available at the official sites. There are several evaluation instruments such as Common Criteria Evaluation Assurance Level (CC EAL), Controlled Access Protection Profile (CAPP) and others. In this research, we use CC EAL to evaluate the security level of IT system and product such as RHEL AS 4 and SLES 9. The purpose of research is to study how far the CC EAL can be implemented to evaluate enterprise-scaled Linux and to provide recommendation for decision maker which system should be choosen. The aim of CC EAL is to give the security level assurance on evaluated IT system and product, focusing on security aspects such as cryptography, access control and authentication. The research is restricted by evaluation of server application such as web server, mail server, database server, application server and file server. This research was conducted using two IBM® server which has the same hardware specification. The conducted evaluation is giving the significant result, it is seen from quite good response from those two enterprise-scaled Linux. The variation of result starts from low, medium and high level. The low level means that the IT system or product doesn't meet their security aspects. They have EAL 4 level which informed us about their good resistances from the security attack of low potential penetration. We can draw the conclusion that both of Linux enterprise scaled can be used for the best purpose of server because of their well achieved evaluation results.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhammad Fathoni Rokhman
Abstrak :
Akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan suatu perguruan tinggi berdasarkan syarat kebakuan atau kriteria tertentu. Data dan informasi diperlukan pada saat persiapan akreditasi yang mana data dan informasi ini tersebar dari berbagai sistem dalam suatu lembaga perguruan tinggi. Ontologi digunakan dalam rangka untuk membantu mengoleksi data dan informasi tersebut. Pada saat pembuatan ontologi, analisis dalam proses pembuatan ontologi secara umum tidak berdasarkan goal generik yang tertulis secara eksplisit. Sedangkan pada kasus akreditasi, syarat kebakuan atau kriteria yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang bisa dipandang sebagai sebuah goal. Pengembangan ontologi pada domain akademik sebelumnya diketahui belum memanfaatkan goal pada proses analisis pembuatan ontologinya. Penelitian ini melakukan pengembangan metodologi pembuatan ontologi dengan pendekatan Goal-Oriented Requirements Engineering (GORE) sebagai bentuk pendekatan yang baru. GORE merupakan salah satu paradigma dalam Requirements Engineering yang berfokus pada penggunaan goal dalam aktivitasnya. Kerangka kerja yang dipilih pada pendekatan GORE ini adalah KAOS (Keep All Objects Satisfied). Hasil modifikasi metode pengembangan ontologi dengan pendekatan kerangka kerja KAOS menunjukkan bahwa bisa digunakan untuk melakukan pengembangan ontologi baru. Modifikasi metode ini dinamakan GOREO. Kemudian hasil modul ontologi memperlihatkan dengan jelas ketelusuran (traceability) dengan sumber dokumen dibandingkan metodologi yang belum menggunakan pendekatan dengan GORE. Selain itu terdapat proses tambahan yaitu proses penggabungan modul ontologi yang telah didapatkan sebagai konsekuensi pendekatan GORE. ......Accreditation of high education is evaluation activities for determining the appropriateness of high education institutions by a set of specific requirements or criteria. Available data and information from various systems in institutions are needed when preparing accreditation. We use ontology in order to collect data and information from various systems. At the time of making ontology, generally, the analysis in the ontology development not based on explicitly written generic goals. Whereas in the case of accreditation, a set of specific criteria that has been standardization by the accreditation authorities can be seen as goals. Previous ontology development in the academic domain known not using goals in the analysis processes. This research extends the ontology development methodology by using Goal-Oriented Requirements Engineering (GORE) as a new approach method. GORE is one of the Requirements Engineering paradigms that intended to use goals in the Requirements Engineering activity. KAOS (Keep All Objects Satisfied) framework selected for this research approach. The results of the modification of the ontology development method with the KAOS framework approach show that it can be used to develop new ontologies. Modification of this method is called GOREO. After that, the resulting ontology fragments clear showing traceability with document sources where it comes from compared to the legacy methodology. Furthermore, there is a new process that is combining the resulting ontology fragments, which are the consequences of the GORE approach method.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Basuki
Abstrak :
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya, mendorong timbulnya terobosan-terobosan baru dalam segala bidang kehidupan manusia. Dengan semakin majunya daya pikir manusia membuat semakin banyak keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik dari penciptaan sebelumnya. Pemikiran ini juga melanda ke bidang teknik sipil dan perencanaan konstruksi. Dalam bidang struktur, banyak diciptakan bangunan-bangunan baru, seperti gedung bertingkat yang semakin tinggi dan jembatan yang semakin panjang. Hal ini tentu saja memerlukan struktur-struktur baru yang semakin kuat, tahan lama dan juga efisien dalam penentuan dimensi, bentuk ataupun penggunaan material. Untuk itulah perlunya diciptakan bentuk dan dimensi baru bagi struktur-struktur tersebut, khususnya struktur kolom. Struktur kolom yang kita kenal kebanyakan berbentuk pejal (padat), tetapi terkadang kita juga memerlukan kolom yang berlubang tengahnya. Biasanya hal ini diperlukan untuk penghematan material, pengurangan berat sendiri (bobot) kolom. Selain itu juga digunakan pada struktur jembatan gantung dengan kabel (Cable Stayed Bridge), yaitu sebagai tempat penarikan kabel serta perawatannya. Untuk itulah penulis berusaha merencanakan tulangan kolom persegi berlubang ini, tentu saja yang memenuhi standar kekuatan dan keamanan struktur. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komputer terutama di bidang perangkat lunak (software), banyak keuntungan yang dapat kita rasakan sebagai perencana struktur; yaitu semakin mempercepat dan mempermudah perhitungan. Melihat hal di atas, penulis berkeinginan untuk mempermudah perencanaan struktur kolom berlubang dengan mencoba untuk membuat diagram interaksi yang sudah dikenal luas oleh para perencana struktur bangunan. Dan dengan menggunakan aplikasi komputer, yaitu bahasa pemrograman Visual Basic for Application (VBA) yang dioperasikan dalam lingkungan kerja Microsoft Excel 97 diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat perhitungan dalam pembuatan diagram interaksi tersebut. Diharapkan diagram interaksi tersebut dapat dijadikan perbandingan dan acuan dalam perencanaan awal tulangan kolom persegi berlubang. Sehingga dapat mempercepat waktu perencanaan terutama untuk kondisi di mana dimensi kolom yang direncanakan banyak ukurannya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priagung Khusumanegara
Abstrak :
Komputasi terdistribusi merupakan salah satu kemajuan teknologi dalam mengolah data. Penggunaan komputasi terdistribusi memudahkan user untuk mengolah data menggunakan beberapa komputer yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Salah satu teknologi yang menggunakan konsep komputasi terditribusi adalah Hadoop. Hadoop merupakan framework software berbasis Java dan open source yang berfungsi untuk mengolah data yang memiliki ukuran yang besar secara terdistribusi. Hadoop menggunakan sebuah framework untuk aplikasi dan programming yang disebut dengan MapReduce. Enam skenario diimplementasikan untuk menganalisa performa kecepatan MapReduce pada Hadoop. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diketahui penambahan jumlah physical machine dari satu menjadi dua physical machine dengan spesifikasi physical machine yang sesuai perancangan dapat mempercepat kecepatan rata-rata MapReduce. Pada ukuran file 512 MB, 1 GB, 1.5 GB, dan 2 GB, penambahan physical machine dapat mempercepat kecepatan rata-rata MapReduce pada masing-masing ukuran file sebesar 161.34, 328.00, 460.20, dan 525.80 detik. Sedangkan, penambahan jumlah virtual machine dari satu menjadi dua virtual machine dengan spesifikasi virtual machine yang sesuai perancangan dapat memperlambat kecepatan rata-rata MapReduce. Pada ukuran file 512 MB, 1 GB, 1.5 GB, dan 2 GB, penambahan virtual machine dapat memperlambat kecepatan rata-rata MapReduce pada masing-masing ukuran file sebesar 164.00, 504.34, 781.27, dan 1070.46 detik. Berdasarkan hasil pengukuran juga diketahui bahwa block size dan jumlah slot map pada Hadoop dapat mempengaruhi kecepatan MapReduce. ...... Distributed computing is one of the advance technology in data processing. The use of distributed computing allows users to process data using multiple computers that are separated or distributed physically. One of technology that uses the concept of distributed computing is Hadoop. Hadoop is a Java-based software framework and open source which is used to process the data that have a large size in a distributed manner. Hadoop uses a framework for application and programing which called MapReduce. Six scenarios are implemented to analyze the speed performance of Hadoop MapReduce. Based on the study, known that the additional the number of physical machines from one to two physical machines with suitable specifications design can speed up the average speed of MapReduce. On file 512 MB, 1 GB, 1.5 GB, and 2 GB size additional the number of physical machines can accelerate MapReduce average speed on each file size for 161.34, 328.00, 460.20, and 525.80 seconds. Meanwhile, additional the number of virtual machines from one to two virtual machines with suitable specifications design can slow down the average speed of MapReduce. On file 512 MB, 1 GB, 1.5 GB, and 2 GB size, additional the number of virtual machines can slow down the average speed of each MapReduce on a file size for 164.00, 504.34, 781.27, and 1070.46 seconds. Based on the measurement result is also known that the block size and number of slot maps in Hadoop MapReduce can affect speed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhealma Nuhasti Avicena Fabian
Abstrak :
Mengoleksi merupakan salah satu budaya penggemar K-Pop. Photo card selama dua tahun terakhir menjadi komoditas koleksi yang paling banyak diminati di dalam fandom K-Pop. Bersamaan dengan tingginya minat koleksi photo card, muncul perubahan perilaku penggemar yang menjadi obsesif dan protektif terhadap photo card. Penelitian ini ditujukan untuk melihat perubahan perilaku konsumsi dan pemaknaan oleh penggemar terhadap photo card serta budaya penggemar mengoleksi photo card. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keterlibatan emosional pada perubahan perilaku penggemar. Data yang diperoleh menjelaskan mengenai bagaimana perilaku penggemar dalam menjalankan dan memaknai aktivitas budaya penggemar koleksi photo card. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mencakup wawancara mendalam secara daring dan kajian pustaka. Informan yang terlibat merupakan penggemar K-Pop yang turut berpartisipasi menjadi kolektor photo card selama dua tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi yang dilakukan penggemar K-Pop dalam budaya penggemar koleksi photo card, dilakukan atas hubungan emosional, seperti hubungan parasosial, yang terbentuk pada penggemar terhadap idola dan sesama penggemar. Keterlibatan emosional dan perilaku konsumsi juga menjadi sesuatu yang saling berhubungan dan berpengaruh dalam pembentukan pola perilaku dan pemaknaan baru oleh penggemar terhadap photo card. ......One aspect of K-Pop fan culture is collecting. Photo cards for the last two years have become the most sought-after collections in the K-Pop fandom. Along with becoming a collection of interests, comes a shift in obsessive fan behavior and protective photo cards. This study is aimed at looking at changes in consumption behavior and meaning among photo card fans and the culture of collecting photo cards. This research was conducted by analyzing the emotional interactions of changes in fan behavior. The data obtained explains the behavior of fans in carrying out and interpreting the cultural activities of photo card collections. This study uses a qualitative method, which includes in-depth interviews and literature reviews. Informants involved are K-Pop fans who participated as photo card collectors for the last two years. The results show that the consumption behavior of K-Pop fans in the fan culture of photo card collections is based on emotional relationships, such as parasocial relationships, which are formed by fans towards idols and fellow fans. Involvement and consumption behavior are also interconnected and influential in the formation of new behavior patterns and meanings by fans of photo cards.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Indra Yudhistira
Abstrak :
Ver adalah discovery system yang dibuat untuk mengidentifikasi join path pada data besar yang tidak mengandung join information. Ver menyimpan setiap kolom dari sumber data sebagai node dan potensi join path sebagai edge dalam bentuk graf menggunakan NetworkX. Namun, NetworkX memiliki limitasi pada besarnya graf yang dapat disimpan karena NetworkX menyimpan graf pada memory. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif penyimpanan graf yang menyimpan graf dalam persistent disk sebagai pengganti NetworkX pada Ver. Pencarian penyimpanan graf alternatif dilakukan dengan membandingkan beberapa penyimpanan graf yang meliputi: ArangoDB, CubicWeb, DGraph, DuckDB, IndraDB, JanusGraph, Kuzu, NebulaGraph, Neo4j, OrientDB, SurrealDB, dan TypeDB. Perbandingan dilakukan menggunakan graf acak dan graf dari dataset. Graf acak yang digunakan memiliki node dengan jumlah 100, 200, 400, 800, dan 1600 dengan kepadatan edge 0.1 sampai 1.0 dengan kenaikan 0.1. Dataset yang digunakan untuk perbandingan adalah TPC-H, ChEMBL, dan AdventureWorks. Perbandingan dilakukan dengan metode kuantitatif berdasarkan kecepatan operasi pemuatan data, 2-hop neighborhood, dan path finding serta metode kualitatif untuk kepraktisan dengan menilai kemudahan instalasi server, kemudahan implementasi client, dan kelengkapan dokumentasi. Didapatkan bahwa Kuzu adalah penyimpanan graf yang paling sesuai untuk menjadi pengganti NetworkX pada Ver. ......Ver is a discovery system developed to identify join path in big data that doesn’t contain any join information. Ver stores each column of the data source as nodes and potential join path as edges in a graph using NetworkX. However, NetworkX has a limitation on the size of graph that can be stored because NetworkX stores graphs in memory. Therefore, an alternative graph storage that stores graphs in persistent disk is needed as a substitute for NetworkX on Ver. The search for alternative graph storage was carried out by comparing several graph storages which include: ArangoDB, CubicWeb, DGraph, DuckDB, IndraDB, JanusGraph, Kuzu, NebulaGraph, Neo4j, OrientDB, SurrealDB, and TypeDB. Comparisons are performed using random graphs and graphs from datasets. The random graph used has node count of 100, 200, 400, 800, and 1600 with edge density 0.1 to 1.0 in increments of 0.1. The dataset used for comparison are TPC-H, ChEMBL, and AdventureWorks. Comparisons were made using a quantitative method based on the operation speed of data loading, 2-hop neighborhood, and path finding as well as a qualitative method for practicality by assessing the ease of server installation, the ease of implementation of client, and the completeness of documentation. It was found that Kuzu is the most suitable graph storage to replace NetworkX on Ver.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rijanto Tosin
Jakarta: Dinastindo, 1994
005.3 RIJ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Bart
Indiana: Carmel Sams, 1991
005.71 AND u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bach, Maurice J.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1986
005.43 BAC d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>