Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sasongko Wishnu B.
Abstrak :
Kinerja adalah prestasi yang dicapai manajemen, dimana mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan dalam periode tertentu. Antara hasil investasi dan kinerja perusahaan diduga berkorelasi cukup kuat sehingga jika hasil investasinya tinggi, maka kinerja perusahaan akan pada tingkat yang baik pula (sehat). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi kasus perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh data langsung dari sumbernya. Data yang diperoleh dari PT Jamsostek berupa tata kerja organisasi, strukrur organisasi, laporan keuangan, serta wawancara dengan pejabat/staf pada perusahaan (PT Jamsostek). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bertumpu pada analisis kuantitatif dengan memberikan tolok ukur yang tegas dan pasti sebagai dasar analisis. Bertolak dari hasil analisis dan sisi yaitu kinerja perusahaan dan hasil investasi sebagai berikut: a. Kinerja Perusahaan Dari sisi kinerja telah terjadi fluktuasi: 1.Pada tahun 1990 keadaan perusahaan tidak sehat. 2.Pada tahun l986 keadaan perusahaan sehat 3.Pada tahun 1985sampai dengan 1989, tahun 1991,tahun 1992,tahun 1994 dan 1995 keadaan perusahaan sehat sekali. b. Hasil Investasi Dari hasil investasi menunjukkan adanya rasio hasil investasi yang berfluktuasi yaitu pada tahun 1990 dan 1993 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 1991, 1992 dan 1994 menunjukkan hasil peningkatan yang cukup besar. Kesimpulannya akibat hasil investasi yang rendah maka tingkat kinerja perusahaan juga rendah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Rouly
Abstrak :
Saat ini kebutuhan akan papan solid, misalnya Medium Density Fiberwood (MDF) mengalami peningkatan yang cukup tinggi balk didalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dari banyaknya pengusaha kecil working terutama furniture mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya terutama ke luar negeri. Kesulitan ini disebabkan banyak negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang membatasi jenis-jenis furniture yang masuk ke negaranya terbuat dan papan solid. Medium Density Fiberwood kegunaannya mirip dengan kayu lapis ( bahkan Iebih luas) atau dapat dikatakan sebagai bahan substitusi kayu lapis. Disamping harganya lebih murah juga jenis MDF yang dihasilkan bervariasi baik bentuk serat papan, warna dan kehalusan permukaannya yang memudahkan pelapisan. Nilai tambah MDF lainnya adalah bentuknya stabil dan kuat sehingga mudah dibentuk dan dipotong sesuai keinginan. Pada dasarnya semua jenis kayu dapat diolah menjadi MDF, namun penggunaan kayu karet lebih sering digunakan. disamping hasilnya lebìh baik juga harganya murah serta pembudidayaannya mudah dilakukan. Berdasarkan hal-hal diatas PT X. melihat peluang bisnis yang cukup potensial, untuk mendirikan pabrik MDF di Kerawang. Pertimbangan ini juga didasarkan belum banyak pabrik sejenis didirikan di Indonesia ( ada 5 perusahaan yang tersebar di Indonesia). Disamping itu ketebalan MDF yang dihasilkan PT. X dengan menggunakan teknik Press Mende sarnpai saat ini tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis iainnya yang ada di Indonesia. Tingkat penjualan bersih yang dihasilkan terus bertambah setiap tahunnya rata-rata sebesar 62 %. Namun karena perusahaan baru beroperasi tahun 1996 dan naiknya biaya operasi karena adanya pengaruh krisis moneter tahun 1997 maka hingga tahun 2000 perseroan rnasìh mengalami rugi bersib. Rugi bersih ini tenis mengalami penurunan setiap tahunnya karena naiknya tingkat penjualan MDF setiap tahunnya. Hasil produksi MDF tiap tahunnya na-rata sebesar 49,014,512 meter kubik dan dijual rata-rata ke manca negara sebesar 70 % dan sisanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Harga penjualan MDF terus meningkat hingga tahun terakhir tahun 2000 harganya berkisar US $ 235 ? US$ 240 per meter kubik, dengan tingkat kurs sekitar Rp.8190/US$ Karya tulis ini dimaksudkan untuk menganalisa kenerja keuangan PT. X. Analisa dilakukan pada laporan keuangan yang dihasilkan. Laporan keuangan PT. X yang dianalisa adalah neraca, laporan Laba rugi dan anis kas parla 5 tahun terakhir dengan menggunakan Analisa perbandingan Laporan Keuangan,Analisa common size, Analisa rasio, Analisa DuPont dan analisa cash flow. Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT, X cukup baik hal ini terlihat dari tingkat penjualan yang terus bertambah setaip tahunnya sehingga kerugian bersih makin berkurang cukup signifikan. Nilal ROE mengalami peningkatan setaip tahun, namun nilainya masih negatif. Hal ini disebabkan beban usaha perseroan masih cukup tinggi dan hingga tahun 2000 perseroan masih menanggung rugi bersih. Agar tingkat Laba yang dihasilkan makin tinggi perseroan juga hendaknya melakukan efisiensi pada persediaan, piutang dan biaya hutang lainnya sehingga pada tahun-tahun mendatang perseroan dapat menutupi rugi bersihnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Ludica Toha
Abstrak :
ABSTRAK
This thesis investigates market reactions to mergers and acquisitions announcements and methods of payments by cash and stocks to both Acquiring/Surviving company and Target based on daily stock (abnormal) returns whose stocks are listed in the Jakarta Stock Exchange. It utilizes market efficiency framework specifically the event study methodology by observing 28 samples of Indonesian public companies for period 2004-2010 with an estimation period of 250 days and an event window of 71 days [-lO,6O]. This research employs the Single Index Market Model as the expected return model due to the assumption that the individual stock return is the function of the index/market return.
Abstract
Thesis ini menganalisa reaksi pasar terhadap pengumuman merger dan akuisisi dan metode pembayaran dalam bentuk kas dan saham terhadap perusahaan Pengakuisisi dan Diakuisisi yang sahamnya terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan imbal hasil (tidak normal) harian. Thesis ini memanfaatkan kerangka pasar yang efisien khususnya metodologi studi kejadian dengan melakukan observasi terhadap 28 sampel dari perusahaan publik untuk periode 2004-2010 dengan periode estimasi sebanyak 250 hari dan perfode kejadian 7] hari [-10, 60]. Penelitian ini menggunakan the Single Index Market Model untuk mendapatkan espektasi imbal hasil dengan asumsi bahwa imbal hasil dari masing-masing saham adalah fungsi dari imbal hasil indeks atau pasar saham.
2012
T30319
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bukics, Rose Marie L.
S.l. Probus Publishing , 1991
657.3 BUK f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djarwanto
Yogyakarta: BPFE, 1989
657.3 DJA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Niken Indriarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dan karya akhir ini adalah untuk mengetahui miai intrinsik saham perusahaan yaitu PT Merck Indonesia Tbk. yang bergerak dalam industri farmasi dengan menggunakan dua metode penilaian perusahaan yaitu metode arus kas bebas (free cash flow model) dan economic profit model.

Nilai intrinsik perusahaan diperoleh dari perhitungan nilai sekarang dari arus kas bebas dan economic profit perusahaan di masa depan dengan menggunakan weighted average cost of capital. Arus kas bebas dan economic profit perusahaan di masa depan diperoleh dengan terlebih dahulu membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi selama beberapa tahun ke depan.

Namun sebelum menyusun proyeksi laporan keuangan, terlebih dahulu diperlukan analisis industri farmasi serta analisis kinerja perusahaan yang diperoleh dari analisis rasio laporan keuangan perusahaan selama beberapa tahun yaitu dari tahun 1994?2000.

Analisis industri dan perusahaan pada dasarnya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik ataupun potensi industri serta posisi perusahaan di dalam industri tersebut untuk memperoleh landasan dan asumsi yang memadai untuk menyusun proyeksi laporan keuangan.

Proyeksi laporan keuangan disusun dengan membuat tiga skenario yang menggambarkan skenario dalam keadaan normal, optimis, dan pesimis. Dari masing masing ketiga skenarto tersebut dihitung nilai intrinsik perusahaan dengan menggunakan dua metode yang telah disebutkan sebelumnya yaitu metode arus kas bebas (free cash flow model) dan economic profit model. Nilai intrinsik saham yang dihitung dengan kedua metode yang berbeda tersebut harus menghasilkan nilai yang sama.

Dengan adanya tiga skenario yang berbeda maka akan menghasilkan tiga nilai intrinsik yang berbeda pula. Dari ketiga nilai tersebut, bisa diperoleh satu nilai yang diharapkan per lembar saham (expected value per share) dengan memberikan probabilitas kejadian pada masing-masing skenario di atas.

Nilai intrinsik saham perusahaan ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan pada tanggal penilaian yaitu pada akhir tahun 2001 untuk mengetahul apakah saham perusahaan di pasar overvalued atau undervalued. Dan hasil perbandingan ternyata saham perusahaan di pasar Mengalami undervalued. Hal yang perlu diingat adalah dalaim proses penilaían perusahaan ini adalah asumsi yang digunakan adalah berdasarkan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di J3ursa Efek Jakarta. Pemilihan dan penggunaan asumsi yang berbeda dan karya akhir ini akan menghasilkan nilal intrinsik yang berbeda pula.
2002
T3096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inna Indriati
Abstrak :
Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik termasuk Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang asing. Kondisi ini mencakup pula pengetatan penyediaan kredit dan penghentian atau penundaan pelaksanaan proyek konstruksi tertentu. Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang masih belum stabil yang ditandal dengan masih berfluktuasinya kurs mata uang asing dan harga saham di pasar modal, manajemen masing-masing perusahaan dalam industri semen mengambil langkah-langkah antara lain; menaikkan harga jual, melakukan ekspor, melakukan penghematan biaya, melakukan investasi sesuai skala prioritas dan mencari alternatif dengan membeli produk-produk lokal dengan kualitas yang sama dengan komponen impor mesin dan suku cadang. Dampak negatif krisis yang berkepanjangan berimbas pada kinerja perusahaan perusahaan yang bergerak dalam industri semen. Penurunan kinerja terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: Industri ini dipengaruhi oleh jatuh bangunnya sektor property. Akibat krisis yang terjadi menimbulkan keterpurukan sektor ini diinana terjadi penundaan proyek konstruksi dan berkurangnya daya bell masyarakat. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menyebabkan semakin besarnya beban hutang luar negeri yang harus ditanggung perusahaan. akibat beban bunga yang jumlahnya besar. Krisis ekonorni yang terjadi memberikan tekanan negatif terhadap laju perkembangan konsumsi senen nasional indonesia. Konsumsi semen nasional menurun menjadi 19,24 juta ton tahun 1998, kemudian menurun kembali ke 18,77 juta ton di tahun 1999. Untuk tahun 2000, konsumsi semen nasional menìngkat ko 22,33 juta ton tetapi masih jauh di bawah tingkat konsumsi yang pemah dicapai pada tahun 1997. Perkembangan sektor perumahan, sektor komersil dan berbagai proyek industri merupakan tiga faktor kunci berkembangnya penggunaan semen di Indonesia. Konsumsi semen berkorelasi positif dengan keadaan umum, aktivitas ekonomi khususnya sektor konstruksi. Adapun penelitian dilakukan melalui studi pustaka yaitu berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan masing-masing perusahaan selama periode krisis moneter dan artikel beberapa media yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Kinerja ketiga perusahaan mengalami penurunan dari tahun 1997 hingga 2000 dan pada tahun 2001 mengalami peningkatan. Harga saham INTP dan SMCB overvalue sedangkan harga saharn SMGR undervalue. Dari ketiga perusahaan yang diteliti, Semen Gresik memiliki kinerja yang cukup baik karena dapat bertahan selania masa krisis meski mengalami penurunan laba bersih, sedangkan PT Semen Cibinong sebaiknya perlu melakukan efisiensi mengingat perusahaan belum mampu bekerja secara optimal dalam menggunakan sumber daya yang ada disamping besamya beban hutang dalam mata uang asing yang ditanggung. Dengan keberhasilan restrukturisasi hutang (debt to equity) yang dilakukan PT Indocement prakarsa, perusahaan ini mampu memperbaiki kinerja keuangannya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T3094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Dyah Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita, bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.

Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.

Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari Laporan Laba Rugi.

Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On Equity dipilih.

Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.

Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).

Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.
2002
T2364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik entitas nirlaba yang dapat dipenuhi Asabri dan untuk menentukan bentuk laporan keuangan gabungan Asabri tahun 2013 sebagai entitas nirlaba. Penelitian dilakukan dengan mempelajari data-data internal perusahaan, studi kepustakaan, pengamatan langsung kepada objek penelitian dan wawancara dengan narasumber di perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses bisnis Asabri yang berjalan saat ini memenuhi karakteristik sebagai entitas nirlaba dan Asabri seharusnya menyajikan program asuransi dan pensiun ke dalam satu laporan keuangan gabungan. ...... The purpose of this research is to determine the characteristics of nonprofit entity which can be fulfilled by Asabri and to determine whether the format used for Asabri's combined financial statement of 2013 can be considered as within those criteria. The research is done by performing studies on the company internal data, literature study, direct observation on the study objects, and interviews with the company?s sources. The result of this research shows that Asabri?s currently implemented business process is in accordance with the characteristics of nonprofit entity and that it is recommended for Asabri to present the insurance and pension programs into one combined financial statement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>