Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Adzkia Muftia Khairul Islam
"Pengukuran risiko menjadi salah satu pertimbangan utama sistem keuangan dalam membuat keputusan. Setelah krisis yang terjadi pada tahun 2008, muncul konsep baru terkait dengan regulasi keuangan seperti risiko sistemik. Masalah utama bagi para regulator disebut dengan Systemically Important Financial Institutions atau SIFIs. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif penggunaan Component Expected Shortfall (CES) sebagai salah satu ukuran risiko untuk mengukur risiko sistemik di industri Perbankan Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time-series harga saham penutupan harian dari 33 Bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1 Januari 2015-31 Desember 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BUKU 4 dan Bank Umum Persero, yang merupakan Bank Sistemik, menempati peringkat 10 teratas dengan nilai CES tertinggi dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap terjadinya risiko sistemik di Perbankan Indonesia. Metode pengukuran dengan menggunakan CES dapat memberikan hasil yang sama dengan yang dilakukan Perbankan di Indonesia saat ini. Hal ini dibuktikan dengan bahwa Bank yang memiliki hasil pengukuran CES tertinggi sama dengan Bank yang dikenakan Capital Surcharge oleh OJK. Hasil pengukuran CES lebih mudah untuk menginterpretasikan seberapa besar kontribusi Bank terhadap terjadinya risiko sistemik di Perbankan Indonesia dengan menggunakan %CES tersebut.
Measuring risk has become one of the financial systems key consideration in making a decision. After the crisis in 2008, a new approach was formed in financial regulation such as systemic risk. The main problem for Regulators is called Systemically Important Financial Institution or SIFIs. This study aims to propose Component Expected Shortfall (CES) as a measurement of systemic risk in Indonesia Banking Industry. This study uses time-series data of daily closing stock price of 33 Banks listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) from 1st January 2015 until 31st December 2019 to measure systemic risk by analyzing two measurement methods: Marginal Expected Shortfall (MES) and Component Expected Shortfall (CES). The analysis study shows that BUKU 4 Banks and State-owned Banks, which are systemic Banks, has the 10 of the highest CES value and therefore having more contribution to the systemic risk in Indonesian Banking. The measurement method using CES can provide the same result as that of Indonesian Banking today. This study is in line with OJK policy of Capital Surcharge which are imposed on those 10 Banks. The CES measurement result is easier to interpret the estimated amount of systemic risk in Indonesian Banking using the %CES."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Paris : UNESCO, 2000
354.103 UNI b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nahdahlia Jelita Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko dan regulasi keuangan terhadap ekosistem fintech pada platform bank digital di Indonesia. Dalam era digital yang berkembang pesat, bank digital telah menjadi pilar utama inovasi sektor keuangan di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah, cepat, dan efisien, tanpa perlu bergantung pada infrastruktur perbankan tradisional. Namun, meskipun pertumbuhan bank digital menunjukkan potensi yang besar, berbagai tantangan dan risiko turut menyertainya. Risiko seperti risiko operasional, pasar, likuiditas, strategis, dan reputasi dapat mengancam stabilitas ekosistem fintech dan menurunkan kepercayaan pengguna terhadap layanan bank digital. Regulasi keuangan memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang stabil melalui mitigasi risiko tersebut serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap pengguna bank digital di Indonesia. Data dikumpulkan dari sejumlah responden yang relevan dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel risiko, regulasi keuangan, dan ekosistem fintech. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko dan regulasi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap ekosistem fintech pada platform bank digital. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi akademik melalui pengembangan literatur di bidang fintech, tetapi juga memberikan panduan praktis bagi pelaku industri dan regulator dalam merancang kebijakan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan bank digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada penguatan inklusi keuangan dan peningkatan daya saing industri fintech di tingkat nasional maupun internasional.
This study aims to analyze the influence of risk and financial regulation on the fintech ecosystem of digital banking platforms in Indonesia. In the rapidly evolving digital era, digital banking has emerged as a cornerstone of financial sector innovation in Indonesia. This technology enables the public to access financial services more conveniently, quickly, and efficiently, bypassing the constraints of traditional banking infrastructure. However, despite its remarkable growth potential, digital banking also faces numerous challenges and risks. Risks such as operational, market, liquidity, strategic, and reputational risks pose significant threats to the stability of the fintech ecosystem and may erode consumer trust in digital banking services. Financial regulation plays a critical role in fostering a stable ecosystem by mitigating these risks and providing legal certainty for industry players. This research employs a quantitative approach using survey methods targeting digital banking users in Indonesia. Data were collected from relevant respondents and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to explore the relationships between risk, financial regulation, and the fintech ecosystem. The findings reveal that risk and financial regulations significantly influence the stability, sustainability, and growth of the fintech ecosystem on digital banking platforms. This study contributes not only academically by enriching the fintech literature but also practically by offering actionable insights for industry stakeholders and regulators in formulating effective policies to promote safe and sustainable digital banking growth in Indonesia. Consequently, the results of this research are expected to contribute to strengthening financial inclusion and enhancing the competitiveness of the fintech industry at both national and international levels."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library