Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sastri Sunarti
Abstrak :
Penelitian sastra lisan perlu dilakukan untuk memahami hakikat sistem kelisanan dan sekaligus mengetahui masyarakat yang melahirkan sastra tersebut, seperti penelitian terhadap sastra lisan bailau sebagai salah satu ragam sastra lisan dari daerah Bayang Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Selain dari itu, penelitian terhadap sastra lisan baiIau dapat juga mengungkapkan bahwa sastra lisan ini pernah ada keberadaannya pada saat kepunahan khasanah sastra lisan di Indonesia sedang di ambang pintu. Saya mendukung pernyataan James J. Fox (1986:3) yang menyatakan bahwa sastra lisan merupakan sesuatu yang lebih dari sekadar cermin masa lampau suatu masyarakat; melainkan bahwa sastra lisan itu juga merupakan gambaran tentang rakyat yang diungkapkan dan diproyeksikan sepanjang waktu. Pandangan J. Fox tersebut diperkuat oleh pernyataan Finnegan (1973:3) yang menyebutkan bahwa sastra lisan adalah salah satu gejala kebudayaan yang terdapat pada masyarakat dan isinya mungkin mengenai berbagai peristiwa yang terjadi atau kebudayaan masyarakat pemilik sastra tersebut. Finnegan (1978:7) juga menjelaskan bahwa membicarakan sastra lisan tidak sempurna kalau kita hanya membicarakan karya sastranya saja melainkan kita harus juga menghubungkannya dengan pencerita, penceritaan, pendengar, atau khalayaknya. Untuk menghargai sepenuhnya karya lisan, menurut Finnegan, tidak cukup hanya kalau berdasarkan hasil analisis melalui interpretasi kata-kata, nada, struktur statistik, dan isinya saja. Gambaran tentang sastra lisan hendaknya juga membicarakan penggubah atau pencerita, variasi yang terjadi yang disebabkan oleh khalayak, saat penceritaan, reaksi khalayak, sumbangan alat-alat musiknya, dan konteks sosial tempat cerita itu dilaksanakan. Saya sangat terkesan dengan pernyataan Ibu Pudentia di ruang kelas mata kuliah sastra lisan bahwa peneliti sastra lisan Indonesia saat ini berpacu dengan kematian sastra lisan itu sendiri. Hal yang senada dengan pernyataan tersebut juga dilontarkan oleh Nani Tuloli (1991:2) bahwa besar kemungkinan akan hilangnya kekayaan budaya seiring berubah dan hilangnya ragam sastra lisan jika tidak segera diadakan penelitian dan usaha-usaha melestarikan sastra lisan ini. Setidaknya kita akan kehilangan proses pewarisan sastra lisan ini karena penutur sastra lisan yang ada saat ini kebanyakan adalah penutur yang sudah berusia lanjut, sebagaimana yang saya temukan pada tukang bailau dari daerah Bayang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, F. Hadland
Singapore: Graham Brash (PTE) Ltd, 1989
398.2 DAV m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ling, Mengchu, 1580-1644
Beijing : Chinese Literature Press,, 1998.
398.2 MEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lectiones, Variae
Abstrak :
Het motief van de Goddelijke Gast. Bij volkeren, waar de vreem_deling niet zelf voor onderdak en voeding kan zorgen, wordt gast_vriiheid een van de grootste menselijke deugden. Een plicht, die niet onder de menselijke wetgeving valt, maar onder die van de godheid of godheden. Vanaf de oudste tijden tot de dag van heden hebben in de meest verscheiden landen en culturen de mensen de overtuiging gehad, dat de vreemdeling, de gast en daarmee ook de bedelaar, bizondere god_delijke bescherming genoot. Een zo bizondere bescherming, dat de voorstelling ontstond, dat de goden zelf in de gedaante van vreem_delingen of bedelaars de gastvrijheid en milddadigheid der mensen op de proef stelden. Wanneer ik hier dit motief van de _goddelijke gast_ even door verschillende landen en tijden volg, dan is dit zonder enige aanspraak op volledigheid. Dit volledig na te gaan, zou een dissertatie op zich zelf zijn, en een, die hier in Batavia in deze tijd, moeilijk te schrijven ware. Mijn doel is slechts een inleiding te geven op de Ba_lische Volksverhalen en de Balische Kidoeng, waarin de _goddelijke gast_ het hoofdmotief vormt, en door een vergelijking van de gees-tesgesteldheid, waarin de mens op verschillende tijden en plaatsen de goddelijke gast ontvangen heeft, inzicht te trachten te gewinnen in de cultuursfeer, waaruit onze verhalen stammen. Immers, wanneer tegen het vallen van de avond een vreemdeling aan een huis klopt en om onderdak verzoekt en de bewoner opent zijn deur en geeft hem voedsel en bed, dan is in feite dit hetzelfde, of het in het oude Griekenland, in de Middeleeuwen in Europa, in China of India gebeurt. Maar de gezindheid, waarin het in de ene cultuur geschiedde, is anders, dan in de andere. In Patterns of Culture heeft Ruth Benedict betoogd, hoe eenzelfde ethnologisch gebruik in culturen van verschillend `patroon', een verschillende functie kan
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1949
D1839
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
Abstrak :
Penulisan skripsi ini berangkat dari praduga bahwa cerita Anglingdarma yang sangat popular itu mengandung motif-motif yang mencerminkan pandangan hidup dan budaya Jawa. Salah satu motif itu adalah kutukan. Berdasarkan kenyataan bahwa naskah-naskah yang diteliti terdiri dari beberapa versi dan varian, maka perlu ditentukan naskah yang akan disunting. Penentuan ini berdasarkan keadaan naskah dan perbandingan isi, cerita. Adapun naskah yang kemudian disunting adalah Serat Anglingdarma KBG 98, sedang alih aksara menggunakan metode landasan. Kesimpulan dari analisis adalah kutukan diucapkan oleh tokoh yang mempunyai kasekten, diucapkan secara tiba-tiba tanpa direncanakan lebih dahulu manakala si tokoh disakiti hatinya. Kutukan menimpa tokoh lain yang menyakiti hati tokoh pengucap kutukan. Dan dalam kaitannya dengan Serat Anglingdarma, kutukan berfungsi sebagai penyebab terjadinya alur cerita.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiarachmi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini secara khusus membahas tentang citra Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan karya Irwan Sudjono edisi revisi tahun 2010. Citra Kancil sebagai tokoh utama di dalam enam belas cerita dalam buku Dongeng Sato Kewan dilihat dari sikap dan tindakannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pengarang menggambarkan tokoh Kancil dalam buku Dongeng Sato Kewan yang berfungsi untuk mengajarkan nilai-nilai etika.
ABSTRACT
This essay specifically discusses the depiction of the character ?Kancil? in the 2010 revised edition of Dongeng Sato Kewan, a story book written by Irwan Sudjono. The depiction of Kancil as the main character in the 16 stories of Dongeng Sato Kewan is seen by it?s attitude and behaviour in each story. The method used in this study is descriptive analysis method. The output of this study shows how the writer depicts Kancil in Dongeng Sato Kewan to give ethic values to readers.
2016
S63273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumsari Jusuf
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1993
899.221 3 JUM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur : Yayasan Karyawan, 2007
398.259 5 CER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al Shawni, Daud Ibn Ibrahim
Jakarta: Dastan Books, 2006
813 SHA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Memed Sastrahadiprawira
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.232 MEM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>