Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wardah Nafisah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang, melibatkan 64 sampel yang dipilih dengan teknik convenient sampling. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya. Analisis data univariat distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 82,8% mahasiswa asing di Universitas Indonesia pernah mengalami masalah gastrointestinal selama berada di Indonesia. 46,3% responden menyatakan sering mengalami keluhan sakit perut, yang merupakan manifestasi umum pada berbagai jenis gangguan gastrointestinal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai faktor pola makan dan gaya hidup yang memengaruhi kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia. ......This study aimed to identify the description of gastrointestinal problems on foreign students in Universitas Indonesia. Descriptive study with a cross-sectional design, involving 64 samples whom were selected with convenient sampling method. A questionnaire which was modified from previous research was used. The result showed that 82,8% foreign students of Universitas Indonesia had experienced gastrointestinal problems during in Indonesia, which indicates high prevalence. 46,3% respondents often experience abdominal discomfort which is the common manifestation of various gastrointestinal disorders. A further research is needed to explore and elaborate the related factors such as consumption pattern and lifestyle which significantly affect the gastrointestinal problems finding on foreign students in Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Annita
Abstrak :
Ibu dengan seksio sesarea akan menghadapi berbagai macam permasalahan kesehatan, baik masalah fisik maupun psikologis. Permasalahan fisik yang sering terjadi antara lain post operatif ileus yang menyebabkan nyeri "gas pain", distress yang memperlama hari rawat serta meningkatkan resiko infeksi. Hal ini terjadi akibat efek samping anestesi, operasi di abdomen, trauma dan stress operasi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan design quasi experimental pretest posttest with control group yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas mengunyah penmen karet dalam meningkatkan motilitas saluran cerna (frekuensi bising usus, mual/muntah, kembung dan flatus) di RSUD Koja. Populasi adalah semua ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea di RSUD Koja. Jumlah sampel dalam penelitian ini 75 orang yang terdiri dari 37 orang kelompok perlakuan dan 38 orang kelompok kontrol yang pengambilannya dengan cara quota sampling. Uji homogenitas responden antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan hasil kedua kelompok homogen (p> 0,05). Analisis efektivitas mengunyah permen karet terhadap frekuensi bising usus dilakukan dengan menggunakan uji t, sedangkan mual/muntah, kembung dan flatus diukur setiap 30 menit dan dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata frekuensi bising usus diantara kedua kelompok setelah mengunyah permen karet (p=0,00, x 0,05) Baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol tidak ditemukan kejadian mual/muntah dan kembung setelah intervensi, namun demikian pada kelompok perlakuan kejadian mual/muntah lebih cepat hilang satu jam. Mengunyah penmen karet juga memberi efek flatus lebih cepat (13,5%) dibanding dengan yang tidak mengunyah permen karet. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan motilitas saluran cerna. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memotivasi klien post operasi untuk mengunyah permen karet sebab mengunyah permen karet efektif dalam meningkatkan motilitas saluran cema, simple, mudah ditoleransi, aman dan murah.
Women with caesarean section will face many health problems physiologically and psychologically. One of the most common physical problems is post ileuses operative such as gas pain, distress and which may causes longer durations of inpatient stay, higher rates of hospital-acquired infection. This problem occurs due to side effect of the anesthesia, abdomen surgery, trauma and the surgical stress. This study used a quasi experimental pretest posttest with control group design to identify the effectiveness of chewing gum toward gastro intestinal tract motility (frequency of bowel wheezing, nausea/vomiting, bloating and flatus) at RSUD Koja. The study included all women in labor at RSUD Koja. A total of 75 women as sample were divided into two groups; 37 women as intervention group and 38 women as control group. They were taken by quota sampling. The result shown that the characteristic between both groups is equal (p 0, 05) it's mean that the both group are homogeny. The study of effectiveness of chewing gum towards bowel sounds frequencies was analyzed by using t test. Whereas, nausea/vomiting, bloating and flatus that has been taken observation every 30 minute were analyzed by distribution frequencies. The study has shown that there are any differences in average of bowel sounds frequencies between intervention group and control group (p.1.00, cc 0.05): Nausea/vomiting and flatus did not appear in both groups after intervention. However reducing the nausea/vomiting in intervention group faster one hour than groups control. The passage of flatus in the gum chewing groups is after intervention obtained 13,5% and than it did not happen in control groups. This study proved that the intervention increase gastro intestinal tract motility. The study recommends motivate post-operation clients to chewing gum because chewed gum speeds recovery post operatif ileus by stimulating bowel motility. The chewing gum is simple, easily tolerate no complication and inexpensive easy method of stimulating intestinal motility.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Hendrawati
Abstrak :
Penyakit diare merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Diare termasuk dalam kelompok tiga penyebab utama kunjungan berobat ke Puskesmas/Balai Pengobatan. Angka kesakitan diare dalam setiap tahunnya sekitar 200-400 kejadian dari 1000 penduduk. Sebagian besar (70-80%) penderita adalah anak di bawah usia lima tahun dan mengalami lebih dari satu kejadian diare setiap tahunnya. Di Indonesia, angka kematian akibat diare selama 25 tahun terakhir telah menurun tajam, dari urutan pertama pada tahun 1972 menjadi urutan ke lima pada tahun 1996. Dibandingkan dengan penyebab kematian lainnya, kematian akibat diare pada tahun 1972, 1980, 1986, 1992 dan 1996 berturut-turut adalah 40%, 24,9%, 16%, 7,5% dan 7,4%. Menurut laporan Departemen Kesehatan, berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1983 dan 1986, di Indonesia seliap anak mengalami diare 1,6-2 kali setahun. Sebagian penderita (1-2%) jatuh ke dalam dehidrasi dan jika tidak segera ditolong, 50-60% di antaranya dapat meninggal. Di Medan, Metrizal dkk melaporkan jumlah kasus diare yang memerlukan perawatan di rumah sakit adalah sebanyak 45,4% dari seluruh kasus di bangsal perawatan dengan 51,3% di antaranya berusia kurang dart 2 tahun Ariyani melaporkan penelitian yang dilakukan di Departemen IKA FKUI/RSCM tahun 19964997, didapat kasus diare sebanyak 85 anak, 60% di antaranya laki-laki. Rentang umur pasien adalah 2-24 bulan dengan puncaknya pada usia 6-11 bulan (42,4%). Pada anak dengan diare berat, lebih dari 25% anak mengalami sindrom malabsorpsi. Beberapa penelitian yang dilakukan tentang kejadian intoleransi laktosa pada diare mendapatkan hasil sebagai berikut : Suharyono dkk mendapatkan angka sebesar 52,5% pada 838 penderita diare akut, Mustajab dkk di Manado mendapatkan angka intoleransi laktosa sebesar 63,2% pada anak dengan diare, Hegar dkk di Jakarta mendapatkan angka 23,1%, sedangkan Sunoto dkk mendapatkan angka intoleransi laktosa sebanyak 40% pada anak dengan diare melanjut. Dari beberapa penelitian pada bayi dan anak yang menderita diare yang dirawat di Bangsal Gastroenterologi Unit Anak RSCM/FKUI antara tahun 1971-1977 dan 1979-1980, Suharyono mendapatkan angka kejadian malabsorpsi lemak sebesar 57%, sedangkan Hegar dkk mendapatkan hasil 43,6%. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali kejadian intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak dengan jumlah sampel yang lebih besar dan diambil dari sampel selama 2 tahun terakhir.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anatha Chriscilia Selaindoong
Abstrak :
Gangguan pencernaan merupakan isu global dengan hasil  studi epidemiologi lebih dari 40% orang diseluruh dunia mengalami gangguan pencernaan. Salah satu faktor diet yang berhubungan dengan gangguan pencernaan yaitu jenis makanan yang dikonsumsi. Masyarakat Minahasa memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan berempah dan pedas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara mengonsumsi makanan minahasa berempah dan pedas dengan gejala gangguan pencernaan. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang melibatkan 212 sampel berusia 18-60 tahun yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel perancu, terdapat hubungan antara konsumsi makanan berempah dan pedas dengan gejala gangguan pencernaan (nilai p 0.015<0.05) OR 2.523 (95% CI: 1.197-5.319). Pasien yang mengonsumsi makanan berempah dan pedas berisiko 2.523 kali mengalami gejala gangguan pencernaan. Peneliti merekomendasikan perawat untuk melakukan asuhan keperawatan secara komperhensif sebagai educator dan fasilitator untuk mengoptimalkasn kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan berempah dan pedas serta faktor lainnya yang berisiko  dengan gejala gangguan pencernaan. Bagi pelayanan kesehatan dan pemerintah daerah dapat menyusun rencana strategi dalam upaya pencegahan maupun penanganan gangguan pencernaan terkait konsumsi makanan berempah dan pedas dengan tetap melestarikan kekhasan budaya setempat. ......Gastrointestinal disorders are a global issue with the epidemiology study results of more than 40% of people around the world experiencing digestive disorders. A dietary factor associated with indigestion is the type of food consumed. Minahasa people habitually consume spicy foods. The aim of this study was to identify the relationship between consuming spicy Minahasan food and symptoms of indigestion. This study was a cross-sectional study involving 212 samples aged 18-60 years who complied with the inclusion and exclusion criteria. Consecutive sampling technique was used. After control for confounding variables, there was an association between consuming spicy foods and gastrointestinal symptoms (p value 0.015<0.05) OR 2.523 (95% CI: 1.197-5.319). Patients who consume spicy foods are at risk of 2.523 times to experience gastrointestinal symptoms. Furthermore, Researchers recommend nurses to provide comprehensive nursing care as educators and facilitators to optimize the health of people who consume spicy foods and other risk factors associated with gastrointestinal symptoms. For health services and government can establish a strategic plan in preventing and treating gastrointestinal disorders related to the consumption of spicy food while preserving the characteristics of local culture.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani Harsrinuksmo
Abstrak :
ABSTRAK
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang terjadi di saluran pencernaan. Beberapa penelitian mengidentifikasikan pola makan merupakan salah satu penyebab gastritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pola makan baik atau buruk yang akan menimbulkan risiko gastritis. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (survey cross-sectional). Sampel sebanyak 98 responden diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan ketentuan lolos tahap skrinning dan belum pernah terdiagnosa gastritis. Hasil menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan risiko gastritis pada mahasiswa (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Peneliti menyarankan pemberian edukasi terkait pola makan yang tepat sebagai motivasi gaya hidup lebih sehat bagi mahasiswa agar terhindar dari penyakit gastritis
ABSTRACT
Gastritis is a disease that occurs in the gastrointestinal tract. Some studies suggest that one of the cause of gastritis is food pattern. Purpose this study will examine the relationship between student’s food pattern and risk of gastritis. Research design is descriptive correlation with cross sectional survey. Sample of 98 respondents that have not been diagnosed with gastritis based on screening test. It was taken by using puposive sampling technique. Result of test stating there is a significant relationship between food pattern and the risk of gastritis in student (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Researcher suggesting the education program for students related to food pattern is needed to motivate and maintance student’s health out of gastritis
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Fadlurahman
Abstrak :
Latar belakang: Cedera gastrointestinal akut kerap terjadi pada pasien dengan sakit kritis. Fungsi saluran menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian nutrisi pasien. Komplikasi pada saluran cerna dapat menghambat pemberian nutrisi enteral yang lebih direkomendasikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan derajat cedera gastrointestinal akut dengan capaian nutrisi enteral pada pasien anak sakit kritis. Metode: Penelitian ini memiliki desain studi potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien anak sakit kritis yang dirawat di PICU RSCM dari September 2019 sampai Agustus 2020. Cedera gastrointestinal akut dikelompokkan berdasarkan klasifikasi WGAP ESICM. Asupan nutrisi diambil dari data rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan Uji Saphiro-Wilk dilanjutkan Uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui hubungan derajat cedera gastrointestinal akut dengan capian nutrisi enteral pasien. Data diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS for windows versi 20. Hasil: Sampel penelitian berjumlah 26 pasien. Median presentase capaian nutrisi enteral hari ketiga (% laju metabolik basal) setiap derajat yaitu derajat satu 40,08 (0-144,39); dua 0,00 (0-219); tiga 19,10 (0,00-38,20); dan empat 0,00 (0,00-130,30) dengan hasil uji Kruskal-Wallis (p=0,904). Tidak terdapat hubungan bermakna antara lama capaian 25% nutrisi enteral dengan derajat cedera gastrointestinal akut (Kruskal-Wallis, p=0,556). Pada penelitian, faktor lain seperti status gizi (p=0,952), penggunaan ventilator mekanik (p=0,408), dan riwayat pascaoperasi (p=0,423) tidak mempengaruhi presentase nutrisi enteral hari ketiga. Kesimpulan: Pada pasien anak kritis, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat cedera gastrointestinal akut dengan capaian nutrisi enteral. ......Background: Acute gastrointestinal injury (AGI) is usually found in critically ill patients. Gastrointestinal function can determine the route od nutritional therapy. Gastrointestinal abnormalities may delay enteral nutrition therapy in patients. Therefore, this study aims to determine the association between the association between acute gastrointestinal injury and enteral nutrition outcome in critically ill children. Methods: This study had a cross-sectional study design using the medical records of critically ill children in PICU RSCM from September 2019 until August 2020. AGI patients was classified based on WGAP ESIM grading system. Nutritional outcomes were assessed using data from medical record. Data were analyzed the Kruskal-Wallis test to determine the association between acute gastrointestinal injury and enteral nutrition outcomes. The Data were analysed using SPSS for windows version 20. Results: The study sample was 26 patients. The medians of day three enteral nutrition percentage were grade one 40,08 (0-144,39); grade two 0,00 (0-219); grade three 19,10 (0,00-38,20); dan grade four 0,00 (0,00-130,30) with Kruskall-walis test result (p=0,904). There was no significant association between AGI and the duration of 25% basal metabolic rate (Kruskal-Wallis, p=0,556). In this study, Other factors such as nutritional status (p=0,952), ventilator usage (p=0,408), and post-operative history (p=0,423) did not associate with day three enteral nutrition percentage. Conclusion: In critically ill children, there was no significant association between the acute gastrointestinal injury and the outcome of enteral nutrition.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginsberg, Gregory G.
London: Elsevier, 2005
616.075 45 CLI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smout, A.J.P.M.
Hampshire: Wrightson Biomedical Publishing, 1994
616.33 SMO n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badriul Hegar
Abstrak :
[

Metode Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) merupakan metode yang sedang berkembang saat ini. Metode ini adalah proses produksi yang digunakan untuk 3D print atau memperbaiki bagian logam, yang mengakibatkan metode WAAM sangat potensial dan inovatif. Skripsi ini menyajikan studi awal metode WAAM pada pengelasan dissimilar menggunakan Tungsten Inert Gas (TIG) otomatis, yang melibatkan stainless steel 316 dengan filler aluminium ER5356 , yang bertujuan untuk mencari hasil pengelasan yang terbaik dengan permukaaan yang rapih dan cacat las seminimal mungkin, dengan menggunakan polaritas AC dan DC dan arus 60 A – 170 A. Kecepatan pengelasan konstan di 3.125 cm/s dan gas pelindung menggunakan Argon dengan flowrate konstan sebesar 11 L/min. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan filler ER5356 hanya optimal menggunakan polaritas DC pada arus 160A. Sedangkan filler ER1100 optimal pada range arus 115A – 130A dengan menggunakan polaritas DC dan arus 75A dengan menggunakan polaritas AC. Disarankan menggunakan polaritas DC untuk kedua filler karena hasil manik lebih konsisten. Studi WAAM ini masih tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

 

 


Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) is a method that is currently being developed until now. This method is a production process used for 3D print or to repair metal parts, which makes the WAAM method very potential and innovative. This thesis presents a preliminary study of the WAAM method using automatic Tungsten Inert Gas (TIG) welding, involving stainless steel 316 with aluminium fillers ER5356 , which aims to find the best welding results with a clean surface and minimal defects, using both AC and DC polarity, weld current at 60 A – 170 A. The welding speed is constant at 3.125 cm/s and Argon is used as a shielding gas with a constant flowrate of 11 L/min. The results obtained show that welding using ER5356 filler is optimal only using DC polarity at 160A. While the ER1100 filler is optimal in the current range of 125A – 130A using DC polarity and 75A using AC polarity. It is recommended to use DC polarity for both fillers because the bead results are more consistent. This WAAM study is still in its early stages, so more development is needed to get perfect results

;, ]
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , [;2017, 2017]
612.32 BAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>