Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Farkhani
"Sulokrin telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai inhibitor α-glukosidase. Model tiga dimensi (3D) enzim dikonstruksi berdasarkan struktur kristal α-glukosidase S. solphataricus (MalA) dan sub-unit N-terminal Maltase-Glukoamilase manusia (NtMGAM) (Saqib & Siddiqi, 2008) menggunakan Modeller9.10. Penambatan sulokrin dilakukan pada dua bentuk konformasi yakni berdasarkan energi terbaik dan klaster terbaik menggunakan Autodock4.2 dan hasilnya menunjukkan nilai G secara berturut-turut yakni -6,90; -6,44 kkal/mol dan Ki= 8,74; 19,13 M, sebagai kontrol inhibitor α-glukosidase digunakan akarbose, miglitol, voglibose, dan salasinol dengan skor nilai G= -7,80; -7,60; -6,56 dan -4,25 kkal/mol, serta Ki= 2,12; 2,77; 15,75 dan 482,55 M. Interaksi sulokrin pada situs aktif α-glukosidase manusia dipelajari melalui simulasi dinamika molekuler menggunakan AMBER dan menunjukkan adanya interaksi kuat dan stabil pada residu Asp587, dibandingkan dengan akarbose yang menunjukkan interaksi dengan residu Asp587, Asp398, Asp511, dan Phe 518, sedangkan voglibose menunjukkan interaksi dengan residu Asp398 dan Asp511.

Sulochrin has reported active as α-glucosidase inhibitor. The three-dimensional (3D) model of enzyme is constructed based on the crystal structures of the S. solphataricus α-glucosidase (MalA) and Human N-terminal subunit of Maltase-Glucoamylase (NtMGAM) (Saqib & Siddiqi, 2008) by using Modeller9.10 program. Docking of sulochrin performed on two conformational form based on the best energy and best cluster by using Autodock4.2 and the result showed G value = -6.90, -6.44 kcal/mol and Ki value= 8.74, 19.13 M, respectively, as a control of α-glucosidase inhibitor is used acarbose, miglitol, voglibose, and salacinol with a score of G value= -7.80, -7.60, -6.56, -4.25 kcal/mol and Ki value= 2.12, 2.77, 15.75, 482.55 M, respectively. Interaction of sulochrin to active site of Human α-glucosidase has been studied by molecular dynamic simulation using AMBER and showed a strong and stable interactions with Asp587 residue, in comparison with acarbose showed interactions with Asp587, Asp398, Asp511, and Phe 518, while voglibose showed interactions with Asp398 and Asp511."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Dua senyawa triterpenoid telah berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksana dengan metoda kromatografi kolom cepat dari kulit batang Garcinia picrorrhiza Miq.(Cluciaceae). Senyawa hasil isolasi teridentifikasi sebagai asam-3okso-7,24-euphadien-26oat dan asam 3β-hidroksi-7,24-euphadien-26-oat. Penentuan struktur ditentukan dengan UV-vis, FT-IR, tehnik 1D dan 2D NMR.

Triterpenoids from n-hexane extract of Garcinia picrorrhiza Miq. stem bark. Chromatographic separation of n-hexane extract of dried Garcinia picrorrhiza Miq. stem bark (Cluciaceae) furnished two triterpenoids, identified as 3oxo-7,24-euphadien-26oic acid (1), 3β-hydroxy-7,24-euphadien-26 oic acid (2). The structure of compounds were determined by using UV-vis, FT-IR, 1D and 2D NMR techniques."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaningsih
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat berkurangnya sekresi insulin atau sensitifitas reseptor insulin. Jumlah penderita penyakit DM selalu meningkat setiap tahunnya. Secara tradisional banyak tanaman Indonesia yang digunakan untuk mengontrol gula darah. Salah satu uji yang dilakukan adalah uji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro. Genus Garcinia berpotensi sebagai tanaman obat antidiabetes. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari hasil ekstraksi bertingkat daun Garcinia bancana Miq. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase dilakukan dengan prinsip kolorimetri. Amilum soluble digunakan sebagai substrat akan menghasilkan maltosa yang dapat mereduksi reagen warna dinitrosalycilic acid. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV VIS pada panjang gelombang 490 nm. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan prinsip spectrophotometric stop rate determination. p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat akan menghasilkan p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakn microplate reader pada panjang gelombang 405 nm. Hasil uji menunjukkan ekstrak metanol daun Garcinia bancana Miq merupakan ekstrak teraktif yang memiliki nilai penghambatan aktivitas α-amilase (IC50 = 16,257µg/ml) dan α-glukosidase (IC50 = 193,75 µg/ml). Golongan senyawa kimia yang dikandung oleh ekstrak metanol Garcinia bancana Miq adalah alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan glikosida.
Diabetes mellitus (DM) is metabolism disorder of carbohydrate, protein, and lipid because decreasing insulin secretion or sensitivity of insulin’s receptor. The total patient is always increasing every year. Traditionally, many Indonesian plants are used to control blood sugar. One of the antidiabetic testing is in vitro test by inhibition of α-amylase and α-glucosidase’s activity. The genus Garcinia has potential as a medicinal plant antidiabetic.The aim of this research to inhibit α-amylase and α-glucosidase activity from multiple extraction of Garcinia bancana Miq. leaves. Extraction was done by maceration method with n-hexane, ethyl acetate and methanol. α-Amylase inhibition test was performed using colorimetry principle. Soluble starch was used as a substrate will produce maltose which can reduce dinitrosalycilic acid’s color reagent. These products were measured using Spectrophotometer UV VIS (λ= 490 nm). α-glucosidase inhibition test was performed using spectrophotrometric stop rate determination principle. p-nitophenyl-α-D-glucopyranoside as substrate will produce p-nitrophenol. p-nitophenol were measured using microplate reader (λ= 405 nm). The result showed that extract methanol of Garcinia bancana Miq. was the most active extract which have IC50 values of 16,257µg/mL at α-amylase inhibition test and IC50 values of 16,257µg/mL at α-glucosidase inhibition test. The chemical compounds of extract methanol Garcinia bancana Miq. are alkaloids, tannins, flavonoid, saponins, and glycosides."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aisyah Sudarmawan
"Hepatitis merupakan suatu peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh beberapa sebab antara lain virus, alkohol, dan obat-obatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 2 miliar orang saat ini terinfeksi oleh salah satu dari virus yang menyebabkan hepatitis. Jumlah penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang dan menempati peringkat ketiga penderita hepatitis terbanyak di dunia setelah India dan Cina (Kementerian Koordinator Bidang Kesehatan Masyarakat, 2011). Akar ilalang (Imperata cylindrica) merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional dapat digunakan sebagai obat hepatitis. Salah satu kandungan kimia dalam akar Imperata cylindrica adalah senyawa triterpenoid. Senyawa triterpenoid mempunyai sifat sebagai antivirus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi ekstrak akar Imperata cylindrica terhadap penghambatan enzim α-glukosidase, karena enzim ini merupakan salah satu penyusun amplop virus. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi sonikasi selama 60 menit, frekuensi 40 kHz, suhu 25°C menggunakan pelarut etanol 70%. Rendemen yang dihasilkan sebesar 24,92 % massa. Setelah dilakukan uji fitokimia, hasil ekstraksi akar Imperata cylindrica positif mengandung senyawa triterpenoid terhadap reagen Liebermannn-burchard. Aktivitas inhibisi terbesar terhadap enzim α-glukosidase pada konsentrasi ekstrak 16% yaitu sebesar 86,67%. Pada analisis FTIR, triterpenoid akar Imperata cylindrica digolongkan dalam triterpenoid asam karboksilat.

Hepatitis is an inflammation of the liver that can be caused by viruses alcohol and drugs The World Health Organization WHO estimates that approximately 2 billion people are currently infected by one of the viruses that cause hepatitis Number of patients with hepatitis B and C in Indonesia is estimated at 30 million people and third rank in the world suffering from hepatitis after India and China Coordinating Ministry for Public Health 2011 The roots of cogon grass Imperata cylindrica is one of the plants that are traditionally used as hepatitis medicine One of the chemical constituents in the roots of Imperata cylindrica is a triterpenoid compound Triterpenoid compounds have function as antiviral This study aimed to test the potential of Imperata cylindrica root extract against glucosidase enzyme inhibition because this enzyme is one of the constituent of the viral envelope This research was conducted by sonication extraction for 60 min a frequency of 40 kHz a temperature of 25°C using 70 ethanol The yield is 24 92 massa After phytochemical test positive result Imperata cylindrica root extract contains compounds triterpenoids against reagent Liebermannn burchard Greatest inhibitory activity against glucosidase enzyme was obtained at 16 concentration of extract is equal to 86 67 FTIR analysis showed triterpenoids Imperata cylindrica roots classified in triterpenoid carboxylic acids."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajrina Adistiabudi Khairani
"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal (hiperglikemia). Bahan alami yang mengandung zat hipoglikemik dapat menjadi alternatif pengobatan DM, salah satunya adalah daun sambiloto (Andrographis paniculata). Daun sambiloto mengandung senyawa andrografolid dan flavonoid yang memiliki aktivitas anti-diabetes. Metode penelitian diawali dengan preparasi simplisia yang dilanjutkan dengan fermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan variasi suhu fermentasi 26°C, 30°C, 34°C, dan 37°C. Sampel kemudian diekstraksi sonikasi pada frekuensi 42 kHz dengan pelarut etanol 70%. Dari keempat variasi suhu fermentasi, yield terbaik didapatkan pada suhu fermentasi 37°C dengan yield sebesar 14,85%. Hasil ekstraksi digunakan pada uji antidiabetes dengan membandingkan sampel yang diberi enzim α-glukosidase dengan variasi konsentrasi ekstrak kasar 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, dan 5000 ppm dan dihitung absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Rata-rata nilai inhibisi terbaik ditunjukkan pada ekstrak dengan suhu fermentasi 37°C. Analisis komponen kimia dilakukan menggunakan GC-MS dan didapatkan komponen terbanyak yaitu asam karboksilat dan asam dekanoat. Jumlah kedua komponen tersebut lebih banyak pada ekstrak terfermentasi dibandingkan dengan ekstrak tidak terfermentasi.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by an increase in blood glucose levels above normal (hyperglycemia). Natural ingredients containing hypoglycemic substances can be an alternative treatment for DM, one of which is bitter leaf (Andrographis paniculata). Sambiloto leaves contain andrographolide and flavonoid compounds that have anti-diabetic activity. The research method began with simplicia preparation followed by fermentation using Aspergillus niger with variations in fermentation temperature of 26 ° C, 30 ° C, 34 ° C, and 37 ° C. The sample was then extracted with sonication at a frequency of 42 kHz with 70% ethanol solvent. Of the four fermentation temperature variations, the best yield is obtained at 37 ° C fermentation temperature with yields of 14.85%. Extraction results were used in antidiabetic tests by comparing samples given α-glucosidase enzymes with variations in crude extract concentrations of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 500 ppm, and 5000 ppm and the absorbance was calculated using UV-Vis spectrophotometry. Crude extract with fermentation in 37 ° C showed the biggest mean inhibition effect. Chemical component analysis was carried out using GC-MS and obtained the most components, namely carboxylic acid and dexoic acid. The amount of the two components is more in the fermented extract compared to the unfermented extract.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library