Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asra Virgianita
The Jakarta Post, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jalil Mujib Tan Ismail
"Penelitian ini berfokus pada analisis peran Indonesia sebagai anggota G20 pasca KTT G20 2022 yang diselenggarakannya, dengan menggunakan analitik data canggih. Penelitian ini menyelidiki bagaimana penyelenggaraan acara seperti KTT G20 mempengaruhi kedudukan ekonomi dan politik Indonesia, serta kesesuaiannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan kawasan ASEAN. Studi ini menggunakan berbagai sumber data, termasuk data perdagangan, kehadiran asing, dan teks legislatif, dengan menerapkan metode seperti analisis jaringan dan deret waktu untuk evaluasi yang komprehensif. Hasilnya menunjukkan bahwa penyelenggaraan mega-event tersebut mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam hubungan luar negeri Indonesia, peningkatan kehadiran internasional, dan hasil ekonomi yang positif. Selain itu, penelitian ini menyoroti posisi unik Indonesia sebagai satu-satunya anggota ASEAN di G20, yang memberikan keuntungan strategis yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Studi ini juga mengidentifikasi indikator SDGs utama yang harus diprioritaskan oleh pembuat kebijakan Indonesia, seperti kesetaraan gender, aksi iklim, pendidikan berkualitas, dan kemitraan untuk tujuan-tujuan tersebut. Kesimpulannya, penelitian ini menekankan pentingnya terus menyelenggarakan acara internasional dan menyelaraskan kebijakan nasional dengan standar global untuk meningkatkan kedudukan global Indonesia dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Wawasan ini bertujuan untuk memandu pembuatan kebijakan di masa depan, terutama dalam konteks prioritas ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan keterlibatan internasionalnya.

This study focuses on analyzing Indonesia's role as a member of the G20 post the 2022 G20 Summit it hosted, using advanced data analytics. It investigates how hosting events like the G20 Summit affects Indonesia’s economic and political standing, and its alignment with Sustainable Development Goals (SDGs) and the ASEAN region. The study utilizes a range of data sources, including trade data, foreign presence, and legislative texts, applying methods like network and time-series analysis for a comprehensive evaluation. The results indicate that hosting the mega-events leads to significant improvements in Indonesia's foreign relations, increased international presence, and positive economic outcomes. Additionally, it highlighted Indonesia's unique position as the only ASEAN member in the G20, providing strategic advantages yet to be fully exploited. The study also identified key SDG indicators that Indonesian policymakers should prioritize, such as gender equality, climate action, quality education, and partnerships for the goals. In conclusion, the research underscores the importance of continuing to host international events and aligning national policies with global standards to enhance Indonesia's global standing and foster sustainable development. These insights aim to guide future policy-making, particularly in the context of Indonesia's evolving economic priorities and international engagements."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Konrad-Adenauer-Stiftung, 2011
337.1 GRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Doddy Natadiningrat
"ABSTRAK
Tesis ini mengkritisi peran yang dilakukan oleh G20 dalam mendorong keuangan inklusif sebagai agenda di negara berkembang. Perspektif yang digunakan adalah strukturalisme dan pembangunan internasional. Strukturalisme dipakai dalam melihat agenda keuangan inklusif sebagai ide liberalisme yang digunakan oleh institusi atau negara maju dalam membentuk struktur internasional. Sedangkan pembangunan internasional dipakai untuk melihat keuangan inkusif sebagai agenda kepentingan dari negara maju. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan
studi literatur. Penelitian ini menemukan bahwa agenda keuangan inklusif merupakan agenda yang digunakan oleh negara maju dalam mempertahankan struktur internasional antara negara core dan periphery. Lebih jauh, penelitian ini menyimpulkan bahwa agenda keuangan inklusif adalah agenda yang menyebarkan paham liberalisme, tertutama dalam industri keuangan. Pihak yang diuntungkan dari agenda tersebut adalah lembaga jasa keuangan formal.

ABSTRACT
This thesis examines the role of G20 to encourage financial inclusion as development agenda in developing countries. Structuralism and international development are the analytical tools of this paper. These two perspectives are used to interprate financial inclusion as an agenda that is designed by the discourse of liberalism. The developing countries uses this discource to shape the international structure. This research applies qualitative methods to examine the relation, between developed countries and developing countries. The result shows that, first the financial inclusion is an agenda used or sponsored by developed countries for maintaining the international structure
between core and periphery entities; and second the financial inclusion is a momentum to seperate the discourse of liberalism, especially in formal financial institution. Therefore this research have found that formal financial institution (i.e. microfinance institution) got more oppurtunities."
2018
T50361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Fredi Susanto
"Penelitian ini membahas alasan Uni Eropa sebagai anggota tetap di dalam forum G20, terutama penekanan pada mamfaat yang diperoleh oleh Uni Eropa melalui G20. Teori yang digunakan untuk meneliti Keanggotaan Uni Eropa di G20 adalah teori interdependensi kompleks, teori efek domino dan konsep global governance. Penelitian ini menemukan bahwa pada saat berdirinya dan pada saat transformasi Uni Eropa di G20, adalah respon dari krisis keuangan yang dinilai ber-efek domino terhadap ekonomi global. Uni Eropa dengan anggota G20 lainnya dinilai mempunyai kemampuan dan memiliki interdependensi untuk berkerjasama menyelesaikan krisis dan mencegah efek domino. G20 dalam perkembangannya, berkembang menjadi global governance khususnya dalam tatanan ekonomi dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uni Eropa semakin mendapat tempat sebagai aktor global melalui G20 untuk mewujudkan visi Effective Multilateralism berbasis nilai, berperan dalam mengembangkan manajemen keuangan dunia dan meningkatkan keuntungan perdagangannya.

This study analyses the permanent membership of European Union in G20, especially its benefit as a member of G20. Theory used in this study consists of interdependence complex and domino effect theories and global governance concept. This study finds out that the establishment and transformation of European Union within G20 are the response toward domino effect in global financial crisis. European Union and other member of G20 are considered having the ability and interdependence to cooperate solving the crisis and prevent the domino effect. G20 thrives to be a global governance, specifically in world economic order. Finally, this study concludes that by way of G20, European Union becomes one of the promising global actors that helps actualising value based Effective Multilateralism vision, develops world financial management and enhances its trading profit. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Birgitta Sekar Winda Saputra
"Meningkatnya kadar emisi CO merupakan salah satu indikator penurunan kualitas lingkungan. Pembangunan perekonomian suatu negara melalui berbagai sektor sebagai wujud pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Selain ditopang dari kemampuan dalam negeri, investasi menjadi kerja sama yang baik bagi negara investor maupun negara yang menerima investasi tersebut. Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment dapat diimplementasikan melalui pembangunan perusahaan maupun transfer teknologi yang secara tidak langsung dapat menghasilkan residu yang dapat mencemari lingkungan, salah satunya emisi CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penanaman modal asing langsung atau foreign direct investment (FDI) terhadap emisi gas karbon dioksida (CO2) di negara anggota G-20. Data yang digunakan adalah FDI, emisi CO2, GDP per kapita sektor industri dan GDP per kapita sektor transportasi dari negara anggota G-20. Pada penelitian ini menggunakan data panel dengan pendekatan metode Generalized Method of Moments (GMM), periode analisis dari tahun 2005 sampai tahun 2021. Hasil estimasi GMM menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari FDI terhadap emisi CO di negara anggota G20.

The increased CO2 indicator is one of the factor environments degrading quality. Economic development of a country through various sectors shows implementation of its governments to build the wellbeing of society. However, the factors it’s not only supported by domestic, investment being the great cooperation between the investor country and the investing country. Foreign direct investment shall be implemented through company development and technology transfer that indirectly results in residues which are able to pollute the environment, one of the causes is CO2. The purpose of this study is to analyze the impact of foreign direct investment carbon dioxide (CO2) emission in the member of G-20 countries. The data collected from this study are, FDI, CO2 emission, GDP per capita of industry sector, and GDP per capita of transportation sector of G-20 member countries. This study utilizes a data panel with Generalized Method of Moments (GMM) method, sampled from analysis period 2005 until 2021. GMM estimates that there are significant impacts of FDI to CO2 emission in members of G-20 countries."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library