Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malkani, Vikas
Jakarta: Gramedia, 2004
158.1 MAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Prama
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
171 PRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Divani Aery Lovian
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedekatan hubungan antara pemberi dan penerima tindakan baik terhadap kebahagiaan pemberi. Dalam penelitian ini, 56 partisipan yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia dibagi menjadi dua kelompok secara acak dan diberikan tugas untuk melakukan tugas tindakan baik selama tiga pekan. Kelompok 1 (n=26) diminta untuk melakukan tindakan baik kepada orang-orang terdekat, sedangkan kelompok 2 (n=30) diminta untuk melakukan tindakan baik kepada orang-orang yang tidak begitu dikenal ataupun orang asing. Peningkatan kebahagiaan partisipan pada kedua kompok kemudian dianalisis secara statistik menggunakan teknik independent t-test, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan kebahagiaan yang berbeda secara signifikan antara dua kelompok penelitian (p = 0,412). Berbagai temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal untuk menentukan strategi atau intervensi yang efektif dalam meningkatkan kebahagiaan. ...... This experiment study was conducted to identify the effect of closeness between giver and receiver act of kindness on giver?s happiness. Fifty six Univeristy of Indonesia students were randomly divided into two groups and required to perform act of kindness task once a week for a three weeks. The first group (n=26) was asked to commit act of kindness toward their close relations, while the second group (n=30) was asked to commit act of kindness either toward people they don?t really know well or strangers. Happiness enhancement between two groups were analyzed statistically with independent t-test technique. The result shows no significant difference in happiness enhancement between two groups (p= 0,412). Findings of this research could be used as a prior information to determine strategies or make an effective intervention to boosting happiness.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kartika
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian umpan balik dari penerima surat terima kasih terhadap kebahagiaan pengirimnya. Ini dilakukan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa menulis surat terima kasih dapat meningkatkan kebahagiaan (Seligman et al., 2005; Toepfer et al. 2012), tetapi belum meneliti pengaruh waktu pemberian umpan balik dari penerima surat. Partisipan sejumlah 45 mahasiswa diminta membuat serta menyampaikan satu surat terima kasih setiap pekannya selama tiga minggu dan secara acak dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan waktu pemberian umpan balik dari penerima surat, yakni kelompok umpan balik langsung (n = 22) dan tertunda (n = 23). Hasil penelitian mendukung hipotesis, yakni peningkatan kebahagiaan dari saat sebelum dan setelah periode penelitian pada kelompok umpan balik langsung lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok umpan balik tertunda, t (43) = 2,207, p < 0,05 (one-tailed), r2 = 0,1017. Dibandingkan umpan balik tertunda, partisipan yang menerima umpan balik langsung terpengaruh dan mempengaruhi emosi penerima surat secara timbal balik. Partisipan juga secara segera memperoleh penguat berupa ungkapan syukur kembali dari penerima surat, sehingga berdasarkan prinsip belajar dapat meningkatkan keinginan untuk memunculkan tingkah laku yang sama di kemudian hari. ...... The aim of this study is to know the effect of delayed feedback from receiver of gratitude letter towards sender?s happiness. This study is the continuation of the previous researches that showed writing a gratitude letter can increase happiness (Seligman et al., 2005; Toepfer et al. 2012), but had not yet investigated the effect of delayed feedback from receivers. 45 college participants were asked to write and deliver one gratitude letter every week for three weeks and were randomly assigned to two experimental groups based on the moment of feedback from receivers, direct (n=22) or delayed (n=23). The result of this study supports the hypothesis that the gained score of happiness of direct feedback group from before and after the experiment is higher than delayed feedback group, t (43) = 2,207, p < 0,05 (one-tailed), r2 = 0,1017. Compared to delayed feedback group, participants in direct feedback group can be affected by and influence receivers? emotion reciprocally. Participants also receive reinforcers such as expressions of gratitude in return from receivers immediately, and thus in accordance with learning principle, can increase the emergence of the same behavior in the future.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Bertrand, 1872-1970
New York: Avon Book Divition, 1930
192 RUS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The right to "pursue happiness" is one of the dominant themes of western culture, and understanding the causes of happiness is one of the primary goals of the positive psychology movement. However, before the causality question can even be considered, a more basic question must be addressed : can happiness change? Reasons for skepticism include the notion of a "genetic set point" for happiness, i.e. a stable personal baseline of happiness to which individuals will always return, no matter how much their lives change for the better; the life-span stability of happiness-related traits such as neuroticism and extraversion; and the powerful processes of hedonic adaptation, which erode the positive effects of any fortuitous life change. This book investigates prominent theories on happiness with the research evidence to discuss when and how happiness changes and for how long.
London: Academic Press, 2014
e20427722
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arifurrahman
Abstrak :
Manusia pada dasarnya memiliki tujuan dan motivasi yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan. Abraham Maslow menjembatani manusia untuk meraih kebahagiaanya dengan teori piramida kebutuhan yang berbasis fisiologis dan psikologis. Berbeda dengan Imam Junaid yang menititekankan pada proses ma’rifah yang berbasis spiritual dan transendental. Kedua pendekatan interdisipliner ini diharapkan mampu menghantarkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang paripurna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptis-komparatif dan analitis berbasis data-data kepustakaan (library research). Upaya mendeskripsikan perbandingan, mencari unsur persamaan atau perbedaan dan implikasi terhadap sebuah pengembangan khazanah psikologi Islam dan analisa filosofis hermeneutik memperhatikan teks masa lampau, konteks dan upaya kontekstualisasi. Abraham Maslow dan Imam Junaid sama-sama menggunakan konstruk piramida dalam mengaplikasikan pandangan-pandangannya secara teoretis. Piramida Maslow menggambarkan kebutuhan-kebutuhan manusia, mulai yang paling mendasar sampai pada yang tertinggi. Sedang Piramida ma'rifah Junaid adalah kontekstualisasi pendalaman dan pembacaan secara tekstual dari karangan-karangannya mengenai konsep atau pandangan beliau mengenai manusia, ma'rifah, tauhid, fana’, baqa’ dan sahwun. Kebahagiaan dalam perspektif Maslow diperoleh melalui pemenuhan kebutuhan manusia. Sedang kebahagiaan menurut Junaid adalah optimalisasi fungsi dan potensi qalbun (hati) manusia dan diperolehnya keadaan sahwun, setelah proses fana’ yang membawa dan menginternalisasi sifat-sifat ilahiyah. ......Humans basically have the same goal and motivation, which is to achieve happiness. Abraham Maslow bridged humans to achieve their happiness with the theory of the pyramid of needs based on physiological and psychological. In contrast to Imam Junaid who emphasizes the ma'rifah process which is based on spiritually and transcendentally. Both of these interdisciplinary approaches are expected to be able to lead humans to achieve complete happiness. This research is a qualitative research with descriptive-comparative and analytical methods based on library data (library research) an effort to describe comparisons, look for elements of similarities or differences and implications for a development of Islamic psychology treasures and hermeneutic philosophical analysis paying attention to past texts, context and contextualization efforts. Abraham Maslow and Imam Junaid both use the pyramid construct in applying their views theoretically. Maslow's pyramid describes human needs, from the most basic to the highest. While the Pyramid of ma'rifah, Junaid is a contextualization of deepening and textual reading of his essays on his concepts or views about humans, ma'rifah, tauhid, fana', baqa' and sahwun. Happiness in Maslow's perspective is obtained through the fulfillment of human needs. Meanwhile, according to Junaid, happiness is optimizing the function and potential of the human heart and obtaining a state of sahwun, after the fana' process which brings and internalizes divine traits.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Yanti P
Abstrak :
ABSTRAK
Melahirkan seorang anak merupakan suatu peristiwa penting bagi kehidupan seorang wanita yang merupakan masa transisi untuk menjadi seorang ibu dan melibatkan banyak perubahan-perubahan psikologis.

Pada dasarnya setiap wanita menginginkan melahirkan anaknya secara alami karena pengalaman tersebut menimbulkan kebahagiaan tertinggi bagi seorang wanita terutama bagi wanita yang baru pertama kali melahirkan.

Dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran maka melahirkan alami bukan lagi satu-satunya cara untuk melahirkan. Salah satu alternatifnya adalah pembedahan, yang disebut dengan pembedahan Caesar. Pembedahan ini mulai banyak dilakukan pada masa ini dan mulai banyak penelitian-penelitian yang dilakukan untuk melihat efek dari pembedahan ini terhadap aspek psikologis seorang wanita.

Beberapa penelitian di luar negri seperti penelitian Marut dan Mercer (1979) dalam Kendall-Tackett dan Kathleen A (1993) menemukan bahwa wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar khususnya yang mendadak ( adanya indikasi medis) memiliki persepsi yang negatif terhadap pengalaman melahirkannya, dan menurut Deutsch (1973) wanita yang menjalani pembedahan akan merasakan perasaan gagal dan tidak berprestasi sebagai seorang wanita karena tidak dapat melahirkan secara alami. US Departement of Health and Service menyatakan bahwa satu dari empat wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar merasakan kehilangan otonomi dan penurunan self-esteem. Bennetts (1995) juga mengungkapkan adanya emosi-emosi negatif setelah melahirkan pada wanita yang melahirkan melalui pembedahan khususnya pembedahan Caesar yang tidak diharapkan sebelumnya (ada indikasi medis).

Adanya emosi-emosi negatif yang mengikuti pembedahan caesar dengan alasan medis bagi wanita yang mengalaminya merupakan suatu indikator ketidakbahagiaan khususnya dalam beberapa aspek tertentu seperti aktualisasi diri, otonomi, harapan, afek positif dan negatif dan penerimaan diri. Karena itulah diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kebahagiaan pada wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar yang disebabkan oleh adanya indikasi medis, terutama pada kelima aspek kebahagiaan tersebut, dan dibandingkan dengan wanita yang melahirkan secara alami.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya reaksi emosional yang negatif setelah pembedahan meliputi jenis pembedahan, jenis anestesi, peran dalam pengambilan keputusan untuk menjalani pembedahan, kehadiran suami pada saat pembedahan, kepuasan perkawinan, dan kelima aspek kebahagiaan di atas.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kebahagiaan pada aspek aktualisasi diri, otonomi, harapan, afek positif dan negatif dan penerimaan diri serta adakah perbedaan yang signifikan dalam lima aspek tersebut pada wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar dengan alasan medis dan yang secara alami serta adakah perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok itu dalam menghayati kebahagiaan.

Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yaitu gambaran kebahagiaan pada wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar dengan alasan medis dan yang secara alami adalah memiliki perasaan telah mengaktualisasikan diri, memiliki sense of autonomy, kenyataan pada waktu melahirkan sesuai dengan harapan, memiliki afek positif dan negatif yang seimbang, dan penerimaan diri yang tinggi. Dalam aspek otonomi dan afek positif dan negatif ada perbedaan yang signifikan, tetapi dalam aspek aktualisasi diri, harapan dan penerimaan diri tidak ada perbedaan yang signifikan. Dalam menghayati kebahagiaan antara wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar dengan alasan medis ada perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori otonomi dari Kupfer (1990) mengenai otonomi tindakan (autonomy of action). Pada wanita yang menjalani pembedahan Caesar otonomi tindakan tidak terpenuhi karena pada situasi itu tidak mungkin untuk berpartisipasi aktif dalam mendorong dan melahirkan anaknya. Tidak adanya otonomi tindakan dapat merupakan penyebab kurang seimbangnya afek positif dan negatif pada wanita yang melahirkan melalui pembedahan caesar dengan alasan medis.
1997
S2666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Caryn Nanda
Abstrak :
Peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan kepadatan penduduk di perkotaan semakin meningkat. Semakin padatnya suatu daerah tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi penduduknya, salah satunya adalah terkait kebahagiaan. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan Teori Kehidupan Perkotaan Wirth. Teori tersebut membahas bagaimana urbanisme dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Teori Kehidupan Perkotaan Wirth berfokus pada karakteristik perkotaan, khususnya jumlah populasi dan kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Teori Kehidupan Perkotaan Wirth di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Random Effect Model (REM) dengan menggunakan unit analisis provinsi di Indonesia pada tahun 2014, 2017, dan 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tinggi tidak diasosiasikan dengan ketidakbahagiaan. Sementara itu, daerah dengan kepadatan tinggi diasosiasikan dengan ketidakbahagiaan relatif dibandingkan daerah yang tidak padat dalam kasus Indonesia. ...... The rapid increase in Indonesia’s population has caused the population density in urban areas to increase. The higher population density in an area has a positive or negative impact on its population, one of which is related to happiness. This phenomenon can be explained by Wirth’s Theory of Urban Life. The theory discusses how urbanism can have negative consequences that lead to unhappiness. Wirth’s Urban Life Theory focuses on urban characteristics, especially population size and density. This study aims to prove Wirth’s Theory of Urban Life in Indonesia. The method used is the Random Effect Model (REM) using provincial analysis units in 2014, 2017, and 2021. The results show that high population size is not associated with unhappiness. Meanwhile, areas with high density are associated with lower happiness compared to other areas in the case of Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dryden, Windy
Jakarta: Arcan, 1996
158.1 DRY b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>