Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Penelitian, Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional, 2020
362.2917 VIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian, Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional, 2020
362.2917 POT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Hatu Army Puspita
Abstrak :
Konsep terapi substitusi termasuk salah satu kegiatan pengurangan dampak buruk (Harm Reduction) akibat penyalahgunaan narkoba, terutama untuk penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan jarum suntik (Injection Drug Users/IDU?s), mengurangi penyebaran penyakit menular dan melawan ketergantungan seorang pecandu. Menurut UU Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, terapi metadon adalah sebuah metode terapi khusus untuk ketergantungan opiate jenis heroin/putaw dengan berupa pengalihan dari penyalahgunaan heroin yang termasuk golongan I (dilarang pemakaian untuk terapi) menjadi menggunakan metadon yang termasuk golongan II (biasa digunakan untuk terapi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika penggunaan metadon dengan melihat faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan metadon dan mengetahui manfaat, efek dan kontinuitas dari metadon pada seseorang yang menggunakan metadon. Model transtoeritical atau model bertahap, ?stage of change? mencoba menerangkan dan mengukur perilaku kesehatan. Berdasarkan model transtheoritical ini yang ditemukan oleh Prochaska dkk pada tahun 1979 mengidentifikasikan pada 5 tahap independent, yaitu tahap prekontemplasi dimana seseorang belum memikirkan tentang terapi metadon, dan masih aktif menggunakan narkoba, tahap kontemplasi adalah tahap dimana seseorang sudah memiliki niat untuk mengikuti metadon dengan dipengaruhi oleh adanya dukungan dari orangtua dan keluarga, teman sebaya, lingkungan dan akses yang memudahkan, tahap aksi yang merupakan keadaan dimana seseorang telah menggunakan metadon setelah mengenal, mengetahui metadon dan merasakan efek dari metadon, tahap pemantapan dimana seseorang memelihara prilakunya untuk tetap menggunakan metadon, tahap relapse dimana dalam tahap ini dilihat apakah seseorang menggunakan narkoba kembali atau mencampur penggunaan metadon dengan narkoba pada saat melakukan terapi metadon. Penelitian Program Rumatan Terapi Metadon di RSKO Jakarta ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 6 orang informan yaitu FAN, VN, NNY, RB, AR dan YG, dan penelitian ini didukung dengan informasi dari orangtua dan catatan medik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor yang mempengaruhi informan untuk menggunakan terapi metadon pada umumnya informan mengatakan dukungan dari keluarga dan akses yang mudah dari metadon. Sedangkan untuk dukungan dari teman sebaya dan lingkungan hanya sebagian saja yang mempengaruhi informan, dan sebagian lagi merasa sebaliknya. Manfaat yang klien rasakan selama menjalani terapi metadon sebagian besar mengatakan bahwa dengan menggunakan metadon dapat membuat hidupnya menjadi lebih normal dan sebagian dari informan merasa manfaat lain dari metadon dapat membuat hubungan dengan keluarganya menjadi lebih dekat dan menjadi lebih baik. Efek yang klien rasakan selama menjalani terapi metadon sebagian besar klien merasa dapat membuat klien mengantuk, sembelit atau gangguan dalam pencernaan, menjadi kecanduan terhadap metadon. Kontinuitas dari metadon tidak terjadi pada sebagian klien wanita, laki-laki yang belum bekerja maupun sudah bekerja, karena hingga saat ini sebagian dari klien tersebut masih mencampur penggunaan metadon dengan putaw atau minuman, dan sebagian lagi dari klien wanita, laki-laki yang belum bekerja maupun sudah bekerja kontinu menggunakan metadon.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Faatiha Rahmauli
Abstrak :
Tulisan ini membahas tentang environmental harm pada pencemaran Sungai Ciujung yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT. IKPP . Konsep environmental harm digunakan karena istilah "crime" sering didefinisikan sebagai pelanggaran atas aturan-aturan. Sedangkan pencemaran Sungai Ciujung diakibatkan karena pembuangan limbah cair dari aktivitas industri yang legal dan sah karena memiliki izin dari pemerintah. Limbah cair yang dibuang ke sungai memiliki zat-zat kimia yang apabila melebihi baku mutu air akan merusak fungsi dari Sungai Ciujung. Dampak yang muncul dari pencemaran Sungai Ciujung berupa kerugian lingkungan dan masyarakat yang tinggal dan memanfaatkan keberadaan sungai.
This paper discuss about environmental harm to pollution of Ciujung River conducted by PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT IKPP . The concept of environmental harm is used because 39 crime 39 is often defined as a violation of the rules. While the pollution of the Ciujung River is caused by the disposal of liquid waste from legal and legitimate industrial activity because it has permission from the government. Liquid waste discharged into the river has chemicals that, if exceeding the water quality standard, will impair the function of the Ciujung River. The impact that arises from pollution of the Ciujung River is the loss of the environment and the people who live and utilize the existence of the river.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Manuel
Abstrak :
ABSTRACT
Rezim kontrol narkoba yang berfokus pada hardline policies telah dinilai tidak efektif dalam mewujudkan dunia yang bebas dari narkoba. Setelah 40 silam berlangsungnya the global war on drugs, berbagai negara di seluruh dunia dan kelompok-kelompok civil society telah mulai beralih pada pendekatan alternatif terhadap isu transnational drug trafficking yakni penerapan kebijakan-kebijakan harm reduction. Tetapi di saat norma transnasional telah bergeser menuju harm reduction, Indonesia mencetuskan wacana Perang Narkoba Indonesia pada tahun 2015. Penelitian ini berusaha untuk menelaah wacana tersebut untuk memahami mengapa Pemerintah Indonesia dapat memutuskan untuk mencetuskan perang tersebut dan membentuk diplomasi publik anti-narkoba yang semakin meningkatkan penerapan hardline policies. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat ketidaksetaraan partisipasi dalam public sphere dimana narasi isu narkoba berkembang di Indonesia. Kondisi tidak ideal dalam ruang tersebut menjadi alasan mengapa narasi yang terbentuk adalah narasi perang terhadap narkoba di Indonesia.
ABSTRACT
A drug control regime that focuses on hardline policies have been deemed ineffective in creating a drug free world. After 40 years of the global war on drugs, many countries worldwide and civil society groups have started to shift their goals to an alternative approach towards tackling transnational drug trafficking, which is implementation of harm reduction policies. Although, as the transnational norm shifts towards harm reduction, Indonesia divides to begin the discourse of Perang Narkoba Indonesia which means Indonesias War on Drugs ndash on the year 2015. This research aims to analyze this discourse to understand why the Indonesian Government decided to start this war and creating an anti drugs public diplomacy that further advances upon the practice of hardline policies. This research finds that there is inequality of participation within the public sphere where the narration regarding the issue of drugs develops. This unideal condition causes the narration of war against drugs to develop in Indonesia.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nur Ocnisari
Abstrak :
Penasun merupakan populasi kunci yang memiliki risiko ganda untuk penularan HIV, yaitu melalui perilaku menyuntik dan perilaku seksualnya. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan infeksi lainnya yang terjadi melalui penggunaan napza dengan jarum suntik dan perlengkapannya adalah dengan melalui program pengurangan dampak buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan program pengurangan dampak buruk HIV-AIDS dengan perilaku menyuntik. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data STBP Tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah penasun yang pernah bertemu dengan petugas penjangkau sebanyak 430 responden di kota Yogyakarta, Tangerang, Pontianak dan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penasun yang menyuntik berisiko dalam seminggu terakhir adalah sebesar 43% dan 45,4% penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk. penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk berisiko 1,2 kali lebih tinggi untuk menyuntik berisiko dibandingkan dengan penasun yang mengakses program pengurangan dampak buruk setelah dikontrol oleh faktor usia, tempat menyuntik, penggunaan kondom, lama menjadi penasun, dan jumlah teman menyuntik. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan program pengurangan dampak buruk secara komprehensif untuk mengurangi perilaku menyuntik berisiko, sehingga penularan HIV-AIDS pada penasun dapat dicegah. ......Injection Drug Users (IDUs) are key population that have double risk of HIV transmission, through injecting behaviors and sexual behaviors. The effort to reduce HIV transmission and other infection among IDUs is by implementing harm reduction program. This study was conducted to identify the association between harm reduction program of HIV-AIDS among IDUs with injecting behaviors. This study used cross sectional design and used data of IBBS 2013. The respondents are IDUs who ever met with the outreach workers as many as 430 respondents in Yogyakarta, Tangerang, Pontianak, and Makassar. The result showed that the prevalence of IDUs who inject risky in the past week is 44,3% and 54,1% of IDUs do not access harm reduction program. IDUs who do not accsess harm reduction program has 1,3 time higher chance to inject risky than IDU who accsess harm reduction program after controlled by age, place of injection, condom use, duration of injecting drugs and total number of injecting partner. Therefore, optimalization of comprehensive harm reduction program is needed to decrease injection risk behavior in order to prevent HIV-AIDS transmission among IDUs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library