Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambun, Grace Helen Yuliana
Abstrak :
Regulasi pembatasan akses truk pada tahun 2011 mempengaruhi kinerja lalu lintas di Jakarta Intra Urban Tollway JIUT. Pembatasan akses truk telah menjadi strategi umum untuk mengurangi kemacetan di banyak kota besar, walaupun operator truk tidak mendukung sepenuhnya. Penelitian ini menganalisis dampak dari aktivitas truk di system lalu lintas JIUT. Analisis yang dilakukan menunjukkan dampak dari pembatasan akses pada kinerja jalan tol secara makroskopis dengan merepresentasikan pemodelan kecepatan-kepadatan-volume. Model dikalibrasikan dengan data observasi 24 jam pada segmen jalan JIUT km 5 600 sampai km 5 800. Model pada kondisi pembatasan truk dibandingkan dengan model kondisi tanpa pembatasaan truk. Perbedaan antar kedua model mengindikasikan dampak dari regulasi pembatasan akses. Interpretasi model kedua kondisi menunjukkan bahwa kondisi pembatasan akses memiliki efisiensi volume lalu lintas maksimum yang lebih tinggi sebesar 28,17 dan kecepatan kondisi lancar lebih tinggi sebesar 28,17 dibandingkan kondisi tanpa pembatasan akses. Penelitian ini dapat digunakan oleh operator jalan tol dan pemerintah daerah sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memberikan hasil kinerja lalu lintas yang lebih optimal dari implementasi tersebut. ......Freight vehicle access restriction policy in 2011 has had an impact on the performance of Jakarta Intra Urban Toll way JIUT system. Though most of the truck operators are not in favour with this policy, truck restriction has become common strategy to reduce congestion in many cities in the world. The purpose of this study is to analyse the impact of the existence of trucks in the traffic stream on JIUT system. The analysis will show the impact of access restriction on the toll road performance from macroscopic point of view which is represented by the speed ndash flow ndash density model. The model will be calibrated by the data of 24 hour observation in certain segment of JIUT. The model when the trucks are prohibited to use in that condition will be compared to the one when the trucks are allowed to travel in. The difference between both models will indicate the impact of the policy. The comparison between both conditions shows a 28,17 better speed performance based on free flow speed and 28,17 higher efficiency on maximum flow rate. This study will benefit the toll operator as well as local transport authority in making decision on similar policy in order to gain the more optimal advantage of the implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pricilia Rebecca
Abstrak :

Pemilihan lokasi merupakan keputusan penting untuk semua perusahaan dan bukanlah permasalahan yang mudah diselesaikan karena adanya faktor-faktor yang saling bertentangan. Pada Industri Jalan Tol, pemilihan lokasi tempat istirahat melibatkan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif seperti topografi, infrastruktur, peraturan pemerintah, faktor sosial, dan faktor manusia. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan integrasi antara Analytic Hieararchy Process (AHP) dan Goal Programming sebagai cara membuat keputusan untuk memilih lokasi tempat istirahat berikutnya dari beberapa pilihan. AHP digunakan untuk menghitung prioritas dari kriteria dan sub-kriteria berdasarkan opini para ahli. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa faktor manusia dan peraturan pemerintah merupakan kriteria yang paling penting dalam memilih lokasi. Dengan adanya bobot dari AHP, pembuat keputusan dapat membuat target yang berbeda-beda untuk setiap tujuan yang digunakan dalam model matematika goal programming. Hasil dari kalkulasi ini adalah memilih satu lokasi dari dua alternatif yang ada


Location selection is a crucial decision for any company that may be difficult to solve because of the existence of conflicting factors. In the highway industry, rest area location selection involves several quantitative and qualitative factors such as topography, infrastructure, government policy, social environment and human factors. In order to solve the problem, this study integrates Analytic Hierarchy Process (AHP) and goal programming (GP) as decision making tools to choose the next location for rest area from several alternatives. The AHP is used to calculate the relative importance of each criteria and sub-criteria in accordance with the opinions of experts. From this study, we know that human factors and government policy play the most important role in the location selection. With the weight from AHP, decision makers can set different aspiration for each goal to be put into the mathematical model of goal programming. The result of this calculation is the selection of one location out of  two location alternanatives for the next rest area.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: Transportation Research Board, National Research Council, 1985
R 625.7 HIG
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Andre
Abstrak :
Suatu bangunan atau kawasan mempunyai kemampuan untuk membangkitkan perjalanan. Besarnya perjalanan yang dibangkitkan oleh dan ditarik ke kawasan tersebut sangat bergantung kepada luas lahan, fungsi, klasifikas, dan lokasi serta pengembangan pada kawasan lain yang berdekatan. Suatu studi dampak lalu lintas seringkali dilakukan unutk memperkirakan tingkat pelayanan ruas jalan yang memuat bangkitan dan tarikan perjalanan, dimana hal ini terjadi akibat pengembangan kawasan disekitar ruas jalan tersebut. Tingkat pelayanan ruas jalan umumnya dinyatakan dalam nilai Volume per Capacity (V/C) ratio, yang menyatakan perbandingan jumlah kendaraan yang melintas dengan kapasitas maksimum yang dapat ditampung ruas jalan tersebut. Hasil studi dampak lalu lintas akan memberikan rekomendasi manajemen lalu lintas berdasarkan perkiraan nilai V/C ratio untuk tahun mendatang, umumnya berupa pelebaran jalan ataupun pembangunan jalan baru guna meningkatkan kapasitas untuk mengantisipasi peningkatan volume arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah nilai V/C ratio pada suatu tahun rencana sesui dengan yang diperkirakan konsultan ataupun pihak perencana transformasi. Perbedaan nilai V/C ratio akan dianalisa dan dikaitkan dengan perubahan pola tata guna lahan di kawasan tersebut dan sekitarnya. ......Certain buildings or zones have the ability to generate trip. The amount trips generated and attracted into the zone is highly related to its properties such as total area, function, classification, location and not to forget the othe developing adjacent zones. Traffic Impact Assessment is a study that usually has been made to forecast the Level of Service of a road segment that accommodates trip generation and attraction, which are present because of the zone development around the road segment. Level of Service is commonly stated in Volume per Capacity (V/C) ratio, which states the comparation between total vehicle flow with the maximum capacity that can be accommodated by the road segment. Traffic management recommendation will be given as a result of the traffic impact study that forecasts V/C ratio value for incoming years, usually consists of road widening or new road construction for capacity raise to anticipate the growth of traffic volume. This thesis is made to study whether the V/C ratio value for a target year is according to the one that had been predicted by consultant or transportation planner. Difference of the values will be analyzed and linked to the change of land use pattern of the zone and adjacent zones.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Adriyani
Abstrak :
Universitas Indonesia memiliki 13 fakultas dengan luas 320 hektar. Aktivitas yang beragam menimbulkan mobilisasi yang tinggi dan mengakibatkan pada meningkatnya kebutuhan akan transportasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer yang terdiri dari survei volume kendaraan, kecepatan dan juga survei inventaris jalan. Analisis tingkat pelayanan (LOS) jalan pada jalan Lingkar Universitas Indonesia diolah menggunakan metode MKJI 1997, HCM 2000 dan HCM 2010. Untuk perhitungan menggunakan bantuan program LOS+ yaitu perhitungan menggunakan metode HCM 2010 yang disusun dalam formula excel yang telah dimodifikasi. Berdasarkan analisis menggunakan MKJI 1997 jalan Lingkar UI memperoleh nilai tingkat pelayanan (LOS) B, yaitu bahwa volume lalu lintas saat ini belum mengalami permasalahan transportasi. HCM 2000 memberikan penilaian C, yaitu cukup baik untuk tingkat pelayanan (LOS) moda mobil. Nilai A, yaitu sangat baik tingkat pelayanan (LOS) pada pengguna jalur pedestrian. Nilai C, yakni cukup untuk LOS pada pengguna Bus. Dan nilai B, yaitu tingkat pelayanan (LOS) baik. Sedangkan untuk tingkat pelayanan dengan metode HCM 2010 yang paling baik yaitu pada jalur B pagi hari dan yang paling buruk ada pada jalur A di pagi hari. Hasil penilaian tingkat pelayanan (LOS) pada jalan UI dengan menggunakan metode perhitungan MKJI 1997, HCM 2000, dan HCM 2010 memiliki hasil yang berbeda. Analisis LOS menggunakan MKJI 1997 hanya digunakan untuk menghitung LOS jalan dengan inputan data kendaraan. Untuk analisis LOS menggunkana HCM 2000 selain memberikan penilaian tingkat pelayanan terhadap mobil juga sudah memberikan penilaian terhadap pejalan kaki, sepeda dan bus. Sedangkan menganalisis nilai tingkat pelayanan dengan menggunakan HCM 2010 penilaian terhadap semua moda saling mempengaruhi satu sama lain. Perlu adanya perubahan/ pengkinian pada MKJI 1997 dalam menentukan LOS disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.
The University of Indonesia has 13 faculty with an area of 320 hectares. Activities are diverse cause mobilization of high and impacted in an increasing demand transportation. This research is done with primary data collection which consists of a survey of the volume of the vehicle, speed and also road inventory survey. Road Level of Service analysis on ring road University of Indonesia processed using MKJI 1997, HCM 2000 and HCM 2010 methods. For calculation using the assistance program LOS+ namely calculation method HCM 2010, which are arranged in an excel formula that has been modified. Based on an analysis using MKJI 1997 Ring Road UI gain value LOS B, namely that the traffic volume is not currently experiencing transportation problems. HCM 2000 provides an assessment C, which is good enough for the LOS car mode. A value, which is a very good LOS on the pedestrian path. Value C, which is sufficient for the LOS on the Bus. And the value of B, which is the LOS either. As for the LOS with HCM 2010 method the most good, namely on line B morning and is worst on Line A in the morning. Results of the assessment level of comfort (LOS) on the UI by using a calculation method MKJI 1997, HCM 2000, and HCM 2010 have different results. LOS analysis using MKJI 1997 are only used to calculate the LOS path with input vehicle data. For the analysis LOS using HCM 2000 in addition to providing an assessment of the LOS of the car also provides an assessment of pedestrians, bicycles and buses. While analyzing the value of a comfort level with using HCM in 2010 an assessment of all modes affect each other. There needs to change / update of the 1997 MKJI in determining LOS adapted to the conditions that exist today.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junior Alberto
Abstrak :
Angkutan umum sering dijadikan penyebab masalah kemacetan di kota -kota besar di Indonesia tidak terkecuali Depok. Salah satu penyebabnya adalah terlalu banyaknya armada angkutan umum (supply) yang beroperasi yang tidak sesuai dengan jumlah penumpang (demand) yang ada. Jumlah penumpang angkutan umum sangat bervariasi pada waktu-waktu tertentu menyebabkan jumlah armada yang dibutuhkan juga bervariasi. Kebijakan penentuan jumlah armada yang digunakan saat ini mengasumsikan bahwa kebutuhan armada per periode waktu adalah tetap sehingga sering ditemui pada jam sibuk banyak angkutan umum mempunyai load factor tinggi sedangkan pada jam tidak sibuk load factor menjadi rendah karena terlalu banyak armada yang beroperasi. Trayek angkutan umum yang baik harus dapat memenuhi kepentingan beberapa pihak terkait seperti penumpang (user), pengelola (operator) dan pemerintah (regulator). Makalah ini akan menjelaskan suatu metoda yang dapat mengoptimasi kebutuhan jumlah armada angkutan umum sesuai dengan permintaan yang bervariasi dan sekaligus memenuhi kepentingan penumpang, pengelola, dan pemerintah. Metoda optimasi yang akan digunakan adalah dengan merasionalisasi atau mengatur jumlah angkutan kota Depok D-02 yang beroperasi pada jam ? jam sibuk maupun tidak sibuk dengan optimasi load factor. Pengaturan jumlah angkutan kota tersebut dilakukan dengan 3 skenario optimasi, yaitu load factor desain 0,7 , load factor desain 0,8 dan load factor desain 0,9. Diharapkan dari ketiga skenario optimasi ini, load factor angkutan kota Depok D-02 menjadi optimal dengan tetap memperhatikan kepentingan pengguna. ......Public transport is often to be blamed of the cause in traffic problem in a big city in Indonesia include Depok. One of the cause is the number of public transport (supply) that operated in road is exceeded and does not match with a number of passenger (demand) that using public transport. The number of public transport passenger is so varied in a certain time caused the number of public transport that needed is also varied. Recently, the policy to decide the number of public transport which needed is assumed that the need of armada per period time is constant so that in peak hour the load factor is high while in off peak the load factor is low because the number of fleet size in operation is exceeded. A good public transport?s route must be able to consider interest of several related roles, those are such as passengers as users, drivers as operators and government (DLLAJ) as a regulator. This thesis will explain a method to optimize the number of fleet size which will be matched with the various number of passengers (demand) and at the same time it copes with the interest of passengers, drivers and government. Optimization method that will be used is rasionalization the number of fleet size that operated in peak hour and off peak by load factor optimization. The arrangement of number of public transport is done by three optimization scenario. Those are load factor design 0,7 , load factor design 0,8 and load factor design 0,9. By this optimization scenario, load factor of D-02 Depok fleet size becomes optimal and in the otherside it also pay attention to the user?s interest.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R. 01.08.50 Alb r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library