Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lidya Amelia Noble
"ABSTRAK
Legibilitas memberikan kemudahan bagi manusia untuk memahami lingkungan dan dianggap sebagai kualitas yang harus dihadirkan dalam navigasi ruang. Dominasi visual dalam arsitektur membuat pengelihatan dianggap sebagai aspek utama dalam memahami ruang yang tercermin ke dalam pemahaman mengenai legibilitas spasial. Sebagai dampak dari ketiadaan penglihatan, total blind dihadapkan dengan kesulitan dalam bernavigasi dan berorintasi dalam kesehariannya. Studi terhadap penelusuran memberikan pemahaman bahwa legibilitas dapat diterjemahkan bagi total blind dengan menghadirkan keberagaman informasi non visual diversity of non-visual clue . Keragaman yang dimaksud harus menghadirkan kualitas pergerakan yang terarahkan directing movement , clue non-visual yang menonjol saliency of non-visual clue dan kejelasan transisi legible transition. Bagi total blind, ketiga hal tersebut terkait dengan kualitas yang harus dimiliki oleh elemen-elemen legibilitas yang dialami oleh indera selain pengelihatan.

ABSTRACT
Legibility makes it easy for humans to understand the environment and is regarded as a quality that should be presented in spatial navigation. Visual dominance in architecture makes vision a major aspect of understanding space that is reflected in the understanding of spatial legibility. As a result of the absence of sight, total blinds are confronted with difficulty in navigation and orientation on a daily basis. Findings of this study provides an understanding that legibility can be translated for total blind by presenting diversity of non visual clues. Such diversity should present the quality of directing movement, saliency of non visual clue and legible transition. For total blind, those three aspects are related to the quality that must be owned by the elements of legibility that experienced by senses other than vision. "
2017
S68004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Faculty of veterinary Medicine Bogor Agricultural University, 1997
R 620.82 FOU
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Helmizar
"Kecelakaan laut sering kali terjadi di Indonesia namun seiring berjalannya waktu belum tampak penyelesaian terhadap masalah ini. Hal ini terlihat dengan masih tingginya tingkat kecelakaan laut di Indonesia. Dalam suatu kecelakaan, faktor manusia sangat dominan menjadi penyebab hal tersebut terjadi, di mana para awak berperan besar dalam terjadinya kecelakaan.
Penelitian ini membahas peran awak dari sisi kulifikasi yang dimiliki serta perilaku aktual yang terjadi di lapangan pada kapal feri jalur penyeberangan Merak-Bakauheni.
Kapal feri dipilih karena kapal feri merupakan kapal yang mengangkut penumpang dan barang di mana potensi kecelakaan dan akibat kehilangan nyawa yang besar terdapat pada jenis kapal ini. Selain itu jalur penyeberangan Merak-Bakauheni merupakan salah satu jalur penyeberangan yang paling ramai di Indonesia.
Dari penelitian ini didapat ternyata kualifikasi awak kapal feri Jalur penyeberangan Merak-Bakauheni masih jauh dari standar yang dipersyaratkan walaupun hampir semuanya memiliki ijazah pelaut terlihat dengan adanya pelanggaran-pelanggaran yang terus terjadi terhadap aspek keselamatan tanpa adanya sanksi dan perbaikan atas perilaku tersebut.

Marine accidents often occur in Indonesia, but over time have not looked towards the settlement of this issue. This is still visible with the high level of marine accidents in Indonesia. In an accident, human factors are the dominant cause of a case occurs, where the crew of a role in the accident.
This study discusses the role of the crew from qualification view also the actual behavior and that happens on the field at the ferry crossing paths Merak-Bakauheni.
Ferry was selected because a ferry boat that carry passengers and goods in which the potential for accidents and loss of life due to the large ships are on this type. In addition, path-crossing Merak-Bakauheni is one of the lines crossing the most crowded in Indonesia.
From this research we get that qualification of crew at ferry crossing path Merak-Bakauheni still far from the required standard even though almost all have seen competent sailor with the violations of safety aspects that continue to occur without the sanctions and improvements to any of the behavior.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinanda Utomo
"Proses kerja dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan memerlukan kinerja otot yang maksimal. Proses memproduksi tempe dilakukan secara manual berisiko menimbulkan keluhan gangguan trauma kumulatif (cumulative trauma disorders/CTDs). Penelitian ini dilakukan pada Pekerja Pabrik Rahmat Tempe Di Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 untuk menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan CTDs. Responden sebanyak seluruh pekerja (10 orang). Tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan metode REBA dan didapatkan tingkat risiko sedang (medium) 8 proses, tinggi (high) 6 proses, kemudian diikuti tingkat risiko sangat tinggi (very high) 2 proses dan tingkat risiko rendah (low) 1 proses dari 17 proses aktivitas pekerjaan yang ada. Pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada seluruh bagian tubuh akan tetapi seluruh pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada leher, bahu, lengan atas, punggung bagian atas dan pinggang dilihat dari hasil kuesioner nordic body maps. Selain risiko ergonomi, didapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan CTDs seperti proses kerja, dan karakteristik individu yang terdiri dari umur, riwayat penyakit, tingkat pendidikan, masa tubuh, kebiasaan (merokok/tidak merokok), lama bekerja.

The process of working with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance, so that at the time of the process of producing work that much tempeh is done manually can be at risk of cumulative trauma disorders (CTDs). Therefore, this study conducted at Rahmat Tempe Factory Workers, Pancoran Village, South Jakarta in 2011 to describe the level of ergonomic risk of cumulative trauma disorders and complaints. Respondents of all workers (10 persons). Ergonomic risk level was assessed using the REBA method and obtained the degree of medium risk 8 process, high risk 6 process, very high risk 2 process and the low risk level 1 process of 17 processes the work activities that exist. Workers complained of aches in all parts of the body but all the workers complained of spasm in the neck, shoulders, upper arms, upper back and waist seen from the results of questionnaires nordic body maps. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate CTDs such as work processes, and individual characteristics consisting of age, disease history, education level, body mass, habits (smoking / not smoking), work since."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Austronaldo FS
"Mind terkait dengan dwelling masa kecil memiliki peranan dalam membentuk dwelling sekarang. Tulisan ini menjelaskan bagaimana peranan ini dapat diekspresikan dalam ruang dengan melihat persamaan dari ruang labor dan kegiatan labor pada dwelling masa kecil dan hal serupa pada dwelling masa kini. Dengan mengambil dua keluarga Batak sebagai studi kasus, ditemukan bahwa mind terkait dwelling masa kecil berpengaruh terhadap keputusan yang dilakukan oleh salah satu keluarga dalam transformasi ruang yang telah disediakan oleh pihak perumahan. Transformasi ini terlihat dalam dua tindakan yaitu perluasan dan perubahan fungsi ruang. Persamaan dalam kedua kasus adalah keinginan untuk memiliki satu ruang besar meskipun terdapat perbedaan mind dari dwelling masa kecil dengan dwelling sekarang. Tulisan ini memperlihatkan bagaimana terkadang manusia diperbudak oleh kebutuhan dalam dunia modern dan meninggalkan nilai yang telah diberikan dalam mind masa kecil.
Mind associated with childhood dwelling in the past has a role in shaping todays dwelling. This writing explains how this association can be expressed in the form of space by finding any similarity between laboring space and laboring activity in the childhood dwelling and the same in todays dweling. Taking two Batak family as a case study, it has been found that mind associated with childhood dwelling do effect the decision made by one of the family in transforming the space that has been given by the housing authorities. This transformation is revealed in two actions i.e., expansion and changing the function of the space. The similarity between the two case is the desire to have one spacious room although there is a difference between childhood and todays dwelling. This writing portrays how we are sometimes enslaved by the needs of the modern world and leave the values that were embedded in our childhood mind."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prabowo
"Penelitian ini menganalisis aspek ergonomis keran pengambilan sampel di PT. Pupuk Sriwidjaja dalam lingkungan virtual. Pengambilan data gerakan dilakukan dengan Vicon Nexus 1.5.1 dan proses analisis dilakukan dengan Jack 6.1. Metode pendekatan yang digunakan adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan analisis dari tiga metode : Low Back analysis, Ovako Working Posture Analysis System dan Rapid Upper Limb Assessment. Tujuannya adalah mengevaluasi desain aktual keran pengambilan sampel dan menentukan konfigurasi desain yang paling ergonomis ditinjau dari posisi ketinggian dan jarak keran sampel. Dihasilkan 3 konfigurasi yang akan dianalisis dan dipilih konfigurasi optimal. Hasil penelitian menyarankan desain konfigurasi yang meletakkan posisi keran pada ketinggian 1,3 m dari dasar lantai dan 40 cm jarak keran sampel dengan pelaku kerja yang memiliki nilai index PEI terendah.

This study is analizing the ergonomic aspect of sampling valve in PT. Pupuk Sriwidjaja through virtual environment. Motion capture process using Vicon Nexus 1.5.1 and analizing process using Jack 6.1. Posture Evaluation Index (PEI) is the methode that integrating the result of these three methods : Lower Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis System and Rapid Upper Limb Assessment. The objective is to evaluate the sampling valve actual design and determine the most ergonomic configurations that concerns to the height and the distance of sampling valve. It generating 3 configurations that will be analyze and to be selected as the most optimal configuration. The result of this study suggest the configuration design that putting the sampling valve in the 1,3 m of height from the floor and 40 cm of distance from the man, the configuration has the smallest index value of PEI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1842
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Hardian
"Penelitian ini mengakaji aspek ergonomis pada tempat wudhu umum dalam lingkungan virtual. Pengambilan data gerakan dilakukan dengan Vicon System dan dianalisis menggunakan piranti lunak Jack 6.1. Metode pendekatan yang digunakan adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan analisis dari tiga metode yaitu Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, dan Rapi Upper Limb Assesment. Tujuannya adalah mengevaluasi disain aktual tempat wudhu umum dan menentukan disain dengan konfigurasi paling ergonomis ditinjau dari sisi gerakan saat berwudhu.
Hasil penilitian ini menyarankan tempat wudhu dengan konfigurasi ketinggian keran air dari lantai 115 cm, tinggi tempat dudukan kaki 30 cm dan jarak manusia ke keran 35 cm, karena memiliki nilai PEI paling baik pada konfigurasi tersebut.

This research study the ergonomic aspect from ablution place in virtual environment. Vicon System was used to capture motion and Jack 6.1 was used to analyzed it. Posture Evaluation Index was an approach that integrated the results of these three methods: Low Back Analysis, Ovako Working Analysis System and Rapid Upper Limb Analysis. The objective is to evaluate ablution place design and determine the most ergonomic configurations that concern at ablution (wudhu) movements.
The result suggest that the most ergonomic design is the one with the height of water faucet is above 115 cm from floor, 30 cm height of foot pads and human distance from faucet 35 cm for having the best PEI value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1843
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iftitah Putri Haditia
"Lingkungan kerja dengan suhu tinggi merupakan salah satu faktor terpenting yang berdampak pada keselamatan kerja. Terdapat beberapa lingkungan kerja yang bersuhu tinggi dalam aktivitas industri maupun konstruksi di Indonesia. Bekerja di lingkungan yang panas dengan beban kerja yang berat tidak hanya sangat berbahaya bagi kesehatan pekerja, tetapi juga akan berakibat pada menurunnya tingkat konsentrasi dalam pelaksanaan kerja yang menyebabkan kecelakaan. Dalam penelitian ini, faktor suhu lingkungan dan beban kerja akan dianalisis untuk mengetahui pengaruh kedua faktor tersebut dan interaksinya terhadap konsentrasi pekerja. Pengkondisian suhu tinggi lingkungan kerja dilakukan di Heat and Cold Room Ergonomics Centre Universitas Indonesia. Sedangkan pembentukan beban kerja sesuai kategori yang diinginkan diidentifikasi melalui Fitmate Med. Uji inspeksi visual untuk mengetahui tingkat konsentrasi dilakukan pada setiap kombinasi perlakuan tekanan panas dan beban kerja yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kemampuan inspeksi visual menurun dimulai pada pemberian suhu 29,4 oC dan beban kerja kategori berat.

Thermal environment and workload factor are most important factors that have impact on worker‟s safety. There are many hot environment in the field of manufacture and construstion activities in Indonesia. Working in hot environment with heavy workload not only can extremely do harm to human body health, but also probably decrease level of concentration in the execution of the work that caused accident. In this study, heat stress and workload factors will be anayzed to determine the effect of both factors and their interactions to the concentration of workers. High temperature of environment conditioning conducted in Heat and Cold Room Ergonomics Centre, Uniersity of Indonesia. While establishment of the workload category identified through Fitmate Med. Visual inspection test to determine the level of concentration made on any combination of heat stress and workload. The results showed that the decrease in ability of visual inspection begins at 29,4 oC temperature and heavy workload category.

Thermal environment and workload factor are most important factors that have impact on worker‟s safety. There are many hot environment in the field of manufacture and construstion activities in Indonesia. Working in hot environment with heavy workload not only can extremely do harm to human body health, but also probably decrease level of concentration in the execution of the work that caused accident. In this study, heat stress and workload factors will be anayzed to determine the effect of both factors and their interactions to the concentration of workers. High temperature of environment conditioning conducted in Heat and Cold Room Ergonomics Centre, Uniersity of Indonesia. While establishment of the workload category identified through Fitmate Med. Visual inspection test to determine the level of concentration made on any combination of heat stress and workload. The results showed that the decrease in ability of visual inspection begins at 29,4 oC temperature and heavy workload category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Virgaputra
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji aspek ergonomis pada desain pintu darurat penumpang
kendaraan tempur Armoured Personnel Carrier (APC) dalam Virtual
Environment. Tujuannya adalah mengevaluasi desain aktual pintu darurat
penumpang kendaraan tempur dan menentukan konfigurasi paling ergonomis
ditinjau dari tinggi dan lebar pintu. Dihasilkan 7 buah konfigurasi yang akan
dianalisis. Pengambilan data gerakan dilakukan dengan menggunakan Vicon
System dan dianalisis dengan menggunakan software Jack 6.2.1. Pendekatan yang
digunakan adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan analisis
dari tiga metode analisis: Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis,
dan Rapid Upper Limb Assessment. Hasil penelitian ini yaitu adanya perubahan
tinggi pintu atas dan bawah sejauh 5cm dan lebar kanan dan kiri sejauh 5cm.

Abstract
This research studies the ergonomic aspects of the armored personel vehicle
emergency door design in a virtual environment. The purpose of this research was
to evaluate the design of actual personel emergency door of a combat vehicle and
to determinine the most ergonomic configuration using door height and width as
primary consideration. From the research, seven configurations were made and
analyzed. Motion capturing of the model was taken using Vicon System and
analyzed using jack 6.2.1 software. Posture Evaluation Index was used to
intergrated the analysis from three methods: Low Back Analysis, Ovako Working
Posture Analysis System, and Rapid Upper Limb Analysis. The result of this
research suggested that minor modification is necessary from original design.
Additional 5 cm was added to the width design, 5 cm on the left side and another
5 cm on the right side of the door design"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43224
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renalda Krissalam
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aspek ergonomis pada desain Tactical Commander Console (TACCO) pada pesawat jarak menengah bermesin dua dalam virtual environment. Analisis dilakukan dengan menggunakan software Jack 6.0. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan hasil analisis dari tiga buah metode: Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi desain aktual Tactical Commander Console (TACCO) dan mencari konfigurasi desain ulang paling ergonomis ditinjau dari jarak panel, kemiringan panel, dan tinggi kursi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain Tactical Commander Console (TACCO) yang ergonomis adalah jarak panel sebesar 10 cm, kemiringan panel sebesar 60˚, dan tinggi kursi sebesar 29,5 cm.

This study is done to examine ergonomic aspect on the design of Tactical Commander Console (TACCO) in the virtual environment of medium-ranged twin-engined aircraft. The analysis conducted using Jack 6.0 software. The evaluation method being used in this study is the Posture Evaluation Index (PEI) method which integrates the results of analysis from three methods: Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), and Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
The purpose of this study is to evaluate the actual design of Tactical Commander Console (TACCO) and to search the most ergonomic design configuration; which reviewed from the distance and the tilt angle of panel and the height of chair. The result of this study shows that the ergonomic design of Tactical Commander Console (TACCO) are: panel with the distance of 10 cm and the tilt angle by 60˚, and the chair height of 29,5 cm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>