Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sartika Harka Putri
Abstrak :
Hiperurisemia merupakan kondisi ketika terjadi peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah dengan rentang yang tidak normal. Kondisi ini disebabkan oleh metabolisme yang abnormal dan berkurangnya ekskresi asam urat oleh ginjal. Naga merah atau Hylocereus polyrhizus merupakan tanaman yang dimanfaatkan secara luas, khususnya bagian buahnya. Namun, bagian batang dari tanaman naga merah juga memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi potensi pemberian teh batang naga merah terhadap kadar asam urat, ureum, dan kreatinin pada hewan model yang diinduksi kombinasi kalium oksonat dan adenin. Hewan uji diinduksi dengan kalium oksonat dan adenin selama 14 hari, setelah itu diperiksa asam urat, ureum dan kreatininnya. Pemeriksaan asam urat dilakukan dengan alat nesco multicheck, sedangkan ureum dan kreatinin diukur dengan spektro UV. Pemeriksaan ini menunjukkan terjadinya peningkatan asam urat, ureum dan kreatinin pada kelompok yang diinduksi dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok normal. Lalu, diberikan perlakuan pengobatan hingga hari ke-21. Pemeriksaan ini menunjukkan hasil signifikan (p<0,05) dengan hasil paling baik pada dosis 3 teh batang naga merah dibandingkan dengan dosis 1 dan 2 namun dengan perbedaan yang tidak signifikan. ......Hyperuricemia is a condition when there is an increase in the concentration of uric acid in the blood with an abnormal range. This condition is caused by abnormal metabolism and reduced excretion of uric acid by the kidneys. Red pitaya or Hylocereus polyrhizus is a plant that is widely used, especially its fruit. However, the stem of the red pitaya also has excellent antioxidant activity. In this research, the potency of red pitaya stem tea have been evaluated to uric acid, urea, and creatinine levels in animal models induced by a combination of potassium oxonate and adenine. The animals were induced with potassium oxonate and adenine for 14 days, and next their uric acid, urea and creatinine were examined. Examination of uric acid was carried out with a Nesco multicheck tool, while urea and creatinine were measured with a UV spectrometer. This examination showed an increase in uric acid, urea and creatinine in the induced group with a significant difference compared to the normal group. Then, given treatment until the 21st day. This examination showed significant results (p <0.05) with the best results at doses of 3 red pitaya stem tea compared to doses 1 and 2 but with insignificant differences.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Sri SumarniProgram Studi : EpidemiologiJudul : Hiperurisemia Dan Hipertensi Pada Penduduk Usia 40 TahunAtau Lebih di Indonesia Tahun 2017Hipertensi merupakan permasalahan serius yang masih banyak ditemukan sampaisaat ini. WHO melaporkan satu miliyar orang di dunia menderita hipertensi, duapertiga diantaranya berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terusmeningkat tajam, diprediksi pada tahun 2025 mendatang, sekitar 29 orang dewasadi seluruh dunia menderita hipertensi. Salah satu faktor risiko hipertensi padapenduduk usia 40 tahun atau lebih adalah hiperurisemia. Prevalensi hiperurisemiadi Indonesia adalah 24,7 . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubunganhiperurisemia dengan hipertensi pada penduduk usia 40 tahun atau lebih diIndonesia berdasarkan data pemeriksaan kesehatan haji tahap pertama tahun 2017.Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan menggunakan datapemeriksaan kesehatan haji tahap pertama tahun 2017. Analisis data yangdigunakan adalah Cox Regression. Hasil analisis menunjukkan penduduk yanghiperurisemia berisiko 1,269 kali 95 CI 1,225-1,314 menderita hipertensidibandingkan penduduk yang tidak hiperurisemia setelah dikendalikan oleh umur,pendidikan, serta interaksi umur dengan hiperurisemia dan interaksi pendidikandengan hiperurisemia. Penduduk usia 40 tahun keatas agar dapat lebihmemperhatikan kadar asam uratnya sehingga dapat mencegah kejadian hipertensiserta peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan terhadap Jemaah haji sepertipenyuluhan, konseling, pemanfaatan upaya kesehatan berbasis masyarakat,pemanfaatan media massa, penyebarluasan informasi dan kunjungan rumah.Kata kunci :Hiperurisemia, Hipertensi
ABSTRACT
Name Sri SumarniStudy Program EpidemiologyTitle Hyperuricemia and Hypertension In People Aged 40Years Or Older In Indonesia 2017Hypertension is a serious problem that is still found today. WHO reports one billionpeople worldwide suffer from hypertension, two thirds in developing countries.The prevalence of hypertension will continue to rise sharply, predicted by 2025,about 29 of adult people in the world suffering from hypertension. Hypertensionhas planned deaths of about 8 million people each year where 1.5 million deathsoccur in Southeast Asia. One of the risk factors of hypertension in people aged 40years or older is hyperuricemia. The prevalence of hyperuricemia in Indonesia is24.7 . The purpose of this study was to determine the association of hyperuricemiawith hypertension in the population. 40 years or more in Indonesia.The design ofthis study is a cross sectional study using the first phase of hajj examination data in2017. Data analysis is Cox Regression. The results showed that people withhyperuricemia have risk 1,269 times 95 CI 1,225 1,314 of hypertensioncompared to non hyperuricemia after controlled by age, education, interactionbetween age and hyperuricemia and interaction between education andhyperuricemia. The older and low education people in order to pay more attentionto uric acid levels so they can prevent the incidence of hypertension.Keywords Hyperuricemia, Hypertension
2018
T51520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library