Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alman Faluti
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan tugas pembantuan di Unit Pelaksana Tel-mis Daerah Ditj en Binalattas Depnakertrans. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatifi Analisis yang digunakan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh George Edwards III (1980) tentang implemcntasi kebijakan. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang pejabat struktural di lingkungan Selcretariat Direktorat Jcndcral Binalattas dan Balai Latihan Keija. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada pendapat narasumbcr dan didulcung dengan teori yang terkait dengan implcmcntasi kebijakan.
Hasil penelitian menyarankan bagi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD} perlunya dilalcukan koordinasi baik dengan Pcmerintah Daerah maupun dcngan Ditjen Binalattas, improving capaciry dari pelaksana tugas pcmbantuan rnelalui up-grading instruktm' yang ada di daerah agar mempunyai kompetensi yang sesuai, serta pelaksana yang menangani tugas pembantuan agar mengikuti bimbingan tcknis dan sosialisasi lebih intensif sehjngga pemahaman akan semakin baik dan komprehensif. Dan bagi Digien Binalattas perlunya dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi pelaksana tugas pembantuan, bantuan penyiapan surnber daya manusia, dalam hal ini yang berhubungan dengan sertiiikat panitia, Perlu koordinasi dengan pemcrintah daerah dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana pelaksana kebijakan, perencanaan penganggaran yang tertuang dalam RKA-KL perlu dicermati dan diteliti lebih lanjut, pelaksanaan kebijakan tugas pembantuan hendaknya kegiatan fisik saja yang dialokasikan ke daerah.

This research is observational descriptive with qualitative approaching. Analysis who utilizing to point on theory that interposed by George Edwards III. (1980) about policy implementation. Key informant in observational it consisting of 4 structural officials at environmentally Directorate General Training and Productivity and vocational training. Data collecting did by interview depth, meanwhile analysis did by refers on key informant opinion and backed up by bound up theory with policy implementation.
Result observational to suggest to Technical Executor Unit Region (UPTD) it need to be done good coordination with Local Government and also with Directorate General Training and Productivity, improving capacity of "Tugas Pembantuan" executor passes through up grading instructor that is at that region have interest suitably, and executor that handle that task follow technical guidance and intensive more socialization so understanding will getting better and comprehensive And divides Directorate General Training and Productivity to need it was done by socialization and technical guidance for executor task, human resource preparation help, in this case that in reference to committee certificate, Need coordination with local govemment in order to increasing equipment is policy executor, budgeting planning that most decants deep RKA-KL is analyzed more, policy performing "Tugas Pembantuan" ought to physical activity just that is allocated goes to region.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adelius Yunior
"Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana budaya mempengaruhi pilihan produk dari dua negara berbeda, dalam hal ini Indonesia dan Belanda. Saat ini, CSR memainkan peran penting dalam identitas perusahaan, oleh karena itu CSR merupakan topik yang harus dipelajari untuk membantu perusahaan memahami pentingnya menerapkan atau memiliki kebijakan CSR dan bagaimana hal tersebut dapat menguntungkan atau merugikan bisnis mereka. Tulisan ini akan membahas budaya, kemampuan finansial, dan CSR, serta keterkaitannya satu sama lain dalam konteks menjalankan bisnis. Untuk lebih spesifiknya, tulisan ini akan mengeksplorasi perbedaan perilaku konsumen tentang bagaimana negara maju (Belanda) dan negara berkembang (Indonesia) bereaksi terhadap penerapan dan keberadaan CSR di suatu perusahaan. Untuk memperoleh data, akan dilakukan survei online dengan menggunakan kuesioner. Survei ini akan mencakup pertanyaan mengenai usia dan jenis kelamin sebagai variabel kontrol penelitian, yang diperlukan karena dapat memberikan hasil meskipun keduanya tidak diteliti. Pertanyaan mengenai kemungkinan pengeluaran yang mereka miliki juga akan ditanyakan, juga sebagai variabel kontrol penelitian. Survei ini juga mencakup pertanyaan tentang latar belakang budaya dan keyakinan orang yang diwawancarai sebagai variabel independen dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi pilihan produk mereka sebagai variabel dependen. Selain itu, survei ini juga berisi pertanyaan tentang ketersediaan dan aksesibilitas barang yang terjangkau secara sosial dan lingkungan oleh narasumber, untuk menyoroti bagaimana perbedaan budaya dapat mempengaruhi pasar barang dan jasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti statistik yang cukup untuk menerima dua dari empat hipotesis. Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan langsung yang positif antara budaya berkelanjutan dan pilihan produk (konsumerisme etis), serta membuktikan hubungan antara budaya nasional dengan pentingnya implementasi CSR. Hasil tulisan ini dapat menambah nilai dan perspektif terhadap literatur bisnis internasional, CSR, dan budaya. Selain itu, tulisan ini dapat membantu konstruksi strategi bagi para manajer dan pemilik bisnis yang mempertimbangkan penerapan CSR pada bisnisnya.
This paper aims to explore the extent to which culture affects product choice from two different countries, in this case Indonesia and Netherlands. In today’s time, CSR plays a considerable role in company identity, therefore it is a topic that should be studied in order to help companies understand the importance of practicing or having CSR policies and how it may benefit or disadvantage their business. This paper will discuss culture, financial capability, and CSR, and how they are connected to each other in the context of conducting business. To be more specific, this paper will explore the differences in consumer behavior of how a developed country (Netherlands) and a developing country (Indonesia) react to the implementation and existence of CSR within a company. In order to obtain the data, an online survey using questionnaire would be conducted. The survey will include questions about age and gender as research control variables, which is needed because it may outcome the results even though both are not under study. Questions about the possible spendings that they have in their possession will also be asked, also as research control variables. The survey also include questions about the interviewees cultural background and beliefs as an independent variable and how it may affect the choice of their product baskets as a dependent variable. Moreover, the survey also consist of questions about the interviewees availability and accessibility of goods that are socially and environmentally conscious in their reach, in order to highlight how the differences in cultures may influence the goods and services market. The result of this study shows enough statistical evidence in order to accept two out of four of the hypotheses. The results of this research have proven the positive direct relationship between sustainable culture and product choice (ethical consumerism), and it have also proven the relationship between national culture and importance of CSR implementation. The results of this paper can add value and perspective on international business, CSR, and culture literature. In addition to that, this paper can help the construction of strategy for managers and business owners that are considering CSR implementation to their business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library