Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margareta Ibnurini
Abstrak :
Suatu perjanjian pemesanan barang impor dapat dilaksanakan baik dengan jual beli indent maupun perjanjian untuk melakukan sementara jasa dengan importir sebagai komisioner. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan hak dan kewajiban dalam kedudukan importir sebagai penjual dan sebagai komisioner (indentor sebagai pembeli dan sebagai komiten). Skripsi ini menguraikan hal hal tersebut di samping hal yang timbul dari masalah yang terjadi.
Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sari Boenarco
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini mengangkat permasalahan yang bermula dari kisruh impor garam pada tahun 2011 lalu. Hal ini mengundang persepsi bahwa Indonesia belum mampu mengelola potensi kelautannya yang besar karena harus bergantung pada garam impor. Untuk itu, perlu digali mengenai faktor-faktor yang dapat menjelaskan penyebab ketidakmampuan tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis, analisa terhadap data yang dikumpulkan dari berbagai sumber mengantarkan kepada hasil bahwa pengembangan sektor pergaraman nasional terkendala oleh faktor-faktor internal seperti akses teknologi yang kurang dan proteksi pemerintah yang minim. Lebih dari itu, juga didasari kepada faktor liberalisasi perdagangan. Perdagangan bebas memungkinkan Indonesia untuk mengimpor dengan lebih mudah dan murah demi memenuhi kebutuhan garamnya. Lebih lagi, di tengah-tengah kampanye internasional untuk menggunakan garam beriodium yang masih sulit diproduksi di dalam negeri. Ini menjadi celah keuntungan bagi negara pengekspor garam seperti Australia dan para importir garam di dalam negeri. Pencarian kepentingan juga dilakukan oleh agensi transnasional yang diwakili oleh NGO dan pihak industri garam berskala besar terkait dengan kampanye tersebut. Namun ketika pamor garam berkurang karena terbukti memiliki efek samping bagi kesehatan, negara produsen garam tetap tak mau kehilangan pasarnya. Bagi Australia, Indonesia akan dipertahankan sebagai salah satu pasar garam yang potensial. Pertama, karena Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan garam sendiri. Kedua, karena tren gaya hidup sehat belumlah disadari penuh di Indonesia. Yang artinya, kebutuhan akan garam tidak akan berkurang. Untuk mengatasi segala kendala di sektor pergaraman, yang paling utama adalah perlunya keberpihakan pemerintah kepada ekonomi rakyat dengan proteksi dalam negeri melalui kebijakan yang tepat dan tegas. Inilah yang mengantarkan Indonesia pada keberhasilan program swasembada garam nasional.
Abstract
Pro and Contra on Indonesian imported salt on 2011 is background of this thesis. Salt import issue rise a perception that Indonesia disabled to develop its abundant marine potential resources. So that, it is an urgent needs to study factors that make it disabled. Qualitative approach using descriptive analysis methode showing that disability in developing national salt sector caused by internal factors such as less of protection and technology. Furthermore, disability is also caused by trading liberalization. Free trade make it easier and cheaper to importing salt to meet national salt demand. Furthermore, international campaign regarding important need to consume iodized salt that only produced in very limited amout in Indonesia make importing salt an instant way to be done. Importer agents, Non-governmental organization (NGO), Salt industrial companies and Salt exporters country such as Australia take this fortune opportunity to make a big profit income. In contrary when salt demand decrease because of health issue that give bad influence to human health, this particular opportunist parties does not want to loose their market. Facing this fact, Australian exporters still can maintain its market in Indonesia because lack of healthy awareness and lifestyle of its people. This means Indonesian salt demand is not decreasing. In years of 2004 Indonesian government rise imported salt policies, and instantly start salt sector liberalitation and meet its peak poin also in this year. In addition to minimum protection to national salt sector, this policies legalize imported salt and be a catalyst to emergence of importers in nation. In condition of high influence from global liberalization, there is no other solution to imported salt issue, that Indonesian government must put their concern to take side with people centered economic by protect nation salt production with precise and unequivocal policies. In the future, this policies can bring success in nation salt self-supporting program to meet national salt demand. .
2012
T30500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Wahyudi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan-perbedaan dalam angka pertumbuhan nilai ekspor dan rasio ekspor-impor perusahaan Kawasan Berikat KB dan perusahaan Fasilitas Impor Tujuan Ekspor FITE sebagai akibat dari perbedaan cara dalam pemberian fasilitas fiskal dan fasilitas non fiskal/prosedural dalam kedua skema tersebut. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan uji homogenitas dan uji beda rata-rata dari angka pertumbuhan nilai ekspor dan rasio ekspor-impor serta analitis deskriptif menggunakan grafik dan statistik deskriptif dari nilai impor, nilai ekspor, pertumbuhan nilai ekspor, dan rasio ekspor-impor. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan secara statistik antara pertumbuhan nilai eskpor tahunan kedua skema KB dan FITE. Sementara untuk angka rasio ekspor-impor, terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan secara statistik antara rasio ekspor-impor kuartalan dan tahunan perusahaan KB dengan perusahaan FITE. Selain itu, hasil pengolahan data juga menemukan bahwa pada rezim ketentuan FITE yang menekankan pada pengetatan dalam pelayanan dan pengawasan FITE, kinerja pertumbuhan nilai ekspor perusahaan FITE cenderung mengalami penurunan sementara pada rezim ketentuan FITE yang memberikan relaksasi pengaturan, pertumbuhan nilai ekspor dan rasio ekspor-impor perusahaan FITE tersebut cenderung mengalami peningkatan.
This study aims to analyze the distinction between export growth and export import ratio conducted by Bonded Zone KB and Import Facilities for Export Oriented Goods FITE schemes as a result of differentiation in rewarding fiscal and non fiscal procedural facilities in both schemes. The analysis is conducted quantitatively by committing homogeneity test and comparing means and qualitatively by using graph and descriptive statistic numbers on import value, export value, export growth value, and export import ratio in both schemes. The results show that there is a statistically significant difference between KB's annual growth export mean and FITE's annual growth export mean. In regards to export import ratio, there's a statistically significant difference between KB's export import ratio mean and FITE's export import ratio mean both in quarter and annual datum. Furthermore, the study also finds that in a regulation regime that emphasizes on tightening the servicing and supervising of FITE scheme, FITE's export growth performance tends to decrease while in a regulation regime that gives rule's relaxation, FITE's export growth performance tends to increase. Key words Bonded Zone, KB, Export Oriented Import Facilitation, FITE, Export Growth, Export Import Ratio, Difference Analysis, Compare Means, Descriptive Statistic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisdayanti
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai implementasi Pajak atas impor produk digital serta pengawasannya. Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi pajak atas impor produk digital. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pajak dalam rangka impor atas produk digital masih sulit untuk diterapkan. Dalam melakukan pengawasan, pihak kepabeanan akan menerapkan tiga cara serta bekerjasama dengan pihak lain terkait transaksi impor produk digital. Kata
ABSTRACT
This research discuss about imposition analysis of implementation tax import on digital goods and its supervision. The purpose of this study is to anlyze the implementation of tax on import digital goods. This research uses qualitative approach using data collection techniques of literature revew and field study. This research shows that the implementation of tax on import digital goods is difficult to implement.. In conducting supervision, Customs will apply three ways and cooperate with other parties related to import transactions of digital products.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nakib Rabbani
Abstrak :
Salah satu kemajuan teknologi pada saat ini adalah terdapat pada bidang komunikasi yang ditandai dengan adanya berbagai macam alat komunikasi yang diciptakan untuk memudahkan sistem komunikasi bagi masyarakat dan salah satunya adalah Smartphone. Maka untuk memenuhi kebutuhan penduduk, kita harus mengimpor barang dari luar negeri sebab sebagian besar industri dalam negeri tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tesis ini membahas tentang hubungan antara PDB perkapita, IHK, Penjualan dalam negeri, Produksi dalam negeri dan Kurs terhadap Volume impor smartphone Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data kuartalan dari tahun 2007-2015, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Rekomendasi dari penelitian adalah mendorong pemerintah untuk setidaknya memiliki satu industri komponen untuk Smartphonoe dalam negeri. Industri yang berbasis output oriented. Dimana hal ini tidak hanya untuk menjalankan aturan mengenai TKDN, tapi juga dapat menjadi input faktor produksi bagi industry Smartphone dalam negeri.
One of the advances in technology there are now in the field of communication characterized by the wide variety of communication tools created to facilitate communication systems for the public and one of them is a Smartphone. So to meet the needs of the population, we have to import goods from abroad because the majority of the domestic industry is unable to meet domestic demand. This thesis discusses the relationship between per capita GDP, CPI, domestic sales, domestic production and the exchange rate of the volume of imports of smartphones in Indonesia. This study uses a quantitative approach using quarterly data from the years 2007-2015, using ordinary least squares (OLS). Recommendations of the study is to encourage the government to at least one component for the Smartphone industry in the country. Based industry output oriented. Where it is not just to run the rule regarding the DCL (Domestic Content Legislation), but also can be input factors of production for the domestic Smartphone industry.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Dneuilly
Abstrak :
Perdagangan internasional, atau pertukaran barang dan jasa antarnegara, dipercaya dapat memberikan keuntungan bagi negara, termasuk negara berkembang. Oleh karenanya, tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti perkembangan dan faktor-faktor yang menentukan bilateral ekspor dan impor Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang. Studi ini menggunakan kumpulan data tahun 2000-2016 yang mencakup 23 negara partner dagang Indonesia. Untuk meneliti faktor penentu tersebut, digunakan analisis panel data pada model gravitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu penelitian, ekspor Indonesia amat bergantung pada komoditas hasil bumi, sedangkan impornya terkonsentrasi pada barang industri. Selain itu, performa bilateral ekspor dan impor Indonesia ditentukan oleh ukuran perekonomian Indonesia, ukuran perekonomian negara partner dagang, jarak antara Indonesia dan negara partner dagangn, kualitas institusi negara partner dagang, dan keberadaan perjanjian perdagangan bebas di antara keduanya. Berdasarkan hasil studi, Indonesia perlu memperkuat sektor manufakturnya untuk menghindari tekanan harga pada komoditas hasil bumi yang diekspornya, dan juga untuk mengurangi ketergantungan akan impor barang industri, terutama produk komponen. Selain itu, Indonesia dapat terlibat dalam perjanjian perdagangan karena ini dapat memengaruhi ekspor dan impornya secara positif. Akan tetapi, karena perjanjian perdagangan lebih berdampak di sisi impor, Indonesia harus meningkatkan daya saing, terutama pada sektor industri, sehingga perjanjian tersebut dapat lebih menguntungkan sebab dapat meningkatkan nilai ekspor dan pada akhirnya meningkatkan surplus perdagangan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhiyanti Nugraheni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi impor buah di Indonesia dengan menggunakan gravity model. Salah satu variabel bebas pada model penelitian adalah technological distance yang digunakan untuk mengukur perbedaan technology indicator antara Indonesia dengan negara partner. Penghitungan technology indicator dengan menggunakan ARCO index. Penelitian ini menggunakan data panel dari 8 negara partner tahun 1990 - 2011 dan metode estimasi parameter dari model dengan menggunakan fixed effect.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain faktor umum dalam gravity model yaitu GDP dan populasi Indonesia serta GDP dan populasi negara partner, membanjirnya buah impor di Indonesia disebabkan oleh penurunan tarif impor serta perbedaan teknologi antara Indonesia dengan negara partner. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah untuk mengurangi impor buah, hendaknya pemerintah mengambil kebijakan meningkatkan teknologi budidaya dan pasca panen buah sehingga dapat dihasilkan buah lokal yang berkualitas dan berdaya saing.
ABSTRACT
The study seeks to explain major factors influencing import of fruits in Indonesia using a gravity model. Included as one of explanatory variables in the model is the technological distance, measured as the difference between technology indicators of Indonesia and partner countries. The study used ARCO index to calculate the technology indicators. Using panel data from eight partner countries for the period 1990 – 2011, the study estimates the parameter of the model using fixed effect estimation method.

The study finds that, other than some common factors in a gravity model such as GDP and population of Indonesia and those of exporting countries, import of fruits in Indonesia can be largely explained by reduction in import tariff and the difference of technology between Indonesia and partner countries. These results suggest that in order to decrease import of fruit in Indonesia, the goverment should support on cultivation and post harvest technology of fruits to get better quality of local fruits.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirta Karma Sanjaya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi permintaan impor kedelai Indonesia da1am jangk:a panjang dan jangka pendek. Melalui analisis perilaku variabel-variabel yang signifikan tersebut dapat diidentifikasi faktor-faktor apakah yang secara signifikan dan paling dominan mempengaruhi pennintaan impor kedelai Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek pada beberapa tahun terakhir ini. Anaiisis pada penelitian ini adahh menggunakan uji kointegrasi Johansen untuk melihat hubungan jangka panjang dan model koreksi kesalahan untuk melihat hubungan jangka pendeknya, dengan menggunakan data triwulanan periode 1990-2006. Dari basil uji kointegrasi dan model koreksi kesalahan dapat diketahui bahwa perrnintaan irnpor kedeiai Indonesia pada jangka panjang dipengaruhi oleh pendapatan rill perkapita, harga relatif, nilai tukar nominal dan kebijakan pengenaan tarif impor kedelai, dimana variabel pendapatan riil perkapita yang memberikan pengaruh yang paling besar dengan elastisitas pennintaan impor kedelai terhadap pendapatan riil perkapita sebesar I 2,9933. Sedangkan pennintaan impor kedelai pada jangka pendeknya dipengaruhi oleh
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T11530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Syaputra
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh dari peraturan anti-dumping dan krisis global terhadap laju impor produk baja kasar pada enam Negara ASEAN. Data yang digunakan pada tesis ini menggunakan data panel dari tahun 2003 hingga tahun 2011. Penelitian ini menemukan bahwa variabel anti-dumping tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laju impor produk baja kasar. Hal tersebut dikarenakan hanya tiga dari dari enam negara ASEAN yang secara teratur menerapkan peraturan anti-dumping. Penelitian ini juga menemukan bahwa hasil empiris dari laju impor seluruh produk perdagangan dari suatu negara memiliki koefisien variabel yang lebih kecil daripada koefisien variabel pada laju impor suatu produk perdagangan. Penemuan ini menunjukkan bahwa faktor GDP riil dan nilai tukar mata uang riil memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap laju impor produk baja kasar. Hal tersebut berarti factor GDP riil dan nilai tukar mata uang riil lebih berpengaruh terhadap laju impor seluruh produk perdagangan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa variabel time-dummy dapat menggambarkan pengaruh dari krisis global terhadap penurunan signifikan pada laju impor dari suatu produk perdagangan ......The purpose of this thesis is to measure the effect of the anti-dumping law and the global crisis on the import flow of crude steel products in six ASEAN member countries with panel data collected from 2003 until 2011. This study finds that the anti-dumping variable does not significantly affect the import flow of the crude steel products. The database of anti-dumping law in steel products shows that only three ASEAN countries regularly apply the anti-dumping law within ASEAN countries. This research is also finds that the empirical result of the country level import flow will produce a smaller coefficient than that in the commodity level import flow. This finding indicates that the factors of real GDP and the real exchange rate are less affecting the commodity level import flow of steel product. This means that the real GDP and real exchange rate plays more important role to the country level import flow. Furthermore, the time dummy variables are able to capture the year-specific effect of the global crisis which is more severely affect the commodity level import flow.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Maris
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>