Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Belva Zahra Firdaus
"Adanya perkembangan teknologi membuat siapa pun dapat menjadi bagian dari industri. Namun, hal tersebut membuat industri ini menjadi “field of all levels” yang menempatkan penyanyi baru dan independen, seperti Mentari Novel, akan bersaing dengan penyanyi yang dibantu oleh label (produsen rekaman) untuk merebut perhatian khalayak. Saat ini, pencapaian Mentari masih di bawah penyanyi muda peringkat tertinggi. Maka dari itu, perlu untuk menggunakan kerangka komunikasi pemasaran terpadu dengan analisis dan strategi yang tepat, yang dapat membantu mengoptimalkan pemasaran album“That Girl” oleh Mentari Novel. Konsep-konsep bagian dari komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan dalam karya akhir ini terutama adalah konsep 5C, tahap-tahap keputusan pembelian oleh konsumen DEPRA (discovery, engagement, purchase, retention, dan advocacy), strategi pemasaran dan unsur-unsurnya, strategi promosi, eksekusi program, dan evaluasi perencanaan program. Analisis 5C adalah analisis yang mampu mengkaji, tidak hanya apa yang terjadi pada upaya Mentari Novel dan khalayaknya, tetapi juga elemen-elemen lain yang berpengaruh signifikan terhadap situasi khalayak. Berdasarkan serangkaian konsep tersebut, terdapat faktor kelebihan dan kekurangan pihak Mentari Novel. Kelemahan utama dari Mentari adalah pencapaian upaya personal branding yang dilakukan masih rendah. Maka, disusun serangkaian solusi komunikasi pemasaran terpadu meliputi penetapan big idea Mentari sebagai “You’re dream chasing ally”, tagline berupa “We’re That Girl”, pembuatan Instagram Ads yang ekspresif dan estetik, penampilan langsung yang akrab dengan khalayak, hadiah untuk khalayak, kolaborasi YouTube, kolaborasi platform Instagram, dan content marketing. Dengan semua inilah, diharapkan kelemahan upaya komunikasi Mentari dapat diperbaiki secara signifikan.

The advancement of technology enables anyone to become part of the industry. However, this creates a "field of all levels," where new and independent artists like Mentari Novel must compete with label-supported artists (record producers) to capture the audience's attention. Currently, Mentari's achievements are still below those of the top-ranking young artists. Therefore, it is essential to use an integrated marketing communication framework with proper analysis and strategies to optimize the marketing of Mentari Novel's album, "That Girl." The concepts used in this final project, which are part of integrated marketing communication, include the 5C concept, the stages of consumer purchase decision DEPRA (discovery, engagement, purchase, retention, and advocacy), marketing strategies and their elements, promotion strategies, program execution, and program evaluation. The 5C analysis is capable of assessing not only Mentari Novel's efforts and her audience but also other significant elements affecting the audience's situation. Based on these concepts, there are strengths and weaknesses for Mentari Novel. The main weakness of Mentari is the low achievement of her personal branding efforts. Thus, a series of integrated marketing communication solutions are devised, including establishing the big idea of Mentari as "You're dream chasing ally," the tagline "We're That Girl," creating expressive and aesthetic Instagram Ads, intimate live performances with the audience, gifts for the audience, YouTube collaborations, Instagram platform collaborations, and content marketing. With all these efforts, it is hoped that Mentari's communication efforts will be significantly improved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daina Hasanti I.
"BAGIAN 1
Analisis Situasi: Musik indie Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik. Lahirnya banyak fan base, prestasi yang ditorehkan oleh para musisinya, serta kualitas tinggi dari karya yang dibuat oleh para musisi merupakan hal yang mendukung pernyataan tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa drama masih jadi format tayangan yang paling disenangi masyarakat Indonesia. Membuat program drama film bertema lagu-lagu indie merupakan paduan yang baik untuk pembuatan suatu program TV.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Prototype Yang Dikembangkan: Pembuatan prototype ini adalah untuk memberikan alternatif hiburan bagi penonton Indonesia dalam bentuk tayangan drama dengan tema yang tidak sama dengan kebanyakan. Selain itu, pembuatan prototype ini ingin turut memberdayakan musik indie lokal Indonesia.
BAGIAN 3
Prototype Yang Dikembangkan: Prototype yang dibuat adalah tayangan drama film berjudul Songs episode “Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan”. Program Songs ini adalah drama film yang mengangkat cerita atau tema dari lagu-lagu indie lokal.
BAGIAN 4
Pre-test dan Evaluasi: Metode pre-test yang digunakan adalah dengan riset menggunakan kuisioner serta analisis data Nielsen. Sementara usulan metode evaluasi adalah dengan focus group discussion (FGD) dan analisis data Nielsen.
BAGIAN 5
Anggaran: Anggaran pembuatan prototype ini adalah Rp1.017.000,-. Rencana anggaran penerbitan media per episodenya adalah Rp40.312.500,-. Prakiraan pendapatan adalah dari television commercial (TVC) spot dan built-in product. Rencana anggaran evaluasi yaitu Rp5.060.000,-.

PART 1
Situation Analysis: Indie music has grown rapidly in recent years as there is an increased evidence of fan base communities, achievements, and high quality of music among the young in Indonesia. Recent research suggests that Indonesian television dramas have been viewer’s most favorite genre over the past years. Hence, creating a collaboration program that involves the above-mentioned popular genres can positively generate television viewers’ satisfaction and raise new awareness for the television broadcasting industry.
PART 2
Benefits and Goals of Developing Prototype: This prototype is produced with the aim of increasing the Indonesian viewers’ awareness of the alternative theme for television dramas. Considering that the popularity of Indie music continues to grow, it is important to note that the prototype is also created to support local indie music communities.
PART 3
The Developing Prototype: The prototype is called Songs and its first episode is based on Payung Teduh’s single Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan which translated as We are The Remains of Honesty that was Half-heartedly Released. Payung Teduh is currently one of the most popular Indie bands in the country.
PART 4
Pre-Test and Evaluation: Pre-test method was performed through a series of questionnaire, whereas focus group discussion (FGD) was organized for the evaluation method. The analysis data from Nielsen was used as the reference of the above-mentioned methods.
PART 5
Budget: There are three briefs overview of what the budget involves. The prototype cost is calculated at Rp1.017.000,-. The media publication for each episode will roughly costs Rp40.312.500,-. The estimated income will be obtained from television commercial (TVC) spots and built-in products. An approximate calculation of the evaluation is Rp5.060.000,-.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54187
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thessa Regina
"Penurunan kualitas musik di Indonesia membuat musik indie menjadi alternatif pilihan musik bagi remaja. Kedatangan musik indie dari negara Eropa dan Amerika ke Indonesia tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Hasil riset mengungkapkan cara mengeksplorasi musik indie di Indonesia dapat dibuat dengan program dokumenter. Manfaat utama pengembangan prototype ini adalah mengedukasi remaja mengenai perkembangan musik yang ada di Indonesia, khususnya musik indie. Tujuan utama pengembangan prototype adalah menampilkam perjalanan musik indie di Indonesia dari sejarahnya hingga pelakupelaku yang bergelut pada bidang musik ini.
Prototype yang dikembangkan adalah program dokumenter, berjudul “Indienesia” yang bercerita tentang pelaku yang terlibat di dunia musik indie. Pretest yang dilakukan adalah melakukan wawancara pakar serta menggunakan data dari lembaga Nielsen. Pada metode evaluasi dilakukan penyebaran kuesiner terhadap khalayak sasaran “Indienesia” Anggaran pembuatan prototype ini sebesar Rp 371.000,-. Rencana anggaran produksi program untuk satu episode sebesar Rp 29.265.000,-. Tidak ada penetapan yang baku mengenai sasaran pendapatan. Sedangkan untuk anggaran pelaksanaan evaluasi protoype ini sebesar Rp 1.775.000,-

The decrease in music quality in Indonesia makes indie music into alternative music for teenagers. The arrival of indie music from Europe and America to Indonesia is not far from technology. Research’s result uncovers that indie music in Indonesia can be explored through documentary program. The main benefit from this prototype’s development is to educate teenagers about music in Indonesia, especially indie music. And the main goal from this prototype’s development is to show the journey, the history, and the field actors of indie music in Indonesia.
The developed prototype is a documentary program which titled “Indienesia”. The program will describe the field actors which involved in indie music’s world. The pre-test is using Nielsen’s data and interviews. The evaluation method is using questioner to “Indienesia”’s target audience. The budget for making this prototype is reached Rp371.000,-. Budget’s plan to produce one episode of the program is Rp 29.265.000,-. There is no standard-setting for target revenue. Meanwhile the implementation of evaluation budget for this prototype is Rp1.775.000,-
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53945
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library