Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
899.221 1 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Aditya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan bagian dari studi fiksi ilmiah yang penting untuk dilakukan karena selama ini genre tersebut belum banyak dibahas dalam studi kesusastraan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan atas novel karya Djokolelono, Jatuh ke Matahari, yang berlatar dunia masa depan yang modern dan berteknologi maju. Kisah novel tersebut tidak hanya menekankan modernitas yang ditandai dengan konsep perjalanan luar angkasa, terraforming, dan ilmuwan gila, namun juga menekankan cara manusia menghadapi modernitas dalam wacana superioritas moral. Sangat penting menyelidiki teks sebagai bagian dari wacana superioritas moraldi zaman Orde Baru untuk memahami pengetahuan mengenai moralitas di dalamnya. Dapat disimpulkan bahwa Jatuh ke Matahari merepresentasikan pengetahuan mengenai superioritas moral bangsa Indonesia dalam menghadapi modernitas pada zaman Orde Baru dan mempertentangkannya dengan superioritas sains Barat, guna mendiferensiasi dan menempatkan Barat sebagai other.
ABSTRACT
The importance of this study can be seen as this study draws on the field of Science Fiction Studies which almost have never taken a major part in Indonesian Literary Studies. This study examines Indonesian science fiction novel, Jatuh ke Matahari by Djokolelono, which situates its narrative in futuristic, modern, and technologically advanced world. This narrative not only address the modernity, which is identified by the concept of space odyssey, terraforming, and mad scientist, but also the way in which human being places himself in modernity in the discourse of moral superiority. To understand the knowledge of morality in the text, it is important to investigate that the text is a part of moral superiority discourse of New Order era. It is suggested that Jatuh ke Matahari represents the knowledge of Indonesian moral superiority in the notion of modernity of the New Order era and contrasts it with Western science superiority to diferentiate and place West as other.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Abstrak :
Penelitian ini bermaksud mengungkapkan bagaimana gagasan kemanusiaan dan kerelijiusan dalam tiga cerpen Mohammad Diponegoro ditampilkan. Pandangan yang mendasari penu_lisan ini ialah karya susastra pada dasarnya mengungkapkan suatu pesan moral tertentu. Ia terlibat untuk memberikan tanggapan terhadap kehidupan secara evaluatif. Cerpen yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu 0-dah, Penatap Matahari, dan cerpen Kadis. Pemilihan tiga cerpen itu atas dasar bahwa mereka dapat dianggap mewakili gagasan sentral yang ada dalam kumpulan cerpen, ya_itu Odah dan Cerita Lainnva. Selain itu, meskipun mereka dianggap cukup mewakili gagasan sentral yang ada dalam kum_pulan cerpen ini, ketiga cerpen tersebut masing-masing mem_punyai ke lebihan. Analisis karya susastra pada dasarnya berpusat pada karya susastra itu sendiri. Oleh sebab itu, pertama-tama pendekatan intrinsik digunakan dalam skripsi ini. Pende_katan ekstrinsik juga digunakan di sini untuk menjawab ma_salah-masalah dalam cerpen yang tidak bisa hanya dijawab melalui pendekatan instrinsik saja. Pada cerpen Odah, pendekatan ekstrinsik dilakukan dengan menggunakan sejarah lokal Indonesia (Sunda) sebagai acuan utama. Sedangkan pada cerpen Penatap Matahari dan Kadis, Al Qur'an se_bagai rujukan utama digunakan di sini. Penggunaan acuan atau bantuan disiplin tersebut dalam skripsi ini tentu sa_ja disesuaikan dengan kebutuhan analisis, atau disesuaikan dengan masalah-masalah yang timbul dalam ketiga cerpen itu. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa ketiga cerpen tersebut memang benar-benar menuangkan gagasan ke-manusiaan dan kerelijiusan. Gagasan itu ditampilkan penga_rang melalui tokoh utama yang hidup dan dibiarkan oleh pengarang berbicara sendiri tentang kemanusiaan dan kere_lijiusan kepada pembaca. Dari tokoh utama itulah pesan moral dapat dirunut. Jadi, dalam hal ini pengarang tidak berangkat dari gagasan atau tema itu sendiri, melainkan dari tokoh utama dalam cerita.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucia Ramadhani
Abstrak :
Kerusakan hutan menjadi salah satu masalah lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. Ancaman kerusakan hutan membuat resah berbagai kalangan, termasuk pengarang yang mengungkapkan keresahannya melalui karya sastra yaitu, cerpen. Cerpen yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat cerpen bertema kerusakan hutan: cerpen Ongkak karya Fakhrunnas M.A. Jabbar, Harimau Belang karya Guntur Alam, Tebas Tebang karya Syukri Datasan Al-Pauhi, dan Kering rdquo; karya Wa Ode Wulan Ratna. Kerusakan hutan disebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat yang tidak diiringi dengan pemenuhan kapasitas sumber daya alam di dalam hutan. Permasalahan lingkungan yang akan dibahas dalam keempat cerpen adalah respons pengarang terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Respons manusia dan hutan dalam keempat cerpen ini meliputi konsep liar rimba, kelas sosial, dan konsekuensi tindakan manusia terhadap kerusakan hutan. Ketiga poin tersebut dianalisis menggunakan pendekatan ekokritik yang menggambarkan hubungan antarmanusia dan lingkungannya. ...... Forest destruction becomes one of the environmental problems that threaten human life. Threats forest destruction create anxiety among various circles, including authors who are expressing their uneasiness through literary works like short stories. The short story used in this research is four short stories with the theme of forest destruction short story Ongkak by Fakhrunnas M.A. Jabbar, Harimau Belang by Guntur Alam, ldquo Tebas Tebang rdquo by Syukri Datasan Al Pauhi, and Kering rdquo by Wa Ode Wulan Ratna. Forest destruction occurs due to an increasing human need that is not accompanied by the fulfillment of natural resource capacity from within the forest. This environmental issue is discussed in the four short stories as the authors response to the surrounding environmental conditions. The human and forest responses in these four stories include the wild concept of the jungle, the social class, and the consequences of human actions against forest destruction. These three points are analyzed using an ecocritical approach that describes the relationship between humans and their environment.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompoel, H.F.
Djakarta: Soeroengan, 1954
899.221 SIT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
James Danandjaja
Jakarta: Panitia Nasional Tahun Buku Internasional 1972 Indonesia, 1972
398.209 JAM l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 1995
899.221109 SAP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial
Abstrak :
Cerita Panji diperkirakan lahir pada akhir kejayaan Majapahit, yakni sekitar tahun 1400-an. Cerita ini menyebar secara luas ke berbagai daerah di Nusantara seperti Bali, Sunda, Sasak, dan Melayu dan selanjutnya memperkaya khazanah kesusastraan di daerah-daerah tersebut. Masuknya Cerita Panji dalam lingkungan kesusastraan Melayu lama diperkirakan pada abad yang sama, sejalan dengan perkembangannya ke daerah-daerah lain dalam khazanah kesusastraan Melayu lama, Cerita Panji muncul dalam dua bentuk: prosa dan puisi. Dalam bentuk prosa Cerita Panji muncul dalam bentuk hikayat, misalnya Hikayat Undaken Panurat. Dalam bentuk puisi, Cerita Panji muncul dalam bentuk syair, yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini diperkirakan lahir pada paro kedua abad ke-17. Syair ini telah lama menarik perhatian para peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi hasil-hasil penelitian mengenai syair percintaan itu. Penelitian ini adalah sebuah kajian filologis atas naskah Melayu berjudul Syair Ken Tambuhan. Dalam Cerita Panji Melayu, Syair Ken Tambuhan memiliki dua versi, yaitu versi pendek dan versi panjang. Syair Ken Tambuhan versi Muhammad Bakir merupakan syair versi pendek sedangkan Syair Ken Tambuhan versi KIinkert merupakan syair versi panjang. Kedua naskah tersebut tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta. Penelitian ini ditujukan untuk menerbitkan edisi teks atas versi-versi tersebut serta membandingkan struktur keduanya karena perbedaan-perbedaan yang diperlihatkannya amat menarik minat penulis. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis dua teks ini adalah pendekatan objektif Abrams yang mencakup di dalamnya pendekatan struktural. Dengan membandingan unsur-unsur intrinsiknya dapat diketahui tujuan penyalin dalam mengerjakan naskah tersebut.
The story of Panji was first published around I400's. It was sometime at the of Majapahit era. This story was widely spread to Bali, Sunda, Sasak and Malay, which then enriched the literary heritage in the regions. Panji story entered the old Malay literature approximately in the same century, in accordance with its spread to other regions. In literary heritage of the old Malay, the story of Panji appeared in two types: prose and poetry. In prose, the story of Panji appeared as a tale, such as in Undaken Penurat tale. In the poetry type, the story of Panji appeared as a poem, namely Syair Ken Tambuhan. This poem was created at around the second period of 17th century. This poem had drawn attention of researchers for along time. This can be seen from a lot of research publications about the romantic poem. This research is a philological study of Malay manuscript titled Syair Ken Tambuhan. In the story of Panji Melayu, Syair Ken Tambuhan has two versions: short and long versions. Syair Ken Tambuhan Muhammad Bakir version is the short version poem, whereas Syair Ken Tambuhan Klinkert version is the long version poem. The aim of this research is to publish the text editions of those versions and to compare both of their structures because the differences between them has attracted me researchers. The approach which is used to analyze these two texts is based on Abrams objective approach that consists of structural approach. By comparing the intrinsic elements we find out the writers' objective in writing these manuscripts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hizbullah
Abstrak :

Disertasi ini membahas sinonimi nomina dalam bahasa Arab Al-Quran dan padanan maknanya dalam bahasa Indonesia dari sudut pandang semantik leksikal. Dalam Al-Quran Terjemah Bahasa Indonesia, nomina yang bersinonim diberi padanan dengan makna tunggal ataupun makna yang terbatas secara leksikal. Lebih jauh, makna tersebut perlu dikaji dari segi leksikal dan kontekstual agar dapat diungkap persamaan maupun perbedaan spesifik makna tiap-tiap nomina yang bersinonim dalam Al-Quran. Penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta alat bantu pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian ini adalah Al-Quran dan Terjemahannya terbitan Kementerian Agama RI. Korpus penelitian ini ada empat macam teks, yaitu korpus Al-Quran berbasis web, teks digital ayat Al-Quran dengan tulisan Arab, teks digital terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia, dan korpus paralel Al-Quran yang berisi perpaduan kedua teks digital tersebut dalam satu format tabel. Korpus data penelitian ini 25 nomina yang terbagi ke dalam enam kelompok tentang konsep dan ajaran dalam Islam, yaitu 1) aturan, 2) jalan, 3) kebaikan, 4) keburukan, 5) pahala, dan 6) hukuman. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa konteks yang berkaitan dengan suatu nomina berhubungan erat dengan wacana ayat-ayat yang memuatnya. Masing-masing nomina yang ber-sinonim dalam suatu kelompok memperlihatkan kesamaan makna umum secara leksikal dan memiliki perbedaan spesifik secara kontekstual. Nomina-nomina tersebut dikategorikan sebagai sinonimi kemiripan, kedekatan semantis, dan penafsiran menurut teori Umar dengan tambahan subkategori penyerapan atau pemin-jaman dan pendefinisian berdasarkan temuan peneliti. Lebih lanjut, rumusan makna nomina yang bersinonim dalam bahasa Arab Al-Quran tersebut dijadikan dasar dalam penentuan padanan makna nomina tersebut dalam bahasa Indonesia.


This dissertation discusses the synonymy of nouns in Arabic Al-Quran and their equivalent meaning in Indonesian in a lexical semantic perspective. In the Indonesian Translated Al-Quran, nouns that are synonymous are given single equivalent meaning or lexically limited meaning. Furthermore, the meaning needs to be studied in terms of lexical and contextual aspects so that similarities or differences in the specific meanings of each noun are synonymous in the Koran. The research in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approaches. The data sources of this study are the Al-Quran and the translation published by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. There are four corpora used in this research, namely web-based corpus of Al-Quran, digital text of Al-Quran verse with Arabic writing, digital translation of Al-Quran in Indonesian, and parallel Al-Quran corpus that contains a combination of the two digital texts in a table format. The corpus of this research data is 25 nouns that are divided into six groups on concepts and teachings in Islam, namely 1) rules, 2) paths, 3) goodness, 4) badness, 5) merit, and 6) punishment. The results of this study state that the context relating to a noun is closely related to the discourse of the verses that contain it. Each noun that is synonymous in a group shows the same lexical general meaning and has contextually specific differences. The nouns are categorized as synonymy of similarity, semantic closeness, and interpretation according to Umars theory with the addition of sub-categories of absorption or borrowing and defining based on the findings of the researcher. Furthermore, the formulation of noun meanings that is synonymous in Arabic Al-Quran is used as a basis in determining the equivalent meaning of nouns in Bahasa Indonesia.

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniasari
Abstrak :
Berangkat dari sebuah kenyataan bahwa tidak sedikit dari pengarang Indonesia yang namanya jarang disinggung dalam pembicaraan kesusastraan Indonesia, skripsi ini membahas salah seorang dari pengarang tersebut, yaitu Sukro Wijono. Sukro Wijono merupakan seorang sastrawan yang pernah berkarya di tahun 1950-an dan 1960-an. Seiring dengan banyaknya majalah yang terbit pada tahun 1950-an, karya-karya yang pernah dihasilkannya bermunculan dalam beberapa majalah yang terbit pada waktu itu. Karyanya lebih banyak berbentuk cerpen daripada puisi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>