Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arliana
"Hubungan Ko-referensial dalam Teks Resep Masakan : telaah wacana. (Di bawah bimbingan Kushartanti, M.Hum). Fakultas llmu Pengetahuan Budaya, 2005. PeneIitian mengenai hubungan ko-referensial dalam teks resep masakan dilakukan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk hubungan ko-referensial di dalam teks masakan serta mengidentifikasi bagaimana perilaku hubungan ko_referensial di dalam teks tersebut. Sumber data yang digunakan adalah buku resep yang berjudul Aneka Snack, Kue, dan Dessert Ala Nila Chandra karya Nila Chandra yang dicetak ulang oleh PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2000. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini rneliputi konsep wacana, keutuhan wacana, dan teks, sedangkan teori yang digunakan sebagai landasan dalam menganalisis data adalah teori mengenai alat-alat kohesi dan hubungan ko_referensial.. Konsep wacana dan keutuhan wacana merujuk pada pendapat Kridalaksana (1978) dan (2001) serta pendapat Halliday dan Hasan (1976), sedangkan konsep teks merujuk pada pendapat Hoed (dalam Sihombing 1994). Teori alat-alat kohesi merujuk pada pendapat Halliday dan Hasan (1976) dalam Renkema (1993), sedangkan teori hubungan ko-referensial merujuk pada pendapat Brown dan Yule (1996). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan ko-referensial yang ditemukan pada data meliputi pelesapan, substitusi, dan ko-referensi. Pelesapan ditemukan pada tataran leksikal dan gramatikal. Pada tataran leksikal, unsur yang dilesapkan berupa nomina dan frase nominal, sedangkan pada tataran gramatikal, konstruksi yang dilesapkan adalah frase preposisional dan sejumiah kata yang memiliki urutan nominalfrase nominal + preposisi dengan. Substitusi yang ditemukan adalah substitusi leksikal. Substitusi tersebut menandai hubungan antara nomina dan frase nominal dengan nomina atau frase nominal lain yang menggantinya. Selain itu, substitusi juga menandai hubungan antara nomina dan frase nominal dengan istilah yang merujuknya. Ko-referensi yang ditemukan dalam data adalah ko-referensi anaforis dengan pengacu berupa enklitik - nya dan kata ia. Hal-hal lain yang ditemukan pada penelitian ini adalah masalah takaran bahan, pengolahan bahan yang juga terdapat pada bagian persiapan bahan, alat masak yang langsung disebut pada bagian cara mengolah, dan perbedaan pernamaan antara resep dengan satu-rincian bahan dan resep dengan lebih dari satu rincian bahan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Herlina Ritasari
"Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, dan di dalam hierarki gramatikal wacana merupakan satuan bahasa yang tertinggi. Wacana merupakan satuan bahasa yang tidak terbatas dalam jumlah kalimat dan kalimat-kalimat tersebut merupakan komponen konstruksi wacana. Kalimat-kalimat dalam wacana itu tidak terlepas-lepas begitu saja, melainkan saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang lain secara semantis tekstual, membuat kesatuan yang utuh sebagai suatu wacana. Kohesi adalah istilah yang menunjuk pada perpautan kalimat-kalimat itu, yang membatasi kumpulan kalimat itu sebagai suatu wacana. Dengan menghubungkan kalimat-kalimat itu secara kohesif, maka dapat diketahui tingkat kekohesifan wacana itu. Kohesi ditandai oleh pemarkah-pemarkah yang menghubungkan kalimat-_kalimat yang terdapat di dalam wacana itu. Pemarkah-pemarkah itu berupa alat kohesi yang terdiri dari pengacuan (reference), penggantian (substitution), pelesapan (ellipsis), konjungsi (conjuction), dan leksikon (lexicon). Hasil analisis kekohesifan pada karya tulis mahasiswa BTPA III, ternyata tidak sepenuhnya kohesif, karena ada kalimat-kalimat yang tidak menggandung unsur kohesif. Secara umum penggunaan tipe-tipe ikatan kohesif pada seluruh wacana hampir sama, kecuali pada wacana Korea Selatan. Urutan penggunaan tipe ikatan kohesif pada wacana Korea Selatan adalah kolokasi, pengacuan, konjungsi, penggantian, dan pelesapan, sedangkan ketiga wacana lainnya adalah kolokasi, konjungsi pengacuan, penggantian, dan pelesapan. Alat kohesi yang dominan dipergunakan pada semua wacana adalah lama, yaitu leksikon, sedangkan yang jarang dipergunakan adalah pelesapan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Wacana adalah satuan bahasa tertinggi yang bermakna menyatu dan bertujuan Analisis wacana terbagi atas tiga bagian utama yang saling mendukung yaitu mikrostruktur makrostruktur dan suprastruktur Namun dalam tulisan ini hanya difokuskan pada bagian makrostruktur dan suprastruktur Salah satu jenis wacana yang dapat dianalisis adalah wacana mengenai tips kesehatan yang terdapat di majalah Gadis online Suprastruktur merupakan kerangka dari suatu teks alur teks atau struktur skematik dari suatu teks Suprastruktur tips kesehatan terdiri atas beberapa bagian yaitu judul tips teras tips gambar dan isi tips Makrostruktur adalah makna global dari suatu teks topik yang dapat dipahami dengan melihat sub subtopik atau disebut juga struktur tematik Makrostruktur tips kesehatan berupa hubungan antarproposisi yang dianalisis dengan melihat isi tips tersebut.

Discourse is the highest unit of meaningful languange fused and aims Discourse analysis is divided into three main parts namely microstructural mutually supportive macrostructure and superstructure However the discussion in this paper only focuses on discourse about tips on health contained in Girl magazine online Superstructure is a skeleton of a text text flow or a schematic structure of a text The superstructure of tips on health consists of several parts namely the tittle tips patio tips pictures and content tips Macrostrusture is the global meaning of a text topic that can be understood by looking at the subtopics or also called thematic structure The proposition selection of the text were analyzed based on the contents of these tips."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
499.221 5 EBA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Lestari
"Dini Lestari, skripsi berjudul Pilihan Kata Humor Patrio dalam Acara Ngelaba di Televisi Pendidikan Indonesia, Depok, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, tahun 2000. Tebal 90 halaman. Dibimbing oleh Ibu Sari Endahwarni, M.Si. dan Ibu Lita Pamela Kawira, M.Si. Skripsi ini mengambil data dari penayangan acara Ngelaba di Televisi Pendidikan Indonesia dari bulan Maret sampai Agustus 1999. Jumlah data yang diambil ada 12 episode. Skripsi ini ditulis dengan tujuan mencari gambaran teknik yang digunakan Patrio untuk menciptakan humor, menunjukkan bentuk-bentuk bahasa yang dapat menimbulkan kelucuan, dan melihat unsur-unsur luar bahasa yang mendukung terciptanya humor. Dalam menciptakan humor, Patrio menggunakan teknik tertentu baik bahasa maupun nonbahasa. Bahasa diperlukan untuk berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung terjadi antara sesama pemain dan tidak langsung antara pemain dan penontonnya. Selain bahasa, unsur nonbahasa juga diperlukan untuk menciptakan situasi santai dan lucu ketika pementasan. Dari segi bahasa, Patrio menggunakan bentuk-bentuk fonologi, morfologi, kompositum, relasi semantik kata; sinonimi, hiponimi, polisemi, homofoni, homografi, juga menggunakan idiom, kata tanpa makna, majas personifikasi, majas repetisi, simile, singkatan, akronim, campur kode, alih kode, dialek, dan sajak. Dari segi nonbahasa, Patrio memperhatikan materi, pemain, tata panggung, tata rias, pengambilan gambar, serta penonton."
2000
S10810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Nugraha
"Penelitian ini adalah penelitian mengenai pola intonasi bahasa Indonesia pada iklan produk panganan yang diucapkan oleh anak. Tujuannya adalah mendeskripsikan pola intonasi berdasarkan kategori dan pola kalimat bahasa Indonesia secara fonetik akustik, menginventarisasikan, dan mengetahui pola intonasinya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam ujaran-ujaran iklan produk panganan yang diucapkan oleh anak di beberapa stasiun televisi, seperti RCTI, SCTV, ANteve, dan TPI. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih akurat dan alami. Cara perekaman dan pengolahan data dijelaskan pada bab 3 metodologi penentuan data penelitian. Analisis terhadap data iklan produk panganan yang diucapkan anak dijelaskan pada bab 4. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dari lima puluh kalimat terbagi atas kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap terdiri atas kalimat tunggal (yang dibagi kembali berdasarkan pola kalimat), kalimat bersusun, kalimat inversi, dan kalimat kompleks. Kalimat tidak lengkap terdiri atas kalimat elips, kalimat sampingan, dan kalimat minor. Kategori yang terdapat dalam data adalah kategori nominal, verbal, dan adjektival. Pola kalimat yang terdapat dalam data adalah Subjek-Predikat (SP), Subjek-Predikat-Pelengkap (SPPel), Subjek-Predikat-Objek (SPO), Subjek-Predikat-Keterangan (SPK), Predikat-Subjek (PS), Predikat-Pelengkap (Ppel). Keterangan-Predikat-Pelengkap (KPPel), Predikat-Objek-Keterangan (POK), Keterangan, Predikat-Predikat (KPP), Predikat-Pelengkap-Keterangan (PPelK), Keterangan-Predikat (KP), dan Predikat-Keterangan (PK). Diperoleh tujuh pola intonasi yang terdapat dalam data penelitian ini. Ketujuh pola intonasi itu adalah pola intonasi kalimat nominal tunggal SP, dengan pola #432/234#; kalimat verbal tunggal SP, dengan pola #34/43#; kalimat bersusun dengan pola #43/43/43#; kalimat verbal tunggal SPPel, dengan pola #43/34/4#; kalimat adjektival tunggal SP, dengan pola #234/432#; kalimat elips PPel, dengan pola#443/4343#; kalimat elips PK, dengan pola #432/32#. Dari data yang diteliti, hanya ditemukan sebagian kecil kalimat yang mempunyai pola intonasi yang sama, meski pola kalimatnya serupa. Perbedaan tersebut terjadi karena unsur membentuk kalimat, kemungkinan karena pengaruh adanya kategori fatis, dan terbatasnya kata."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elan Maolana Setiajid
"Penulisan ini dapat dikatakan sebagai suatu upaya dalam memberikan deskripsi mengenai pemakaian judul-judul berita ragam jurnalistik, khususnya media majalah (dalam hal ini mengambil sampel media Tempo dan Matra). Langkah tersebut didasarkan pada suatu kenyataan bahwa judul berita merupakan fokus utama yang dituju oleh pembaca untuk mengetahui dan memahami isi berita yang disampaikan atau diberitakan. Sebagai suatu bentuk bahasa yang cenderung menjadi titik pusat perhatian pembaca. Judul berita ditampilkan tidak hanya berdiri sebagai bahasa yang komunikatif maksudnya, tetapi juga berfungsi persuasif atau provokatif sifatnya. Kenyataan seperti ini memungkinkan suatu judul berita dalam bentuk pemakaiannya menunjukkan pengungkapan bahasanya, sebagaimana keberadaan 'judul-judul' yang lain. Dalam penulisan ini yang perlu dicatat adalah mengenai perbedaannya yang khas, yaitu 'judul' dalam konteksnya sebagai salah satu unsur ragam jurnalistik yang menekankan kriteria 'berita' di dalam pengungkapannya. Selanjutnya yang menjadi pembahasan penting dalam penulisan ini adalah pendeskripsian analitis terhadap pemakaian konstruksi judul-judul berita, yang bertitik tolak pada kenyataan fungsi persuasifnya, dengan mengkaji permasalahan gramatikal dan nilai afektifitas kebahasaan judul-judul berita yang dijadikan sampel penulisan ini. Dengan memanfaatkan teori yang ada dan bersifat eklektik serta menerapkan metode analisis klasifikasi (yaitu hasil dari analisis yang dilakukan merupakan pengelompokkan tertentu), maka tujuan yang diharapkan dalam penulisan ini setidak-tidaknya memberikan suatu jawaban dari apa yang semula dipertanyakan. Pembahasan mengenai terra penulisan ini, dalam kaitannya dengan tujuan yang diharapkan tersebut menghasilkan suatu kesimpulan: (1. ) Konstruksi judul-judul berita secara gramatikal merupakan bentuk yang universal pemakaiannya jika berpijak pada teori sintaksis. Hal lain yang ditemukan dalam pembahasan sintaksis suatu judul berita dalam penulisan ini adalah terbukti dengan jelas kebenaran teori 'judul' yang diungkapkan Kridalaksana, berlaku pula pada judul berita. (2) Berdasarkan sifatnya judul berita berbeda dengan bentuk judul-judul yang lain, karena dilandasi konsep jurnalistik yaitu menekankan fakta suatu peristiwa yang termasa yang terkandung pada isi pengungkapannya (baca= teks berita). (3) Indikasi fungsi persuasif judul berita dimunculkan secara tegas pada nilai afektifnya yang terkandung pada pemakaian gaya Bahasa dan segi penyajiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yokebed Triwigati
"Penelitian mengenai Analisis Wacana Iklan Indonesia ditujukan untuk mempelajari keutuhan wacana iklan dan unsur persuasifnya. Penelitian dilakukan dengan cara mcnganalisis sejumlah data yang dipilih melalui pengelompokan wacana iklan yang sering muncul dalam majalah Ayahbunda selama tahun 1995. Melalui penelitian ini diperoleh aspek yang membangun keutuhan wacana iklan, yaitu aspek leksikal, gramatikal dan semantik. Selain itu juga diperoleh unsur yang membangun wacana iklan yang bersifat persuasif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaedah
"Surat kabar sebagai salah satu media massa tercetak merupakan sarana untuk menjual.informasi kepada konsumen. Surat kabar memuat lebih dari satu jenis ragam bahasa misalnya, teks berita, cerita pendek, tajuk rencana. Janis ragam yang menarik untuk penulis ini teliti adalah ragam yang terdapat dalam berita. Berita memiliki urutan dan struktur seperti : kepala berita, baris tanggal, teras berita, dan tubuh berita. Dalam skripsi ini penulis menganalisis kepala berita berdasarkan analisis sintaktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat struk_tur apa saja yang dipergunakan dalam kepala berita (2} bagaimana cara mengemukakan bagian yang dipentingkan dalam kepala berita. Untuk melihat tujuan di atas penulis ini berpedoman pada uraian yang dikemukakan oleh Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) berdasarkan penetapan fungsi gramati_kal terdapat pola--pola seperti S+P, S+P+O, S+P+Pe1, S+P+Ket, S+P+O+Ket, P+S, Ket+S+P+O+Ket, Ket+S+P+Pel,S+P+S+P+Ket+S+P+P+O, S+P+O+Ket+S, S+P+O:(S+P+Ket.). (2) terdapat kepala berita yang berstruktur frase, klausa, dan kalimat. Frase yang muncul adalah frase nominal dan frase verbal. Klausa yang muncul adalah klausa verbal pasif, klausa verbal aktif, klausa verbal intransitif, klausa verbal transitif,klausa verbal anti aktif, klausa reflek_sif, klausa non verbal, Kalimat yang muncul adalah kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. (3) terdapat kepala berita yang menonjolkan pelaku atau peristiwa yang terjadi yang ditunjukkan oleh subjek. Ada pula yang menonjolkan tindakan yang terjadi yang ditunjukkan oleh predikat. Ada pula yang menonjolkan tempat terjadinya peristiwa yang ditunjukkan oleh fungsi keterangan. Kepala berita yang berstruktur frase dapat pula digunakan untuk menonjolkan peristiwa yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Nadia Luwis
"Masalah jenis penelitian skripsi ini adalah jenis KDRT apa saja yang terdapat dalam DFKM dan bagaimana KDRT, sebagai bentuk ketidaksetaraan gender, digambarkan di dalam novel ini"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10859
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>