Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatahillah Dachlan
Abstrak :
ABSTRAK
Bangsa Indonesia memulai bisnis pengelolaan kawasan industri. Sejak tahun 1973. Pertama kali bisnis ini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Persero Jakarta Industrial Estate Pulogadung disingkat PT.JIEP. Kemudian diikuti oleh BUMN lainnya yang lokasinya menyebar di beberapa daerah di Indonesia seperti Cilacap, Surabaya, Ujung Pandang, Medan , Lampung, Cilegon.

Perubahan dan perkembangan sekitar kawasan industri Pulogadung (KIP), menimbulkan permasalahan terhadap harga tanah, malah diikuti dengan sulitnya membuat pengkaplingan. Industri, pemasaran kepada investor mengenai luasnya tanah kavling industri (TKI) yang tidak memadai, dan meningkatnya persaingan baru sejalan dengan adanya Keppres No. 53 tahun 1989. Munculnya pesaing-pesaing baru yang tumbuh begitu cepat dengan permodalan kuat, posisi lokasi cukup strategis, harga TKI cukup murah, pengurusan ijin-ijin cepat dan faktor-faktor lain yang mendasari menurunnya percepatan minat investor untuk melakukan investasinya di KIP.

Melakukan penelitian lingkungan internal dan eksternal untuk meneliti lingkungan fisik dan sosial perusahaan dengan menggunakan metoda Proses Hirarki Analisis (PHA) untuk membobot derajat setiap faktor, kemudian menentukan posisi bersaing KIP digunakan General Electric (GE) Matrix.

Hasil penelitian ini menunjukkan posisi bersaing KIP ada pada kuadran Selectivity dengan daya tarik Iadustri tinggi. Melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tujuan perusahaan dapat ditentukan strategi pengembangan pasar dan secara bertahap perubahan KIP tidak lagi menjadi Kawasan Industri di tengah kota Jakarta Timur, tetapi menjadi Kawasan bisnis elite. Membentuk kota baru harus bermodal besar yang tentunya sulit bagi perusahaan untuk mewujudkannya dengan modal sendiri. Oleh karena itu sebaiknya dirintis dengan mengikut sertakan pemilik industri sebagai pemegang saham menyediakan lahan baru untuk merelokasi industri-industri yang ada sehingga merubah wajah pabrik menjadi bangunan komersial bernilai tinggi.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Pangestuti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis indeks daya saing daerah terhadap program 14 kawasan industri prioritas di Indonesia tahun 2015-2019. Teori kompetisi Funck digunakan untuk menyusun indikator indeks yang kemudian diekstraksi menggunakan Principal Compenent Analysis PCA . Penelitian ini menggunakan empat dimensi data, yaitu ekonomi, infrastruktur, sumber daya manusia dan sosial di tahun 2014. Ketika membandingkan dengan kemajuan pembangunan kawasan industri, penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua hasil yang berbeda. Pertama, Bitung-Morowali-Teluk Bintuni memiliki indeks yang selaras dengan kemajuan pembangunan kawasan, itu berarti teori kompetisi relevan bagi tiga kawasan industri tersebut. Sementara Sei Mangke yang memiliki indeks rendah, tapi merupakan salah satu kawasan industri dengan progres pengembangan tercepat. Kemudian dengan menggunakan analisis SWOT, kedua perbedaan hasil tersebut menunjukkan terdapat faktor lain yang mempengaruhi progres pengembangan kawasan, seperti industri rintisan yang sudah mulai berproduksi.
ABSTRACT
This research analyzes the competitiveness index among 14 industrial estate priority development in Indonesia year 2015 2019. Funck competition theory is applied to compose index rsquo s indicators which is extracted using PCA. This research used four dimensions of data, those are economy, infrastructure, human resources and social in year 2014. While comparing with the industrial estate development rsquo s progres, it finds that there are two type of progreses appear. First, Bitung Morowali Teluk Bintuni have index which is along with the progres, it means Funck theory is relevant to those three industrial estate situation. Meanwhile Sei Mangke which has low index, but one of the fastest progres during the industrial estate development. Then by using SWOT, the two different results show there are other factors which affect the progress, such as an anchor industry which is already start to produce.
2017
T49713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciawati Sunarjo
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2006 di Indonesia tercatat ada 81 kawasan industri yang telah beroperasi dari 203 kawasan industri yang memiliki ijin pengusahaan kawasan industri, dengan total Iuas kawasan ± 67.000 Ha. Prinsip Eco-Industrial Park (EIP) sejak tahun 1999 sudah mulai diterapkan di beberapa negara maju termasuk negara-negara di Asia seperti Jepang, China, India, Thailand, Philipina, dan Korea dan terbukti dapat meningkatkan manfaat ekonomi, Iingkungan, dan sosial. Namun di Indonesia pengembangannya hingga saat ini masih terkesan lambat. Kawasan Industri Jababeka merupakan satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang berinisiatif untuk mengembangkan EIP yang ditawarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalarn kerangka Program Lingkungan Hidup Indonesia-Jarman (ProLH), tapi sejauh ini belum diketahui efektifrtas dan efisiensi dalam pengembangannya. Tujuh prinsip EIP berdasarkan -teori terdiri dari: (1) integrasi ke dalam sistem alam; (2) sistem energi; (3) aliran material dan pengelolaan Iimbah dari seluruh industri; (4) air; (5) pengelola kawasan yang efektif; (6) rehabilitasi infrastruktur, (7) integrasi kawasan industri dengan masyarakat sekitar, telah diterapkan oteh para pengusaha industri di dalam Kawasan industri Jababeka sebanyak 3 (tiga) prinsip yaitu integrasi ke dalam sistem alam, prinsip air, dan prinsip rehabilitasi infrastruktur. Hal ini terkait dengan masalah resources sustainability dan penghematan biaya. Prinsip EIP yang sudah diterapkan di Kawasan Industri Jababeka tersebut, signifikansinya menjadi suatu EIP masih rendah karena belum menyentuh pembangunan sistem. Sedangkan menurut penilaian 15 orang ahli dengan metode AHP menunjukan adanya perbedaan tingkat kepentingan prinsip, elemen-elemen dan altematif kebijakan pencapaian suatu EIP. Berdasarkan penilaian para ahli alternatif kebijjakan untuk percepatan tercapainya Kawasan industri Jababeka menjadi suatu EIP adalah pengembangan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
2007
T 20850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Syihabuddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dibangunnya kawasan hijau dalam bentuk hutan kota di sekitar kawasan industri Pulogadung atas dasar keyakinan peranan fungsi jasa ekologis komunitas berbagai jenis tumbuhan yang dinilai mampu memperbaiki kualitas lingkungan kawasan industri. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dinamika pertumbuhan hutan kota, kondisi iklim mikro, besaran karbon, pengetahuan dan sikap masyarakat, dan upaya pengelolaan hutan kota kawasan industri. Penelitian dilakukan di Hutan Kota kawasan Industri Pulogadung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur. Sampel vegetasi terdiri dari 3 petak tunggal, sedangkan sampel manusia terdiri atas 40 responden dan 2 informan. Struktur dan komposisi vegetasi yang mendominasi di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung Trembesi Samanea saman untuk fase pohon dengan INP 74,98 ; Mahoni Swietenia mahagoni untuk fase tiang dengan INP 177,67 ; petai cina Leucaena leucocephala untuk fase pancang dengan INP 61,33 . Profil vegetasi menunjukkan kriteria pohon masa kini 100 didominasi oleh model arsitektur Troll dengan kerapatan vegetasi pohon 225 individu/Ha. kondisi iklim mikro masuk kategori tidak nyaman yaitu 29,75, padahal kondisi idealnya atau kondisi nyaman pada kisaran 25,0-
ABSTRACT
The construction of green areas in the form of urban forest around Industrial Estate Pulogadung on the basis of the role of faith communities ecological service functions of various types of plants are considerably to improved the environmental quality of industrial estates. The purpose of the study is to analyze the dynamics of the growth of the urban forest the micro climatic conditions the amount of carbon the knowledge and attitudes and the urban forest manegement efforts industrial estate. The study was conducted the Urban forest Industrial Estate Pulogadung, East Jakarta. Samples of vegetation consist of 3 single swath, while the human sample consisted of 40 respondents. The structure and composition of vegetation that dominates in Urban forest Industrial Estate Pulogadung Samanea saman for phase IVI tree with 74.98 Swietenia mahagoni for phase pole with IVI 177.67 Leucaena leucocephala for phase with IVI 61,33 stake. Profile vegetation shows trees criteria today 100 dominated by Troll architectural model with a density of 225 trees vegetation individuals ha. micro climatic conditions in the category of uncomfortable 29.75 , whereas the condition or conditions ideally convenient in the range 25,0
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisanty Priscilia
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa perilaku investasi Singapura sebagai negara-kota ke negara berkembang seperti Vietnam. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang melatarbelakangi Singapura dalam pembentukan VSIP. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menemukan dua faktor yang melatarbelakangi, faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kepentingan ekonomi Singapura dan filosofi Pemerintah Singapura. Kedua faktor ini merupakan hal yang menggambarkan kepentingan Singapura, seperti keterbatasan lahan, SDA, SDM, dan visi Pemerintah Singapura yang mendorong Singapura dalam mengalokasi industrinya ke Vietnam. Kemudian terdapat faktor eksternal yang terdiri dari keterbukaan ekonomi Vietnam, faktor geopolitik, dan perekonomian dunia. Faktor ini menggambarkan kondisi eksternal yang mendorong Singapura dalam pembentukan VSIP. Faktor tersebut diantaranya adalah reformasi ekonomi Vietnam yang menarik investasi asing dan menghapus sejumlah larangan bagi investor, keinginan Singapura untuk tetap menonjol di kawasan, dan fenomena meledaknya investasi pada periode pembentukan VSIP. Faktor-faktor tersebut di atas menunjukkan kecenderungan Singapura terhadap Vietnam dalam kerja sama ekonomi.
ABSTRAK
This thesis aims to analyze the state behaviour of Singapore?s investment as city-state to developing countries, especially Vietnam. The focus of this research is to analyze the background of Vietnam Singapore Industrial Park (VSIP) establishment in Vietnam. According to the data, the writer found, at least, two determining factors, which are internal and external factors. The internal factors consist of [1] Singapore?s economic interest, [2] Singaporean government?s philosophy. The first one describes Singapore?s interests such as limited land, natural resources, and human resources. Meanwhile, the second one explains the vision of Singapore that led the country to build the industry in Vietnam. The external factors are ranging from economic openness, geopolitics to global economy. These factors show the external influence that pushes Singapore to build VSIP in Vietnam. These factors are including [1] economic reform taking place in Vietnam which boost foreign investment, [2] Singapore?s intention to maintain its sphere of influence across the region, [3] the peak of investment during the establishment of VSIP. Those factors above show the tendency of Singapore to have closer economic cooperation with Vietnam.
2016
S64184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Azam
Abstrak :
Program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kawasan Industri PT. Jababeka, Tbk. memiliki keunikan, yaitu sebagai sebuah program yang didorong oleh perusahaan pengembang kawasan industri dengan melibatkan tenant industri, dan dalam pelaksanaan telah berusaha menggunakan pendekatan pemberdayaan untuk mencapai sustainabilitas program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Program CSR PT. Jababeka, Tbk. tahun 2009 dan 2010 pada kegiatan pemberdayaan ekonomi industri rumah tangga pembuatan rengginang dan telur asin masih belum optimal, kelompok sasaran masih belum berdaya dan program belum mencapai sustainabilitas, sehingga dalam pelaksanaan program berikutnya diperlukan adanya perbaikan dalam pendekatan pemberdayaan. ......Corporate Social Responsibility (CSR) programme of PT. Jababeka, Tbk. industrial estate is unique, as a programme who initiative by industrial estate corporation colaborated with industrial tenant, and in implementation had use empowerment approachs to make a programme sustainable. This study used a qualitative approach to the type of descriptive analitical research. The result of this study have that the CSR Programme of PT. Jababeka, Tbk. 2009-2010 of economic empowerment activities as industrial domestic economic productions of rengginang and telur asin has not optimal yet, beneficiaries are not empower and programs are not have sustainabilities, as of in next CSR programme implementation are needs correction of empowerment approach to reach the real sustainability.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30106
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Pertiwi
Abstrak :
Industri mempunyai jenis yang beranekaragam dan keanekaragamannya itu berbeda-beda pada tiap wilayah. Dalam menilai letak industri di suatu wilayah sehubungan dengan tingkat keanekaragamannya di sini akan dikaitkan dengan Teori Struk yang menqatakan bahwa di wilayah perkotaan tingkat keanekaragaman industrinya cenderung tinggi dan semakin ke arah pinggiran kota tingkat keanekaragaman industrinya semakin rendah dan tingginya tinqkat keanekaraqaman industri itu lebih ditunjang oleh adanya kemudahan sarana transportasi Jalur Jakarta-Bogor mempunyai aksesibilitas yang tinggi dan letaknya terhadap Jakarta sangat menunjang untuk pertumbuhan lokasi industri di Kotamadya Bogor. Seat ini dan pusat sampai pinggiran terlihat adanya berbagai industri di wilayah tersebut. Sehubungan dengan itu masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana tingkat keanekaragaman industri di Kotamadya Bogor? Bagaimana hubungan antara tingkat keanekaragaman industri dan karakteristik wilayah Kotamadya Bogor dikaitkan dengan Teoni Struk ? Hipotesa Tingkat keanekaragaman industri di wilayah inti kota cendenunq tinqgi den semakin ke arah pinqgiran kota tinqkat keanekaragaman industrinya semakin rendah.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Indiarti
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kusuma Santi
Jakarta: Gemilang Gagasindo Handal, 2006
336.2 KUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>