Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Industri laundry dengan COD 488-2847 mg/l dan Suspended Solid (SS) 38-857 mg/l menimbulkan dampak lingkungan berupa penurunan oksigen perairan. Alternatif pengolahan limbah laundry mempunyai pertimbangan dalam kemudahan operasi, kebutuhan lahan minimal dan reuse effluent. Salah satu alternatif pengolahan dengan elektrokoagulasi monopolar. Pada proses elektrokoagulasi terjadi pelepasan Al3+ dari pelat anoda sehingga membentuk flok Al(OH)3 yang mampu mengikat zat organik yang merupakan partikel koloid bermuatan negatif (-) penyebab TSS dan COD tinggi limbah laundry. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan jarak elektroda dalam menurunkan COD dan TSS limbah laundry pada elektrokoagulasi monopolar aliran kontinyu. Jenis elektroda yang digunakan Aluminium dan Besi. Sedangkan variasi jarak antar elektroda 0,5 cm, 1,5 cm, dan 2,5 cm. Metode analisa konsentrasi COD dan TSS berturut-turut adalah closed reflux titrimetric dan gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis elektroda Aluminium dan Besi dalam penurunan COD dan TSS limbah laundry menggunakan eletrokoagulasi monopolar aliran kontinyu. Sedangkan jarak antar elektroda mempunyai pengaruh yang signifikan. Konsentrasi COD terendah terjadi pada variasi jarak antar elektroda 0,5 cm dengan elektroda Aluminium sebesar 184,95 mg/l (72,35%). Konsentrasi TSS terendah terjadi pada variasi jarak antar elektroda 0,5 cm dengan elektroda Aluminium sebesar 60,94 mg/l (81,73%).
"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purtomo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.G. Dwi Widijatmiko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Primartomo
1999
S40987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Citadwi Kartikaningrum
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Grace Putri
"Industri tahu merupakan salah satu subsektor pangan yang berkembang pesat di Indonesia, namun menyumbang limbah cair dalam jumlah besar yang belum dikelola secara optimal, khususnya oleh pelaku usaha mikro dan kecil. Limbah cair tahu memiliki kandungan bahan organik tinggi seperti protein, karbohidrat, dan lemak, yang berdampak signifikan terhadap kualitas lingkungan apabila dibuang tanpa pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor dan sub-faktor prioritas dalam pengelolaan limbah cair industri tahu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Validasi awal terhadap 15 sub-faktor dilakukan menggunakan metode Aiken’s V dengan melibatkan delapan orang pakar, dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh sub-faktor memiliki validitas isi yang tinggi. Selanjutnya, perhitungan AHP melibatkan empat orang pakar untuk memperoleh bobot dan prioritas setiap faktor. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor lingkungan memiliki bobot tertinggi (0,358), diikuti oleh faktor teknis (0,323), faktor ekonomi (0,175), dan faktor sosial (0,144). Sub-faktor dengan bobot tertinggi adalah ketersediaan lahan untuk pengolahan (0,139), ketersediaan teknologi tepat guna (0,125), dan baku mutu limbah cair (0,116). Temuan ini diharapkan menjadi dasar perumusan strategi pengelolaan limbah cair yang aplikatif dan mendukung keberlanjutan usaha industri tahu skala kecil di Indonesia.

The tofu industry is one of the rapidly growing food sub-sectors in Indonesia, but it contributes a large amount of liquid waste that has not been optimally managed, especially by micro and small business actors. Tofu liquid waste has a high organic content such as protein, carbohydrates, and fat, which have a significant impact on environmental quality if disposed of without treatment. This study aims to determine priority factors and sub-factors in the management of tofu industry liquid waste using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Initial validation of 15 sub-factors was carried out using the Aiken's V method involving eight experts, and the results showed that all sub-factors had high content validity. Furthermore, the AHP calculation involved four experts to obtain the weight and priority of each factor. The results of the analysis showed that environmental factors had the highest weight (0.358), followed by technical factors (0.323), economic factors (0.175), and social factors (0.144). The sub-factors with the highest weights were the availability of land for processing (0.139), the availability of appropriate technology (0.125), and liquid waste quality standards (0.116). These findings are expected to be the basis for formulating applicable liquid waste management strategies and supporting the sustainability of small-scale tofu industry businesses in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urfy Syifa
"ABSTRAK
Industri fashion merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Tidak hanya perusahaan sebagai produsen namun juga konsumen harus turut bertanggungjawab atas kondisi ini. Paradigma circular economy sebagai model bisnis berupaya untuk mengurangi sumberdaya baru yang digunakan dan juga mengurangi sampah yang dihasilkan dengan mentransformasi sistem produksi dan konsumsi. Konsumsi kolaboratif, seperti menyewa dan membeli produk bekas pakai diajukan sebagai salah satu langkah potensial menuju praktek konsumsi yang berkelanjutan. Namun masih sedikit penilitian yang menggali penenti perilaku konsumsi kolaborasi ini terutama pada konteks produk fashion di negara berkembang. Penelitian ini mengembangkan model teoritis dengan menggabungkan konsep dari pengetahuan produk, persepsi benefit, dengan theory of perceived risk dan theory of planned behavior. Pendekatan kuantitatif dan metode structural equation modeling digunakan didalam penelitian ini. Hasil penelitian yang melibatkan 342 responden menunjukkan bahwa persepsi risiko dan persepsi benefit mempengaruhi attitude terhadap konsumsi fashion kolaboratif, dan kemudian attitude mempengaruhi intensi konsumen dalam melakukan konsumsi fashion kolaboratif. Implikasi teoritis dan manajerial akan dibahas didalam penelitian ini.
ABSTRACT
The fashion industry is one of the most pollutant industries in the world. Not only companies as a producer but also consumers responsible for the current state of the fashion industry. The circular economy paradigm attempt to reduce waste generation and new resources used by transforming the production and consumption system. Collaborative consumption, like renting and buying used products instead of the new ones, is proposed to be a potential step toward more sustainable consumption practices. However, little is known about the determinants of this collaborative consumer behavior especially in fashion products in a developing country. A theoretical model is developed by integrating the concepts of product knowledge, perceived benefit, with the theory of perceived risk and theory of planned behavior. A quantitative approach involving 342 respondents and structural equation modeling were employed in this study. The result shows that perceived risk and perceived benefit influence attitude toward collaborative fashion consumption, and this attitude influences intention toward collaborative fashion consumption. Implications for collaborative consumption research and practitioners, the theory of planned behavior, and the theory of perceived risk, are discussed.
"
2020
T54450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library