Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Muhammad Iqbal Raharjo
"Integrasi faktor non-finansial ESG dalam investasi kini menjadi tren dominan dan berkembang cukup pesat di dunia pasar modal mengingat objektif finansial kini tidak lagi dijadikan sebagai satu-satunya objektif dalam berinvestasi. Investor yang ingin berkontribusi terhadap tujuan positif dengan memberikan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan dapat berinvestasi di perusahaan dengan praktik ESG yang memadai. Praktik ESG ini sejatinya tidak hanya terkonsentrasi pada perusahaan umum atau non-syariah saja, tetapi juga pada perusahaan syariah yang sejatinya memiliki karakteristik yang terafiliasi secara alamiah dengan kriteria ESG berdasarkan objektif maqashid syariah. Meskipun demikian, terdapat banyak perdebatan dan kritik oleh kalangan akademisi maupun praktisi keuangan yang mendasari kecondongan investasi syariah yang membawa karakter “penyaring negatif” dibandingkan “penyaring positif” terhadap perusahaan yang pada akhirnya dikategorikan sebagai sharia-compliant. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh status syariah terhadap performa lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) perusahaan di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada periode 2018–2022. Pengujian dilakukan terhadap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Malaysia, Qatar, Saudi Arabia, Turki, dan Uni Emirat Arab yang mencakup keseluruhan sektor yang dirumuskan oleh Global Industry Classification Standard (GICS). Hasil penelitian pada regresi sampel penuh menunjukkan bahwa performa ESG perusahaan non-syariah justru lebih baik dari perusahaan syariah di negara OKI. Lebih lanjut, kriteria syariah secara parsial menunjukkan bahwa rasio utang berpengaruh negatif signifikan terhadap performa ESG perusahaan, sedangkan rasio piutang terhadap total aset maupun rasio kas terhadap total aset berpengaruh positif signifikan terhadap performa ESG perusahaan. Temuan ini konsisten dengan hasil regresi subsampel berdasarkan penggolongan sektor keuangan dan non-keuangan maupun penggolongan ukuran perusahaan menurut kapitalisasi pasarnya sebagai pengujian robust. Penelitian ini diharapkan menjadi “room for improvement” bagi perusahaan syariah yang dapat menekankan posisi kriteria ESG sebagai suatu proposisi nilai unik yang mampu untuk merefleksikan kebutuhan investasi syariah modern pada era kontemporer.

The integration of non-financial ESG factors in investment has now become a dominant trend and is growing quite rapidly in the capital market world, considering that financial objectives are no longer made as the only objective in investing. Investors who want to contribute to positive goals by providing significant social and environmental impacts can invest in companies with adequate ESG practices. These ESG practices are not only concentrated on general or non-sharia companies but also on sharia companies which inherently have characteristics affiliated with ESG criteria based on the objectives of maqasid sharia. However, there are many debates and criticisms by academics and financial practitioners underlying the tendency of sharia investments that carry a "negative screening" character compared to a "positive screening" for companies that are ultimately categorized as sharia-compliant. This research is intended to analyze the influence of the sharia-compliant status on the environmental, social, and governance (ESG) performance of companies in countries that are members of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) in the period of 2018–2022. The research was conducted on public companies listed on the Indonesia, Malaysia, Qatar, Saudi Arabia, Turkey, and the United Arab Emirates Stock Exchanges, covering the entire sector that has been formulated by the Global Industry Classification Standard (GICS). The results of the full sample regression research show that the ESG performance of non-sharia companies is actually better than sharia companies in OIC countries. Furthermore, the sharia criteria partially show that the debt ratio has a significant negative effect on the company's ESG performance, while the accounts receivable ratio to total assets and the cash ratio to total assets have a significant positive effect on the company's ESG performance. This finding is consistent with the results of subsample regression based on the classification of financial and non-financial sectors, as well as the classification of company size according to its market capitalization as robustness testing. This research is expected to be a "room for improvement" for sharia companies that can emphasize the position of ESG criteria as a unique value proposition, reflecting the needs of modern sharia investment in the contemporary era. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krichene, Noureddine
Singapore: John Wiley &​ Sons Singapore Pte. Ltd, 2013
332.041 KRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Septa Wiratama
"Peningkatan pertumbuhan ekonomi merupakan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu negara. Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun daerah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tentunya perlu dibarengi dengan peningkatan investasi pada berbagai sektor di perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris yang bertumpu pada sektor pertanian perlu meningkatkan pengembangan sektor pertanian agar sektor pertanian dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta dapat menjadi pendorong peningkatan perekonomian di Indonesia baik secara nasional maupun daerah. Dengan hal tersebut, pemerintah berencana melakukan pembangunan investasi Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate diberbagai wilayah di Indonesia. Salah satu pembangunan investasi pemerintah pada Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang digunakan sebagai proyek percontohan bagi investasi Food Estate lainnya di Indonesia. Penelitian ini akan menganalisis dampak yang diberikan oleh investasi Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) atau Food Estate terhadap perekonomian makro dan industri halal yaitu sektor makanan dan minuman halal di Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan analisis tabel Input-Output Kalimantan Tengah 2016 untuk dapat memberikan gambaran dampak yang dihasilkan oleh investasi Food Estate tersebut. Dalam penelitian ini menemukan bahwa investasi Food Estate di Kalimantan Tengah secara positif berpengaruh terhadap peningkatan Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan rumah tangga diperekonomian makro serta peningkatan pada sektor makanan dan minuman halal di Kalimantan Tengah. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan literature ekonomi regional di Indonesia, pengembangan industri halal secara regional dan rekomendias kebijakan praktis di Kalimantan Tengah.

Increasing economic growth is the ideals and goals to be achieved by a country. The Indonesian government continues to make various efforts and policies to increase the level of economic growth both nationally and regionally. Increasing economic growth certainly needs to be accompanied by increased investment in various sectors of the economy. Indonesia is an agricultural country that relies on the agricultural sector. With this, the government plans to invest in Food Production Center Areas (KSPP) or Food Estates in various regions in Indonesia. One of the government investment developments in the Food Production Center Area (KSPP) or Food Estate is in Central Kalimantan Province which is used as a pilot project for other Food Estate investments in Indonesia. This study will analyze the impact given by the investment in the Food Production Center (KSPP) or Food Estate on the macro economy and the halal industry, namely the halal food and beverage sector in Central Kalimantan. This study uses an analysis of the 2016 Central Kalimantan Input-Output table to be able to provide an overview of the impact generated by the Food Estate investment. In this study, it was found that Food Estate investment in Central Kalimantan had a positive effect on increasing output, gross added value and household income in the macro economy as well as increasing the halal food and beverage sector in Central Kalimantan. This research is expected to contribute to improving regional economic literature in Indonesia, regional development of the halal industry and practical policy recommendations in Central Kalimantan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Salman Alfarisi
"Securities Crowdfunding (SCF) syariah adalah inovasi dan solusi terhadap pertumbuhan. Meskipun demikian, literasi masyarakat khususnya mahasiswa masih rendah mengenai SCF syariah. Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai pengetahuan mahasiswa mengenai metode berinvestasi melalui Platform SCF syariah dan alasan mahasiswa berminat berinvestasi di dalamnya. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa kurang mengetahui mengenai risiko dalam berinvestasi di SCF Syariah yang mana mereka belum mengetahui kelemahan dan juga kelebihan berinvestasi di SCF Syariah. Meskipun begitu, mahasiswa memiliki minat tinggi untuk berinvestasi di SCF Syariah dengan pertimbangan SCF Syariah lebih menguntungkan dan berpotensi di masa depan. Mahasiswa memiliki penilaian dari keuntungan dan analisis risiko yang akan diperoleh di masa depan ketika berinvestasi pada SCF Syariah. Terakhir, mahasiswa memiliki kontrol perilaku yang kuat dalam berinvestasi di SCF Syariah di masa depan. Mahasiswa lebih memilih memperdalam pengetahuan dan analisa mereka terkait SCF dan profil perusahaan yang terdapat di dalamnya. Selain itu, mahasiswa mempersiapkan dana investasi pada SCF Syariah di masa depan dengan menganalisis risiko yang dihadapi.

Sharia Securities Crowdfunding is innovation and a solution to growth. However, public literacy, especially students, is still low regarding Securities Crowdfunding (SCF) sharia. This research aims to examine more deeply students' knowledge regarding investment methods through the sharia SCF Platform and the reasons why students are interested in investing in it. The methodology used is a qualitative approach with a case study approach and interactive analysis. The results of the research show that students do not know enough about the risks of investing in Sharia SCF and they do not know the weaknesses and advantages of investing in Sharia SCF. Even so, students have a high interest in investing in Sharia Securities Crowdfunding considering that Sharia Securities Crowdfunding is more profitable and has potential in the future. Students have an assessment of the profits and risk analysis that will be obtained in the future when investing in Sharia Securities Crowdfunding. Lastly, students have strong behavioral control in investing in Sharia Securities Crowdfunding (SCF) in the future. Students prefer to deepen their knowledge and analysis regarding SCF and the company profiles contained in it. Apart from that, students prepare investment funds in Sharia Securities Crowdfunding in the future by analyzing the risks they face."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Murniyati
"Di era generasi milenial Muslim, investasi Syariah telah menjadi trend. Terutama investasi pada produk reksa dana Syariah. Hal ini terbukti dengan kemajuan teknologi yang telah menyediakan adanya produk ini pada platform e-commerce. Begitu juga dengan jumlah investor reksa dana Syariah yang meningkat dari waktu ke waktu. Potensi reksa dana Syariah di Indonesia masih tergolong tinggi. Namun untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan, investor dituntut pintar dalam pengelolaannya. Terutama dalam memilih produk investasi yang tepat. Oleh karena itu, sebagai investor wajib mengetahui kinerja dari produk investasi tersebut. Salah satu hal terpenting dalam mempertimbangkan kinerja reksa dana Syariah saham adalah dengan mengetahui persistensi kinerja dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan data time series harian periode tahun 2014 sampai tahun 2018. Analisis kinerja pada 16 sampel reksa dana Syariah saham menggunakan model CAPM dan model Fama-French Three Factors. Persistensi kinerja (repeat performance) melihat apakah reksa dana Syariah dengan kinerja winner pada periode tertentu akan menjadi winner dalam periode kinerja berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terjadi persistensi kinerja reksa dana Syariah saham yang tidak jauh berbeda yaitu sebesar 34.02% jika menggunakan model CAPM dan 31.58% menggunakan model Fama-French Three Factors. Dengan mengetahui persistensi kinerja yang masih rendah ini, dapat dijadikan sebagai pemicu dalam pengelolaan reksa dana Syariah yang semakin lebih baik lagi.

In the era of Muslim millennial generation, Islamic investment has become a trend. Especially investment in Islamic mutual fund products. This is proven by technological advances that have provided this product on e-commerce platforms. Likewise, the number of Islamic mutual fund investors has increased from time to time. The potential of Islamic mutual funds in Indonesia is still relatively high. But to obtain the desired profit, investors are required to be smart in its management. Especially in choosing the right investment product. Therefore, as an investor must know the performance of the investment product. One of the most significant things in considering the performance of Islamic equity mutual funds is to know the performance persistence every once in while. This study utilizes day by day time series data for the period 2014 to 2018. Analysis of the performance on 16 samples of Islamic equity mutual funds utilizing the CAPM model and the Fama-French Three Factors model. Performance persistence (repeat performance) sees whether Islamic mutual funds with winner performance in a specific period will be the winner in the next performance period. The outcomes demonstrated that in the short term, there was a persistence of the performance of the Islamic equity mutual fund were very little extraordinary, to be specific 34.02% if utilizing the CAPM model and 31.58% utilizing the Fama-French Three Factors model. By knowing the low of performance persistence, it can be used as a trigger in the management of Sharia mutual funds that are getting even better.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Naufal
"Perubahan iklim yang terjadi dewasa ini disebabkan karena banyaknya kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan adanya peran aktif dalam mencegah dan/atau menghadapi terjadinya perubahan iklim, seperti menggunakan sumber energi alternatif dan kegiatan yang ramah lingkungan. Responsible investment dapat menjadi penunjang dalam menghadapi perubahan iklim. Sukuk sebagai instrumen pembiayaan dalam ekonomi Islam menjadi salah satu instrumen yang mendukung hal tersebut melalui green sukuk untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk berinvestasi pada green sukuk dengan menggunakan theory of planned behavior. Responden pada penelitian ini adalah 377 Warga Negara Indonesia berusia minimal 18 tahun dan berdomisili di wilayah Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa religious values, issuers’ reputation, dan knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude, serta attitude, subjective norms, dan perceived behavioural control berpengaruh positif dan signifikan terhadap intention to invest in green sukuk.

Climate change is happening today due to the many activities of exploitation of natural resources carried out by humans in order to meet their needs. To deal with these problems, it is necessary to have an active role in preventing and/or dealing with climate change, such as using alternative energy sources and environmentally friendly activities. Responsible investment can be a support in dealing with climate change. Sukuk as an instrument of financing in the Islamic economy is one of the instruments that support this through green sukuk to finance environmental-friendly projects. This study aims to find out the factors that affect the intention to invest in green sukuk by using the theory of planned behavior. Respondents in this study were 377 Indonesian citizens aged at least 18 years and lived in the territory of Indonesia. This study found that religious values, issuers' reputation, and knowledge have a positive and significant effect on attitude, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control have a positive and significant effect on intention to invest in green sukuk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Santika Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur risiko harga saham-saham Syariah konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan menggunakan pendekatan metode Value at Risk. Obyek penelitian meliputi 15 saham Syariah yang konsisten tercatat pada ISSI tetapi tidak pernah masuk ke dalam Jakarta Islamic Index (JII). Data historis yang digunakan adalah data harga saham-saham Syariah sejak 8 Juni 2011 (awal periode IX Daftar Efek Syariah) sampai dengan 30 April 2013 (periode XII Daftar Efek Syariah). Pengukuran dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Risiko masing-masing saham dan portofolio 15 saham tersebut dihitung untuk waktu 1 hari, 5 hari dan 20 hari ke depan. Validitas model diuji dengan melakukan backtesting dengan Kupiec Test, yaitu dengan membandingkan risiko hasil pengukuran dengan kerugian aktual. Hasil backtesting menunjukkan pengukuran risiko menggunakan VaR model Variance Covariance valid untuk keseluruhan 15 saham Syariah yang diteliti.

ABSTRACT
This study was conducted to measure the risk of the Sharia stocks price of Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) constituent by using the Value at Risk approach. Object of study includes 15 Sharia stocks listed on consistently of ISSI but never goes into the Jakarta Islamic Index (JII). Historical data used is the price of the Sharia stocks since June 8, 2011 (the beginning of the period IX DES) until April 30, 2013 (the period of XII DES). Measurements were performed with a confidence level of 95%. Risk of each stock and the portfolio of 15 stocks is calculated for a time of 1 day, 5 days and 20 days ahead. The validity of the model was tested by performing backtesting by Kupiec Test, that is by comparing the measurement results with a risk of actual loss. Backtesting results showed risk measurement using VaR Variance Covariance models valid for the entire 15 stocks Sharia studied."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Risjad Hanif Alchudri
"Penelitian yang ada menemukan hasil beragam mengenai perbandingan volatilitas antara investasi konvensional, syariah, dan ESG. Beberapa menemukan bahwa investasi syariah dan ESG memiliki risiko lebih rendah dibandingkan investasi konvensional. Sementara penelitian lainnya menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ketiganya. Penemuan terdahulu menjabarkan berbagai faktor sebagai penyebab volatilitas. Pengumuman seperti pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral adalah salah satu faktor yang memengaruhi volatilitas di pasar. Dalam penelitian ini, akan diteliti apakah pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia berpengaruh secara sama atau berbeda terhadap volatilitas IHSG, ISSI, dan Sri Kehati. Model EGARCH akan digunakan dalam regresi penelitian ini. Selain periode secara keseluruhan, penelitian ini juga akan meneliti periode covid dan pra covid. Hasil yang didapatkan menemukan hasil beragam mengenai efek pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia terhadap volatilitas ketiga indeks. Penelitian ini juga menemukan bahwa efek pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia selama masa covid relatif lebih signifikan.

Existing research finds mixed results regarding volatility comparisons between conventional, sharia and ESG investments. Some find that Islamic and ESG investments have lower risks than conventional investments. Meanwhile, other studies have found that there is no difference between the three. Previous findings describe various factors as causes of volatility. Announcements such as central bank interest rate policy announcements are one of the factors that influence market volatility. In this research, we will examine whether the announcement of Bank Indonesia's interest rate policy has the same or different effect on the volatility of the JCI, ISSI and Sri Kehati. The EGARCH model will be used in the regression of this research. Apart from the period as a whole, this research will also examine the covid and pre-covid periods. The results obtained found mixed results regarding the effect of Bank Indonesia's interest rate policy announcements on the volatility of the three indices. This research also found that the effect of Bank Indonesia's interest rate policy announcement during the Covid period was relatively more significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosly, Saiful Azhar
Malaysia: Dinamas, 2005
332.1 ROS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noripah Kamso
"This book details the basic principles of Islamic investing for Muslims and non-Muslims alike. It explains how Islamic equity and fixed-income products differ from traditional funds, and how they deliver excellent results while still conforming to Sharia principles."
Singapore : John Wiley & Sons, 2013
332.6 KAM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>