Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selvie Marviana
Abstrak :
Waduk Serbaguna Gajah Mimgkur merupakan salah satu wadiilc terbesar di Jawa Tengah. Pembangunan waduk besar merupakan sushi investasi yang mahal sekaligus memiliki nilai manfaat yang besar, salah satunya adalah irigasi pada lahan persawahan. Dalam pengelolaan daerah irigasi selama lebih dari 10 tahun, maka tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui perkembangan dari pemanfaatan debit air inigasi terhadap produktivitas padi pada setiap musim tanam yang ada di wilayah penelitian, dalam masa pengelolaan tersebut di atas, yalta path tahun 1990/1991 dan 1995/1996. Metode yang digunakan dalazn penelitian mi adalah dengan analisa korelasi peta debit air inigasi terhadap peta produktivitas padi. Kaitan debit terhadap produktivitas juga ditinjan dari kerapatan saluran irigasi, dan tekatur tanah yang menentukan efisiensi inigasi serta sifat-sifat tanah yang mendükung dalam pertumbuhan tanaman. Dari analisa peta menunjuickan pemanfaatan debit yang baik, yaitu tingkat debit yang ada menunjukkan tingkat produktivitas yang berada satu sampai dua tingkat lebih tinggi dan Waduk Serbaguna Gajah Mimgkur merupakan salah satu wadiilc terbesar di Jawa Tengah. Pembangunan waduk besar merupakan sushi investasi yang mahal sekaligus memiliki nilai manfaat yang besar, salah satunya adalah irigasi pada lahan persawahan. Dalam pengelolaan daerah irigasi selama lebih dari 10 tahun, maka tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui perkembangan dari pemanfaatan debit air inigasi terhadap produktivitas padi pada setiap musim tanam yang ada di wilayah penelitian, dalam masa pengelolaan tersebut di atas, yalta path tahun 1990/1991 dan 1995/1996. Metode yang digunakan dalazn penelitian mi adalah dengan analisa korelasi peta debit air inigasi terhadap peta produktivitas padi. Kaitan debit terhadap produktivitas juga ditinjan dari kerapatan saluran irigasi, dan tekatur tanah yang menentukan efisiensi inigasi serta sifat-sifat tanah yang mendükung dalam pertumbuhan tanaman. Dari analisa peta menunjuickan pemanfaatan debit yang baik, yaitu tingkat debit yang ada menunjukkan tingkat produktivitas yang berada satu sampai dua tingkat lebih tinggi danWaduk Serbaguna Gajah Mimgkur merupakan salah satu wadiilc terbesar di Jawa Tengah. Pembangunan waduk besar merupakan sushi investasi yang mahal sekaligus memiliki nilai manfaat yang besar, salah satunya adalah irigasi pada lahan persawahan. Dalam pengelolaan daerah irigasi selama lebih dari 10 tahun, maka tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui perkembangan dari pemanfaatan debit air inigasi terhadap produktivitas padi pada setiap musim tanam yang ada di wilayah penelitian, dalam masa pengelolaan tersebut di atas, yalta path tahun 1990/1991 dan 1995/1996. Metode yang digunakan dalazn penelitian mi adalah dengan analisa korelasi peta debit air inigasi terhadap peta produktivitas padi. Kaitan debit terhadap produktivitas juga ditinjan dari kerapatan saluran irigasi, dan tekatur tanah yang menentukan efisiensi inigasi serta sifat-sifat tanah yang mendükung dalam pertumbuhan tanaman. Dari analisa peta menunjuickan pemanfaatan debit yang baik, yaitu tingkat debit yang ada menunjukkan tingkat produktivitas yang berada satu sampai dua tingkat lebih tinggi dan tingkat debit ditunjukkan oleh ranting Bekonang dan Sragen Hulu pada setiap musim tanam. Pemanfaatan yang balk juga dituqjukkan ranting Sragen Hilir path musim tanam 1 dan musim tanam 2, tahun 1995/1996. Sedangkan ranting Sukoharjo menunjukkan pemanfaatan debit belum sebaik ranting lainnya. Jul menunjukkan bahwa tingkat debit bukan faktor utama yang mengendalikan tingkat produktivitas, karena untuk mencapai suatu tingkat produktivitas di wilayah penelitian, tidak selalu membutubkan tingkat debit yang sama pula path sualu musim tanam. Dan ditinjau dari karakteristik irigasi yang lain, yaitu kerapatan saluran dan efisiensi irigasi, menunjukkan bahwa efisiensi inigasi dan sifat tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman ikut berperan dalam produktivitas padi, karena dengan tiz*gkat debit yang rendah pada ranting dengan efisiensi irigasi tergolong tinggi, menunjukkan tingkat produktivitas yang tinggi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pera Meliyanti
Abstrak :
Waduk Sermo merupakan salah satu waduk yang memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air irigasi pada daerah irigasi Kalibawang. Fluktuasi debit di musim penghujan dan kemarau menunjukkan berkurangnya infiltrasi yang disebabkan peningkatan lahan kedap air (impervious cover) akibat perubahan tata guna lahan yang terus terjadi pada daerah tangkapan air waduk Sermo menjadi permasalahan utama yang mengancam ketersediaan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap perubahan ketersediaan air irigasi waduk dan pola tanam pada daerah irigasi yang terlayani waduk Sermo. Tahapan analisis diawali dengan deliniasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mengidentifikasi spesifik karakteristik hidrologis DAS. Selanjutnya melakukan analisis peta tata guna lahan tahun 2010, 2020 serta berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Kabupaten Kulonprogo dan skenario untuk mengetahui luas perubahan tata guna lahan pada daerah aliran sungai (DAS) dan mendapatkan nilai CN (curve number) yang mengindikasikan kondisi lahan kedap air. Pemilihan tahun hujan dengan probabilitas 80% dengan menggunakan metode Weibull digunakan sebagai salah satu input dalam menghitung debit andalan menggunakan tools HEC-HMS dan metode FJ Mock. Guna menentukan rekomendasi pola tanam sesuai ketersediaan air, dilakukan perhitungan kebutuhan air irigasi berdasarkan pola tanam eksisting tahun 2020 dan analisis neraca air untuk mengidentifikasi kondisi surplus dan defisit air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase luas lahan kedap air (impervious cover) meningkat menjadi sebesar 29,18% pada tahun 2020. Adanya perbedaan yang signifikan antara debit andalan pada bulan basah dan bulan kering. Pada tahun 2020, debit andalan tertinggi tercatat pada bulan April sebesar 52,81 m³/s dan terendah pada bulan Oktober sebesar 0,32 m³/s. Hasil perhitungan neraca air menunjukkan bahwa adanya defisit air pada bulan akhir jadwal tanam padi (Juni dan Juli) serta bulan-bulan kering (Januari hingga Oktober) saat masa tanam palawija yang ada pada daerah irigasi. Alternatif pola tanam yang diajukan adalah padi-padi-palawija. Guna menghindari kekurangan air pada jadwal tanam padi maka awal masa tanam II digeser ke bulan Maret, sehingga periode masa tanam I antara bulan November hingga Februari, masa tanam II adalah antara bulan Maret hingga Juni serta masa tanam III antara bulan Juli hingga Oktober. ......Sermo dam is one of the essential dam in providing irrigation water for Kalibawang irrigation area. Fluctuations in discharge in the rainy and dry seasons indicate a decrease in infiltration caused by an increase in impervious cover due to changes in land use that continue to occur in the Sermo reservoir catchment area, which is the main problem that threatens the availability of irrigation water. This study aims to analyze the effect of land use changes on availability of reservoir irrigation water and crop planning in irrigated areas served by the Sermo reservoir. The analysis stage begins with watershed deliniation to identify specific hydrological characteristics of the watershed. Furthermore, conducting an analysis of the land use map in 2010, 2020 and based on the spatial and regional planning (RTRW) of Kulonprogo Regency and scenarios to determine the area of land use changes in watersheds and get a CN (curve number) value indicating the condition of the impervious cover. The selection of rainy years with a probability of 80% using the Weibull method is used as one of the input in calculating the dependable discharge using hec-hms tools and FJ Mock method. In order to determine the recommendations for crop planning according to water availability, irrigation water needs are calculated based on existing crop patterns in 2020 and water balance analysis to identify water surplus and deficit conditions. The results showed that the percentage of impervious cover increased to 29.18% in 2020. There is a significant difference between the dependable discharge in the wet month and the dry month. In 2020, the highest discharge was recorded in April at 52.81 m³/s and the lowest in October at 0.32 m³/s. The results of the water balance calculation show that there is a water deficit in the final month of the rice planting schedule (June and July) as well as the dry months (January to October) during the planting period of palawija in irrigated areas. The alternative planting pattern proposed is padi-padi-palawija. In order to avoid water shortages in the rice planting schedule, the beginning of planting period II is shifted to March, so that the planting period I is between November and February, the planting period II is between March to June and the planting period III is between July and October.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Ir. P. M. Noor reservoir, located in Riam Kanan Catchment (RKC), Banjar Regency-South Kalimantan Province, supplies water including for agricultural, energy, fishery, and domestic need. Due to increasing population and social welfare as well as development of all sectors, water demand has increasing. Meanwhile, the water availability remains constant and varies between dry and wet season. Those situations may create a conflict of interest among the water users. To avoid the problem, water allocation model for the reservoir is needed to manage the water availability. Water Allocation Model (WAM) development requires some inputs such as water requirement for all the users and water availability that comes from Riam Kanan river that flows to the reservoir. Generated inflow is also calculated by using Thomas and Fiering and its modification method. Standard Operating Rule (SOR) for the reservoir is developed based on water balance concept between water requirement and water availability. By using WAM, some scenarios for water simulation could be done. Evaluation of release discharge of the reservoir during 2000-2004 that related to its water requirement is also conducted. The results show that the WAM of the reservoir yields an efficient water allocation. The capacities of existing irrigation network can only serve for 11.000 hectare paddy field with reliability 96%. Meanwhile, the reservoir may serve for 35.000 hectare. Maximum electricity power generation is about 137.32 GWH/year. The evaluation of release discharge release with the reliability < 95%. However, by using water requirement for all the potential irrigation, the simmulation shows that the release with the reliability , 95% occur times.
MTUGM 30:4 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Siwi Agustiningsih
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas pengelolaan risiko atas permasalahan dalam operasional jaringan irigasi yang dapat dijadikan indikasi atas rendahnya pengelolaan jaringan irigasi seperti kedisiplinan menjaga pola operasi tinggi bukaan pintu dan permasalahan lainnya yang dapat dijadikan indikasi atas rendahnya pengelolaan jaringan irigasi yaitu kondisi fisik jaringan yang disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan terhadap jaringan irigasi. Pengelolaan risiko dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dilakukan dengan tahapan antara lain identifikasi, analisa, respon dan monitoring kontrol risiko, sehingga didapatkan pengelolaan irigasi yang baik. Dimana dengan pengelolaan jaringan irigasi yang baik maka akan dapat meningkatkan kinerja jaringan irigasi dalam meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan irigasi yang optimal. Analisa data akan diolah menggunakan AHP (Analitycal Hierarchy Process) dan analisa level risiko untuk mendapatkan faktor risiko yang dominan dan signifikan. Faktor risiko dominan ini yang kemudian dilakukan validasi untuk mengetahui tindakan atau respon serta rekomendasi tindakan untuk koreksi dan pencegahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi. ...... This research will discuss a risk management on issues inside the irrigation network operation that can be used as an indication for lack of irrigation network management such as self-discipline to maintain operation of door height openings and other problems that can be used as an indication of poor irrigation network management which is the physical network condition that caused by lack of maintenance to the irrigation network. Risk management in operations and maintenance of irrigation networks conducted in stages, such as the identification, analysis, response and monitoring of risk control, so it get a good irrigation management. Where in a good irrigation network management it will able to improve the irrigation network performance which the increase the benefits value and optimize the the irrigation services. Data analysis is processed using AHP (Analytical Hierarchy Process) and risk level analysis used to get dominant and significant risk factors. The dominant risk factor which then validated to determine the action or response, and recommendations for corrective and preventive actions are required to improve the irrigation network performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubingen: Institut fur Wissenschaftliche Zusammenarbeit, 1984
R 628.362 WAT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Rozita
Abstrak :
Irigasi penting untuk kegiatan pertanian karena mendistribusikan air ke daerah irigasi dan menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman. Kegiatan irigasi mendapatkan air dari curah hujan dan sangat tergantung pada beberapa parameter iklim seperti suhu, kelembaban, lama radiasi dan kecepatan angin. Parameter iklim tersebut penting untuk pertanian karena dapat mempengaruhi tingkat evapotranspirasi yang akan menentukan tingkat kebutuhan air irigasi (IWR). Di sisi lain, berkurangnya area pertanian karena adanya konversi lahan pertanian secara bertahap akan mengurangi area layanan irigasi terutama di daerah perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak dari parameter iklim dan konversi lahan pertanian terhadap IWR. Kecenderungan parameter iklim dianalisis oleh Mann Kendal Test menggunakan seri data iklim 30 tahun. Dan konversi lahan pertanian dianalisis dengan metode analisis spasial menggunakan data citra satelit. Evaluasi IWR dihitung dengan metode KP 01. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa pengaruh konversi lahan pertanian lebih signifikan mempengaruhi IWR dari pada pengaruh parameter iklim. ......Irrigation is important for agricultural activity because it distributes water into irrigation area and provides water for crop growth. Irrigation activity gets water from rainfall and it is very depending on several climate variables for example temperature, humidity, duration of radiation and wind velocity. The climatic variables are important for agriculture since they affect the evapotranspiration rate that it will determine irrigation water requirement (IWR) rate. On the other hand, decreasing of agriculture area as the agricultural land conversion gradually will reduce irrigation service area particularly in the fast-growth area in development. The purpose of this study is analyzing the impact of climate parameters and agriculture land conversion on  IWR. The trend of climate parameters is analyzed by Mann Kendal Test using the 30 years of climatic data series. And the agriculture land conversion is analyzed by spatial analysis method using satellite imagery data. IWR evaluation is calculated by KP 01 method. The evaluation results indicated that the impact agricultural land conversion  significantly affects IWR rather than the climate parameters.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library