Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Bandung: Bulan Sabit, 1970
297.197 AJI b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hurgronje, Christiaan Snouck, 1857-1936
Jakarta: Bhatara Karya Aksara, [1983;1983;1983, 1983]
297.44 HUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987
297.099 2 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baihaqi A.K.
Jakarta: Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional - LIPI, 1976
297.099 2 BAI u (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"Dalam perjalanan Sejarah Indonesia, wanita sudah mempunyai arti dan mempunyai peranan yang menentukan dalam mengambil keputusan, Hal ini dapat diilustrasikan dalam Kerajaan Islam Jepara, Aceh, dan Banjarmasin, yang ditemukan dalam sumber-sumber sejarah berperan sebagai penguasa pelabuhan Jepara, penguasa kerajaan Aceh dan sebagai permasuri raja dari kerjaan Banjarmasin. Seberapa jauh pengaruh dari peranan Wanita tersebut dalam kerajaan, dicoba untuk diungkapkan dari aspek-aspek sosial dengan metode penelitian sejarah, yang menjurus ke sejarah sosial. Seperti di kerajaan Jepara pada abad ke-16, wanita penguasa pelabuhan pada waktu itu adalah Ratu Kalinyamat/Ratu Jepara pelabuhan Jepara sangat terkenal, disamping pelabuhan Demak. Untuk memperkuat pelabuhan dan kerajaannya, Ratu memperkuat armada laut dengan pelaut-pelaut yang tangguh. Ratu juga memberi bantuan armada laut untuk membantu Aceh dan Johor dalam mengusir Portugis dari Malaka, selain itu armada Ratu diminta oleh pemimpin "Persekutuan AMbon" untuk membantu mereka dalam melawan Portugis. Pengaruh Raatu Kalinyamat pada abad ke-16 sampai ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sedangkan di kerajaan Aceh pada abad ke-17, dengan kemampuan dari 4 orang ratu wanita menguasai kerajaan Aceh, membuat kerajaan cukup tenang, tidak terjadi gejolak, walaupun sebagain ulama menentang kepemimpinan seorang wanita dalam kerajaan. Kerajaan Aceh berkembang dalam bidang pembangunan dan keagamaan. Sementara di kerajaan Banjarmasin pada abad ke-19, wanita sebagai permaisuri raja dapat merubah politik dan ekonomi kerajaan, dengan memanfaatkan kesempatan keleahan pribadi raja, sehingga diri dan kekuasaan raja dikuasainya. Akibatnya menimbulkan keresahan di dalam dan di luar kerajaan, yang mengarah pada perang Banjarmasin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Saleh
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syarif Hidayatullah
"Sejarah masuknya Islam di Indonesia, yaitu pada abad ke-VII. Perkembangan agama Islam di Indonesia menimbulkan pengaruh besar bagi negara Indonesia pada saat itu. Masuknya agama Islam di Nusantara dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan Islam di Indonesia tidak dilakukan dengan kekerasan ataupun kekuatan militer, penyebaran Islam tersebut dilakukan secara damai dan berangsur-angsur melalui beberapa jalur, di antaranya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagai-nya. Akan tetapi jalur yang paling utama dalam proses Islamisasi di Nusantara ini melalui jalur perdagangan, yang pada akhirnya melalui jalur damai perdagangan inilah Islam kemudian semakin menyebar luas sampai ke wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua. Sementara itu pada abad ke- XVII & XVIII, daerah timur Indonesia masih menganut animisme. Islamisasi di wilayah tersebut juga masih sangat terbatas, yaitu hanya disekitar pelabuhan. Para pedagang dan ulama-lah yang menjadi peran penting dalam Islamisasi di wilayah Timur Indonesia.

History of Islam was entered in Indonesia, namely in the VII century. Islam in Indonesia, brings a great influence to the country of Indonesia at that time. Arrival of Islam in the archipelago pioneered by traders from Gujarat, India. The process of the development of Islam in Indonesia was not performed by violence or military force, the spread of Islam carried out peacefully and gradually through multiple ways, including through a trade, marriage, establishment of educational institu-tions, and others as his. However, the most important pathway in the process of Islamization in the archipelago via trade, that the end through peaceful trade is Islam then progressively spread to the eastern parts of Indonesia such as Maluku and Papua. Meanwhile, in the XVII & XVIII century, eastern Indonesia still adhered to animism. Islamization in the region is still very limited, which is just around the harbor. The traders and the clerics who became an important role in the Islamization in Eastern Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Machmudi
"[ABSTRAK
Pengenalan kembali ormas-ormas Islam ini menjadi penting agar para generasi muda lebih tertarik untuk mengukuhkan kembali peran-peran itu. Mengingat saat ini banyak ormas-ormas Islam yang memiliki nilai historis sangat penting bagi bangsa Indonesia tetapi seiring dengan perkembangan waktu mengalami kemundurun. Peran Ormas Islam sangat penting tidak hanya di awal-awal kemerdekaan tetapi terus berkembang hingga saat ini. Peran yang paling penting adalah keberadaan ormas sebagai soko guru penopang karakter bangsa Indonesia dan sebagai lahan persemaian bibit-bibit kepemimpinan bangsa. Ormas-ormas Islam yang dibahas dalam buku ini adalah ormas-ormas yang memiliki sejarah panjang di Indonesia.;The reintroduction of Islamic organizations is important in order that the younger generation of Indonesian Muslim to be more interested in reaffirming the significant roles of the mass Islamic organizations in Indonesia. Today many Islamic organizations that have historical roles in the past are very important for Indonesians but along with the experience of the decline of their roles today. In fact, Islamic organizations have showed their important role not only in the early days of independence, but they continue to grow until today . Their most important contribution is the existence of organizations as the pillar that support the character of the Indonesian nation and as a breeding ground seeds for the nation?s leadership. Mass organizations whic are discussed in this book are the Islamic organizations that have a long history in Indonesia;The reintroduction of Islamic organizations is important in order that the younger generation of Indonesian Muslim to be more interested in reaffirming the significant roles of the mass Islamic organizations in Indonesia. Today many Islamic organizations that have historical roles in the past are very important for Indonesians but along with the experience of the decline of their roles today. In fact, Islamic organizations have showed their important role not only in the early days of independence, but they continue to grow until today . Their most important contribution is the existence of organizations as the pillar that support the character of the Indonesian nation and as a breeding ground seeds for the nation?s leadership. Mass organizations whic are discussed in this book are the Islamic organizations that have a long history in Indonesia;The reintroduction of Islamic organizations is important in order that the younger generation of Indonesian Muslim to be more interested in reaffirming the significant roles of the mass Islamic organizations in Indonesia. Today many Islamic organizations that have historical roles in the past are very important for Indonesians but along with the experience of the decline of their roles today. In fact, Islamic organizations have showed their important role not only in the early days of independence, but they continue to grow until today . Their most important contribution is the existence of organizations as the pillar that support the character of the Indonesian nation and as a breeding ground seeds for the nation?s leadership. Mass organizations whic are discussed in this book are the Islamic organizations that have a long history in Indonesia, The reintroduction of Islamic organizations is important in order that the younger generation of Indonesian Muslim to be more interested in reaffirming the significant roles of the mass Islamic organizations in Indonesia. Today many Islamic organizations that have historical roles in the past are very important for Indonesians but along with the experience of the decline of their roles today. In fact, Islamic organizations have showed their important role not only in the early days of independence, but they continue to grow until today . Their most important contribution is the existence of organizations as the pillar that support the character of the Indonesian nation and as a breeding ground seeds for the nation’s leadership. Mass organizations whic are discussed in this book are the Islamic organizations that have a long history in Indonesia]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Puji Larasati
"ABSTRAK
Kedatangan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara tidak terjadi secara bersamaan. Islam sampai ke Nusantara berawal dari wilayah pesisir. Penyebaran Islam di wilayah Nusantara berlangsung secara perlahan dan melalui beberapa jalur. Pada artikel ini penulis akan membahas tentang jalur-jalur Islamisasi di Nusantara. Penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah dengan cara studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penulisan artikel ini merupakan hasil dari cacatan serta pendapat para ahli sejarah yang disertai bukti-bukti yang ada. Berdasarkan hasil bacaan dapat disimpulkan bahwa Islam pertama kali masuk ke Nusantara melalui para pedagang muslim yang singgah di Nusantara. Fase-fase masuknya agama Islam di Indonesia yaitu, para pedagang muslim singgah di pelabuhan Nusantara, adanya komunitas Islam di Indonesia dan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Jalur-jalur Islamisasi yang digunakan para pedagang muslim yaitu, jalur perdagangan, jalur perkawinan, jalur tasawuf, jalur pendidikan, jalur kesenian dan jalur politik.

ABSTRACT
The arrival of Islam to various parts of the Archipelago don rsquo t occur simultaneously. Islam arrive to the archipelago originated from the coast. The spread of Islam in the archipelago is slowly and through several ways. In this article, it will be discussed about the pathways of the islamization in the archipelago. The writing this article using the historical method by way of literature. The theory used in writing this article is the result of remarks and opinions of historians who accompanied the evidence. Based on the results of reading can be concluded that Islam first entered the archipelago through Muslim traders who stop in the archipelago. The phases of the arrival of Islam in Indonesia, that is Muslim traders stopped at the port of the archipelago, emergence the Islamic community in Indonesia, and the establishment of Islamic kingdoms in Indonesia. Pathways used Islamization of Muslim traders namely, trade line, line of marriage, sufism line, education line, line art and politics line."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>