Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Dinar Karina Kelan
Abstrak :
Jiang Qing adalah salah seorang tokoh penting dalam sejarah Revolusi Cina. la adalah istri terakhir Mao Zedong, seorang pemimpin Cina yang berkuasa sejak awal terbentuknya Republik Rakyat Cina tahun 1949. Selain turut berkecimpung dalam bidang politik, peran terbesar yang dimainkan Jiang Qing adalah dalam bidang seni khususnya seni teater. Seni teater Cina mencakup berbagai macam mentuk seperti opera, musik, teater boneka dan lain-lain. Namun Jiang Qing mempunyai peranan besar dalam perkembangan opera, khususnya jenis Opera Beijing ( Jing ju ). Opera Beijing merupakan salah satu jenis seni teater yang paling populer di Cina. Jiang Qing melihat bahwa seni Opera Beijing ini dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya. Oleh karena itu ia kemudian berusaha merombak kaidah-kaidah asli dan Opera tersebut menjadi suatu bentuk seni Revolusioner yang tujuan utamanya agar dapat menyampaikan pesan-pesan dan pandangan Partai kepada masyarakat luas. Usaha Jiang Qing ini mendapat tantangan dari beberapa tokoh kebudayaan Cina yang berpengaruh pada saat itu. Pertentangan tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1960-an khususnya pada masa Revolusi Kebudayaan yang berlangsung tahun 1966-1976. Namun pembahasan dalam karya tulis ini akan dibatasi pada tahun 1966-1969, yaitu tahun-tahun terpenting dari Revolusi Kebudayaan.
1987
S12857
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hermin Leonny
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak masa kanak-kanak, hidup Jiang Qing tidak bahagia. Ayahnya yang kejam dan sering berbuat sewenang-wenang terhadap ibunya, telah membuat Jiang Qing bertekad tidak akan menjadi wanita yang lemah seperti ibunya. Ia tumbuh menjadi seorang wanita yang pantang menyerah,pendendam, dan ambisius. Pernikahannyadengan Mao Zedong telah membuka jalan bagi Jiang-Qing untukmenunjukkan kekuasaannya. Revolusi Kebudayaan yang dilancarkan Mao untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya pada akhirnya dijadikan alat oleh Jiang Qing untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap orang-orang yang pernah menghinanya. Tindakan pembersihan iniberlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1976. Ketika Mao Zedong wafat, kedudukan Jiang Qing mulai terancam. Pada bulan Oktober 1976, ia ditangkap dan dengan demikian berakhirlah dinastinya.
1996
S12882
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Terrill, Ross
New York: William Morrow and Company , 1984
951.050 92 TER w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Beijing, China : New World Press, 1981
995.1 GRE
Buku Teks Universitas Indonesia Library