Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Meiliani
"ABSTRAK
Penyakit gagal ginjal terminal mengharuskan pasien menjalani hemodialisis dengan sejumlah penyesuaian gaya hidup seperti diet dan pembatasan asupan cairan yang memunculkan berbagai pikiran dan perasaan negatif. Kebanyakan pasien berusaha menghindari ataupun denial dengan perilaku melanggar diet yang mengarahkan berbagai komplikasi medis. Untuk meningkatkan kepatuhan diet, diusulkan teknik intervensi Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Kekuatan dari intervensi ini adalah tujuannya yang membuat individu menyadari segala pengalaman negatif tanpa berusaha menghindari/menghilangkan. Hal ini membuat individu lebih menyadari hal yang penting untuk mengarahkan pada hidup yang bermakna dan penggunaan strategi yang efektif dalam masalah diet. Desain penelitian yang digunakan adalah single subject design dengan purposive sampling pada tiga pasien gagal ginjal. Pada pelaksanaannya, satu partisipan yang dapat menyelesaikan sesi. Hasilnya menunjukkan peningkatan partisipan dalam menyadari pengalaman negatif dari diet dan tampak usaha mengatur asupan minum. Walaupun demikian, pengukuran kuantitatif tidak menunjukkan perubahan signifikan pada perilaku kepatuhan diet dan asupan cairan.

ABSTRACT
End-Stage Renal Disease (ESRD) patients have to follow hemodialysis with some life changes as dietary and fluid restriction that emerges some negative thoughts and emotions. Patients used to solve this problems by avoid or denial in non-adherence behaviors. These behaviors cause some health problem and make problem getting worse. To overcome this problem, it is used Acceptance and Commitment therapy. Strength of this intervention is accepts and aware all of experience (thoughts, emotions, memories, bodily sensations) without avoid it. So, patient can aware values that compass to do meaningful life and choose better strategies for dietary and fluid restriction problems. This study used single subject design and purposive sampling with 3 ESRD patients. Only one participant that completing the sessions and reported increased awareness to dietary negative experiences without avoidance it. He also showed efforts to controlled fluid consumptions. Nevertheless, quantitative measurement showed no significant changes in dietary and fluid adherence behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T36863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Little, Brown and Company, 1976
616.61 REN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mustikowati
"ABSTRAK
Kualitas tidur buruk biasa terjadi pada sebagian besar pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis pada waktu dan jam-jam tertentu seumur hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis pada shift pagi dan sore. Desain penelitian adalah deskriptif potong lintang, dengan melibatkan 120 orang responden yaitu pasien hemodilisis di RSUD Tarakan Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kualitas tidur buruk baik pada hemodialisis shift pagi maupun sore. Responden yang menjalani hemodialisis shift sore menunjukkan kualitas tidur baik yang lebih banyak dibandingkan dengan responden yang menjalani hemodialisis shift pagi. Akan tetapi hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur responden yang menjalani hemodialisis shift pagi dan sore. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas tidur pasien hemodialisis adalah nyeri dengan p value 0.004 dan OR 4.973.. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dipertimbangkan untuk meneliti efektivitas nocturnal hemodialisis terhadap perbaikan kualitas tidur pasien hemodialisa.
ABSTRACT
Bad sleep quality is common occur in most end stage renal disease who to undergoing hemodialysis at certain time and hours of their lifetime. the purpose of this study was to determine the difference in sleep quality in patient undergo hemodialysis in the morning and afternoon shift. the research design was descriptive with cross sectional design with 120 respondents consisting of hemodialysis patient in Tarakan General Hospital Jakarta. The result showed that most respondent experienced poor sleep quality both in morning and afternoon shift hemodialysis. Result showed the patients in the afternoon shift had better sleep quality than morning shift, however with chi square analysis showed that there was no significant difference sleep quality between morning and afternoon shift hemodialysis. the most dominant factor affecting sleep quality of hemodialysis patients is pain with p value 0.004 and OR 4.973 pain is the most dominant factor distinguishing the patients sleep quality. the recommendtion of this study is that is necessary to consider the effectiveness of nocturnal hemodialysis on improving patients sleep quality "
2018
T49239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henrich, William L.
Philadelphia: Wolters Kluwer, 2009
617.461 PRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Swastiara
"ABSTRAK
Gangguan tidur khususnya insomnia banyak terjadi pada pasien hemodialisis.
Berbagai faktor diduga menjadi penyebab insomnia pada pasien hemodialisis,
diantaranya faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan insomnia pada pasien
hemodialisis. Penelitian menggunakan rancangan studi potong lintang, dengan
sampel 50 responden di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa insomnia dialami oleh 54% responden dan ditemukan hubungan
insomnia dengan umur (p=0,012), sesak napas (p=0,035), pruritus (p=0,002), sakit
kepala (p=0,015), stress (p=0,000), jadwal hemodialisis (p=0,042), lama hemodialisis
(p=0,012), dan quick of blood (p=0,011). Penelitian ini menyimpulkan bahwa
insomnia berhubungan dengan faktor biologis, psikologis, dan dialisis. Pengkajian
masalah insomnia pada pasien hemodialisis harus dilakukan secara akurat agar dapat
menjadi dasar untuk menyusun rencana asuhan keperawatan yang efektif bagi pasien
hemodialisis yang mengalami gangguan tidur.

ABSTRACT
Insomnia is the most common sleep disorder in hemodialysis patients. Various factors
are predicted to be the cause of insomnia, which are biological, psychological, and
dialysis factors. The purpose of this study was to identify factors associated with
insomnia on hemodialysis patients. This study used cross-sectional study design, with
50 respondents in Jakarta Islamic Hospital Pondok Kopi. The result showed that
insomnia was experienced by 54% respondents and there were relationship between
insomnia and age (p=0.012), physical complaints [(included dyspnea (p=0.035),
pruritus (p=0.002), and headache (p=0.015)], stress (p=0.000), hemodialysis schedule
(p=0.042), dialysis vintage (p=0.012), and quick of blood (p=0.011). The study
concluded that insomnia associated with biological, psychological, and dialysis
factors. The assessment of insomnia should be done accurately in order to make an
effective nursing care plan in hemodialysis patients who experience sleep disorder"
2015
S65712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library