Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahid Cipta
Abstrak :
Tujuan: untuk mengetahui profil dan faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi kesintasan pada pasien-pasien paska radikal nefrektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Metode Penelitian: Semua pasien keganasan ginjal paska operasi radikal nefrektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais pada periode Juni 2009- September 2016 diinklusikan, dan data diambil secara retrospektif melalui rekam medis pasien. Variabel yang dinilai dalam studi ini meliputi: jenis kelamin, usia, stadium, histopatologi subyek, tindakan pembedahan, tindakan sistemik setelah tindakan pembedahan, ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah operasi, metastais, pemeriksaan penunjang setelah tindakan pembedahan. Hasil Penelitian: Pada penelitian ini, distribusi Fuhrman grade pada subjek adalah grade I 6,1 ; grade II 37,9 ; grade III 43,9 ; dan grade IV 12,1 . Fuhrman grade 3-4 mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan grade 1-2. Fuhrman stage 3-4 memiliki hazard risk 2,829x terhadap Fuhrman grade 1-2 p:0,011 .Selain itu, T3-T4 mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan T1-2, TNM stage 3 dan 4 memiliki hazard risk masing-masing 13,076x dan 113x dibandingkan TNM stage 1 P ......Objective to find out the profiles and factors that influence survival in post radical nephrectomy patients at the Dharmais Cancer Hospital. Methods All patients of post operative renal malignancy of nephrectomy at Dharmais Cancer Hospital from June 2009 to September 2016 were included, and the data were retrospectively retrieved through the patient 39 s medical record. The variables assessed in the study included sex, age, stage, histopathology of the subjects, surgical action, systemic action after surgery, urea and creatinine before and after surgery, metastasis, investigation after surgery. Results In this study, the distribution of Fuhrman grade on the subject was grade I 6.1 grade II 37.9 grade III 43.9 and grade IV 12.1 . Fuhrman grade 3 4 has a worse prognosis than grade 1 2. Fuhrman stage 3 4 has a hazard risk of 2.829x against Fuhrman grade 1 2 p 0.011 . In addition, T3 T4 has a worse prognosis compared to T1 2, TNM stage 3 and 4 have a respective hazard risk 13.076x and 113x compared to TNM stage 1 P
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T57683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Findy Prasetyawaty
Abstrak :
Latar Belakang. Pasien kanker usia lanjut sering mendapatkan terapi substandar sehingga memiliki luaran lebih buruk dibandingkan usia yang lebih muda namun di lain pihak kemungkinan untuk terjadinya komplikasi dan toksisitas terkait pengobatan juga meningkat. Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) merupakan metode yang paling tepat untuk mendapatkan gambaran status kesehatan umum pada usia lanjut namun tidak selalu mampu laksana untuk diterapkan pada praktik klinik rutin sehingga diperlukan pemeriksaan penapis yang lebih singkat dan mudah digunakan. Skor G8 adalah instrumen penapis yang direkomendasikan untuk populasi kanker usia lanjut namun belum pernah diteliti di Indonesia. Tujuan. Mengetahui bagaimana performa skor G8 sebagai pemeriksaan penapis dalam menilai frailty pada pasien kanker usia lanjut Metode. Studi ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan selama bulan Maret-Juni 2020. Subyek penelitian adalah pasien kanker berusia > 60 tahun yang berobat ke Poliklinik Hematologi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. CGA dinilai pada 7 domain yaitu domain status fungsional, nutrisi, kognitif, gangguan mood, mobilitas, polifarmasi dan komorbiditas. CGA dianggap terganggu apabila terdapat gangguan pada 2 domain atau lebih. Hasil. Sejumlah 168 pasien kanker usia lanjut mengikuti studi ini dengan median usia 64 tahun. Didapatkan AUC (Area Under Curve) sebesar 0,76 (p < 0,001 dengan 95% CI 0,685-0,835). Pada nilai titik potong 11,25 didapatkan sensitivitas 78,5%, spesifisitas 56%, nilai duga positif 56,3% dan nilai duga negatif 78,4%. Akurasi diagnostik skor G8 adalah sebesar 67,75%. Simpulan. Skor G8 memiliki performa yang cukup baik sebagai alat penapis frailty pada pasien kanker usia lanjut sehingga dapat diterapkan pada praktik klinik sehari-hari. Masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mencari pemeriksaan tambahan untuk meningkatkan sensitivitas G8 pada pasien kanker usia lanjut. ......Background. Elderly cancer patients are at increased risk of undertreatment or overtreatment, therefore they may have worse outcome compared to their younger counterparts. Currently Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) remains the most appropriate method to assess frailty in elderly patients but not always feasible in routine clinical practice. A screening tool is needed to make a quick assessment to recognize the patients who need a CGA. G8 score is the screening tool recommended for elderly cancer patients, but it’s performance has never been assessed in Indonesia. Objectives. To assess the performance of G8 Score as frailty screening tool assessment in Elderly Cancer Patients Methods. A cross-sectional study on elderly cancer patients (> 60 years old) was conducted in Hematology and Medical Oncology outpatient clinic, Cipto Mangunkusumo Hospital from March to June 2020. The CGA domain assessed was functional status, nutrition, cognitive, mood disturbance, mobility, polypharmacy and comorbidity. CGA considered abnormal if there was abnormality in 2 or more domains. Results. In 168 subjects aged 60-82 (median 64) years old, the AUC was 0.76 (p < 0.001; 95% CI 0.685-0.835). At cutoff point 11.25 the G8 score has sensitivity 78.5%, specificity 56%, positive predictive value 56.3% and negative predictive value 78.4% with diagnostic accuracy 67.75%. Conclusion. The G8 score has a moderate performance as a screening tool for frailty assessment in elderly cancer patients and may be used in daily clinical practice. Studies to find additional instruments to increase the performance of G8 is needed.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatuz Zulfia
Abstrak :
Penyakit ginjal kronis pada anak merupakan kondisi kerusakan ginjal yang permanen pada struktur atau fungsi ginjal anak. Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal sebagai jembatan sebelum tindakan transplantasi ginjal dilakukan, untuk dapat meningkatkan kondisi klinis anak. Penerimaan diri terhadap penyakit merupakan fase penting yang akan menentukan keberhasilan program terapi. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk melakukan analisis terhadap penerapan teori kenyamanan Kolcaba dalam asuhan keperawatan anak dengan penyakit ginjal kronis tahap akhir yang menjalani hemodialisis. Penulis melakukan analisis terhadap lima kasus anak yang menjalani hemodialisis dan telah diberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Aplikasi teori kenyamanan Kolcaba terbukti efektif memberikan kenyamanan pada anak yang menjalani hemodialisis. Acceptance of Illness Scale (AIS) berbasis sistem informasi yang digunakan dalam penilaian penerimaan penyakit terbukti valid dan reliabel. Proyek inovasi menggunakan AIS berbasis sistem informasi pada anak dengan penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis efektif dilakukan untuk menilai penerimaan penyakit anak. Edukasi suportif yang diberikan juga terbukti berpengaruh pada peningkatan penerimaan penyakit anak. ......Chronic disease in children is a condition of permanent kidney damage to the structure or function of the child's kidneys. Hemodialysis is one of the renal replacement therapies as a bridge before a kidney transplant is carried out, to improve the clinical condition of children. Self-acceptance of the disease is an important phase that will determine the success of program therapy. The purpose of writing this scientific paper is to analyze the application of Kolcaba's theory of comfort in the care of children with end-stage chronic diseases undergoing hemodialysis. The author conducted an analysis of five cases of children who underwent hemodialysis and were given nursing care using the Kolcaba comfort approach. The application of Kolcaba's theory of comfort has proven to be effective in providing comfort to children undergoing hemodialysis. The Information System-based Disease Acceptance Scale (AIS) used in the assessment of disease acceptance has been proven to be valid and reliable. An innovation project using AIS based on an information system in children with chronic diseases undergoing effective hemodialysis was carried out to assess the acceptance of children's disease. The supportive education provided has also been shown to have an effect on increasing the acceptance of children's illnesses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library