Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Hendry
Abstrak :
Studi tentang konflik tanah ini dilakukan terhadap program pembangunan perkebunan pola kemitraan antara PT. Gatra Kembang Paseban dengan masyarakat di Mersam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup pekebun rakyat menjadi lebih baik. Masyarakat menyerahkan tanahnya kepada perusahaan untuk dibangun kebun kelapa sawit. Sementara itu, perusahaan selain membangun kebun, juga berkewajiban untuk membantu petani dalam alih teknologi, pengolahan dan pemasaran hasiI. Namun, kenyataannya program ini sampai kini belum dapat mencapai tujuan tersebut.

Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya terlambatnya proses konversi lahan, membengkaknya biaya pembangunan dan pemeliharaan kebun, dan pemahaman konsep kemitraan yang belum sama antara petani dengan perusahaan dan pemerintah. Adapun yang menjadi kajian disini adalah masalah konflik tanah.

Untuk memahami bagaimana konflik tanah tersebut terjadi, dilakukan suatu kajian mengenai teori-teori tentang konflik yang dibangun oleh para sosiolog seperti Marx, Simmel, Coser dan Dahrendorf. Menurut Coser, konflik adalah suatu petjuangan diantara dua atau lebih kelompok terhadap nilai, status, kekuasaan dan sumber daya yang langka. Kontlik yang teijadi dibedakan atas dua yaitu konflik yang bersifat manifest dan konflik yang bersifat laten. Konflik yang bersifat manifest ini dibedakan pula menjadi konflik yang terbuka dan ada pula yang tertutup. Dalam konflik yang bersifat manifest ini, dapat dilihat lamanya konflik tersebut berlangsung, dan kerasnya konflik.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun pertimbangannya adalah konflik tanah yang terjadi antara perusahaan perkebunan dengan masyarakat hanya dapat diketahui melalui penelusuran kembali proses terjadinya konflik dengan mewawancarai pihak-pihak yang terlibat konflik. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai konflik yang terjadi, digunakan informan kunci. Kemudian dengan metode pengumpulan data snowlball sampling didapat responden berikutnya.

Dari penelitian dilapangan diketahui bahwa konflik tanah dalam pembangunan perkebunan pola kemitraan di Mersam ini telah berlangsung sejak awal pembangunan tahun 1994 sampai sekarang dengan berbagai macam bentuk, intensitas dan kualitasnya. Konflik tersebut terjadi selain antara perusahaan dengan masyarakat, juga terjadi antara masyarakat dengan masyarakat. Konflik tanah antara perusahaan dengan masyarakat meliputi hilangnya lahan petani yang telah diserahkan untuk dibangun kebun kepada perusahaan, berkurangnya lahan yang akan diterima petani diluar potongan 30 %, penggusuran kebun karet rakyat walaupun tidak ikut program, kelemahan administrasi pemsahaan mengenai data pemilik dan luas lahannya sehingga terjadi perbedaan data antara data awal, data ekspose dan data topografi. Sementara konflik diantara masyarakat meliputi konflik dalam keluarga yaitu tidak adanya kesepakatan dalam keluarga untuk ikut PIR Kernitraan, pembagian tanah yang tidak adil, diantara anggota keluarga, terjadinya jual beli tanah keluarga sementara pembagian tanah diantara anggota keluarga belum jelas/selesai, penguasaan tanah keluarga cenderung oleh salah seorang anak, dan konflik tanah karena penggunaan nama anggota keluarga atau orang lain untuk mendaftarkan tanah. Selain itu konflik tanah antara masyarakat dengan masyarakat meliputi konflik tanah yang terjadi karena tumpang tindihnya lahan, kontlik tanah karena penjualan sebidang tanah yang berulang-ulang, konflik tanah karena pembukaan hutan. Hingga tahun ke- 7 ini, petani belum mengetahui dimana kebun yang akan menjadi milik mereka.

Dari hasil temuan dilapangan tersebut dan kemudian dianalisa secara kualitatif dapat disimpulkan bahwa konflik tanah pada pembangunan perkebunan kelapa sawit PT. Gatra Kembang Paseban tersebut disebabkan oleh masalah pengadministrasian tanah yang kurang baik, makin terbatasnya tanah hutan yang dapat dibuka, dan munculnya kesadaran masyarakat akan hak atas tanah. Bila dilihat dari waktu terjadinya konflik maka dapat dikatakan konflik telah berlangsung lama. Hal ini terjadi karena tidak adanya pemimpin formal maupun informal yang mampu menyelesaikan konflik, sulitnya tercapai kesepakatan pemecahan masalah diantara pihak-pihak yang berkonflik, banyaknya tujuan dan kepentingan pihak-pihak yang berkonflik. Selain itu bila dilihat dari intensitas terjadinya kontlik maka dapat dikatakan bahwa konflik tersebut relatif keras, karena adanya keterlibatan emosional, tidak realistisnya konflik, dan adanya ketidaksamaan dalam penguasaan tanah.
2001
T2487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Subchan Maghfur
Abstrak :
ABSTRAK Penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir di PT.X pada proyek green field mengalami keterlambatan 40 minggu atau 233% dari jadwal yang telah ditentukan. Keterlambatan pekerjaan ini sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan-pekerjaan lainnya, baik dari aspek pekerjaan konstruksi maupun jadwal kedatangan alat, yang secara tidak langsung juga meningkatkan biaya penyimpanan material akibat tertundanya jadwal pengiriman. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan metode pekerjaan pengurukan pasir berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pekerjaan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdiri atas wawancara terstruktur dan kuisioner yang kemudian diolah secara statistik dengan SPPS 22 serta analisa risiko sesuai PMBOK 2013. Hasil analisa data menunjukkan terdapat enam (6) faktor risiko yang berkorelasi dan berpengaruh kuat terhadap kinerja waktu pengurukan pasir. Dengan demikian, mengelola faktor - faktor risiko tersebut akan meningkatkan kinerja waktu penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir.
ABSTRACT The completion of sand filling work has delayed 40 weeks or 233% from baseline schedule at PT X. It has given significant impact to others completion activity which are construction and delivery of equipments where incresing storage fee indirectly due to delivery delay. This study aims to evaluate implementation of sand filling work methodology based on risks factor to increase time performance of sand filling work. The research methode of this study are interview, conducting quisionare survey, risk analyst refer to PMBOK 2013 and statistic analyst by using SPSS 22 software. The result of this research are found that there are six (6) risks factor that has strong correlation and influence to time performance of sand filling work. Therefore, managing this risks factor can be increased time performace of completion sand filling work.
2016
T45381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library