Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayunda Dewi Triana
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan kepuasan hidup pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Self-monitoring diukur menggunakan alat ukur Revised Self-Monitoring Scale berdasarkan translansi dari penelitian sebelumnya oleh Dita Yusitisia tahun 2012, sedangkan kepuasan hidup diukur menggunakan alat ukur Kepuasan Hidup pada Remaja yang dibuat oleh Ilmi Amalia tahun 2007. Responden dalam penelitian ini berjumlah 113 orang remaja yang berada di daerah Jakarta dan Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan self-monitoring berkorelasi signifikan dan positif dengan kepuasan hidup (r = 0,353; p < 0,01). Ini berarti semakin tinggi tingkat self-monitoring remaja maka menunjukkan semakin tinggi pula kepuasan hidup mereka. ......This research was conducted to find the correlation between self-monitoring and life satisfaction among adolescents. This research used the quantitative approach. Self-monitoring was measured using a Revised Self-Monitoring Scale that was based on translation from previous research by Dita Yustisia (2012) and life satisfaction was measured using a Kepuasan Hidup pada Remaja that was made by Ilmi Amalia (2007). The responden of this research are 113 adolescents that from Jakarta and Depok. The results of this research showed that self-monitoring correlated significantly and positively with life satisfaction (r = 0,353, p < 0,01). That is, the higher self-monitoring of one’s own, the higher his/her life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiera Delliana Wuri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara job insecurity, role ambiguity, dan role overload terhadap kepuasan hidup. Partisipan penelitian berjumlah 116 pekerja outsourcing yang bekerja di salah satu perusahaan transportasi di Jakarta dengan usia minimal 18 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa job insecurity dan role ambiguity memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap kepuasan hidup. Sementara, role overload tidak memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kepuasan hidup. Hasil dari penelitian ini memiliki arti bahwa pekerja outsourcing yang memiliki tingkatan job insecurity dan role ambiguity yang rendah maka akan memiliki kepuasan hidup yang semakin tinggi. Sementara itu, pekerja yang merasakan role overload belum tentu berdampak akan kepuasan hidupnya.
ABSTRACT
This study aims to see the relationship between job insecurity, role ambiguity, and role overload to life satisfaction. This research participants were 116 outsourcing workers who worked in one of the transportation companies in Jakarta with a minimum age of 18 years. The results of this study indicate that job insecurity and role ambiguity have a negative and significant relationship to life satisfaction. Meanwhile, role overload did not have a negative and significant relationship with life satisfaction. The results of this study indicate that outsourcing workers who have a low level of job insecurity and role ambiguity will have higher life satisfaction. Meanwhile, workers who feel role overload do not necessarily have an impact on their life satisfaction.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinaldo Christian Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah career adaptability memiliki peran yang lebih kuat dalam kepuasan hidup karyawan dibandingkan dengan kepribadian grit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional dan regresi berganda. Ketiga variabel tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup secara keseluruhan, Short Grit Scale untuk mengukur grit, dan Career Adapt-Abilities Scale Form 2.0 untuk mengukur kemampuan beradaptasi karir. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 113 karyawan dengan rentang usia 25-40 tahun dan telah bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja minimal satu tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa adaptasi karir (r = 0,381, p <0,05) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan hidup karyawan, sedangkan grit tidak (r = 0,009, p> 0,05). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa adaptasi karir (β = 0,433, p <0,05) memiliki peran yang lebih kuat daripada kepribadian grit (β = -0,157, p> 0,05) dalam memprediksi kepuasan hidup karyawan. ......This study aims to determine whether career adaptability has a stronger role in employee life satisfaction than grit personality. This research is a quantitative research with correlational method and multiple regression. These three variables were measured using the Satisfaction With Life Scale measuring tool to measure overall life satisfaction, the Short Grit Scale to measure grit, and the Career Adapt-Abilities Scale Form 2.0 to measure career adaptability. Participants in this study totaled 113 employees with an age range of 25-40 years and had worked at the company where they worked for at least one year. The analysis showed that career adaptation (r = 0.381, p <0.05) had a positive and significant relationship with employee life satisfaction, while grit did not (r = 0.009, p> 0.05). The analysis also showed that career adaptation (β = 0.433, p <0.05) had a stronger role than grit personality (β = -0.157, p> 0.05) in predicting employee life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Thifaldhia Chrissandi
Abstrak :
Menurut Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang penduduknya kurang bahagia. Hal ini memiliki hubungan dengan Ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Bandung yang kerap dilanda kemacetan serta memiliki RTH yang kurang memadai. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui ketergantungan spasial kepuasan hidup penduduk Kota Bandung serta kontribusi kunjungan ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap ketergantungan spasial. Partisipan penelitian ini adalah penduduk Kota Bandung yang berusia diatas 18 tahun (N=427). Pengukuran kepuasan hidup dilakukan menggunakan alat ukur Satisfaction with Life Scale (SWLS) oleh Diener dkk. (1985), kemudian partisipan mengisi rentang pilihan rutinitas kunjungan ke RTH dari Hong dkk. (2019). Uji Autokorelasi Spasial Moran’s I menunjukkan bahwa kepuasan hidup penduduk Kota Bandung tidak memiliki ketergantungan spasial (r=-0,046). Hal ini dikarenakan Kota Bandung tidak memiliki variasi geografis yang signifikan, sehingga tidak terdapat kluster kepuasan hidup. ......Based on Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) that is conducted by Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, West Java Province is one of the provinces with less happy residents. This is due to the fact that The capital city of West Java Province, Bandung City, is often hit by traffic jams and has inadequate green open space. Therefore, this study was conducted to determine the spatial dependence of life satisfaction of Bandung City residents based on Urban Greenspace visit. The participants of this study are the residents of Bandung City who are over 18 years old (N=427). Measurement of life satisfaction was carried out using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) by Diener et al. (1985), then participants filled a range of choices for routine of visits to Urban Greenspace by Hong et al. (2019). Moran's I Spatial Autocorrelation Test shows that the life satisfaction of the residents of Bandung City has no spatial dependence (r=-0.046). This is because Bandung City does not have a significant geographical variation, therefore there is no life satisfaction cluster.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Saputra Alam
Abstrak :
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap Life Satisfaction pada pekerja garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang didapatkan dari tim peneliti aying yang dilakukan oleh Tim Riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU) dan Real-Time Analystics (RTA) Vietnam diambil menggunakan metode survey. Sebanyak 2794 pekerja garment yang tersebar pada lima provinsi di Indonesia menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode structural equation model (SEM). Hasil group discussion digunakan untuk mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological empowerment berpengaruh positif terhadap Life Satisfaction serta adanya hubungan positif yang signifikan dari workload terhadap life satisfaction. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Work-family Conflict tidak memediasi hubungan workload dengan life satisfaction pada pekerja garmen.


ABSTRACT


This study aims to examine the relationship of psychological empowerment, Workload, Work-family Conflict, and Life Satisfaction on garment workers in Indonesia. Respondents on this study used as many as 2794 garment workers spread across five provinces in Indonesia. Hypothesis testing was conducted using the structural equation model (SEM) method with the LISREL 8.8 application. The results showed that psychological empowerment had a positive effect on life Satisfaction and there was no significant relationship of workload to life satisfaction. In addition, the results of the study also show that Work-family Conflict not  mediates the workload relationship with life satisfaction on garment workers.

2019
T53708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyuni Prabawanti
Abstrak :
ABSTRAK
Uang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap manusia sebagai sarana pemuas kebutuhan yang akan memberikan kepuasan dalam kehidupannya. Dampak tersebut akan menimbulkan sikap terhadap uang yang berbeda-beda. Oleh karena itu sikap terhadap uang akan berdampak pada kepuasan hidup seseorang. Berkaitan dengan sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup dosen tetap pada Perguruan Tinggi swasta di Jakarta. Sampel penelitian adalah 100 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan instrumen penelitian berupa kuesioner skala sikap yang diadaptasi dari Money ethic scale (Tang & Tang, 2002). Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup. Berdasarkan dimensi sikap terhadap uang dari Tang (2002), hubungan yang signifikan terjadi pada 2 dimensi , yaitu dimensi Good (uang adalah faktor yang penting dalam kehidupan) dan Make money (perilaku menghasilkan uang). Jika sikap terhadap uang dianalisis berdasarkan analisis faktor, hubungan yang signifikan terjadi pada 4 dimensi, yaitu dimensi Good, Make money, Consumerism(uang digunakan untuk membeli barang dan jasa) dan lnvestment{\x2x\g digunakan untuk investasi). Peneliti menyarankan, untuk penelitian selanjurnya bisa dikembangkan dimensi sikap terhadap uang yang secara signifikan berpengaruh pada kepuasan hidup, penelitian terhadap kelompok kerja lain, dan mengikutsertakan variabel lain yang tidak langsung berhubungan dengan uang, seperti nilai/etika kerja, iklim etis Perguruan Tinggi.
2004
S3321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyavania Raissa Exodus Tabun
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh rasa syukur dengan cara menghitung berkat yang dihasilkan dari kebaikan orang lain yang memiliki kedekatan tertentu terhadap kepuasan hidup seseorang. Dengan menggunakan desain eksperimental, 63 partisipan dibagi secara acak dalam dua kelompok, yakni kelompok yang diinstruksikan untuk menghitung berkat setiap hari selama dua minggu dengan mengisi lima daftar hal yang mereka syukuri pada orang yang dekat (n=32) dan kelompok yang mengisi lima daftar hal yang mereka syukuri dari orang yang tidak di kenal (n=31) kemudian diukur kepuasan hidupnya dengan menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale (SWLS) setelah aktivitas menghitung berkat selama dua minggu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok partisipan yang menghitung berkat yang dihasilkan dari kebaikan orang yang dekat dan dari kebaikan orang yang tidak di kenal terhadap kepuasan hidup.
The purpose of this study is to examine of gratitude and people life satisfaction. Gratitude was measured by counting blessing from others kindness towards oneself. Experimental design was used, 63 participant randomly assign to two group, the two group that is instructed to counting blessing everyday for about two weeks by writing five list that they are feel very grateful from closes people (n=32) and group that writing five list that they are feel very grateful from strangers (n=31). Life satisfaction is measure by Satisfaction With Life Scale (SWLS) after two weeks of counting blessing. This study result that there is no significantly difference for the group participant that counting blessing as result of others kindness from close people or strangers on life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Nurfian Wangsapraja
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi kepuasan karir pada hubungan antara perceived organization support (POS) dan kepuasan hidup. Penelitian kuantitatif ini menggunakan Satisfaction with Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup, versi singkat Survey of Perceived Organizational Support untuk mengukur POS, dan Career Satisfaction Scale untuk mengukur kepuasan karir. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Generasi Milenial (N = 107) berusia 24-38 tahun yang telah bekerja minimal 6 bulan. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa pengaruh langsung (B = .03, SE = .12, p> .71) tidak signifikan, pengaruh tidak langsung (B = .10, SE = .07, BCa CI [.03) , .20]) yang signifikan, dengan ukuran efek diklasifikasikan sebagai sedang (k2 = .13, BCa CI [.04, .24]). Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan karir memediasi sepenuhnya hubungan antara POS dan kepuasan hidup. Oleh karena itu, berbagai perusahaan diharapkan dapat memberikan dukungan yang dapat menunjang kepuasan karir sehingga karyawan juga akan merasakan kepuasan dalam hidupnya.
ABSTRACT
This study aims to see the mediating role of career satisfaction in the relationship between perceived organization support (POS) and life satisfaction. This quantitative research uses the Satisfaction with Life Scale to measure life satisfaction, a short version of the Survey of Perceived Organizational Support to measure POS, and the Career Satisfaction Scale to measure career satisfaction. Respondents in this study were employees of the Millennial Generation (N = 107) aged 24-38 years who had worked at least 6 months. The results of the mediation analysis showed that the direct effect (B = .03, SE = .12, p> .71) was not significant, the indirect effect (B = .10, SE = .07, BCa CI [.03), .20] ), with the effect size classified as moderate (k2 = .13, BCa CI [.04, .24]). These results suggest that career satisfaction fully mediates the relationship between POS and life satisfaction. Therefore, various companies are expected to provide support that can support career satisfaction so that employees will also feel satisfaction in their lives.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Aulia Hamdani
Abstrak :
Kepuasan hidup merupakan hal penting dalam kehidupan yang mencakup banyak aspek antara kualitas hidup individu secara keseluruhan, kebahagiaan, kesejahteraan dan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, dan kesehatan. Penelitian ini membahas tentang analisis faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup pada mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dua pulau dengan pesebaran mahasiswa Indonesia terbanyak, yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan total mahasiswa sebanyak 5.951.663 mahasiswa. Penelitiian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang signifkan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Adapun faktor yang diduga menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera adalah dukungna sosial, harga diri, rasa syukur, kecanduan ponsel pintar, IPK, pendapatan, jenis kelamin, usia, domisili, dan rumpun studi. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS) untuk meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, serta metode Analisis Korespondensi berganda untuk meneliti karakteristik mahasiswa berdasarkan tingkat kepuasan hidupnya. Hasil akhir dari penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang menjelaskan kepuasan hidup mahasiswa di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, yakni dukungan sosial, harga diri, IPK, kecanduan ponsel pintar, dan pendapatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk diimplentasikan guna meningkatkan kepuasan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, ataupun mahasiswa didik. ......Life satisfaction is an important thing in life that includes many aspects between an individual's overall quality of life, happiness, well-being and is related to various aspects of life such as work, relationships, and health. This study discusses the analysis of factors that explain life satisfaction in college students on Java Island and Sumatra Island. Two islands with the largest distribution of Indonesian students, namely Java Island and Sumatra Island with a total of 5,951,663 students. This research aims to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island. The factors that are thought to explain college student life satisfaction on Java Island and Sumatra Island are social support, self-esteem, gratitude, smartphone addiction, GPA, income, gender, age, domicile, and study group. The statistical method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method which is used to examine the factors that significantly explain the life satisfaction of college students on Java Island and Sumatra Island combined with Multiple Correspondence Analysis method will be used to examine the characteristics of students based on their level of life satisfaction. The result of this study shows that social support, self-esteem, GPA, smartphone addiction, and income explain the life satisfaction of students in Java and Sumatera Islands.The result of this study is expected to be used to be implemented to increase life satisfaction, both for oneself, family, or students.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Adi Winata
Abstrak :
Melihat DKI Jakarta memiliki daya tarik yang besar dalam urbanisasi sebagai kota metropolitan dan data pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat pada setiap tahunnya, menyebabkan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk penduduk yang tinggi dapat mempengaruhi kepuasan hidup. Penelitian psikologi geografis, masih jarang sekali dilakukan di Indonesia terutama membahas kesehatan mental. Penelitian ini secara khusus ingin melihat ketergantungan spasial dari kepuasan hidup dan melihat apakah kepadatan penduduk dapat menjadi prediksi bagi ketergantungan spasial dari kepuasan hidup. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada penduduk DKI Jakarta berusia di atas 18 tahun (N=956) pada tahun 2022. Pengukuran kepuasan hidup menggunakan The Satisfaction with Life Scale (SWLS), dan angka kepadatan penduduk melalui laman Jakarta Open Data. Analisis yang dilakukan berupa analisis deskriptif dan analisis autokorelasi spasial menggunakan perangkat lunak GeoDa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup tidak memiliki ketergantungan spasial (r=0.024, p=0.266), yaitu kepuasan hidup suatu kelurahan tidak memiliki kemiripan nilai kepuasan hidup dengan kelurahan-kelurahan yang bertetangga dan kepadatan penduduk tidak dapat memprediksi ketergantungan spasial dari kepuasan hidup. ......Seeing that DKI Jakarta has a great appeal in urbanization as a metropolitan city and data on population growth that is increasing every year causes population density. High population density can affect life satisfaction. Geographic psychology research is still rarely done in Indonesia, especially discussing mental health. This study specifically wants to look at the spatial dependence of life satisfaction and see whether population density can be a predictor of the spatial dependence of life satisfaction. The research data was obtained through the distribution of online questionnaires to DKI Jakarta residents aged over 18 years (N=956) in 2022. Life satisfaction was measured using The Satisfaction with Life Scale (SWLS), and population density figures through the Jakarta Open Data page. The analysis was carried out in the form of descriptive analysis and spatial autocorrelation analysis using GeoDa software. The research findings show that life satisfaction has no spatial dependence (r=0.024, p=0.266). This means that the life satisfaction of the kelurahan does not have the same value of life satisfaction with the adjacent kelurahan and population density cannot predict the spatial dependence of life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>