Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Irawan
"Alasan utama mengapa prakarsa manajemen mutu adalah akibat kurangnya fokus pada faktor-faktor sukses kritis (critical success factors) yang sangat penting untuk mencapai sasaran bisnis. Faktor sukses kritis ini merupakan hal pokok, dan proses kunci yang memberi dampak padanya harus merupakan fokus perhatian manajemen. Dimensi-dimensi penilaian yang diukur dalam kuesioner ini menggunakan konsep penilaian mutu yang dikembangkan oleh Malcolm Baldridge, tujuh dimensi mutu: kepemimpinan,informasi dan analisis, perencanaan strategis, pemanfaatan sumber daya manusia, jaminan mutu, hasil, dan kepuasan pelanggan.
Analisis Differential Item Functioning (DIF) digunakan untuk perbedaan secara konsisten diantara respons item-item pada survei diantara pegawai dengan lokasi berbeda, pegawai kantor pusat dan pegawai kantor wilayah PT PN. Dalam proses deteksi Differentia/ Item Functioning (DIF) menggunakan BLDG-MG, terdapat 12 item (1-PL=1O item;2-PL=10 item; dengan 8 item berada pada kedua PL tersebut) yang mengandung bias dan memberikan petunjuk bagi manajemen adanya perbedaan respons penilaian manajemen mutu antara pegawai kantor pusat dan pegawai kantor wilayah. DIF pada 12 item tersebut dapat menjadi arahan untuk melakukan penetapan prioritas program dalam rangka meniadakan perbadaan tersebut yang mungkin muncul karena perbedaan sosialisasi, akurasi pemahaman pertanyaan atau proses belajar, meskipun responden yang dipilih memiliki kualifikasi yang sama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Dicky Rolan
"Internet dan teknologi database memungkinkan para pemasar untuk dapat mengumpulkan segala informasi mengenai kebutuhan, preferensi dan perilaku dari para nasabahnya, tetapi para pemasar selalu mengklaim bahwa mereka merasa tertantang untuk dapat menggunakan informasi tersebut seefektif mungkin. Sudah tentu, secara implisit para pemasar berasumsi bahwa jika mereka memiliki informasi yang luas mengenai para nasabahnya dan menggunakan informasi tersebut untuk mengarahkan kegiatan mereka maka mereka akan mendapatkan penghargaan di pasar berupa pangsa pasar yang besar, keuntungan yang tinggi, dsb. Tetapi apakah asumsi tersebut benar ? Apakah pengembangan dan pendayagunaan informasi nasabah akan dapat meningkatkan kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan ?
Tesis ini berbicara mengenai hubungan antara penerapan manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Konsisten dengan penelitian sebelumnya mengenai pendayagunaan informasi dalam sebuah organisasi (Menon dan Varadarajan, 1992; Moorman, 1995), peneliti mendefmisikan manajemen informasi nasabah baik dari sisi pengembangan informasi nasabah maupun dari sisi pendayagunaan informasi nasabah, model yang dibentuk dalam penelitian ini adalah hubungan antara manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan.
Dalam menyusun tesis ini, pertama peneliti membentuk konstruk mengenai manajemen informasi nasabah. Kemudian mengusulkan sebuah rerangka konseptual dan model yang menghubungkan manajemen informasi nasabah, kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Berdasarkan rerangka tersebut, peneliti membangun hipotesa mengenai pengaruh dari manajemen informasi nasabah terhadap kepuasan nasabah dan kinerja perusahaan. Mengikuti hal tersebut, peneliti kemudian menggambarkan sampel, metodologi dan basil pengujian terhadap hipotesa yang diajukan, termasuk pada implikasi manajerial dan peluang penelitian selanjutnya.
Basil dari penelitian ini ini menunjukkan bahwa secara signifikan manajemen informasi nasabah memiliki pengaruh langsung yang kuat dan positif terhadap kepuasan nasabah dan kinerja unit BNI Solusi. Data yang terkumpul juga menunjukkan bahwa manajemen informasi nasabah memiliki pengaruh tidak langsung yang kuat dan positif terhadap kinerja BNI Solusi melalui kepuasan nasabah BNI Solusi. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa penerapan manajemen informasi nasabah di Unit BNI Solusi merupakan suatu langkah yang tepat oleh Bank Negara Indonesia dan telah berhasil meningkatkan kepuasan nasabah serta kinerja dari unit tersebut.

Internet and database technologies enable marketers to collect ever more extensive information on their customers' needs, preferences and past behaviors, but marketers often claim that they are challenged to make effective use of the information. Indeed, marketers implicitly assume that if they have extensive information about their customers and use that information to guide their actions, then they will be rewarded in the marketplace with greater market share, higher profits and the like. But is this assumption true? Does the generation and use of customer information lead to higher levels of customer satisfaction and improved firm performance?
This thesis addresses the relationship between customer information mnagement and firm performance. Consistent with past research on organizational utilization of inormation (Menon and Varadarajan 1992; Moorman 1995), we define customer information management to include both the generation and use of customer information. We model the link between customer information management, customer satisfaction and firm performance.
This thesis is structured as follows. We first define the customer information management construct. We then suggest a conceptual framework and a related set of models linking customer information management, customer satisfaction and firm performance. Based on this framework, we develop hypotheses about the effects of customer information management on customer satisfaction and firm performance. Following that, we describe the sample, methodology and the results of the tests of hypotheses. We conclude with a discussion of the managerial implications and then identify the limitations of this research and outline future research opportunities in this area.
The result of this thesis shown that significantly customer information management has a strong direct positive effect both on customer satisfaction and performance of BNT Solusi. The data also provides support for a strong indirect positive effect of customer information on BNI Solusi performance, through its effect on customer satisfaction. This result shows that Bank Negara Indonesia has made the right move by implementing customer information management at BNI Solusi unit because of its success in increasing customer satisfaction as well as overall performance of the unit itself.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Restuti Amalia
"ABSTRAK
Transfer pricing atas jasa intragroup merupakan salah satu isu penting dalam penerapan pengujian kewajaran karena dalam penerapan pengujiannya perlu melalui beberapa tahapan yaitu pengujian atas keberadaan jasa, manfaat ekonomi, serta perhitungan nilai wajar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis transfer pricing atas kewajaran transaksi jasa manajemen pada PT. X. Salah satu risiko yang dihadapi oleh PT. X yaitu adanya penyesuaian pajak atas transaksi jasa manajemen yang dibayar kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa apabila tidak memenuhi uji manfaat sesuai prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus untuk menggali lebih dalam terkait fenomena yang terjadi pada PT. X sehingga dapat dilakukan pembuktian atas manfaat ekonomis atau komersial pada PT. X dalam meningkatkan atau mempertahankan bisnisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara serta dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penyediaan jasa manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan jasa serta manfaat yang diterima oleh PT. X tidak dapat dibuktikan dikarenakan kurangnya dokumen pendukung dan transaksi yang terjadi merupakan traksaksi yang tidak dapat ditagihkan. Pembuktian uji keberadaan dan manfaat dapat dilakukan dengan menyediakan dokumen pendukung dari proses penyediaan jasa, proses pelaksanaan jasa, serta hasil dari jasa yang telah diberikan untuk mengatasi risiko penyesuaian pajak.

ABSTRACT
Transfer pricing for intragroup services is one of the important issues in the application of arms length price because the application of testing needs to go through several stages, namely the existence test of services, economic benefits, and calculating arms length price. This research was conducted to analyze transfer pricing for the arms length of management service transactions at PT. X. One of the risks faced by PT. X is the tax adjustment on management service transactions paid to related parties if they do not fulfill the benefit test according to the arms length principle. The method used in this study is a case study to go deep into the phenomena that occur in PT. X so that it can be proved by the economic or commercial benefits of PT. X in improving or maintaining its business. Data collection is done by interviewing and documentation to obtain information relating to the provision of management services. The results of the study show that the existence of services and benefits received by PT. X cannot be proven due to the lack of supporting documents and transactions that occur are transactions that cannot be charged. Proof of existence and benefit testing can be done by providing supporting documents from the process of providing services, the process of implementing services, and the results of services that have been provided to overcome the risk of tax adjustment."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Darmajaya
"Utilisasi pelayanan kamar operasi Instalasi Wing Amerta di Rumah Sakit Sanglah jauh lebih tinggi dari kamar operasi Intalasi Bedah Sentral. Belum pernah ada evaluasi faktor-faktor yang menjadi penyebab dokter spesialis lebih memilih Instalasi Wing Amerta dibandingkan kamar operasi Instalasi Bedah Sentral. Penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor penyebab dokter spesialis memilih kamar operasi Instalasi Wing Amerta sebagai pilihan untuk melakukan pembedahan di Rumah Sakit Sanglah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian mendapatkan ada hubungan antara kepuasan dokter spesialis, keamanan kamar operasi, ketersediaan tempat parkir dan permintaan pasien terhadap pemilihan dokter spesialis untuk melakukan operasi di Instalasi Wing Amerta. Penelitian ini mendapatkan bahwa faktor yang hubungannya paling kuat adalah kepuasan dokter spesialis.
......Amerta Wing Central Operating Theatre had a higher utilization rate compared to the regular central operating theatre in Sanglah General Hospital. Factors which contribute to specialists preference in choosing Amerta Wing Central Operating Theatre have not been identified. The purpose of this study was to identify factors contributing for specialist preference in choosing Amerta Wing Central Operating Theatre in Sanglah General Hospital. This was an analytical quantitative study using questionnaire for data quantification. Data analysis was performed using univariate, bivariate, and multivariate analysis. Results showed that there were significant correlation between specialist's satisfaction, operating theatre security, parking space availability, and patient's demand with Amerta Wing Central Operating Theatre preference. Multivariate analysis showed that specialist's satisfaction had the most significant correlation in Amerta Wing Central Operating Theatre preference."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Dian Agnesa
"Persaingan bisnis di industri kesehatan saat ini semakin ketat terutama persaingan antar rumah sakit. Siloam Hospitals TB Simatupang merupakan salah satu RS Siloam Hospitals Group yang berada di kawasan elite Jakarta Selatan. Awal tahun 2020, Siloam Hospitals TB Simatupang memutuskan untuk memiliki layanan unggulan terbaru di rawat jalan, yaitu executive clinic. Namun sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan pasien. Selain itu perbedaan perbandingan jumlah kunjungan pasien rawat jalan biasa dengan executive clinic berkisar 0,48% - 1,60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan loyalitas pasien eksekutif di instalasi rawat jalan Siloam Hospitals TB Simatupang. Penelitian merupakan merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian observasional. Lokasi di executive clinic Siloam Hospitals TB Simatupang dengan jumlah populasi 520 pasien. Sampel penelitian sebesar 84 pasien dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa Mayoritas responden loyal terhadap pelayanan di executive clinic dengan hasil NPS sebesar 50%. Customer satisfaction, service quality, perceived value, trust, hospital brand image, dan commitment memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap loyalitas pasien eksekutif Siloam Hospitals TB Simatupang. Commitment yang memiliki pengaruh langsung terhadap loyalty. Customer satisfaction, service quality, trust, hospital brand image, dan OCB memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalty. Commitment (0,865) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Selanjutnya variabel customer satisfaction (0,541), trust (0,484), service quality (0,425), OCB (0,249), hospital brand image (0,107) secara berurutan juga memiliki tingkat pengaruh terhadap loyalitas pasien. Dari hasil penelitian tersebut, manajemen RS di masa depan harus selalu mengutamakan peningkatan komitmen pasien, dan juga customer satisfaction, trust, service quality, OCB (Organizational Citizenship Behavior), dan hospital brand image untuk mencapai loyalitas pasien. Adapun langkah- langkah yang dapat dilakukan, yaitu menurunkan panjang antrian, menurunkan waktu tunggu pasien, mengutamakan kepentingan pasien, memberikan pelayanan registrasi yang cepat, serta meningkatkan pelayanan perawat dan staf yang ramah dan cekatan. Selain itu rutin melakukan evaluasi terhadap customer feedback form yang ada di instalasi rawat jalan, khususnya executive clinic agar pelayanan yang diterima oleh pasien memenuhi ekspektasi mereka.

Business competition in healthcare industry is currently getting tougher. Siloam Hospitals TB Simatupang is a part of the Siloam Hospitals Group, which is located in an elite area of South Jakarta. Since the COVID-19 pandemic there has been a significant decrease in patient visits. And the comparison of the number of regular outpatient visits to the executive clinic visits ranged from 0,48% - 1,60%. This study aims to indicate the determinant of executive patient loyalty in outpatient department Siloam Hospitals TB Simatupang. This research is a quantitative study with an observational research design. The location is in the executive clinic Siloam Hospitals TB Simatupang with a population of 520 patients. The study sample was 84 patients with research instruments using questionnaire. The results of the study stated that the majority of respondents were loyal to the service at the executive clinic with an NPS of 50%. Customer satisfaction, service quality, perceived value, trust, hospital brand image, and commitment are the variables that have significant and positive influence on executive patient loyalty of Siloam Hospitals TB Simatupang. Commitment is the variable that influence loyalty directly. Customer satisfaction, service quality, trust, hospital brand image, and OCB are the variables that influence loyalty indirectly. Commitment (0,865) is the most significant determinant of patient loyalty. Customer satisfaction (0,541), trust (0,484), service quality (0,425), OCB (0,249), hospital brand image (0,107) accordingly significant in patient loyalty. In accordance with the result of the study, hospital managements in the future time should always prioritize the enhancement patient commitment, customer satisfaction, trust, service quality, OCB (Organizational Citizenship Behavior), and hospital brand image to achieve patient loyalty. Steps to be done as follows: Decreasing line of queuing, reducing of patients’ waiting time, prioritizing patient’s needs, providing a quick registration services, maximazing hospitality and quick services of nurses and staff to patients, in otherhands periodically checking & evaluating customer’s feedback form are a must in area of outpatient department specially in Executive Clinic area where all patients will receive the best services as expected"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh karakteristik perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan size , jenis industri, umur perusahaan age , liquidity, leverage, profitability, dan tax management terhadap tax dispute sengketa pajak yang terjadi pada perusahaan manufaktur, bahan tambang, dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor perusahaan manufaktur meliputi perusahaan Hasil Industri Untuk Konsumsi serta Industri Dasar dan Bahan Kimia. Sedangkan jenis industri lainnya meliputi perusahaan bahan tambang dan pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan atas tahun pajak 2008-2015 terhadap tax dispute yang diukur dengan adanya SKP yang diterbitkan pada tahun 2013-2016.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 49,7 dari total perusahaan dalam sampel mengalami kasus tax dispute sengketa pajak . Sedangkan 66,8 dari total perusahaan yang mengalami tax dispute sengketa pajak adalah perusahaan industri manufaktur. Karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan size , umur perusahaan age , liquidity, profitability dan tax management mempengaruhi tax dispute perusahaan secara signifikan. Secara spesifik, penelitian ini menemukan bahwa: 1 kenaikan Size meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,91 kali; 2 pertambahan Age meningkatkan peluang tax dispute 1,01 kali; 3 kenaikan Liquidity menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,41 kali; 4 kenaikan Profitability menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,98 kali; dan 5 tax management yang agresif meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,06 kali. Namun demikian, penelitian ini tidak dapat menemukan pengaruh signifikan jenis industri dan leverage terhadap tax dispute.
......This study aims to determine the influence of corporate characteristics that include the size of the company size , type of industry, age of the company age , liquidity, leverage, profitability, and tax management against tax dispute occurred in manufacturing, mining, and agricultural listed on the Indonesia Stock Exchange. The manufacturing sector includes the company 39 s Industrial Products for Consumption as well as Basic Industry and Chemicals. While the types of non manufacturing industries include mining and agricultural companies. This research is a quantitative research with logistic regression method to know the influence of corporate characteristic on fiscal year 2008 2015 to tax dispute as measured by SKP issued in year 2013 2016.
The results of this study indicate that 49.7 of the total companies in the sample experienced tax dispute cases. While 66.8 of the total companies experiencing tax dispute is a manufacturing industry company. Characteristics of the company in the form of company size size , age of company age , liquidity, profitability and tax management affect the tax dispute company significantly. Specifically, the study found that 1 Size increment increases the probate tax dispute by 1.91 times 2 increase in age increases the probability of tax dispute 1.01 times 3 increase in Liquidity decreases tax dispute probability by 0.41 times 4 increase in Profitability decreases the probability of tax dispute by 0.98 times and 5 aggressive tax management increases the probability of tax dispute 1,06 times. However, this study can not find a significant influence of industry type and leverage to tax dispute."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanazia Larasati
"Skripsi ini membahas mengenai perbandingan antara PT.A dan PT.B yang keduanya sama-sama melakukan manajemen pajak PPh 21 dengan menggunakan metode gross. Perusahaan PT.A selaku perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan juga PT.B selaku perusahaan yang bergerak dibidang jasa bidang perbaikan alat berat. PT.A dalam menghitung PPh 21 karyawannya memilih untuk menggunakan metode gross. Dengan metode gross, jumlah PPh Pasal 21 tersebut akan dipotong dari penghasilan karyawan, kewajiban perusahaan adalah menyetor PPh Pasal 21 yang telah dipotong dan melaporkan PPh 21 tersebut sehingga dari sisi karyawan, penghasilannya menjadi lebih kecil. Sedangkan dari sisi perusahaan, tidak akan mengurangi laba perusahaan karena tidak mengeluarkan beban pajak namun hanya dapat membebankan biaya gaji sebagai dedcutable expenses pada laba kena pajak peruahaan. Jika dibandingkan dengan metode lain yaitu gross up, perusahaan membereikan tunjangan pph 21 kepada karyawan yang menyebabkan take home pay yang diterima karyawan akan lebih besar dari pada jika menggunakan metode gross, dan atas tunjangan tersebut dapat dijadikan deductable expenses yang menyebabkan laba kena pajak perusahaan menurun dan berdampak pada penurunan PPh badan perusahaan. Hasil penelitian penerapan metode PPh 21 pada PT.A dan PT.B dari segi perencanaannya metode gross yang diterapkan PT.A dan PT.B kurang sesuai, karena apabila dibandingkan dengan metode gross-up selisih beban yang dapat dijadikan pengurang laba kena pajak sangat besar dan menghasilkan tax saving yang dapat menguntungkan perusahaan. Juga dari segi karyawan akan kurang menguntungkan karyawan apabila menggunakan metode gross, karena karyawan harus menanggung beban pajaknya dan take home pay yang diterimanya akan berkurang. Hal tersebut tidak dapat mensejahterakan karyawan.
......This thesis discusses the comparison between PT.A and PT.B, both of which together carry out PPh 21 tax management using the gross method. PT.A company as a company engaged in manufacturing and also PT.B as a company engaged in services in the field of heavy equipment repair. PT.A in calculating PPh 21 its employees choose to use the gross method. With the gross method, the amount of Article 21 PPh will be deducted from employee income, the company's obligation is to deposit Article 21 PPh that has been deducted and report the PPh 21 so that from the employee side, the income will be smaller. Whereas from the company side, it will not reduce the company's profit because it does not incur a tax burden but can only charge salary costs as dedcutable expenses on company taxable profits. When compared with other methods, namely gross ups, the company provides pph 21 allowances to employees which causes the take home pay received by employees will be greater than if using the gross method, and for these benefits can be used as deductable expenses which causes the company's taxable income to decline and impact on decreasing corporate corporate income tax. The results of the research on the application of the PPh 21 method to PT.A and PT.B in terms of planning the gross method applied by PT.A and PT.B are less appropriate, because when compared to the gross difference method of expenses that can be used as a reduction in taxable profits is very large and generate tax savings that can benefit the company. Also in terms of employees will be less profitable for employees when using the gross method, because employees must bear the tax burden and take home pay will be reduced. This can not prosper employees."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Citra Amallia
"PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sehingga berkewajiban menghitung, menyetorkan, dan melaporkan PPN. Untuk itu PT. ABC melakukan serangkaian kegiatan manajemen PPN dalam menyampaikan SPT Masa PPN dengan tujuan untuk meminimalisir biaya pajak yang dikeluarkan. Rangkaian kegiatan manajemen PPN yang dilakukan oleh PT. ABC yaitu menyampaikan SPT Masa PPN kurang bayar dalam rangka menghindari pemeriksaan pajak dan mengreditkan faktur pajak masukan dari usaha milik salah satu dari pemegang saham PT. ABC. Dalam meneliti penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian berdasarkan tujuannya adalah penelitian deskriptif, berdasarkan manfaat adalah penelitian murni, berdasarkan dimensi waktu adalah dari Agustus – Desember 2019, dan teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam serta data lapangan. Penelitian ini membahas tentang penerapan manajemen PPN, membahas manfaat, dan konsekuensi yang didapat oleh PT. ABC dari penerapan manajemen PPN tersebut. Hasilnya diketahui atas penerapan manajemen PT. ABC dapat memberikan manfaat saving tax meminimalisir biaya pajak dan menghindari risiko pemeriksaan. Sedangkan konsekuensi dari manajemen PPN yang diterapkan terkait pengkreditan PPN Masukan yang bersumber dari toko berpotensi tax evasion sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Pasal 39A UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang KUP namun jika pembetulan SPT Masa PPN maka risiko sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan dari jumlah pajak terutang.
......PT. ABC is a company engaged in construction services and has been confirmed as a Taxable Entrepreneur so it is obliged to calculate, deposit, and report VAT. For this reason, PT. ABC conducts a series of VAT management activities in submitting the VAT Period VAT with the aim of minimizing the tax costs incurred. The series of VAT management activities carried out by PT. ABC, namely submitting tax returns for the underpaid VAT Period in order to avoid tax audits and credit an input tax invoice from a business owned by one of the shareholders of PT. ABC. In researching the writer uses a qualitative method with a qualitative approach. This type of research based on its purpose is descriptive research, based on the benefits of pure research, based on the time dimension is from August to December 2019, and data collection techniques are in-depth interviews and field data. This study discusses the application of VAT management, discusses the benefits and consequences obtained by PT. ABC of the application of VAT management. The results are known for the application of PT. ABC can provide tax saving benefits to minimize tax costs and avoid inspection risks. While the consequences of the applied VAT management related to crediting VAT Input originating from potential tax evasion stores in accordance with the provisions contained in Article 39A of Law Number 28 Year 2007 concerning KUP, but if the correction of SPT VAT Period then the risk of administrative sanctions in the form of interest of 2% per month from the amount of tax owed."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
"Product Quality Review (PQR) merupakan salah satu penerapan aspek manajemen mutu yang diatur dalam CPOB. Oleh karena itu perlu dilakukan secara berkala terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan, produk, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap produk XXX pada periode review 2021 dan mengetahui rekomendasi yang diperlukan produk XXX untuk periode review berikutnya. Pembuatan PQR dilakukan dengan membuat trend data berdasarkan data harian, laporan hasil uji diluar spesifikasi dan membuat laporan PQR sesuai jadwal yang telah ditetapkan, kemudian diperiksa oleh kepala departemen QA, QC, Produksi, R&D, Registrasi, CMD, serta kepala departemen lain yang terkait, selanjutkan dimintakan persetujuan dari head of manufacturer. Hasil review menunjukkan produk XXX pada periode review 2021 telah menggunakan bahan awal yang sudah diperiksa dan disetujui oleh bagian Quality Control, memenuhi spesifikasi proses dan produk yang telah ditetapkan, dan telah dilakukan validasi proses, validasi metode, kualifikasi alat dan utilitas dan rekomendasi yang diperlukan produk XXX untuk periode review berikutnya yaitu melengkapi data secara digital.
......Product Quality Review (PQR) is an implementation of quality management aspects regulated in CPOB. Therefore it is necessary to carry out periodic inspections of all registered drugs, including export products, with the aim of proving process consistency, suitability of product and material specifications, to see trends and identify necessary improvements for products and processes. This study aims to conduct a review of XXX products in the 2021 review period and find out the recommendations needed for XXX products for the next review period. Making PQR is done by making trend data based on daily data, reporting out-of-spec test results and making PQR reports according to a predetermined schedule, then being checked by the heads of the QA, QC, Production, R&D, Registration, CMD departments, and heads of other related departments, then seek approval from the head of manufacturer. The results of the review show that XXX products in the 2021 review period have used starting materials that have been checked and approved by the Quality Control section, meet predetermined process and product specifications, and have carried out process validation, method validation, tool and utility qualifications and recommendations needed for the product XXX for the next review period, namely completing data digitally."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Ismaeni
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>