Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2007
R 338.76025 BAD d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2006
R 338.76025 BAD d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Perindustrian, 1982
338.4 IND g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Arnaz
"PT. X sebagai salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia, memiliki tenaga kerja dan aset yang besar, proses bisnis yang kompleks dan memiliki porsi penting dalam pangsa pasar di industri. PT. X telah memutuskan untuk mengimplementasikan inisiatif Robotic Process Automation (RPA) yang diharapkan dapat membuat proses operasional lebih ramping dan efisien. Tetapi setelah diimplementasikan, apakah benar RPA memiliki efek positif pada PT. X? Makalah ini membahas implementasi RPA di PT. X, efek dan analisis biaya-manfaat dari implementasi RPA di perusahaan. Analisis dilakukan dengan berfokus pada implementasi RPA dalam proses pembayaran vendor di PT. X dengan menggunakan analisis biaya-manfaat berdasarkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan para pemangku kepentingan utama dari implementasi RPA yang berasal dari internal dan eksternal PT. X. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis proses bisnis dan metode akuntansi keuangan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentang efek positif dari implementasi RPA yang dapat dilihat dari penurunan lead time proses pembayaran vendor hingga 97,8% dan penurunan biaya Karyawan hingga 55%.

PT. X as one of the largest manufacturing companies in Indonesia, has a large workforce and assets, complex business processes and has an important portion in the market share in the industry. PT. X has decided to implement Robotic Process Automation (RPA) initiative which is expected to make operational processes more lean and efficient. But after it was implemented, was it true that RPA had a positive effect on PT. X? This paper discusses the implementation of RPA at PT. X, the effects and cost-benefit analysis of RPA implementation in the company. The analysis was conducted by focusing on the implementation of the RPA in the vendor payment process at PT. X by using cost-benefit analysis based on qualitative and quantitative approaches. A qualitative approach was carried out using the interview method with key stakeholders from the implementation of the RPA coming from internal and external PT. X. The quantitative approach is carried out using business process analysis and financial accounting methods. This study concludes the positive effects of the implementation of the RPA that can be seen from decrease of lead time vendor payment process up to 97,8% and decrease of Employee cost up to 55%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meindra Sabri
"Kawasan industri dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengekspor melalui fasilitas yang lebih baik dan ekonomi aglomerasi. Studi ini meneliti apakah keputusan ekspor perusahaan di kawasan industri lebih baik daripada di luar kawasan industri. Kemudian melihat lebih jauh karakteristik kawasan industri seperti apa yang menentukan keputusan perusahaan untuk melakukan ekspor.
Metode treatment effect digunakan untuk membandingkan keputusan perusahaan untuk mengekspor di dalam dan di luar kawasan industri. Model probit dikembangkan untuk menilai bagaimana karakteristik industri (jarak pelabuhan, kapasitas pelabuhan, listrik, air, jumlah penyewa dan insentif fiskal) mempengaruhi keputusan ekspor perusahaan. Untuk memperkuat analisis kuantitatif, kami melakukan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam dengan pengelola kawasan industri, Himpunan Kawasan Industri  dan institusi terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan perusahaan untuk mengekspor di kawasan industri lebih tinggi daripada di luar kawasan industri. Pada tingkat nasional, karakteristik kawasan industri yang mempengaruhi keputusan ekspor perusahaan adalah sumber air, dan insentif fiskal. Di tingkat daerah, terutama di wilayah Jabotabek+, hampir semuanya berpengaruh kecuali kapasitas pelabuhan. Infrastruktur seperti sumber listrik dan air berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan ekspor. Ekonomi aglomerasi yang diwakili oleh jumlah perusahaan manufaktur dan kebijakan fiskal pemerintah efektif dalam meningkatkan keputusan ekspor perusahaan.

The industrial estate might influence the firms decision to export through better facilities and agglomeration economies. This paper investigates whether firms export decision in the industrial estates is better than outside. We then assessed on how the industrial estate characteristics determined firms decision to export.
Treatment effect methods were used to compare firms decision to export inside and outside of the industrial estate. A probit model was developed to assess how industrial estate characteristics (port distance, port capacity, electricity, water, the number of tenants and fiscal incentive) affected firms export decision. To strengthen the quantitative analysis, we conducted a qualitative analysis through in-depth interviews with the industrial estate top level managers and related institutions.
The results showed that firms decision to export in the industrial estate was higher than outside the industrial estates. At the national level, characteristics of the industrial estate that affected firms export decision were water source, and fiscal incentives. At the regional level, especially in the Greater Jakarta area, almost all of them were affecting unless the port capacity. Infrastructures such as electricity and water source were positively affected the firms decision to export. Agglomeration economies which were represented by the number of manufacturing firms and government fiscal policy was effective in increasing export decision of firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D2562
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Febry Nurcahyo
"Perkembangan pertumbuhan permintaan sektor industri manufaktur mengalami peningkatan. Khususnya di Cikarang yang merupakan salah satu pusat industri nasional dimana nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam. Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 % PMA Nasional, serta 22-45 % volume ekspor nasional. Pertumbuhan permintaan di sektor industri ini menunjukkan potensi usaha yang prospektif khususnya pada usaha jasa pemesinan dan perdagangan alat-alat teknik yang di jalankan PT. Pemuda Mandiri Sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan bisnis yang akan dikembangkan dalam pembuatan part komponen filter elemen dan distributor untuk produk cutting tools dengan merek Ceratech dan abbrasive dengan merek SIA Abbrasive dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial.

The development of the manufacturing industry sector demand growth have increased. Especially in Cikarang which is one of the national industrial centers where the value of its exports can compete with the Batam. The area is capable of accounts for 34.46% of the National Foreign Investment, and 22-45% of national export volume. Demand growth in this industry sector shows the potential of a prospective business venture, especially in machining services and trading tools on the run PT. Pemuda Mandiri Sejahtera. This study aims to etermine the feasibility of a business that will be developed in the manufacture of component parts and distributor of filter elements for cutting tool products with brand Ceratech and abbrasive with SIA brands Abbrasive of market aspects, technical aspects and financial aspects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S606
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Julyan Rakhman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor KITE terhadap nilai ekspor manufaktur selama periode 2007-2017. Di samping itu penelitian ini juga mengevaluasi kebijakan fasilitas KITE mana yang lebih berpengaruh mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia, apakah kebijakan full KITE yaitu dengan memberikan pembebasan dan/atau pengembalian terhadap bea masuk, PPN dan PPnBM atas impor bahan baku atau kebijakan partial KITE yang hanya memberikan pembebasan dan/atau pengembalian bea masuk saja. Penelitian ini menggunakan data panel dengan periode mulai triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan II tahun 2017 untuk 248 perusahaan penerima fasilitas KITE di seluruh Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemberian fasilitas KITE sebesar 1 akan meningkatkan ekspor manufaktur di Indonesia sebesar 0,48 . Pemberian fasilitas KITE akan mendorong produktivitas perusahaan karena mampu menekan harga produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional. Hal yang sama juga terlihat dari hasil analisis untuk 10 komoditas ekspor utama KITE, dimana peningkatan pemberian fasilitas KITE akan berdampak kepada peningkatan ekspor komoditas tersebut. Komoditas yang memiliki dampak paling tinggi atas pemberian fasilitas KITE terhadap ekspornya adalah pada HS 94 Perabotan; keperluan tidur, kasur, alas kasur, bantalan kursi dan perabotan yang diisi semacam itu; lampu dan alat kelengkapan penerangan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain; tanda iluminasi, papan nama iluminasi dan sejenisnya; bangunan prapabrikasi dan HS 64 Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya; bagian dari barang tersebut . Hasil analisis untuk evaluasi kebijakan KITE menunjukkan bahwa kebijakan full KITE lebih mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia dibanding kebijakan partial KITE.

This research aims to analyze the effect of Import Facilities for Export Purposes KITE policy on Indonesia manufacturing export during 2007 2017. This research also evaluates which KITE facility policies are more influential to encourage Indonesia manufacturing exports, whether the full KITE policy is to provide exemption and or restitution on import duty, value added tax VAT and luxury goods tax on import of raw material or partial KITE policy which only gave exemption and or restitution of import duty. This study uses panel data from 1st quarter 2007 to 2nd quarter of 2017 conducted on 248 KITE facility receivers throughout Indonesia.The results showed that the increasing of KITE facility by 1 will increase the Indonesia manufacturing exports by 0.48 . The provision of KITE facilities will encourage the productivity of the company because it can suppress the production price so as to improve the competitiveness of domestic products in the international market. The same is also evident from results of the analysis for 10 main export commodities of KITE, where the increase of KITE facility will affect the increase of commodity exports. The commodities which have the highest impact on the provision of KITE facility to their exports are the goods from HS 94 furnishing, bedding, mattresses, mattresses pads, seat cushions and similar furnished furnishing, lamps and lighting fittings, not elsewhere specified or included illumination signs, illumination signboards and the like prefabricated buildings and the goods from HS footwear, footwear and the like parts of the articles . The results of the analysis for KITE policy evaluation show that KITE rsquo s full policy further encourages the increase of Indoneisa manufacturing exports compared to the partial policy of KITE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestary Jakara Barany
"ABSTRACT
The globalization brings gains from trade which are not equally distributed. It generates winners and losers. It prompts economic agents to question globalization for whom In many trade literatures, the answers focus more on the impact of trade openness between developed and developing countries, capitalist and labor, and skill premium. In terms of labor market, the studies about gender stressed on the supply side. This study aims to shed light on the gender specific impact of globalization at firm and sub sectoral level. Using SI and SAKERNAS from 2011 2014, this study estimates with Generalized Least Square technique. The results indicate that the impact of globalization is greater on increasing the participation of female workers, particularly in the field of production. Meanwhile, the impact of foreign ownership in non production occupation increases more men than women. In terms of wages, imports undermine the gender wage differential, but imports in concentrated industries increase the difference. In general, the more globalized a firm or an industry, male and female workers are more equal, both in terms of work participation and wage.

ABSTRAK
Globalisasi membawa keuntungan dari perdagangan yang tidak terdistribusi secara setara, sehingga menghasilkan pihak yang menang dan kalah. Ini mendorong pelaku ekonomi untuk bertanya: globalisasi untuk siapa? Dalam banyak literatur perdagangan, pembahasan lebih berfokus pada dampak keterbukaan perdagangan antara negara maju dan berkembang, kapitalis dan pekerja, dan skill premium. Dari sisi ketenagakerjaan, penelitian tentang gender lebih menekankan pada sisi penawaran. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak globalisasi berdasarkan gender pada level perusahaan dan sub-sektoral. Dengan menggunakan data SI dan SAKERNAS tahun 2011-2014, studi ini mengestimasi dengan teknik Generalized Least Square. Hasilnya mengindikasikan bahwa dampak globalisasi lebih besar pada peningkatan partisipasi pekerja perempuan, terutama di bidang produksi. Sedangkan, dampak kepemilikan asing di bidang non-produksi meningkatkan lebih banyak pekerja laki-laki daripada perempuan. Dalam hal upah, impor mengecilkan selisih upah antar gender, tetapi impor di industri yang terkonsentrasi justru meningkatkan perbedaan tersebut. Secara umum, semakin terglobalisasi suatu perusahaan atau industri, pekerja laki-laki dan perempuan semakin setara, baik dalam hal partisipasi kerja dan upah."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Rochmandianto, Author
"ABSTRAK
Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur dengan jenis produk yang bervariasi dan pelaksanaan produksi berdasarkan pesanan, maka sering dijumpai permasalahan yang berhubungan dengan waktu penyelesaian pesanan. Dengan permasalahan yang sama, juga terjadi pada PT. Boma Stork. Dari hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa perencanaan dan pengendalian pada proses produksi mempunyai performansi yang rendah, dimana ditemukan bahwa perencanaan dan penjadwalan produksi kurang akurat, pengorganisasian dan pemeliharaan data tidak memadai, komunikasi formal kurang, pemantauan pelaksanaan produksi kurang baik serta pengendalian material kurang, sehingga hal ini penyebab utama dalam menepati janji waktu penyelesaian pekerjaan.
Setelah mengetahui permasalahan yang ada maka ditetapkan untuk perancangan sistem yang dikelompokan menjadi 3 fungsi dalam perencanaan dan pengendalian yaitu fungsi perencanaan , fungsi pengesahan dan fungsi pengendalian . Dari 3 fungsi tersebut dijabarkan lebih mendalam lagi dari masing-masing fungsi tersebut sehingga dapat dihasilkan suatu sistem informasi yang memadai serta dengan bantuan peralatan komputer dalam mendukung pemecahan masalah tersebut .
Dari hasil perancangan tersebut diharapkan dapat menyediakan informasi yang lengkap, formalisasi kegiatan dapat diwujutkan, pemeliharaan 1 pengolahan data dapat terorganisir, performansi dari manajemen perencanaan dan pengendalian dapat diperbaiki sehingga secara keseluruhan performansi perusahaan dapat diperbaiki dan hasil akhir yang diharapkan adalah kepercayaan dari pelanggan serta peningkatan penjualan untuk waktu yang akan datang.

ABSTRACT
As a company that work on industrial manufacturing with a variety product that
base on costumer's order (job order ) , problems related to the delivery time are often happen .
PT. Soma Stork , the kind of that company has that problem as well . From research and analisys were found that the performance of planning and controlling on the production process were low . Then also indicated that planning and scheduling were not accurate, lack of communication, Jack of production monitoring and lack of material control. There for those conditioning were-the major problems for delivery time .
Knowing those problems, related to the planning and controlling there are 3
function as : planning, legaling and controlling, those functions have to be detailed into a such information system to support the problem.
Started from a good planning are expected to support a complete information, to
reach a formal activities, to organize a data and to fixed the performance of planning management , finally those effort could improve the company performance through a good costumer services and a sales increasing .
"
1996
Tpdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlil Wafi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara tingkat persaingan pasar dan keputusan manajer dalam mendistribusikan kas kepada pemegang saham. Dengan menggunakan sampel 88 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2012 dan regresi Tobit sebagai metode pengolahan data, penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berada pada industri dengan tingkat persaingan rendah memiliki tingkat pembayaran dividen lebih tinggi dibandingkan perusahaan di industri dengan tingkat persaingan tinggi.
Hasil ini konsisten dengan substitution model of agency yang menyatakan bahwa tingkat persaingan pasar yang semakin tinggi akan mengurangi peran dividen dalam mengontrol biaya agensi, menyebabkan penurunan pada pembayaran dividen. Penelitian ini tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa outcome model of agency berlaku di Indonesia. Outcome model of agency menyatakan bahwa tingkat pembayaran dividen lebih tinggi pada persaingan pasar yang kompetitif, karena meningkatnya risiko likuidasi dan menurunnya informasi asimetris.

This paper investigates the interaction between product market competition and managers decision to distribute cash to shareholders. Using sample of 88 manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange during 2008-2012 and Tobit regression as data processing method, this paper shows that firms in less competitive industries have higher payout ratios than firms in more competitive industries.
Our results are consistent with substitution model of agency which suggests that a higher product market competition reduces the role of dividends in controlling agency costs, leading to a decrease in dividends. We do not find evidence that shows outcome model of agency is applied in Indonesia. The outcome model predicts an increase in dividends when the product market competition higher, because of greater liquidation threat and less asymmetric information.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>