Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Cellular phones are no longer just for making calls. Now , they also function as PDAS, digital cameras, multimedia player, internet consoles, e-mail and instant messaging clients, and even an office suite..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wimbo Cahyono
"Sebagai institusi publik, salah peran Badan Pertanahan adalah melakukan pendaftaran tanah guna memelihara kepastian hukum hak-hak atas tanah. Banyaknya keluhan masyarakat akan lemahnya kualitas dan kuantitas hasil mendorong perlunya reformasi pelayanan khususnya dalam sertifikat tanah. Masyarakat yang semakin maju senantiasa menuntut kualitas mutu layanan publik yang mereka peroleh sejalan dengan dinamika social ekonomi yang semakin berkembang. Kantor Pertanahan Kota Bekasi sebagai kepanjangan tangan Badan Pertanahan Nasional dalam layanan (provider) masyarakat di bidang pertanahan berusaha memberi layanan prima menuju prinsip prinsip Good Governance.
Dalam usaha peningkatan pelayanan, Kantor Pertanahan Kota Bekasi ingin memaksimalkan sarana yang ada baik sumber daya manusia, data dan ditunjang dengan penguasaan teknologi, salah satunya adalah kegiatan pemetaan bidang tanah dengan teknologi peta digital.
Untuk mengukur keberhasilan pelayanan suatu metode yang relatif baru perlu adanya penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan hipotesis asosiatif antara variabel independen "metode pemetaan" terhadap variabel dependen `pelayanan pemetaan". Diharapkan dari penelitian dapat mengidentifikasi respon publik terhadap peningkatan pelayanan apabila dilakukan pemetaan bidang tanah memakai teknofogi digital.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis berdasarkan pengolahan hasil survey menggunakan kuisioner. Proses perhitungan menggunakan program SPSS versi 10.5. bengan metode analisis deskriptif dapat dilihat gambaran yang menyeluruh dari hasil survey.
Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini perlu ditindaklanjuti baik pada tataran akademis maupun praktis. Tindak lanjut kerangka praktis dapat diwujudkan dalam bentuk masukan bagi Kantor Pertanahan, disamping itu tindak lanjut tataran akademis dapat dilakukan berupa pengkajian penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

As one of public institution, the role of Land Affairs Office in providing services in assurance of land owned by people is very big. The advance of the people needs required improvement in quality services. Bekasi's Land Affairs Office as branches of National Land Affairs Office which provide service in land affairs has tried to give its best services in applying the good governance principles.
In order to improve its services, Bekasi's Land Affairs Office has to exploit its resources backed by advance technology, one of them is mapping activity. To assess implementation of digital mapping method needs a research. This research intended to identify public responses to services received after using digital mapping.
To assess the succeed of public services as regulated in MENPAN Decree no. 51 as follows: simplicity, clear, security and convenience, transparency, efficiency, economically, justice, punctuality.
This research is based on analytical descriptive with process on survey result and comprehensive illustration from every variable respondent questioner. I hope it could illustrate field officer responses and the need of customers.
Based on the result acquired, it needs follow up in academic and practical field. Follow up in practical field could be implemented as input to and Affairs Office while follow up in academic field could be in further researches.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyekto
"Kompetensi instruktur merupakan kemarnpuan kelja setiap instruktur sesuai jcnjang jabatannya, yang rnencakup aspek pengetahuan, ketrampiian dan Instruktur ada dua yaitu kompetensi keahlian dan kompetensi metodologi pelatihan. Dengan ditctapkannya kepmenakertras no Kep.l40/MenfVI/2008 tentang penetapan SKKNI Tentang metodologi pelatihan maka dipandang perlu untuk memetakan kompetensi metodologi pelatihan instruktur dilingkunan Balai Latihan kelja agar diketahui peta kornpetensi dan kesenjangan yang tcrjadi antara kompetensi metodologi pelatihan yang diperlukan dan kompetensi yang terscdia pada kualitikasi instruktur terampil dan instruktur ahli Serta dapat menentukan Kebutuhan pclatihan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan lcompetensi tcrsebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatifi Metode pengumpuian data yang dilakukan adalah mctode survey. Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dengan rnenggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, scrta data seklmder. Data yang diperoleh kemudian diolah dcngan menggunakan SPSS for window V 15.0. Hasil penelitian adalah Secara Umum terdapat kescnjangan kompetcnsi instruktur di Balai Latihan Kexja UPTP Ditjen Bina Lattas Depnakerlrans baik instruktur ahli maupun instruktur terampil, kecuali instruktur terampil pelaksana yang kesenjangan antara kompetensi aktual dan kompetensi idealnya relative kecil. Tingkat pencapaian kompetensi instruktur ahli pada kompetensi metodologi pelatihan 89%, lnstruklur penyelia 90%, Instruktur pelaksana lanjut 90% dan instruktur pelaksana 95%. Berdasarkan pengelompokan tingkat pcnguasaan kompetcnsi inslruktur menurut Entegrys Incoxporate (1993) maka kemarhpuan aktual instruktur dalam hal metodologi pelatihan tingkat penguasaan kompetensinya tergolong kiasiiikasi comfort (nilai 6,1 ~ 8) artinya tingkat kompetensi instruktur sampai dcngan baik dalam pemahaman, namun kurang yakin dalam pelaksanaannya. Hasil analisis kebutuhan Pelatihan menunjukkan bahwa secara umum telah cukup diklat, hal ini terlihat dari sebagian besar masuk wilayah C dan ada beberapa kompelcnsi yang mernerlukan pclatihan tetapi tidak mendesak yang masuk wilayah B. Dari keterbatasan penelilian yang dikemukakan diatas, pcneliti dapat membcrikan beberapa saran amau penelitian lanjutan yaitu pemetaan kompetensi instruktur sesuai bidang kejuruan/keahlian yang disesuaikan dengan jenjang jabatan untuk melengkapi kompetensi instruktur yang ada.

Instructor competence is instructor ability based on its position ladder, that include knowledge aspect, skill and job attitude based on instructor competence standart that be agreed. There are two competence instructors, those are skills and training methodology oompetences.Based on Kepmenakertrans no. Kep 140/MenfVI?2008, that’s training methodology, it has to map the instructor training methodology competence at BLK, in order to know the map competence and discrepancy that be happened among the training methodology competence needed and instructor and be able to determine the training necessity, what can be done to reduce discrepancy of the competence. This research is descriptire research by quantitative and qualitative approach, The method of data collecting is survey method. The data consists of primary data by using questioner instrument and interview guidance and secondary data. The acquired data is processed by using SPSS for window V 15.0. Generally, the research result, there is instructor competence discrepancy at UPTP of BLK Ditjen Bina Lattas Depnakertrans for specialist instmctor and skilled instructor, exept t.he executor skilled instructor that discrepancy between current and ideal competence be minor relativeThe achievement degree of specialist instructor competence on training methodology competence is 89%, supervisor instructor is 90%, advanced executor instructor is 90%, and executor instrtor is 95%. Based on the classification ot instructor competence authority degree (according to Entegrys Incorporate, 1993), that instructor current ability in training methodology of competence authority degree belong to comfort classification( grade 6,1 - 8 ). It means that instructor competence degree be smart in understanding but its implementation., it’s not con vinced. The result of training necessity analyzing shows that it has been enough, it can be sen from parts of them. Include C area and there are parts of competence need training but it doesn’t make B area be insist on the limitation ofthe research, researcher wants to give some suggestions or advanced research that is about instructor competence mapping based on his skill, position ladder to complete the instructor competence that has been available."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Minarni
"Pantai merupakan salah satu kenampakan muka bumi yang bersifat dinarnis karena
dapat mengalami perubahan baik dalam waktu relatif cepat maupun lambat. Dinamika
perubahan garis pantai disebabkan oieh proses-proses yang berlangsung, baik yang
berasal dari daratan ataupun yang berasal dari lautan. Pantai Teluk Jakarta yang
terletak di bagian utara P. Jawa berbentuk landai dan sebagian besar wilayahnya
termasuk ke dalam wilayah DKI Jakarta. Pengaruh alarn dan pesatnya pembangunali
yang terdapat di sepanjang pantai Teluk Jakarta menyebabkan pantai mi mengalami
perubahan garis pantal.
Untuk mengetahui perubahan garis pantai Teluk Jakarta selama kurun waktu 53
tahun dilakukan perbandingan peta antara peta topografi tahun 1996 dengan peta
topografi tahun 1943, selisih perubahan garis pantai dihitung dengan menggunakan
planimeter sekala 1:50.000. Langkah selanjutnya yaitu menganalisis faktor-faktor
yang diduga mempengaruhi perubahan garis pantai dengan rnenggunakan data-data
yang diperoleh baik dari instansi terkait ataupun survei lapang. Faktor-faktor tersebut antara lain sedimentasi, arus taut, sungai dan muara sungai, mangrove, penggalian
pasir dan rekiamasi pantai.
Pada Teluk Jakarta terdapat dua jenis wilayah pantai yang mengalami perubahan
I garis pantai, yaitu wilayah pantai yang mengalami perubahan garis pantai maju (akresi)
dan perubahan garis pantai mundur (abrasi). Akresi terdapat di Pantai Kamal - Kapuk
Muara dan, Muara Jingkern - Muara Bungin dengan terbentuknya delta barn Ci
Herang (faktor alam) dan Pantai Mutiara, Pantai Pluit, Pantai Ancol (rekiamasi
pantai). Abrasi terdapat di Pantai Tanjung Pasir - Tanjung Glatik (faktor alam) dan
Pantai Kalibaru - Segara Makmur (faktor manusia).
Perubahan garis pantai karena faktor-faktor alam adalah sebagai berikut; pada -
pantai berbentuk lurus dan 'terbuka', tidak terdapat penglalang pantai, tidak terdapat
mangrove, sehingga arus lebih kuat, terdapat sedikit muara sungai, sedimen yang
diendapkan kecil, maka pantai tersebut akan mengalami abrasi seperti Pantai Tanjung
Pasir - Tanjung Glatik. Pada pantai berbentuk cekung dan 'tersembunyi', terdapat
penghalang pantai, terdapat mangrove, sehingga arus lebih lemah, terdapat banyak
muara sungai, sedimen yang diendapkan besar, maka pantai tersebut akan mengalami
akresi seperti yang terjadi pada Delta Ci Herang.
Perubahan garis pantai karena campur tangan manusia adalah rekiarnasi pantal,
yang terdapat di Pantai Mutiara, Pantai Pluit , Pantai Ancol dan penggalian pasir
pantai, yang terdapat di Pantai Kalibaru - Segara Makrnur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cromley, Robert G.
New Jersey : Prentice-Hall, 1992
326 CRO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Fathira
"ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang variasi bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu yang berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan bahasa pada bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hulu. Hasil penelitian ini adalah bahasa di Kabupaten Rokan Hulu adalah satu bahasa, yaitu bahasa Melayu Riau, dengan dua dialek. Dua dialek tersebut adalah dialek Melayu Riau Rokan Hulu dan dialek Melayu Riau Mandailing. Dari dialek Melayu Riau Rokan Hulu tersebut, terdapat empat perbedaan wicara yaitu Melayu Riau Rokan Hulu, Melayu Riau Kepulauan, Melayu Riau Minangkabau, dan Melayu Riau Kampar. Penemuan pola sebar berian A, B, C, dan D menunjang pembuktian yang menunjukkan adanya perbedaan dialek dan wicara akibat adanya sentuh bahasa antara bahasa Melayu Riau Rokan Hulu dengan bahasa Mandailing, Melayu Riau Kepulauan, Minangkabau, dan Melayu Kampar.

ABSTRACT
The research analyzes language variation of Malay language of Rokan Hulu Regency which is close by North Sumatra and West Sumatra Province The aim of this research is to have a language mapping of Malay language in Rokan Hulu Regency by using language contact theory. The result of this research shows that there is one language with two dialects which are Rokan Hulu Malay-Riau and Mandailing Malay-Riau dialect. From the Rokan Hulu Malay-Riau dialect there are four speechs which are Rokan Hulu Malay-Riau, Kepulauan Malay-Riau, Minangkabau Malay-Riau, and Kampar Malay-Riau speech. The A, B, C, and D patterns of language mapping prove that there is language contact of Rokan Hulu Malay-Riau language with Mandailing, Malay-Riau Kepulauan, Minangkabau, and Malay-Kampar language."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mesiyarti
"ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang dialek Betawi Ora di Jabodetabek. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora yang
masih digunakan hingga saat ini. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa
daerah sebar dan daerah pakai dialek Betawi Ora bergeser ke arah Timur dan
Tenggara wilayah Jabodetabek. Berdasarkan pemakaian kosakata penutur dialek
Betawi Ora saat ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu penutur dialek Betawi Ora
yang masih digunakan secara definitif, penutur dialek Betawi Ora yang masih
menggunakan kosakata khas dialek, dan penutur dialek Betawi Ora yang sudah tidak
lagi menggunakan kosakata khas dialek. Hasil analisis berkas isoglos dan dan
pemakaian kosakata dialek dalam kalimat menunjang pembuktian yang
menunjukkan bahwa dialek Betawi Ora di Jabodetabek tidak punah tetapi
mengalami pergeseran karena faktor luar bahasa.

ABSTRACT
This research analyzes Betawi Ora dialect in Jabodetabek. This aim of this research
is to have dialect mapping of Betawi Ora dialect which is still used today by using
language contact and language use theory. The result of this research shows that
Betawi Ora dialect area is shifted to the East and Southeast of the Jabodetabek.
Based on the using of dialect, the speakers of Betawi Ora there are three speechs
which are the speakers of dialect that is still used Betawi Ora definitively, the
speakers who still use the typical dialect vocabularies of Betawi Ora, and the
speakers who are no longer using the typical dialect vocabularies. The dialect
mapping and dialect using analysis show that the dialect Betawi Ora in Jabodetabek
is not extinct but shifted due to factors outside of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In western Indonesia, Sumatra is the largest population cluster outside Java. It is also the source of most of Indonesia’s exports by value. This paper presents an up to date map of vegetation types found in Sumatra and with an associated map briefly views human occupancy associated with or mapping on vegetation. Other associations on Sumatra besides vegetation include major lakes and river, volcanic cones and clusters, cities and ports, and so on. While the initial impetus for the vegetation map and the main purpose of the paper focused on an updated vegetation map of Sumatra, the closely associated human occupancy by an increasingly large and diverse population pose question for future associations and balances of vegetation types and human use areas in Sumatra.
"
GEOUGM 11:41 (1981)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>