Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Batubara, Anna Maria
"Penurunan fungsi pasar saat ini sering menjadi alasan bagi masyarakat pengguna untuk beralih ke pasar berfasilitas modern yang lebih menyenangkan. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi pengelola pasar tradisional di DKI Jakarta yang akan mengalami kerugian bila tidak segera memperbaiki kekurangan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh faktor internal (kondisi fisik (tata ruang) dan pengelolaan) dan eksternal (lingkungan dan persaingan) terhadap pemanfaatan aset pasar Jatinegara. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dari kedua faktor tersebut. Sumber data dalam penelitian ini bersifat data primer dan sekunder. Data sekunder berupa data tentang jumlah pedagang, jumlah kios, los, counter, dan kaki lima, fasilitas yang tersedia di pasar Jatinegara. Data primer diperoleh dari pengguna pasar secara langsung melalui penyebaran questioner dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, Uji Korelasi, Uji Regresi berganda, Uji t dan Uji F dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program for Social Science). Secara keseluruhan Faktor Internal dan Eksternal Pasar Jatinegara menurut responden saat ini adalah cukup baik, dengan rata-rata nilai sebesar 261 dan 277.33. Korelasi Variabel Kondisi fisik dengan Pemanfaatan Aset Pasar mempunyai nilai r = 0.743; korelasi pengelolaan pasar dengan Pemanfaatan Aset Pasar mempunyai nilai r = 0.647, dan dari uji t hitung keduanya memiliki Nilai Sig. = 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima; dan formulasi pengaruhnya dapat dilihat dari nilai koefesien regresi Y = 6.391 + 0.981 X1 + 1.161 X2. Korelasi Variabel Faktor Lingkungan mempunyai nilai r = 0.682; Korelasi Variabel Faktor Persaingan mempunyai nilai r = 0.720; dan nilai t hitung keduanya memiliki nilai Sig. = 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima; dan pengaruhnya dapat dilihat dari nilai koefesien regresi sebesar Y = 6.391 + 1.000 X3 + 0.034 X4. Kekuatan pasar jatinegara adalah pada produk-produk yang tersedia, sehingga bisa endatangkan para pengunjung dari luar daerah. Dengan demikian pengelola pasar perlu lebih meningkatkan pengelolaan pasar dan focus pada produk yang mampu bersaing.

Decrease of market function, which is currently occurred, has frequently been used as a reason for people to shift from traditional market to modern facilitated market which is more enjoyable, this matter has become a concern to many traditional market anagements in DKI Jakarta that will suffer from loss in case of not immediately taking any corrective action and overcoming any existing shortcomings. This analysis is aimed at proving that there is an impact of internal (physical condition (spatial plan) and management) and external (environment and competition) factors against the utilization of assets of Jatinegara market. Besides, it is also made to identify the most dominant between the two factors. Source of data in this analysis are primary and secondary in nature. Secondary data are in terms of data on total traders, total kiosks, stalls, counters, and street vendors, facilities available at Jatinegara market. Primary data is obtained from market users directly by distributing questionnaires and interviews. The obtained data is further processed and analyzed by using validity and reliability test, Correlation Test, multifarious Regression Test, t Test and F Test supported by SPSS (Statistical Program for Social Science) software. In general, Internal and External Factors of Jatinegara Market according to respondents are quite good, with average value of 261 and 277.33. Variable Correlation of Physical Condition to the Utilization of Market Assets has r value = 0.743; correlation of market management to the Utilization of Market Assets has r value = 0.647, and t value of both of them has Sig. value = 0.000, it has the meaning that Ho is rejected and Ha accepted; and formulation of its impact can be seen from regression coefficient value of Y = 6.391 + 0.981 X1 + 1.161 X2. Variable Correlation of environmental Factor has r value = 0.682; Variable Correlation of Competition Factor has r value = 0.720; and t value of both of them has Sig. value = 0.000, it means that Ho is rejected and Ha accepted; and the impact can be seen from regression coefficient value of Y = 6.391 + 1.000 X3 + 0.034 X4. The power of Jatinegara market rest on availability of products and loyalty of consumers, so as to be able to attract consumers from outside the area to come to the market. Therefore the Jatinegara Market Management should exert its best to manage the market and focus on competitive products power."
2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Nur Fajri
"Pasar tradisional merupakan wadah utama penjualan produk-produk berskala ekonomi rakyat dan menjadi indikator stabilitas pangan. Kecamatan Cakung merupakan kecamatan terluas (22%) dengan jumlah penduduk terbanyak (17,5%) di Jakarta Timur, namun hanya memiliki 3 pasar dari 33 pasar tradisional di Jakarta Timur yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. Dengan menggunakan metode analisis spasial yaitu analisis komparasi keruangan, dan metode analisis kuantitatif deskriptif serta metode crosstab, dilakukan penelitian dengan tujuan melihat secara spasial, wilayah mana saja yang menjadi jangkauan pelayanan pasar tradisional dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik lokasi dan karakteristik konsumen. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa Pasar Cakung merupakan pasar tradisional dengan jangkauan pelayanan lokal. Dengan karakteristik lokasi cukup lengkap dan strategis, dan karakteristik konsumen wiraswasta yang sering membeli barang kebutuhan pribadi biaya rendah dan mudah menjangkau pasar dengan biaya transportasi rendah. Kemudian Pasar Ujung Menteng, memiliki jangkauan pelayanan kota. Dengan karakteristik lokasi lengkap dan sangat strategis, dan karakteristik konsumen wiraswasta yang sering membeli barang yang dijual kembali biaya sedang dan mudah menjangkau pasar dengan biaya transportasi rendah. Sedangkan Pasar Klender SS, memiliki jangkauan pelayanan kota. Dengan karakteristik lokasi sangat lengkap dan strategis, dan karakteristik konsumen yaitu wiraswasta yang sering membeli barang kebutuhan pribadi biaya rendah dan cukup mudah menjangkau pasar dengan biaya transportasi rendah.

Traditional markets are the main place for selling people's economic products and become food indicators. Cakung sub-district is the largest sub-district (22%) with the largest population (17.5%) in East Jakarta, but only has 3 markets out of 33 traditional markets in East Jakarta managed by PD Pasar Jaya Market. By using the method of spatial analysis and quantitative descriptive analysis methods, research was conducted on the range of traditional market services based on the location characteristics and consumers characteristics. The results of the research show that Cakung Market is a traditional market with local service coverage. With the characteristics of complete enough and strategic location, and the characteristics of entrepreneur consumers who often buy personal necessities at low costs and are easy to reach market with low transportation costs. Then Pasar Ujung Menteng, has a city service coverage. With the characteristics of complete and very strategic location, and the characteristics of entrepreneur consumers who often buy goods that are resold at moderate costs and are easy to reach market with low transportation costs. Meanwhile, Pasar Klender SS has a city service coverage. With the characteristics of a very complete and strategic location, and the characteristics of entrepreneur consumers who often buy personal necessities at low costs and are quite easy to reach market with low transportation costs. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni Yuliani
"Penelitian ini menjelaskan tentang perubahan Pasar Tanah Abang dari pasar tradisional menuju sebuah pasar modern yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta sistem pengelolaan pasar yang lebih memadai sebagai dampak dari kebijakan pembangunan masa gubernur Ali Sadikin ( menjabat, 1966- 1977) dan Tjokropranolo ( menjabat, 1977- 1982). Penelitian ini juga meninjau keberhasilan dan kegagalan dari program ini dengan mempertimbangkan kondisi pedagang, bangunan dan sistem pengelolaan pasar. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pasar Tanah Abang pada tahun 1975 telah terjadi perubahan menuju kearah pasar modern yang meliputi perubahan bangunan, sistem pengelolaan pasar dan sistem penjualan serta pembelian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Heuristik, Kritik, Intepretasi, dan Historiografi.

This Research examined about transformation of Tanah Abang market from a traditional market to modern market. the modern version of  Tanah Abang is now equipped with more adequate facilities and infrastructure following the policies of Jakarta governors Ali Sadikin ( in office, 1966-1977) and Tjokropranolo ( in office, 1977- 1982). This research discusses the successful and unsuccessful from this program by examining the condition of the shopkeepers, the market itselft, and the regulation systems. Transformation that occured in Tanah Abang market are the main theme of the explanation. In this study it was found that the Tanah Abang matket in 1975 had changed towards the modern market which included changes in buildings, market management systems, sales and purchasing systems. Historical research methods uses consisted of heuristics, criticism, interpretation, and historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library