Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Bunga Melati Jelita
"Keterbatasan akan ketersediaan masker N95 di rumah sakit selama pandemi COVID-19 menjadi masalah setiap fasilitas kesehatan dimana kebutuhan yang terus meningkat. Penggunaan kembali masker N95 dengan metode sterilisasi telah diteliti dan sudah diperbolehkan berdasarkan Pedoman Centers for Disease Control (CDC). Beberapa metode sterilisasi dapat dilakukan, sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar tidak menurunkan fungsi dari masker N95. Yang dinilai dari proses sterilisasi adalah efisiensi
masker setelah sterilisasi, hingga jumlah pemakaian yang dapat digunakan. Juga parameter kondisi masker N95 setelah sterilisasi, yaitu efisiensi filter pada lapisan masker
N95. Dalam pendekatan manajemen rumah sakit dengan menilai dan waktu proses sterilisasi dan berapa banyak siklus sterilisasi yang dapat dilakukan. Hasil dari studi
systematic review ini menunjukkan bahwa metode yang paling baik digunakan dalam pendekatan manajemen rumah sakit adalah dry heat, steaming dengan autoclave.
......The limited availability of N95 masks in hospitals during the COVID-19 pandemic is a problem for every health facilities where demand keep increasing. Reuse of N95 masks by the sterilization method has been investigated and is permitted under the Centers for
Disease Control (CDC) Guidelines. Several sterilization methods can be carried out, according to established procedures so it won’t degrade the function of the mask. Which is assessed from the sterilization process is the efficiency of the mask after sterilization, to the number of uses that can be used. Also, the parameter of the condition of the N95 mask after sterilization, namely the filter efficiency of the N95 mask layer. In hospital
management approaches by assessing and timing the sterilization process and how many sterilization cycles can be performed. The results of this systematic review study indicate that the best method used in hospital management approaches is the dry heat and steaming
with autoclave methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicenna Inovasanti
"Pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan dan produksi masker sehingga
mendatangkan masalah timbulan sampah masker dan berakhir di lingkungan tanpa
dikelola. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan
faktor sosiodemografi dengan perilaku mahasiswa dalam pengelolaan limbah masker
rumah tangga di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Penelitian ini
menggunakan desain studi cross-sectional dengan populasi mahasiswa aktif di Provinsi
DKI Jakarta dan berusia minimal 18 tahun. Sampel penelitian berjumlah 425 responden
dengan perhitungan rumus slovin dan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online terdiri dari sosiodemografi
responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan limbah masker di rumah tangga.
Mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan tinggi (63.3%), sikap positif (52.5%), dan
perilaku baik (50.6%). Secara statistik, terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan
(p value=0.022) dan tempat tinggal (p value=0.008) dengan perilaku pengelolaan limbah
masker. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan antara sikap, usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan rumpun keilmuan dengan perilaku (p-value>0.05). Analisis multivariat
menunjukkan variabel tempat tinggal sebagai faktor dominan terhadap perilaku
pengelolaan limbah masker (OR=1.664, 95% CI=1.124-2.464). Pengetahuan yang rendah
lebih berisiko untuk memiliki perilaku buruk dalam pengelolaan limbah masker di rumah
tangga dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan tinggi (OR=1.559, 95%
CI=1.044-2.330)
......The COVID-19 pandemic has increased the needs and the production of masks, which
creates the problem of generating mask waste and ends up in the environment without
being managed. This research was conducted to analyze the relationship between
knowledge, attitudes, and sociodemographic factors with college student behaviors in
managing household mask waste in Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Province. This
study used a cross-sectional study design with an active college student population in DKI
Jakarta Province and at least 18 years old. The sample comprised 425 participants using
the slovin formula with purposive sampling technique. Data were obtained using an
online questionnaire consisting of the respondents sociodemographic, knowledge,
attitudes, and behaviors in managing household mask waste. The majority of students had
high knowledge (63.3%), positive attitudes (52.5%), and good behaviors (50.6%).
Statistically, there is a significant relationship between knowledge (p value=0.022) and
place of residence (p value=0.008) with the behaviors of managing mask waste. However,
there is no relationship between attitudes, age, gender, education, and study program
groups with behaviors (p-value> 0.05). Multivariate analysis shows that a place of
residence variables is a dominant factor of behavior in managing mask waste (OR=1.664,
95% CI=1.124-2.464). Low level of knowledge is more at risk of having bad behavior in
managing household mask waste compared to those with high knowledge (OR=1.559,
95% CI=1.044-2.330)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfida Nadira
"Pada bulan desember tahun 2019, seluruh dunia dikejutkan dengan kemunculan wabah penyakit baru di Wuhan yang menyerang sistem pernafasan manusia dan menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara di dunia. Penyakit yang dikenal sebagai Coronavirus Disease (COVID-19) ini ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) akibat kenaikan kasus yang cepat disertai angka kematian yang tinggi. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia, maka diperlukan perilaku pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku penggunaan dan pengelolaan masker dalam upaya pencegahan COVID-19 masa pasca pandemi di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi masyarakat berusia 16-64 tahun di wilayah DKI Jakarta dengan total sampel sebanyak 624 responden. Analisis dilakukan secara bivariat dengan chi-square. Hasil uji bivariat diperoleh adanya hubungan antara tempat tinggal (p=0,010 <0,05), pengetahuan (p=0,000 <0,05), dan perilaku (p=0,023 <0,05) dengan kejadian COVID-19. Variabel lain seperti usia (p=0,457) dan jenis kelamin (p=0,165) ditemukan tidak memiliki hubungan signifikan (>0,05) dengan kejadian COVID-19. Oleh karena itu, perlu meningkatkan edukasi atau sosialisasi penggunaan masker dalam bentuk infografis yang lebih menarik sehingga dapat mengendalikan angka kejadian COVID-19.
......The entire world was astonished in December 2019 by the appearance of a new illness outbreak in Wuhan, that affects the human respiratory system and spreads fast to more than 190 nations. Due to the rapid increase in cases and high fatality rate, Coronavirus Disease (COVID-19) has been designated a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). DKI Jakarta is one of the regions with the greatest COVID-19 instances in Indonesia, hence a COVID-19 prevention and control culture is required in the community. The purpose of this study was for analyzing the association between public knowledge and mask usage behavior and management in COVID-19 attempts at prevention in the post-pandemic Period in DKI Jakarta. This is a quantitative study using a cross-sectional design. Purposive sampling was the method used for this study, with inclusion criteria for people aged 16-64 in the DKI Jakarta area, yielding a total of 624 respondents. The analysis was performed bivariately using chi-square. The bivariate test results showed an association between residence (p = 0.010 <0.05), knowledge (p = 0.000 <0.05), and behavior (p = 0.023 <0.05) and COVID-19 incidence. Other characteristics, such as age (p = 0.457) and gender (p = 0.165), were found to have no significant association (>0.05) with COVID-19 incident. As this occurs, it is required to increase education or socialization on the use of masks in the form of visually appealing infographics in order to control the occurrence of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library