Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Louis Utama
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin berkembangnya laju teknologi menyebabkan tuntutan bagi perusahaan untuk mencapai produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Laju teknologi dilihat dengan makin bergesemya sistem produksi yang berifat manual menuju ke sistem komputerisasi. Perkembangan teknologi juga dapat menimbulkan ancaman dan sekaligus juga kesempatan bagi suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mencari dan menerapkan sistem manajemen kerja yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi suatu perusahaan. Hal ini didasari bahwa di era informasi global, kecepatan dalam memperoleh, mengelola, dan menerjemahkan informasi bagi kepentingan jalannya perusahaan merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai keunggulan dalam bersaing dengan pesaing.

Untuk mencapai keunggulan bersaing salah satu sistem yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II. Sistem ini merupakan suatu sistem informasi manufakturing yang mengintegrasikan fungsi-fungsi utama dalam industri manufaktur, seperti keuangan, pemasaran dan produksi. Sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II mencakup dan mengintegrasikan semua aspek bisnis perusahaan manufaktur, sejak perencanaan strategik bisnis pada tingkat manajemen puncak sampai perencanaan dan pengendalian terperinci pada tingkat menengah, kcmudian memberikan umpan balik kepada tingkat manajerial diatasnya.

Penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat ditempuh secara company wide atau quick slice. Company wide dilakukan pada seluruh bagian perusahaan dan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan, sedangkan untuk quick slice dilakukan pada bagian tertentu perusahaan dan berlangsung sekitar 3-5 bulan. Pada umumnya proses MRP-II melalui tahapan-tahapan : business planning, sales and operation planning, Master Production Scheduling dan Material Requirements Planning.

Perusahaan yang digunakan dalam kasus rencana penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah PT. Toa Galva Industries. Perusahaan ini merupakan perusahaan industri yang menghasilkan sound system. Alasan pemilihan perusahaan ini adalah sesuai dengan visinya yang ingin go internasional. Dengan adanya keinginan go internasional maka perusahaan harus bisa mengintegrasikan unit yang ada di dalam perusahaan untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien sehingga dapat menghadapi persaingan di pasar intemasional Oleh karena itu salah satu sistem yang dapat diterapkan ke perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II.

Tahapan persiapan merupakan masa yang paling kritis dalam menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan total dalam sistem perencanaan, mental, dan disiplin karyawan. Manajemen Puncak harus mempunyai komitmen dan konsistensi yang kuat dalam memulai tahapan ini.

Rancangan implementasi sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II di PT. Toa Galva Industries menggunakan sistem Quick Slice. Fungsi-fungsi yang diintegrasikan adalah perencanaan bisnis, perencanaan pemasaran, perencanaan keuangan, perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan sumber daya / Resource Requirements Planning, penjadwalan produksi induk / Master Production Schedule (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP), perencanaan kebutuhan material / Material Requirements Planning (MRP) dan perencanaan kebutuhan kapasitas I Capacity Requirements Planning (CRP) dan terakhir pengendalian aktivitas produksi I Production Activity Control (PAC) dan pengendalian kapasitas Input/Output. Alasan yang terpenting pemilihan metode Quick Slice dalam penerapan sistem Manufacturing Resources Planning /MRP II adalah masalah biaya yang terhatas dalam penerapan sistem tersehut sehingga hanya unit hisnis yang lehih penting diprioritaskan terlehih dahulu.

Keuntungan yang diperoleh PT. Toa Galva Industries hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah tercapainya efisiensi, efektifitas dan produktivitas yang lehih haik dalam operasi perusahaan meliputi : kemampuan menangani gejolak permintaan, persediaan dapat ditekan seminimal mungkin, penggunaan sumher daya perusahaan yang lehih efisien, kemudahan dalam penyusunan struktur produk, kemudahan dalam mengalokasikan hiaya, dan mempermudah dalam melaksanakan pengawasan. Untuk efisiensi biaya dapat dilihat dengan disimulasikannya salah satu produk dari perusahaan dan dapat menimbulkan efisiensi lehih dari 50 % dalam biaya persediaan hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Dengan adanya keuntungan ini maka perusahaan dapat menambah daya saing dalam memenuhi visinya untuk go internasional.

Namun terdapat faktor-faktor yang mungkin dapat menghamhat penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II di perusahaan. Hal tersebut antara lain kurangnya ahli yang mengerti dan menguasai sistem ini di Indonesia, besarnya investasi yang diperlukan dalam penerapan sistem ini, kebiasaan karyawan yang sulit untuk menerima perubahan dan kebijakan manajemen yang helum merasa perlu menerapkan sistem ini. Langkah utama yang harus dilakukan sehingga sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat dilaksanakan dengan baik adalah melakukan pengemhangan sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pendidikan yang mampu menghasilkan peruhahan perilaku sehingga lebih siap untuk menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torik
Abstrak :
ABSTRAK Masalah yang dihadapi oleh Departemen Perencanaan Material saat ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan yang sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada. Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, maka diusulkan pendekatan MRP (material requirements planning) sebagai alternatif pemecahan masalah. Masukan utama dari metode MRP adalah master production schedule, bill of material, dan inventory records. Proses MRP meliputi : netting, lotting, offsetting dan explosion dengan menggunakan perbandingan tiga teknik lot size yang ekonomis. Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan akan terjadi penghematan total biaya persediaan sebesar 22,04 %, dan pada akhir periode, persediaan sama dengan nol. Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
ABSTRACT In this moment the Department of Material Planning was confronted the problem, there was once to order the planning and inventory control that adapted the company's condition. From it the problem, the object of this research to construct the planning and inventory control as means to improve the system. After it was calculated and analysis, so the MRP (material requirements planning) approach proposed as alternative problem solving. The primary inputs of MRP were a master production schedule, a bill of material, and an inventory-records file. The MRP process consists : netting, lotting, offsetting, and explosion with used three comparing techniques of economics lot sizing. With MRP method applied , so economics of total cost inventory was 22.04 %, and then the end period of inventory was zero . The MRP method could give necessary information as consideration in the decision making.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Chair
Abstrak :
Di era teknologi informasi seperti saat ini persaingan bisnis semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bersaingnya. Jika dilihat secara lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan / atau jasa secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat (cheaper, better, faster) dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Material Requirement Planning (MRP) dan Supply Chain Management (SCM) adalah salah satu taktik dan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dan mencapai tujuan perusahaan. Dengan MRP dan SCM diharapkan dapat terjadi efisiensi dan efektivitas yang diharapkan, sehingga dapat diperoleh produk dengan biaya yang lebih murah; waktu pengerjaan yang lebih cepat; dan kualitas yang lebih baik. Dalam tesis ini akan dibahas dan dianalisa proses dari perhitungan MRP dan konsep SCM sehingga dapat diketahui efektivitas yang akan terjadi dengan digunakannya metode MRP dalam pemenuhan kebutuhan material dan konsep SCM pada proses kerjanya. Data primer dan sekunder diambil dari transaksi yang terjadi di Iingkungan SCM PT. Parretti Van Melia Indonesia (PT.PVMI), dan akan diuji secara kuantitatif dengan menghitung nilai inventory turn over (ITO). Sebagian besar pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP). Pada akhirnya dari sini juga akan diketahui peran penting teknologi informasi dalam proses bisnis di lingkungan perusahaan multinasional seperti-halnya PT. PVMI. Dari penelitian diperoleh hasil, bahwa nilai efektivitas pembelian dengan menggunakan metode MRP yang digunakan oleh packaging and raw material di lingkunagn SCM PT.PVMI, memiliki efektivitas di atas 96%. Sedangkan untuk pembelian dengan menggunakan metode reorder point (RoP) yang digunakan oleh sparepart di PT.PVMI hanya memiliki nilai efektifitas 15.17%. Oleh karena itu dapat disimpulkan, bahwa dalam proses pembelian dengan menggunakan metode MRP di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki efektivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menggunkan metode reorder point yang digunakan pada pembelian spare parts. Hasil penelitian juga menunjukan, bahwa yang memiliki nilai ITO paling tinggi dil lingkungan SCM PT.PVMI adalah untuk material barang jadi eksport. Dari perhitungan diperoleh tingkat perputaran barang jadi eksport lebih dari 30 kali dalam satu tahun. Hal ini dapat terjadi karena barang jadi eksport di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki perencanaan paling baik. Terbukti dengan didapatkannya sales forecast yang selalu 'berimpit' dengan actual sales. Maka dapat disimpulkan Pula bahwa perencanaan merupakan faktor penting dalam SCM di PT.PVMI Oleh karena perencanaan di lingkungan SCM PT.PVMI teiah terbukti merupakan suatu hal yang sangat penting, maka baik dan buruknya suatu perencanaan di lingkungan SCM mempunyai pengaruh besar dalam pencapaian efektivitas pembelian maupun kinerja dari perusahaan secara keseluruhan. Jika SCM dapat diibaratkan sebuah kereta bisnis yang terdiri dari beberapa gerbong, maka planner dapat diidentikkan dengan 'masinis' nya . Oleh karena itu planner mempunyai peran pegendalian yang sangat penting dalam menjalankan kereta bisnis yang bernama SCM ini. Berdasarakan hasil penelitian yang didapat, maka menjadi suatu yang penting bagi perusahaan untuk dapat menggunakan metode MRP pada semua jenis permintaan pembelian, tidak terbatas hanya pada material tertentu saja. Untuk itu perusahaan juga harus membuat sistem perencanaan yang baik agar MRP dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai perusahaan, yaitu untuk dapat mengurangi tingkat persediaan dan menambah tingkat efektivitas pembelian pun dapat dicapai.
In the current era of information technology, a business competition is getting harder which demanded the company to rearrange the competition strategy and tactics. If we see more closely, the essence of competition is how a company can implement process of product creation and or service in an efficient, cheaper, better, faster compare to their competitor. Material Requirement Planning (MRP) and Supply Chain Management (SCM) are one of the strategy and tactic that can be implemented in the company to win the competition and to achieve company goals. With MRP and SCM efficiency and affectivity are likely to happened so we can create a low cost product, faster working schedule and good quality. In the thesis, we will discuss and analyze process of MRP running and SCM concept so we can determine the effectivity that can be gain by the usage of MRP method in fulfilling material requirements and SCM concepts in the working process. Primary and secondary data are gain from SCM transaction activity in PT. Perfetti Van Melle Indonesia (PT.PVM1), and will be analyze quantitatively by counting the value of inventory turn over (ITO). Most of data processing was done computerization by using System Application and Product in Data Processing (SAP). At the end, we can understand the importance of information technology in the business process particularly for multinational company such as PT. PVMI. Based on research, we can conclude that buying value affectivities from application of MRP method conduct by packaging and raw material in the SCM PT.PVMI, can achieve effectivity above 96%. While for purchase with applying method of reorder point (RoP) conducted by spare part division of PT.PVMI can only gain effectivity of 15.17%. By this we can conclude, buying process with using MRP method in the SCM PT.PVMI can achieve highest effectivity compare to the application of reorder point method, which applied for spare parts. The research also shown that purchase of finished good material for export was gaining highest ITC. From the calculation, turn over of finished good export circum can gain more than 30x in a year. This can be happened as finished good export is having the best planning at SCM activity. This was proven by the availability of sales forecast, which is accurately 'close' to actual sales. So, concluded that planning is the important factor in SCM PT.PVMI. As we already proven that planning is the important thing in the implementation of SCM PT.PVMI, good or bad planning will give a significant impact in the achievement of procurement effectivity and company performance totally. If SCM can be considered as a business train that consists of several locomotives, planner will be considered as the `driver' of locomotive. By this, planner has a very important role in controlling the operation of business train that we called SCM. Based on the research, it is important for the company to apply the MRP method in all procurement activities, not limited to certain material only. To do so, company must design a good planning system so MRP can run as expected. This can achieve the goal of company to reduce the inventory level and increase the purchase effectiveness.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Libridianto
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S35963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Herlambang
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada proses MRP di Pabrik Sariwangi Industries yang bergerak di industri Teh. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi sistem MRP yang digunakan untuk merespon kondisi Teh nasional. Proses MRP harus mampu memberikan perusahaan informasi mengenai kebutuhan material untuk memenuhi permintaan konsumen sehingga perusahaan mampu meningkatkan competitive advantage. Untuk itu penelitian ini mengidentifikasi proses MRP di Pabrik Sariwangi Industries dan memberikan sebuah rancangan ulang proses MRP yang didukung oleh software yang mengintegrasi antara Production Planning & Inventory Control (PPIC), Admin Gudang, Purchasing dan Supervisor Pabrik sehingga perusahaan dapat melakukan proses MRP yang lebih baik.
ABSTRACT
This research focuses on the processes of MRP in Sariwangi Industries Factory who moving in the tea industry. Research carried out by identify the MRP system which used to respond to national tea condition. MRP process should be able to provide firm information regarding the material needs to meet consumer demand so that companies can increase competitive advantage. This study identifies processes in the plant MRP Sariwangi Industries and provide a redesign of the MRP process is supported by software that integrates among the Production Planning and Inventory Control (PPIC), Admin Warehouse, Purchasing and Supervisor Factory so that the company can genereate a better MRP process.
2015
S60772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liem, Cu Sin
Abstrak :
Persediaan dibutuhkan suatu perusahaan untuk menjalankan proses produksi. Oleh karena itu pengendalian persediaan sangat penting demi menjaga kelancaran proses produksi pada perusahaan. Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang baik dapat dapat menjaga kelancaran proses produksi dengan efisiensi biaya yang tinggi. Metode pengendalian di PT. XYZ saat ini masih belum tepat karena dapat dilihat dari tingginya tingkat persediaan dibandingkan dengan permintaan yang ada, yang menyebabkan membengkaknya biaya persediaan. Dalam upaya mengurangi biaya persediaan dan tingkat persediaan yang tinggi tersebut diperlukan adanya metode perencanaan pengendalian persediaan yang tepat seperti dengan metode pengendalian persediaan Material Requirement Planning (MRP) yang terdapat beberapa teknik pengendalian persediaan, yaitu diantaranya: Teknik Lot For Lot, Teknik EOQ, dan Teknik POQ. Dari perhitungan dengan menggunakan metode MRP, didapatkan model lot sizing dan total biaya persediaan dari lima bahan baku utama yang digunakan oleh PT. XYZ untuk proses produksinya, menunjukkan bahwa teknik Lot For Lot merupakan teknik yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan, karena dengan menerapkan teknik ini perusahaan dapat mengurangi total biaya persediaan untuk lima jenis bahan baku utama dalam periode April hingga September 2021 sebesar Rp3.124.885.010 atau sebesar 10,616%, dibandingkan dengan total biaya persediaan dengan metode pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan pada periode April hingga September 2021. ......Inventory is needed by a company to run the production process. Therefore, inventory control is very important in order to maintain the smooth production process in the company. Good planning and control of raw material inventory can maintain a smooth production process with high cost efficiency. Inventory control method at PT. XYZ is currently not good because it can be seen from the high level of inventory compared to the existing demand, which causes inventory costs to swell. In an effort to reduce inventory costs and high inventory levels, it is necessary to have an appropriate inventory control planning method such as the Material Requirement Planning (MRP) inventory control method which contains several inventory control techniques, including: Lot For Lot, EOQ, and POQ. From calculations using the MRP method, the lot sizing model and total inventory costs of the five main raw materials used by PT. XYZ for the production process, shows that the Lot For Lot technique is the best technique to be applied by the company, because by applying this technique the company can reduce the total inventory costs for the five main types of raw materials in the period April to September 2021 by IDR 3,124,885,010 or 10.616%, compared to the total cost of inventory using the procurement method carried out by the company in the period April to September 2021.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aryani
Abstrak :
Pengadaan dan pengelolaan bahan baku merupakan bagian penting dari manajemen rantai pasok. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen operasional untuk mengelola persediaan bahan baku. Material Requirement Planning (MRP) merupakan satu set teknik pengelolaan persediaan menggunakan data bill of material (BOM), data persediaan, dan jadwal induk produksi untuk menghitung kebutuhan bahan baku. Berdasarkan MRP juga dapat dijadikan patokan untuk menjadwalkan waktu pemesanan bahan baku. Laporan ini disusun untuk mengupayakan terwujudnya perencanaan dan pengelolaan bahan baku yang baik sehingga dapat melancarkan proses produksi. Penyusunan laporan dilakukan melakukan studi literatur dari berbagai referensi dan observasi dokumen-dokumen terkait MRP yang digunakan di PT. Forsta Kalmedic Global. Selain itu, pembaruan database bill of material juga dilakukan terkait dengan adanya penambahan SKU pada produk alat kesehatan yang diproduksi. Penerapan sistem MRP berbasis komputer dan pembaruan database bill of material diharapkan dapat memudahkan perancangan jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu pemesanan sesuai dengan permintaan pembeli maupun rencana produksi. ......Raw material procurement and control is an important part of supply chain management. Therefore, operational management is needed to manage raw material inventory. Material Requirement Planning (MRP) is a set of inventory management techniques using bill of material (BOM), inventory data, and master production schedules (MPS) to calculate raw material requirements. Based on MRP, it can also be used as a benchmark for scheduling the time to order raw materials. This report was written to strive for the realization of good planning and management of raw materials to launch the production process. The preparation of the report was carried out by conducting literature studies from various references and observing documents related to MRP which are used at PT Forsta Kalmedic Global. In addition, an update of the bill of materials database was also conducted related to the addition of SKUs to the medical device products being manufactured. The application of a computer based MRP system and updating the bill of materials database is expected to facilitate the planning of the number of raw material requirements and order times following buyer requests and production plans.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ghuffron Yusuf
Abstrak :
Intruksi pemerintah melalui keputusan Menteri Kesehatan memberikan rujukan startegi penanganan covid-19. Terutama bagi setiap rumah sakit yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kapasitas ruang isolasi. Strategi tersebut adalah dengan membuat rumah sakit darurat covid-19. Salah satu rumah sakit yang dibangun atas instruksi ini adalah RSUD Banten. Pembangunan RSUD Banten dilaksanakan selama 224 hari. Namun rencana ini mengalami kemunduran sehingga baru dapat diselesaikan pada hari ke 233. Kemunduran ini disebabkan oleh kurangnya material akibat terlambatnya proses pendatangan sehingga produktivitas pekerjaan menjadi turun. Sejatinya proyek tersebut telah menggunakan suatu sistem terintegrasi dalam membantu proses perencanaan dan pengendalian inventori berbasis metode material requirement planning dalam sebuah sistem ERP. Namun dalam pelaksanaanya sistem manajemen inventori tersebut mengalami kendala sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan material dan mengganggu proses produksi. Untuk mengetahui dan mengantisipasi permasalahn tersebut maka diperlukanlah sebuah evaluasi terhadap sistem yang ada. Evaluasi yang dilakukan akan melalui beberapa tahapan pengumpulan data untuk kemudian dianalasis dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian yang telah disusun. Hasil pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan adalah bahwa diketaui terdapat 5 (lima) aktivitas dalam penerapan MRP sebagai sistem manajemen inventori stok material pada proyek RSUD Banten yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaran yang telah ditetapkan. Kelima aktivitas tersebut adalah aktivitas estimasi jumlah kebutuhan material, aktivitas pemilihan material, aktivitas pengiriman barang, aktivitas penjagaan dan pengawasan barang, serta aktivitas verifikasi kecocokan barang dengan catatan. Dengan diketahuinya aktivitas – aktivitas yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaranyang telah ditetapkan tersebut makan kemudian dibuatlah strategi penerapan MRP sebagai solusi untuk menangani aktivitas – aktivitas tersebut dalam upaya untuk tetap menjaga produktivitas pekerjaan pada proyek RSUD Banten seperti yang diharapkan ......The government's instructions through the Decree of the Minister of Health provide a reference for strategies for handling COVID-19. Especially for every hospital that cannot meet the needs of the isolation room capacity. The strategy is to create a COVID-19 emergency hospital. One of the hospitals built on this instruction is the Banten Hospital. The construction of the Banten Hospital was carried out for 224 days. However, this plan experienced a setback so that it could only be completed on day 233. This setback was caused by a lack of material due to the delay in the arrival process so that work productivity fell. In fact, the project has used an integrated system to assist the planning process and inventory control based on the material requirements planning method in an ERP system. However, in its implementation the inventory management system encountered problems, causing material shortages and disrupting the production process. To find out and anticipate these problems, an evaluation of the existing system is needed. The evaluation carried out will go through several stages of data collection to then be analyzed in an effort to answer the research questions that have been prepared. The results of data collection and data analysis that have been carried out are that it is known that there are 5 (five) activities in the application of MRP as a material stock inventory management system in the Banten Hospital project that do not achieve the goals and/or targets that have been set. The five activities are estimating the amount of material needed, material selection activities, goods delivery activities, goods guarding and monitoring activities, as well as verification activities of goods conformity with records. By knowing the activities that do not achieve the goals and/or targets that have been set, then a strategy for implementing MRP is made as a solution to handle these activities in an effort to maintain work productivity on the Banten Hospital project as expected
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pantas Marihot Lawrentsius
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai manajemen persediaan material untuk memproduksi mobil merek X tipe 1 di PT XYZ dengan pendekatan System Dynamics. Penelitian ini disusun dengan rancangan studi kasus untuk menerapkan model Janamanchi (2011). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis manajemen persediaan material yang dapat mengurangi biaya penyimpanan dan backlog dalam dua skenario, yaitu permintaan fluktuatif dengan tren naik dan tren turun. Penelitian ini menemukan bahwa pengurangan biaya penyimpanan dan backlog dapat dicapai dengan mengubah safety stock coverage dan lead time pengiriman. Safety stock coverage dapat diubah ke tingkat terendah yang dapat perusahaan terapkan. Sedangkan lead time pengiriman material bergantung dengan kondisi permintaan.
ABSTRACT
This study discusses the materials inventory management to produce automobile brand X type 1 in PT XYZ with System Dynamics approach. This study was conducted with case study design to apply Janamanchi (2011) model. The purpose of this study is to analyze the materials inventory management to reduce holding cost and backlog in two scenarios, which is demand fluctuates with upward trend and downward trend. This study found that the holding cost and backlog reduction can be achieved by changing the safety stock coverage and lead time delivery of materials. Safety stock coverage can be changed to the lowest level that company can apply, while lead time delivery of materials depend on the demand conditions.;
2016
S65739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>