Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ahmad Alfa Oktaviano
"Penelitian ini membahas mengenai dampak prinsip ekstrateritorial terhadap regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi dalam hukum persaingan usaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pendalaman mengenai dampak dari adanya kegiatan merger, konsolidasi dan akuisisi berskala intenasional terhadap regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi hukum persaingan usaha di Indonesia, dengan membandingkan ketentuan di Indonesia dengan ketentuan di Amerika Serikat, Uni Eropa dan India, sehingga dari hasil perbandingan tersebut dapat ditelaah kelebihan dan kekurangan dari regulasi merger, konsolidasi dan akuisisi yang ada dalam hukum persaingan usaha di Indonesia, serta dapat mengetahui batasan-batasan yang muncul akibat penggunaan kedua prinsip tersebut terhadap kegiatan merger, konsolidasi dan akuisisi berskala Internasional dilihat dari sudut pandang hukum persaingan usaha. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif-analitis.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa adanya prinsip wilayah (prinsip teritorial) pada Undang-Undang No. 5 tahun 1999 Indonesia mengakibatkan hukum antimonopoli Indonesia tidak berlaku terhadap badan usaha asing yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia dan melakukan kegiatan usahanya di wilayah Indonesia tanpa memiliki anak perusahaan di Indonesia, sehingga pada akhir penelitian ini disarankan kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan perubahan pada regulasi utama hukum persaingan usaha Indonesia, yaitu Undang-Undang no. 5 tahun 1999, dengan mengubah ketentuan mengenai penerapan prinsip teritorial menjadi prinsip ekstrateritorial.

This study focuses on the effect of the implementation of extrateritorial principles to the Indonesian competition law regulations regarding merger, consolidation and acquisition. The purposes of this study is to conduct analysis and deep understanding on the effects of International scale merger, consolidation and acquisition activities to the Indonesian competition law regulations regarding merger, consolidation and acquisition, with comparing the Indonesian regulations to the regulations of the United States of America, European Union and Republic of India, resulting in the analysis of the advantages and deficiency of merger, consolidation and acquisition regulations in Indonesian competition law, as to establish the boundaries incurred as the effect of the implementation of both principles to the International scale merger, consolidation and acquisition activities from the competition law point of view. This study is conducted with descriptive analytical method.
The results of this study shows that the existance of territoriality principles in Law Number 5 of 1999 of the Republic of Indonesia has the effect to the invalidity of this regulation to the foreign business entity located outside the territory of Indonesia that conducts their business activities inside Indonesian territory without having any subsidiaries in Indonesia, therefore at the end of this study the writer suggest that Indonesian government should amend the main regulation of Indonesian competition law, which is Law Number 5 of 1999, with amending the provisions regarding the implementation of territoriality principles to extraterritorial principals.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teja Amanda Putra
"Penelitian ini memberikan gambaran apakah kegiatan merger dapat meningkatkan kinerja keuangan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) setelah merger dengan anak perusahaannya, yaitu PT Ciputra Property Tbk. (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) serta apakah aktivitas merger ini dapat meningkatkan nilai pasar wajar PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).
Penelitian ini menggunakan data primer yang diberikan oleh perusahaan dan wawancara dengan perusahaan serta data sekunder yang diperoleh dari buku teks, literatur, laporan keuangan, dan situs web. Berdasarkan analisis Laporan Keuangan dan penilaian nilai wajar dengan metode Discounted Cash Flow (DCF), penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan nilai pasar wajar perusahaan setelah merger dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan setelah merger walaupun masih terdapat beberapa angka keuangan yang belum meningkat, namun motif keuangan perusahaan dalam melakukan merger berdasarkan wawancara penulis kepada Perseroan telah tercapai.

Merger is one way to increase the value of the company. This paper discusses how mergers can improve the finance performance of the PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) after the merger with its subsidiaries, i.e., PT Ciputra Property Tbk. (CTRP) and PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) as well as these merger activities may increase the fair market value of PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).
This research uses the primary data provided by the company and interviews with companies as well as secondary data obtained from textbooks, literature, financial reports, and websites. Based on the analysis of the Financial Statement and the valuation of fair value using the Discounted Cash Flow (DCF) method, the authors conclude that there is an increase in the fair value of the company after the merger and improvement of the company's financial performance after the merger although there are some financial figures that have not increased, the company's financial motive in conducting the merger has been achieved.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kafi Ananta Azhari
"Bank BTN Syariah dan Bank Muamalat memiliki rencana untuk melakukan merger. Rencana merger tersebut tentunya akan semakin menguatkan industri perbankan syariah di Indonesia dengan memiliki bank baru yang berskala besar. Penelitian ini menghitung nilai valuasi bagi Bank BTN Syariah dan Bank Muamalat. Penelitian ini juga menghitung nilai sinergi yang timbul dan juga melihat potensi sinergi usaha apabila kedua bank melakukan merger. Metode perhitungan valuasi menggunakan Discounted Cash Flow – Free Cash Flow to Equity (DCF-FCFE) ditambah dengan simulasi Monte Carlo untuk melihat rentang valuasi yang tercipta. Lebih lanjut penelitian ini juga melihat efek pada konsentrasi pasar yang terjadi setelah adanya merger menggunakan Herfindahl Hirschman Index (HHI). Nilai valuasi bagi Bank BTN Syariah adalah sebesar Rp6,90 Triliun sementara Bank Muamalat sebesar Rp3,17 Triliun. Sehingga total nilai valuasi penggabungannya adalah 10,07 Triliun. Dengan menghitung nilai sinergi, didapatkan bahwa nilai valuasi bagi kedua bank setelah penggabungan adalah sebesar Rp10,44 Triliun atau terjadi nilai sinergi sebesar Rp369 Miliar. Ditemukan bahwa terjadi kenaikan pada tingkat konsentrasi pasar pada industri perbankan syariah di Indonesia. Namun peningkatan tersebut masih dalam level yang diwajarkan dan tidak dianggap memiliki potensi terjadinya praktik monopoli.

The merger plan between Bank BTN Syariah and Bank Muamalat is expected to further strengthen the Islamic banking industry in Indonesia by creating a new large-scale bank. This study calculates the valuation for Bank BTN Syariah and Bank Muamalat, as well as assesses the synergies and potential synergy benefits resulting from the merger. Valuation is conducted using the Discounted Cash Flow – Free Cash Flow to Equity (DCF-FCFE) method, supplemented with Monte Carlo simulation to determine the valuation range. Additionally, this study examines the impact on market concentration post-merger using the Herfindahl–Hirschman Index (HHI). The valuation for Bank BTN Syariah is Rp6.90 trillion, while Bank Muamalat is Rp3.17 trillion, resulting in a total combined valuation of Rp10.07 trillion. By calculating synergy value, the post-merger valuation for both banks is Rp10.44 trillion, indicating a synergy value of Rp369 billion. It is found that market concentration in the Islamic banking industry in Indonesia increases post-merger, but remains within acceptable levels and does not pose a risk of monopolistic practices.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gunawan Tedjo
"Akhir-akhir ini kita melihat semakin banyaknya perusahaan di Indonesia melakukan akuisisi, baik di dalam lingkungan grup perusahaan sendiri maupun di luar lingkungan grup perusahaan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya akuisisi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan seperti memperkuat pangsa pasar yang ada, memperkuat struktur permodalan ataupun menguasai serta mempelajari teknologi dari pesaing.
Istilah akuisisi mulai populer pada awal tahun 1990-an, ini bersamaan maraknya pasar modal di Indonesia, sungguhpun sebenarnya pelaksanaan akuisisi telah dijalankan jauh sebelumnya. Hanya pada waktu itu dipakai istilah yang berbeda seperti jual beli saham ataupun jual beli perusahaan.
Peraturan mengenai akuisisi atau pengambilalihan baru secara jelas dan tegas dituangkan dalam perundang-undangan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas =UUPT) khususnya di dalam Pasal 103 sampai dengan Pasal 106, dan Pasal 108, serta Pasal 109 mengenai pengambilalihan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UTJPM) dalam Pasal 84.
Dengan adanya arus globalisasi yang berpengaruh juga di Indonesia, semakin banyak perusahaan asing yang turut berperan aktif di dalam melakukan kegiatan usaha di Indonesia dan banyak berhubungan dengan perusahaan-perusahaan lokal.
Praktik akuisisi semakin berkembang dan kompleks sehingga kecenderungan pengusaha saat ini adalah mencari celah hukum yang dapat dimanfaatkan. Hal itu terjadi karena masih lemahnya perangkat peraturan perundang-undangan yang mengatur akuisisi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Marini Octinova
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi terhadap kmerja perusahaan dan perubahan beta dengan perbandingan 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah merger dan akuisisi. Konsep yang diterapkan dalarn penelitian mi adalah metodologi event study. Penelitian mi menggunakan 5 sampel perusahaan publik yang melakukan kegiatan merger dan akuisisi dalain periode waktu tahun 2000 hingga 2001. Berdasarkan metodologi event study, data-data yang diperlukan meliputi: tanggal kejadian, tanggal listing, data IHSI masing-masmg saham sampel, data IHSG dan laporan keuangan. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan diantaranya: current ratio, quick ratio, times interest earned ratio, debt to total asset ratio, receivable turnover, inventory turnover, asset turnover, profit margin, return on asset, return on equity, earning per share. Untuk hipotesa penelitian rasio mi digunakan uji t, wilcoxon sign test dan manova. Tes dengan menggunakan uji wilcoxon ditemukan 3 rasio yang secara signifikan berbeda setelah 5 tahun melakukan merger dan akuisisi, yaitu: receivable turnover, asset turnover, earning per share. Rasio keuangan mi menjadi semakin baik setelah merger dan akuisisi. Sedangkan hasil dari uji t dan manova secara serentak menunjukkan bahwa secara signifikan tidak terdapat perbedaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa merger dan akuisisi tidak memberikan sinergi kepada perusahaan. Untuk menghitung beta menggunakan dua metode perhitungan: (1) market model, (2) weighted average beta. Hasilnya tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

This research aims to examine the effect of merger and acquisition on firms' performance and change of beta with comparison five year before and five year after merger and acquisition. Concept which applied in this research is methodologies of event study. Sample of this research consists of five company public doing activity of merger and acquisition in period of year time 2000 until 2001. Pursuant to methodologies of event study, needed datas cover: date of occurrence, date of listing, data of IHSI the each share of sampel, data of IHSG, and financial statement. Performance company measured by using financial ratio among others: current ratio, quick ratio, times interest earned ratio, debt to total asset ratio, receivable turnover ratio, inventory turnover ratio, asset turnover ratio, profit margin ratio, return on asset ratio, return on equity ratio, earning per share ratio. For hypothesis research this ratio is used wilcoxon sign test and manova. Wilcoxon sign test shows that receivable turnover, asset turnover and earning per share at 5 years before and 5 years after merger and acquisition are significantly different. These financial ratio getting better after merger and acquisition. The results from t - test and manova test shows that financial ratios simultaneously indifference between before and after merger and acquisition. These results indicated that merger and acquisition does not provide synergy for the finns. To calculate beta use two methods into: (1) market model method; (2) weighted average beta method. The results shows that beta simultaneously indifference between before and after merger and acquisition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28504
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Robert
London: Pan Books, 1970
658.162 JON a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Triyono
"Tesis ini membahas KAP-KAP yang tidak termasuk dalam "the big four" mengalami kesulitan untuk mendapat pekerjaan melakukan audit emiten yang memiliki "big asset" atau emiten yang tergolong perusahaan penanaman modal asing (PMA) dengan induk perusahaannya yang berada di Amerika Serikat karena adanya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam bentuk penyalahgunaan posisi dominan oleh KAP yang termasuk dalam "the big four". Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan kepada Pemerintah c.q. Departemen Keuangan agar menghapus Permenkeu No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik pada Pasal 27 ayat (3) huruf e yang dapat berpotensi anti persaingan.

The focus of this study is non "the big four" Public Accountant Offices who have difficulties to audit "big assets" public listed companies or foreign capital companies who have principal office in the US due to monopolistic practices and unfair competition in the form of abuse of dominant position by "the big four" Public Accountant Offices. This research is quantitative and qualitative with description design. The result suggests to the government c.q. Finance Minister to eliminate Minister of Finance Regulation Number 17/PMK.01/2008 concerning Public Accountant Services especially Article 27 subparagraph (3) e which potentially lead to anti-competition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28760
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>