Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yahya Nurfadilla
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi mobile banking di Indonesia. Model konseptual yang digunakan ada replikasi dari penelitian sebelumnya, menggabungkan model Task Technology Fit (TTF) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Untuk menguju korelasi dari variabel yang digunakan, penelitian ini menggunakan partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). Ada delapan variabel yang digunakan dalam penelitian ini: Task Characteristics, Technology Characteristics, Task Technology Fit, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, dan User Adoption. Data yang diperoleh oleh online survei sebanyak 301 respon. Responden dipilih berdasarkan pengalaman mereka dalam menggunakan mobile banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Task Characteristics, Technology Characteristics, Task Technology Fit, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, dan Facilitating Conditions memiliki pengaruh positif dalam adopsi mobile banking di Indonesia ......This research aims to analyse the factors that are affecting the adoption of mobile banking in Indonesia. The conceptual model is replicated from previous research, combining the Task Technology Fit (TTF) and Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model. To test the correlation of the variables used, this research is using partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). There are eight variables used in this research: Task Characteristics, Technology Characteristics, Task Technology Fit, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, and User Adoption. There are 301 responses collected for the data analysis using online surveys. The respondents are selected based on their previous experience in using mobile banking. The result of the research revealed that Task Characteristics, Technology Characteristics, Task Technology Fit, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, and Facilitating Conditions have a positive effect towards mobile banking adoption in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athifa Michel
Abstrak :
M-commerce adalah penggunaan perangkat nirkabel untuk melaksanakan kegiatan komersial, seperti jual-beli, mobile banking, dan pembayaran tagihan. Penelitian-penelitian terdahulu membuktikan bahwa popularitas dari penggunaan m-commerce telah berkembang dan semakin banyak pengguna melakukan transisi dari berbelanja melalui desktop komputer ke perangkat mobile. Kualitas layanan aplikasi mobile perlu diperhatikan untuk mempertahankan jumlah penggunanya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kualitas layanan apa saja yang paling baik yang sudah diimplementasikan dari aplikasi mobile commerce di Indonesia dari persepsi pengguna. Penelitian ini akan membandingkan kualitas layanan dari dua jenis produk yang dijual pada aplikasi mobile commerce yaitu produk physical dan produk digital dikarenakan perbedaan pada jenis produk akan menimbulkan ekspektasi kualitas layanan yang berbeda bagi pengguna. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner daring terhadap 863 responden, data yang didapatkan diolah dengan metode Entropi. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor kemudahan untuk diakses kapan saja memiliki bobot tertinggi untuk kedua jenis produk. Bobot paling rendah untuk produk physical adalah faktor layanan pengembalian produk dan bobot paling rendah untuk produk digital adalah faktor kecepatan respon dari customer service. Hasil penelitian ini dapat membantu penyedia layanan untuk mengevaluasi layanan produknya guna meningkatkan kualitasnya. ......M-commerce is the use of wireless handled devices to conduct commercial transaction online, such as selling, buying, mobile banking, and paying bills. Previous researches had shown that m-commerce has gained a lot of attention and user transition from shopping from computer desktop to mobile device is thriving. Effectivity is an important aspect for m-commerce to retain its customers. This study aims to determine the best factors of mobile service quality that had been implemented in mobile commerce applications based on users’ perspective in Indonesia. This study is going to compare mobile service quality based on product type which is divided as physical product and digital product, the need to compare service quality is because customers have different expectations of service based on the product that they are planning to buy. Using quantitative approach by distributing an online questionnaire for 863 respondents, retrieved data is then analyzed using Entropy method. Results shows that factor ability to be used at any time has the highest score for both physical product and digital product. Factor product return service is the lowest score for physical product and factor fast responsiveness of customer service is the lowest score for digital product. The results from this study can help developers to evaluate their product so they can make improvements to their service quality.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwyn Christanto
Abstrak :
ABSTRAK
Rencana Pitalebar Indonesia RPI 2014-2019 melalui PP. Nomor 96 Tahun 2014 merupakan cita-cita pemerintah mewujudkan Indonesia yang terkoneksi ke jaringan internet dengan target penetrasi 100 urban dan 52 rural terhadap rumah tangga untuk mobile broadband pada tahun 2019. Pengembangan broadband di Indonesia masih terfokus pada daerah padat konsumen, sedangkan daerah yang kurang berkembang tidak diperhatikan oleh operator karena biaya dan resiko investasiyang dinilai tidak seimbang dengan potensi pemasukan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pemanfaatan program seperti Palapa Ring dan penggunaan jaringan secara bersama. Tantangan dalam implementasinya adalah belum adanya model bisnis yang dapat diterapkan oleh operator dan pemerintah.Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap model penyelenggaraan wireless broadband yang dibangun berdasarkan skenario pendanaan broadband menggunakan kajian tekno ekonomi dan analisis risiko. Analisis dilakukan dari sudut pandang Operator Company Operator , Network Company Network company , dan Pemerintah selaku stakeholder pada daerah penelitian Batam sub-urban , Sambas rural , dan Morotai rural .Kajian kelayakan penyelenggaraan wireless broadband menunjukkan bahwa untuk operator dapat menggunakan skenario sewa komponen pasif kepada Network company dan melakukan investasi pada perangkat aktif saja. Sedangkan, Network company dapat menggunakan skenario sharing cost antara Network company, subsidi pemerintah, atau gabungan dari kedua skenario untuk mereduksi biaya investasi. Agar dapat mendatangkan manfaat bagi Pemerintah Daerah, kontribusi subsidi yang dilakukan tidak hanya dibebankan pada Pemerintah Daerah.
ABSTRACT
Indonesia Broadband Plan IBP 2014 2019 through PP. No. 96 Year 2014 is to realize the government 39 s goal that Indonesia are connected to the Internet with network penetration target of 100 urban and 52 rural compared to households for mobile broadband in 2019. The development of broadband in Indonesia is still focused on dense consumer areas, while operators are reluctant to develop services in less densed areas because of high cost and risk of investation, while revenue is not guaranteed. There are some possible solutions, such as the integration of Palapa Ring and network infrastructure sharing. However, no business model available have been implemented by the government and the operators.In this research, analysis of the implementation models of wireless broadband is built based on broadband funding scheme using techno economic assessment and risk analysis. The analysis is done from several point of view Operator Company Operator , Network Company Network company , and the Government as stakeholders in the research area Batam sub urban , Sambas rural , and Morotai rural .Feasibility studies showed that the implementation of fixed broadband from Operator rsquo s view can use the lease passive components scenario at Network company and investing in active devices only. Meanwhile, Network company can use cost sharing between them, government grant, or a combination of both scenarios to reduce investment costs. In order to bring benefits to the Local Government, the contribution of grant do not only charged on Local Government.
2017
T48627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rahayu Ikhwannul Mariati
Abstrak :
MSS merupakan inti dari jaringan telekomunikasi. Karena MSS mengontrol semua aktivitas telepon yang terjadi pada suatu hubungan telekomunikasi. Penelitian ini membahas mengenai dimensioning pada MSS Semarang 2 dari PT Telkomsel wilayah Jawa Tengah. Dilihat dari perkembangannya, MSS Semarang 2 memiliki kenaikan dari segi kapasitas. Yaitu dari kapasitas jumlah pelanggan dan juga kapasitas trafiknya. Supaya pelanggan Telkomsel dapat terlayani dengan baik, maka dibutuhkan analisis dimensioning pada MSS Semarang 2. Dimensioning dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan linier. Hasil dari analisis dimensioning ini memperlihatkan peningkatan jumlah pelanggan serta trafiknya di tahun 2011. Sehingga sangat perlu penambahan kapasitas pada MSS Semarang 2. Hal ini diperlukan supaya Telkomsel tetap bisa menjaga kualitas performansi layanan telekomunikasi yang dibutuhkan para pelanggannya. ......MSS represent the core of telecommunications network. Because MSS control all phone activity that happened at one particular telecommunications link. This research study regarding to dimensioning at MSS Semarang 2 from regional PT Telkomsel of Central Java. Seen from its growth, MSS Semarang 2 owning increase of capacities facet. So that the customer of Telkomsel can serve better, hence required analysis of dimensioning at MSS Semarang 2. Dimensioning conducted by using linear approach method. That is capacities from amount of client as well as its capacities of MSS Semarang 2. Result from analysis of dimensioning show the increase of subscribers and also their trafik in 2011. So that very need addition of capacities at MSS Semarang 2. This matter is needed, so that Telkomsel still able to take care the quality of performance for their customers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30420
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library