Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rissandi Milarni
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah lingkungan berkonsep lsquo;enabling environment rsquo; dapat mengakomodasi mobilitas dari penyandang mobility impairments. Proses pemahaman ini ditelusuri melalui studi mengenai pembentukan lsquo;enabling environment rsquo; ditinjau dari elemen-elemen akses berdasarkan pendekatan accessible design dengan standar spesifikasi elemen berdasarkan the American with Dissabilities Act ADA dan DIN 18040. Elemen akses yang dapat merespon alat bantu yang digunakan penyandang dan dimensi ruang yang tersedia, akan menentukan tingkat aksesibilitas lingkungan. Elemen akses yang sesuai dengan standar spesifikasi, akan menentukan kualitas aksesibilitas lingkungan. Tingkat dan kualitas aksesibilitas menjadi parameter derajat akomodasi atau degree of the enabling environment. Contoh kasus dilakukan dengan menganalisis bangunan eksisting secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari analisis untuk mengetahui derajat akomodasi pada bangunan tesebut.
This undergraduate thesis focuses on understanding how an environment concept of 39 enabling environment 39 can accommodate the mobility of persons with mobility impairments. The process of understanding is traced through the study of creating the 39 enabling environment 39 in terms of the access elements based on accessible design with the specification standard of the elements by the American with Dissabilities Act ADA and DIN 18040. The access elements that can respond the mobile devices and dimensions of the available space, will determine the level of accessibility of the environment. The access elements in accordance with the specification standard, will determine the quality of the accessibility of the environment. The level and quality of accessibility become into parameter degree of the enabling environment. Examples of case is done by analyzing the existing building qualitatively and quantitatively. The results of the analysis are determine the degree of accommodation of the building. "
2016
S66221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapruddin
"Sejak awal proses pembangunan di Indonesia sektor pertanian telah memainkan peran penting terutama berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber devisa bagi negara lewat produk-produk ekspor yang dihasilkan. Salah satu implikasi kemajuan pembangunan adalah berkurangnya peran sektor pertanian akibat berkembangnya sektor-sektor lain yang pada gilirannya mendorong perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian. Proses keluarnya pekerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian merupakan sesuatu yang wajar dan ini dialami oleh banyak negara di dunia.
Untuk Indonesia yang memiliki potensi pertanian yang besar perpindahan pekerja pertanian ke sektor lain perlu dicermati untuk menjaga agar pekerja yang tetap berada di sektor pertanian adalah pekerja yang berkualitas (umur muda dan berpendidikan lebih baik). Pekerja pertanian yang berkualitas diperlukan untuk mengembangkan sektor pertanian yang memiliki potensi besar tetapi masih belum digarap secara maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mobilitas pekerja keluar sektor pertanian ke sektor non pertanian, mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas pekerja dari sektor pertanian dan mengetahui distribusi perpindahan pekerja sektor pertanian ke sektor non pertanian.
Analisis terhadap kecenderungan pekerja pertanian keluar ke sektor non pertanian dilakukan dengan menggunakan data Survai Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (Sakerti) tahun 1993 dan tahun 1997. Data Sakerti (1993 dan 1997) merupakan data panel (responden tahun 1993 diwawancarai kembali pada tahun 1997) sehingga memungkinkan dilakukannya analisis dengan atribut individu yang sama pada kedua tahun pengamatan. Studi ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial untuk melihat fator-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian menggunakan model regresi logistik bitter.
Dari analisis deskriptif beberapa temuan penting adalah terjadinya kecenderungan yang terus meningkat pekerja pertanian keluar ke sektor lain dan adanya lapangan pekerjaan yang secara konsisten merupakan penampung terbanyak pekerja pertanian. Antara tahun 1990-1997 persentase pekerja pertanian yang pindah ke sektor lain meningkat dari 4,8 persen di tahun 1990 menjadi 6,1 tahun 1995 dan 11,6 persen pada tahun 1997.
Kecenderungan pekerja pertanian keluar sektor non pertanian makin meningkat seiring peningkatan pendidikan pekerja pertanian. Sedangkan hubungan yang sebaliknya dijumpai dengan umur pekerja, artinya makin tua umur pekerja pertanian mobilitas persentase pekerja keluar sektor pertanian dijumpai makin menurun.
Dari analisis inferensial dijumpai variabel-variabel yang pengaruhnya signifikan terhadap mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, daerah tempat tinggal, keberadaan usaha tani rumah tangga, upah pekerja non pertanian, wilayah tempat tinggal, interaksi status pekerjaan dengan pendidikan dan interaksi umur dengan pendidikan. Dari variabel-variabel yang signifikan tersebut dapat disimpulkan faktorfaktor yang mendorong mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, lokasi tempat tinggal, wilayah tempat tinggal dan upah non pertanian. Sedangkan faktor penghambat hanyalah keberadaan usaha tani rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossi, Peter H.
Glencoe, Illinois: The Free Press, 1955
331.833 ROS w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lipset, Seymour Martin
Berkeley: University of California, 1967
305.513 LIP s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marchi Rizqa Millenia
"Data mengenai mobilitas antargenerasi di Indonesia menunjukkan bahwa peluang individu untuk melakukan perubahan status dan sosial di Indonesia masih beragam. Studi mengenai mobilitas sosial banyak membahas mengenai faktor pendidikan dan kondisi kesehatan individu. Peneliti mencoba memperkaya studi sebelumnya dengan berfokus pada faktor lain dalam melakukan mobilitas sosial antargenerasi seperti kelas orang tua, tingkat literasi digital dan tingkat modal karier. Peelitian ini menggunakan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Penelitian dilakukan menggunakan teknik survei pada 161 individu berusia 35-44 tahun di Kelurahan Cinere, Kota Depok. Wawancara mendalam dan observasi dilakukan untuk mendapatkan data tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peluang mobilitas sosial pada responden laki-laki dan perempuan. Selain itu, semakin rendah kelas yang dimiliki orang tua maka semakin rendah peluang mobilitas yang dimiliki. Sedangkan semakin tinggi tingkat literasi digital yang dimiliki, semakin tinggi pula peluang mobilitas sosial antargenerasinya. Dalam penelitian ini, tingkat modal karier tidak berpengaruh secara signifikan pada peluang mobilitas sosial antargenerasi. Variabel yang digunakan menjelaskan peluang mobilitas sosial antargenerasi pada responden laki-laki namun tidak signifikan pada responden perempuan.

Data on intergenerational mobility in Indonesia shows that the opportunities for individuals to make changes to their status and social status in Indonesia are still diverse. The study of social mobility about discussing factors such as education and health conditions of individuals. Researchers try to enrich previous studies by questioning other factors in intergenerational social mobility such as parent class, digital literacy level and career capital level. There are differences in opportunities for social mobility in women and men so that gender is a control variable in this study. The study was conducted using survey techniques in 161 people who participated 35-44 years in the Cinere, Depok City. In-depth interviews and observations were carried out to obtain additional data.
The results showed that there were no differences in the estimated social mobility of male and female respondents. In addition, the lower the class needed by parents, the lower the mobility opportunities they have. While the higher the level of digital literacy is needed, the higher the opportunity for intergenerational social mobility. In this study, the level of training capital is not significant on intergenerational social mobility opportunities. The variable used explains intergenerational social mobility opportunities in male respondents but is not significant in female respondents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
"ABSTRAK
Tujuan disertasi untuk melakukan kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, relatif, dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas naik. Konsep yang digunakan adalah kelas, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Metode penelitian berupa data sekunder IFLS dan wawancara mendalam. Temuan mobilitas absolut berupa kecenderungan kesamaan kelas responden dengan orang tua. Mobilitas kelas teratas dan terendah sangat terbatas, sedangkan pada empat kelas lainnya terjadi peluang mobilitas naik. Hasil mobilitas relatif menunjukkan rendahnya kecairan sosial. Faktor jender, usia dan pendidikan berpengaruh pada mobilitas naik.

ABSTRACT
The dissertation purposes are to construct categorization of social class and analysis of social mobility. Class categorization uses Duncan?s socio-economic index and Goldthorpe?s class categories models. Social mobility is analyzed by absolute- and relative mobility, and factors affecting upward mobility. Concepts of class, class categorization, and social mobility are utilized in the study. Research methods used are secondary data of IFLS and in-depth interview. The findings include a tendency for social class similarity between respondents and parents, a limited chance of mobility among the highest and lowest classes, and an upward mobility in other classes. The data also indicates low level of social fluidity. Gender, age and education are factors that affect upward mobility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1354
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dufri Andreas
"Skripsi ini meneliti prospek mobilitas sosial anak-anak yang berlatih di sekolah sepakbola Internasional, khususnya di Liverpool International Soccer Schools menjadi pemain sepakbola profesional. Konsep yang digunakan adalah mobilitas sosial dan stratifikasi sosial. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap subjek yang diteliti serta mengkaji berbagai literatur terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang berlatih di Liverpool International Soccer Schools memiliki prospek perkembangan masa depan yang kurang baik untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Kecilnya prospek perkembangan anak-anak tersebut disebabkan SSB ini hanya dapat di akses oleh anak-anak kelas menengah ke atas. Bagi sebagian masyarakat kelas menengah atas, khususnya yang berlatih di SSB ini, program kegiatan olahraga seperti sepakbola merupakan kegiatan pengisi waktu luang yang terbaik dan dapat memperkuat status kelas sosial dan prestise mereka.

This under-graduate thesis examines the prospect Social Mobility of Children who practice in International Football Schools especially practicing in liverpool international soccer schools to be professional football player. This research uses a social mobility and social stratification. The research used Qualitative method approach. The researcher directly observe to the people being studied and also review of various literature that related. The results of this study show that Children who practice in liverpool international soccer schools has prospect of future developments not good enough for to be a professional football player, because liverpool international soccer schools can only be in access by the middle and upper class, For some people from middle upper-class, especially that practice in this Football Schools, programs of sport activies such as football is the best pastime activity and able to strengthen social class status and prestige."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Fajri
"Sosialisasi dan potensi mobilitas sosial di Pertamina Soccer School (PSS). Adanya peran korporasi PT Pertamina Persero dalam ranah pembinaan pesepak bola muda dengan program CSR adalah fenomena baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan berupa wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ciri khas dari sekolah sepak bola yang dikelola oleh korporasi yakni tujuh nilai karakter bangsa yang disosialisasikan di PSS, meliputi nilai tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, religi, persahabatan, menghargai prestasi, dan kepedulian lingkungan. Selective exposure merupakan tahapan proses sosialisasi yang dominan di PSS, di mana anak hanya diberikan penjelasan untuk bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan oleh agen sosialisasi. Dalam proses internalisasi nilai, anak cenderung bersikap menerima apa adanya (taken for granted) nilai dan norma yang disosialisasikan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mekanisme rekrutmen yang objektif PSS berpotensi sebagai sarana mobilitas sosial vertikal. Pada level makro, hasil penelitian menunjukkan bahwa PSS merupakan wujud konkret dari model pembangunan society centered yang dijalankan oleh program CSR PT Pertamina Persero.

This studi discusses about the socialization process, the role of socialization agents, and the potential for social mobility in Pertamina Soccer School. This study used qualitative method, interview technique, and observation. The role of PT Pertamina Persero corporate in the field of youth soccer development by corporate social responsibility is the new phenomenon. The result of research showed that there are characteristic from soccer school that managed by corporate, namely responsibility, discipline, honest, religious, friendly, respect for achievement, and caring environment. Selective exposure is the dominant stage of the socialization process in Pertamina Soccer School which children are given only explanation for the act and behave as expected by the agents of socialization. In the process of internalization, children tend to be accept with taken for granted about values and norms are socialized. In addition, the result of research that the objective of mechanism recruitment can be as means of vertical social mobility. At the macro level, the result of research showed that Pertamina Soccer School is the real form of the model development based on society centered that from the social responsibility program of PT Pertamina Persero."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanti Hidayah
"Skripsi ini mencoba untuk memberikan penjelasan bagaimana film komedi dapat dijadikan media representasi kehidupan pembantu rumah tangga pada masa Orde Baru yang menjadi persoalan tersendiri bagi sektor informal di ibukota, mulai dari dari permasalahan upah, urbanisasi, regulasi hukum mengenai belum adanya RUU Perlindungan Pembantu Rumah Tangga. Representasi dalam film Film Inem Pelayan Sexy 1-3 diuraikan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan terlebih dahulu pokok permasalahan yang diikuti uraian-uraian terperinci. Film Inem Pelayan Sexy 1-3 menunjukkan terjadinya mobilitas sosial pembantu rumah tangga yang dialami oleh Inem, pembantu rumah tangga yang berubah berubah status menjadi nyonya besar, perubahan status tersebut juga mengubah gaya hidupnya, dan perjuangannya mengangkat harkat pembantu lainnya.

This thesis describes about how a comedy movie could turn out to be a media to represent the life of maids in New Order, which was a common issue in the city of Jakarta at that time, which included the salary issue, urbanization, law regulation about maids, and many other. The representation in "Inem Pelayan Sexy 1-3" movies was described with descriptive analytical and it explained the main problem first, then followed by the details descriptions. The "Inem Pelayan Sexy 1-3" movies showed that the social mobility of maids happened to Inem, a maid who turned into a royal lady. Not only she moved from a lower class society to an upper class society, she also changed her whole lifestyle, and tried to help the other maids to climb the social class.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Cahyawiguna
"Untuk meningkatkan derajat hidup, atau dalam istilahnya "naik kelas", banyak sekali masyarakat yang melakukan migrasi dari desa ke kota. Namun terkadang para migran tersebut tidak berpikir bahwa untuk ?naik kelas? dibutuhkan pendidikan dan keterampilan yang cukup sehingga pendidikan dan keterampilan juga merupakan sebuah hal yang penting untuk mengarungi kehidupan di kota. Pertanyaan yang muncul pada artikel ini terkait dengan mobilitas sosial vertikal naik yang terjadi pada migran adalah apakah migrasi ini efektif untuk menaikkan kelas sosial bagi para migran? Penulis memilih Bojonggede, Kabupaten Bogor karena penulis melihat gejala stagnasi kelas sosial di situ dan daerah tersebut hampir seluruh warganya, bahkan seluruh warganya merupakan penduduk pendatang, bukan penduduk asli. Penulis memiliki pandangan ataupun argumen sendiri bahwa tidak semua penduduk pendatang mengalami mobilitas vertikal atau berada di kelas sosial yang sama dengan kelas sosial ketika migran tersebut masih berada di daerah asal. Kebaruan dari tulisan ini adalah penelitian-penelitian sebelumnya hanya melihat pendapatan atau ekonomi sebagai faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial seseorang, padahal jika dilihat dengan kacamata Sosiologi, pendidikan dan pekerjaan menjadi penting untuk dilihat sebagai faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Penulis akan menggunakan metode kualitatif untuk melihat berbagai proses dan antara beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial migran
To increase standard of life, or to put it in other word, to ?upgrade?, there had been many rural dwellers who migrated from rural to urban areas. But on the other side, the migrants did not realize that to ?upgrade?, they need to acquire good skill set and education, as those are important to help one survive in urban areas. The question that arises in this article related to social mobility vertical raise in migrants is whether the migration was effective to raise the migrants? social class? The author selected Bojonggede, district of Bogor, because The author saw the symptoms of stagnation social class in there and of the people, which consists entirely by migrants. The author has a personal idea or argument that not all of the migrants experienced vertical social mobility, therefore there are still in the same level of their parents or on the same level of their own selves prior to the migration. The novelty of this paper is previous researches viewed exclusively on income or economic condition as the main factors that affected one?s social mobility, where in fact, in sociological view, education and occupation is important to be included in the equation. The author will use qualitative methods to observe various processes, and connection among many factors that influences the social mobility of the migrants."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>