Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rissandi Milarni
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah lingkungan berkonsep lsquo;enabling environment rsquo; dapat mengakomodasi mobilitas dari penyandang mobility impairments. Proses pemahaman ini ditelusuri melalui studi mengenai pembentukan lsquo;enabling environment rsquo; ditinjau dari elemen-elemen akses berdasarkan pendekatan accessible design dengan standar spesifikasi elemen berdasarkan the American with Dissabilities Act ADA dan DIN 18040. Elemen akses yang dapat merespon alat bantu yang digunakan penyandang dan dimensi ruang yang tersedia, akan menentukan tingkat aksesibilitas lingkungan. Elemen akses yang sesuai dengan standar spesifikasi, akan menentukan kualitas aksesibilitas lingkungan. Tingkat dan kualitas aksesibilitas menjadi parameter derajat akomodasi atau degree of the enabling environment. Contoh kasus dilakukan dengan menganalisis bangunan eksisting secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari analisis untuk mengetahui derajat akomodasi pada bangunan tesebut.
This undergraduate thesis focuses on understanding how an environment concept of 39 enabling environment 39 can accommodate the mobility of persons with mobility impairments. The process of understanding is traced through the study of creating the 39 enabling environment 39 in terms of the access elements based on accessible design with the specification standard of the elements by the American with Dissabilities Act ADA and DIN 18040. The access elements that can respond the mobile devices and dimensions of the available space, will determine the level of accessibility of the environment. The access elements in accordance with the specification standard, will determine the quality of the accessibility of the environment. The level and quality of accessibility become into parameter degree of the enabling environment. Examples of case is done by analyzing the existing building qualitatively and quantitatively. The results of the analysis are determine the degree of accommodation of the building. "
2016
S66221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapruddin
"Sejak awal proses pembangunan di Indonesia sektor pertanian telah memainkan peran penting terutama berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber devisa bagi negara lewat produk-produk ekspor yang dihasilkan. Salah satu implikasi kemajuan pembangunan adalah berkurangnya peran sektor pertanian akibat berkembangnya sektor-sektor lain yang pada gilirannya mendorong perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian. Proses keluarnya pekerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian merupakan sesuatu yang wajar dan ini dialami oleh banyak negara di dunia.
Untuk Indonesia yang memiliki potensi pertanian yang besar perpindahan pekerja pertanian ke sektor lain perlu dicermati untuk menjaga agar pekerja yang tetap berada di sektor pertanian adalah pekerja yang berkualitas (umur muda dan berpendidikan lebih baik). Pekerja pertanian yang berkualitas diperlukan untuk mengembangkan sektor pertanian yang memiliki potensi besar tetapi masih belum digarap secara maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mobilitas pekerja keluar sektor pertanian ke sektor non pertanian, mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas pekerja dari sektor pertanian dan mengetahui distribusi perpindahan pekerja sektor pertanian ke sektor non pertanian.
Analisis terhadap kecenderungan pekerja pertanian keluar ke sektor non pertanian dilakukan dengan menggunakan data Survai Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (Sakerti) tahun 1993 dan tahun 1997. Data Sakerti (1993 dan 1997) merupakan data panel (responden tahun 1993 diwawancarai kembali pada tahun 1997) sehingga memungkinkan dilakukannya analisis dengan atribut individu yang sama pada kedua tahun pengamatan. Studi ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial untuk melihat fator-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian menggunakan model regresi logistik bitter.
Dari analisis deskriptif beberapa temuan penting adalah terjadinya kecenderungan yang terus meningkat pekerja pertanian keluar ke sektor lain dan adanya lapangan pekerjaan yang secara konsisten merupakan penampung terbanyak pekerja pertanian. Antara tahun 1990-1997 persentase pekerja pertanian yang pindah ke sektor lain meningkat dari 4,8 persen di tahun 1990 menjadi 6,1 tahun 1995 dan 11,6 persen pada tahun 1997.
Kecenderungan pekerja pertanian keluar sektor non pertanian makin meningkat seiring peningkatan pendidikan pekerja pertanian. Sedangkan hubungan yang sebaliknya dijumpai dengan umur pekerja, artinya makin tua umur pekerja pertanian mobilitas persentase pekerja keluar sektor pertanian dijumpai makin menurun.
Dari analisis inferensial dijumpai variabel-variabel yang pengaruhnya signifikan terhadap mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, daerah tempat tinggal, keberadaan usaha tani rumah tangga, upah pekerja non pertanian, wilayah tempat tinggal, interaksi status pekerjaan dengan pendidikan dan interaksi umur dengan pendidikan. Dari variabel-variabel yang signifikan tersebut dapat disimpulkan faktorfaktor yang mendorong mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, lokasi tempat tinggal, wilayah tempat tinggal dan upah non pertanian. Sedangkan faktor penghambat hanyalah keberadaan usaha tani rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weni Lidya Sukma
"Saat ini pasar kerja didominasi oleh pekerjaan informal sedangkan kondisi pekerjaan mereka cenderung tidak layak, sehingga diperlukan upaya untuk menyediakan pekerjaan layak. ILO melalui  Recommendation 204 menyampaikan tentang pentingnya formalisasi pekerjaan informal sebagai salah satu upaya menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua. Namun memasuki pekerjaan formal dari pekerjaan informal tidak dapat terjadi dengan mudah. Mereka harus menghadapi beberapa halangan berupa regulasi yang kaku, pajak, dan pelayanan sektor publik yang tidak baik. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kesempatan bagi pekerja informal untuk mengakses keuangan, barang modal, maupun akses infrastruktur yang menunjang. Melalui kerangka pilihan pekerjaan, penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari pekerjaan orang tua terhadap pekerjaan anak. Dalam hal ini, yang akan dianalisis adalah pengaruh mobilitas status pekerjaan dari pekerjaan informal ke pekerjaan formal dan sebaliknya. Dengan menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS), gambaran tenaga kerja Indonesia menunjukkan sebagian besar pekerja adalah orang yang tidak mengalami mobilitas pekerjaan. Hasil marginal effects dari regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa hanya pengalaman mobilitas status pekerjaan ayah yang dapat memengaruhi mobilitas status pekerjaan anak. Ayah yang menjadi stayer dan mengalami upward mobility akan memberikan  peluang lebih besar bagi anak untuk menjadi stayer dan peluang lebih kecil untuk melakukan downward mobility. Selain itu juga ditemukan bahwa karakteristik perkawinan dan keberadaan anak dalam rumah tangga akan memengaruhi mobilitas status pekerjaan anak yang tinggal bersama ibunya dan tidak memberikan pengaruh pada mobilitas status pekerjaan anak yang tinggal bersama ayahnya. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tantangan struktural masih tetap terjadi untuk melakukan transisi ke pekerjaan formal. Dari generasi orang tua sampai dengan generasi anaknya, masalah akses ke pekerjaan formal masih tetap bertahan.
......This time, the labor market is dominated by informal jobs while their jobs are decent. Required feasible to provide decent work, ILO through Recommendation 204 conveys the importance of formalizing informal work as one of the efforts to develop decent work for all. But moving formal jobs from informal jobs cannot be done easily. They have to deal with several obstacles consisting of rigid regulations, taxes, and bad public service. This can lead to an imbalance of opportunities for informal workers to access finance, capital goods, and also access supporting infrastructure. Through job choice, this study will analyze the work of parents on children's work. In this case, what will be used is work mobility status from informal jobs to formal employment and vice versa. Using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS), the description of Indonesian workforce shows more than half of workers were stayers. The results of the marginal effects on multinomial logistic regression only indicate the father's mobility status which can affect the child's mobility status. Fathers who is stayer and experience in upward mobility will provide greater opportunities for children being stayer and less opportunities to downward mobility. In addition, it is also found that the marital status and children existence in the household will affect the mobility status of children living together with mother and not affect the mobility status of children living together with father. This study conclude about the structural challenges that are still being made to make the transition to formal work. From the generation of parents to generations of their children, the problem of access to formal employment still persists."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati
"ABSTRAK
Tujuan disertasi untuk melakukan kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, relatif, dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas naik. Konsep yang digunakan adalah kelas, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Metode penelitian berupa data sekunder IFLS dan wawancara mendalam. Temuan mobilitas absolut berupa kecenderungan kesamaan kelas responden dengan orang tua. Mobilitas kelas teratas dan terendah sangat terbatas, sedangkan pada empat kelas lainnya terjadi peluang mobilitas naik. Hasil mobilitas relatif menunjukkan rendahnya kecairan sosial. Faktor jender, usia dan pendidikan berpengaruh pada mobilitas naik.

ABSTRACT
The dissertation purposes are to construct categorization of social class and analysis of social mobility. Class categorization uses Duncan?s socio-economic index and Goldthorpe?s class categories models. Social mobility is analyzed by absolute- and relative mobility, and factors affecting upward mobility. Concepts of class, class categorization, and social mobility are utilized in the study. Research methods used are secondary data of IFLS and in-depth interview. The findings include a tendency for social class similarity between respondents and parents, a limited chance of mobility among the highest and lowest classes, and an upward mobility in other classes. The data also indicates low level of social fluidity. Gender, age and education are factors that affect upward mobility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1354
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dufri Andreas
"Skripsi ini meneliti prospek mobilitas sosial anak-anak yang berlatih di sekolah sepakbola Internasional, khususnya di Liverpool International Soccer Schools menjadi pemain sepakbola profesional. Konsep yang digunakan adalah mobilitas sosial dan stratifikasi sosial. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, peneliti melakukan wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap subjek yang diteliti serta mengkaji berbagai literatur terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang berlatih di Liverpool International Soccer Schools memiliki prospek perkembangan masa depan yang kurang baik untuk menjadi pemain sepakbola profesional. Kecilnya prospek perkembangan anak-anak tersebut disebabkan SSB ini hanya dapat di akses oleh anak-anak kelas menengah ke atas. Bagi sebagian masyarakat kelas menengah atas, khususnya yang berlatih di SSB ini, program kegiatan olahraga seperti sepakbola merupakan kegiatan pengisi waktu luang yang terbaik dan dapat memperkuat status kelas sosial dan prestise mereka.
......This under-graduate thesis examines the prospect Social Mobility of Children who practice in International Football Schools especially practicing in liverpool international soccer schools to be professional football player. This research uses a social mobility and social stratification. The research used Qualitative method approach. The researcher directly observe to the people being studied and also review of various literature that related. The results of this study show that Children who practice in liverpool international soccer schools has prospect of future developments not good enough for to be a professional football player, because liverpool international soccer schools can only be in access by the middle and upper class, For some people from middle upper-class, especially that practice in this Football Schools, programs of sport activies such as football is the best pastime activity and able to strengthen social class status and prestige."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Fajri
"Sosialisasi dan potensi mobilitas sosial di Pertamina Soccer School (PSS). Adanya peran korporasi PT Pertamina Persero dalam ranah pembinaan pesepak bola muda dengan program CSR adalah fenomena baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan berupa wawancara dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ciri khas dari sekolah sepak bola yang dikelola oleh korporasi yakni tujuh nilai karakter bangsa yang disosialisasikan di PSS, meliputi nilai tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, religi, persahabatan, menghargai prestasi, dan kepedulian lingkungan. Selective exposure merupakan tahapan proses sosialisasi yang dominan di PSS, di mana anak hanya diberikan penjelasan untuk bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan oleh agen sosialisasi. Dalam proses internalisasi nilai, anak cenderung bersikap menerima apa adanya (taken for granted) nilai dan norma yang disosialisasikan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mekanisme rekrutmen yang objektif PSS berpotensi sebagai sarana mobilitas sosial vertikal. Pada level makro, hasil penelitian menunjukkan bahwa PSS merupakan wujud konkret dari model pembangunan society centered yang dijalankan oleh program CSR PT Pertamina Persero.
......This studi discusses about the socialization process, the role of socialization agents, and the potential for social mobility in Pertamina Soccer School. This study used qualitative method, interview technique, and observation. The role of PT Pertamina Persero corporate in the field of youth soccer development by corporate social responsibility is the new phenomenon. The result of research showed that there are characteristic from soccer school that managed by corporate, namely responsibility, discipline, honest, religious, friendly, respect for achievement, and caring environment. Selective exposure is the dominant stage of the socialization process in Pertamina Soccer School which children are given only explanation for the act and behave as expected by the agents of socialization. In the process of internalization, children tend to be accept with taken for granted about values and norms are socialized. In addition, the result of research that the objective of mechanism recruitment can be as means of vertical social mobility. At the macro level, the result of research showed that Pertamina Soccer School is the real form of the model development based on society centered that from the social responsibility program of PT Pertamina Persero."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossi, Peter H.
Glencoe, Illinois: The Free Press, 1955
331.833 ROS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marchi Rizqa Millenia
"Data mengenai mobilitas antargenerasi di Indonesia menunjukkan bahwa peluang individu untuk melakukan perubahan status dan sosial di Indonesia masih beragam. Studi mengenai mobilitas sosial banyak membahas mengenai faktor pendidikan dan kondisi kesehatan individu. Peneliti mencoba memperkaya studi sebelumnya dengan berfokus pada faktor lain dalam melakukan mobilitas sosial antargenerasi seperti kelas orang tua, tingkat literasi digital dan tingkat modal karier. Peelitian ini menggunakan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Penelitian dilakukan menggunakan teknik survei pada 161 individu berusia 35-44 tahun di Kelurahan Cinere, Kota Depok. Wawancara mendalam dan observasi dilakukan untuk mendapatkan data tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan peluang mobilitas sosial pada responden laki-laki dan perempuan. Selain itu, semakin rendah kelas yang dimiliki orang tua maka semakin rendah peluang mobilitas yang dimiliki. Sedangkan semakin tinggi tingkat literasi digital yang dimiliki, semakin tinggi pula peluang mobilitas sosial antargenerasinya. Dalam penelitian ini, tingkat modal karier tidak berpengaruh secara signifikan pada peluang mobilitas sosial antargenerasi. Variabel yang digunakan menjelaskan peluang mobilitas sosial antargenerasi pada responden laki-laki namun tidak signifikan pada responden perempuan.
......
Data on intergenerational mobility in Indonesia shows that the opportunities for individuals to make changes to their status and social status in Indonesia are still diverse. The study of social mobility about discussing factors such as education and health conditions of individuals. Researchers try to enrich previous studies by questioning other factors in intergenerational social mobility such as parent class, digital literacy level and career capital level. There are differences in opportunities for social mobility in women and men so that gender is a control variable in this study. The study was conducted using survey techniques in 161 people who participated 35-44 years in the Cinere, Depok City. In-depth interviews and observations were carried out to obtain additional data.
The results showed that there were no differences in the estimated social mobility of male and female respondents. In addition, the lower the class needed by parents, the lower the mobility opportunities they have. While the higher the level of digital literacy is needed, the higher the opportunity for intergenerational social mobility. In this study, the level of training capital is not significant on intergenerational social mobility opportunities. The variable used explains intergenerational social mobility opportunities in male respondents but is not significant in female respondents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanti Hidayah
"Skripsi ini mencoba untuk memberikan penjelasan bagaimana film komedi dapat dijadikan media representasi kehidupan pembantu rumah tangga pada masa Orde Baru yang menjadi persoalan tersendiri bagi sektor informal di ibukota, mulai dari dari permasalahan upah, urbanisasi, regulasi hukum mengenai belum adanya RUU Perlindungan Pembantu Rumah Tangga. Representasi dalam film Film Inem Pelayan Sexy 1-3 diuraikan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menguraikan terlebih dahulu pokok permasalahan yang diikuti uraian-uraian terperinci. Film Inem Pelayan Sexy 1-3 menunjukkan terjadinya mobilitas sosial pembantu rumah tangga yang dialami oleh Inem, pembantu rumah tangga yang berubah berubah status menjadi nyonya besar, perubahan status tersebut juga mengubah gaya hidupnya, dan perjuangannya mengangkat harkat pembantu lainnya.
......
This thesis describes about how a comedy movie could turn out to be a media to represent the life of maids in New Order, which was a common issue in the city of Jakarta at that time, which included the salary issue, urbanization, law regulation about maids, and many other. The representation in "Inem Pelayan Sexy 1-3" movies was described with descriptive analytical and it explained the main problem first, then followed by the details descriptions. The "Inem Pelayan Sexy 1-3" movies showed that the social mobility of maids happened to Inem, a maid who turned into a royal lady. Not only she moved from a lower class society to an upper class society, she also changed her whole lifestyle, and tried to help the other maids to climb the social class."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lipset, Seymour Martin
Berkeley: University of California, 1967
305.513 LIP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>