Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atikah Fauziyyah
"ABSTRAK
Proses kerja di workshop bagianPressure Control Equipment (PCE) berisiko terjadinya MSDs pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tingkat risiko ergonomi yang berpotensi menimbulkan musculoskeletal disorders pada pekerja PT. X . Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk menilai tingkat risiko ergonomi di tiap tahapan kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui letak keluhan terkait MSDs pada pekerja. Hasil penelitian berdasarkan NBM menunjukkan adanya keluhan pada pekerja di bagian punggung, panggul, lengan atas (kanan dan kiri), bahu (kanan dan kiri), lengan bawah (kanan atau kiri), pergelangan tangan (kanan dan kiri) leher bawah, dan kaki (kanan dan kiri). Hasil penilaian berdasarkan metode REBA, terdapat level tindakan 5 pada proses loading, level tindakan 3 pada proses testing tools, level tindakan 5 pada proses perakitan tools, level tindakan 5 pada proses chipping, level tindakan 4 pada proses painting. Memperbaiki desain kerja yang sesuai dengan antropometri pekerja, menyediakan alat bantu angkat untuk aktivitas manual handling, melakukan kegiatan housekeeping, sosialisasi, inpeksi rutin, dan pemberian informasi mengenai bahaya ergonomi di tempat kerja merupakan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mencegah tingginya tingkat risiko ergonomi pada pekerja.

ABSTRACT
Working process in Pressure Control Equipment (PCE) has the risk of MSDs to workers. This study describe the risk level of ergonomic which potentially causing musculoskeletal disorders to workers at PT. X. The design of this study is cross sectional using Rapid Entire Body Assessment (REBA) to assess the ergonomics risk level at each stage of working process and Nordic Body Map (NBM) to know where complaint to know where the complaints related MSDs to workers. Based on the study results using NBM shows that there are complaints on workers in the back, the buttock, the upper arms (left and right), the shoulders (left and right), the lower arms (left and right), the wirst (left and right), lower neck and the foot (left and right). Based on the study results using REBA assessment show that there are action level 5 in the loading process, action level 3 in the testing tools process, action level 5 in the assembling tools process, action level 5 in the chipping process, action level 4 in the painting process Improving the design by using approriate workstation which suits worker’s anthropometry, providing lifting tools, commit with housekeeping activites, socialization , inpection, and providing information about ergonomics in the workplace is a recommendation that can be done to the improvement of ergonomics risk level to workers.
"
2015
S61210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tingkat risiko K3 pada Praktikum Milling Tingkat I di ATMI Cikarang dengan menganalisis risiko K3 tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara, dan telaah dokumen. Identifikasi bahaya dilakukan dengan metode Job Hazard Analysis, lalu melakukan analisis semi-kuantitatif dengan mempertimbangkan consequences, probability, dan exposure sehingga diperoleh tingkat risikonya, baik itu basic risk, exisiting risk, dan predictive risk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya tertinggi yaitu cutter (baik yang berputar/rotating maupun yang tidak),
chips/gram, dan metal fume. Oleh karena itu, masih diperlukan pengendalian tambahan untuk mengurangi tingkat risiko yang masih ada.;The purposed of this research is to get the level of risk on first grade milling practice in Akademi Tehnik Mesin Industri Cikarang with analyze those risk. This research was done by doing field observation, interview, and document study.
Identify the hazard was done use Job Hazard Analysis Method, then did the semiquantitative analysis with considering consequences, probability, and exposure thus obtained the lever of risk, that are basic risk, existing risk, and predictive risk. The results from this reseach show that there are high risk hazard, that are cutter (either rotating or not), chips, and metal fume. Therefore, still need additional control to reduce the existing level of risk., The purposed of this research is to get the level of risk on first grade milling practice in Akademi Tehnik Mesin Industri Cikarang with analyze those risk. This research was done by doing field observation, interview, and document study.
Identify the hazard was done use Job Hazard Analysis Method, then did the semiquantitative analysis with considering consequences, probability, and exposure thus obtained the lever of risk, that are basic risk, existing risk, and predictive risk. The results from this reseach show that there are high risk hazard, that are cutter (either rotating or not), chips, and metal fume. Therefore, still need additional control to reduce the existing level of risk.]"
Universitas Indonesia, 2016
S62431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chehab Rukni Hilmy
"Sejak menerima keputusan pengangkatan diri saya sebagai Guru Besar Madya di lingkungan Universitas Indonesia, saya dihadapkan kepada pilihan judul untuk pidato pengukuhan ini. Terdorong oleh kenyataan yang saya hadapi dalam pekerjaan sebagai dokter dan ahli bedah, terutama dalam tahun-tahun terakhir ini, saya memilih topik:
"KELAINAN-KELAINAN PADA SENDI LUTUT, SUATU TANTANGAN BAGI PARA AHLI BEDAH ORTHOPAEDI INDONESIA DI MASA MENDATANG"
Dalam kehidupan kita sehari-hari kata lutut atau dengkul sering kita gunakan, tidak hanya sebagai istilah dalam ilmu kedokteran. Suatu contoh misalnya adalah istilah modal dengkul, yang berarti hanya dengan lutut tanpa diserta uang.
Contoh lainnya adalah istilah bertekuk lutut yang mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama berarti mengalah atau mengaku kalah, sedangkan pengertian kedua adalah sembah sungkem, yang berarti menunjukkan tanda menghormati dengan bertekuk lutut.
Juga dalam bahasa-bahasa lain penggunaannya banyak dihubungkan dengan kata-kata kiasan.
Kembali kepada topik sendi lutut, kelainan-kelainan pada sendi ini condong menunjukkan angka-angka yang meningkat, Pertama, sebagai akibat kemajuan-kemajuan pesat di bidang kedokteran. Membuat diagnosa kelainan-kelainan pada sendi lutut menjadi lebih mudah dengan adanya Arthroscopy, C-T Scan, M.R.J. dan lain-lain.
Dulu dikalangan para ahli bedah Orthopaedi dikenal istilah I.D.K. atau Internal Derangement of the Knee. Sebenarnya yang dimaksud adalah I.D.K. atau 1 don't know, karena benar kita tidak tahu apa yang lerjadi di dalam lutut.
Jawaban terhadap I.D.K biasanya adalah G.O.K. atau God Only Knows. Alhamdulillah sekarang kita bisa lebih memahami kelainan- kelainan pada sendi lutut.
Kedua, sebagai akibat kemajuan-kemajuan pesat di segala bidang di Republik tercinta ini. Salah satu pengaruh adalah kemajuan standar kehidupan.rnanusia Indonesia.
Angka kematian bayi (IMR), angka kematian anak balita (CMR), dan angka kematian kasar (CDR) yang menurun, serta angka harapan hidup waktu lahir (Eo) atau Life Expectancy Rate yang meningkat, membawa akibat bahwa kita di masa mendatang akan lebih banyak melihat penderita-penderita gerialrik atau lanjut usia dengan kelainan-kelainan degeneratif (label 1,2,3,4) (Fig. 1,2).
Pengaruh lain dari kemajuan saat ini adalah, keinginan kita sebagai bangsa meningkatkan harkat dan martabat bangsa di masyarakat internasional melalui gerakan olahraga.
Kita mengenal motto "Memasyarakatkan Olahraga serta Mengolahragakan Masyarakat". Motto ini, dengan tujuan baik sekali, menyangkut olahraga dari segi olahraga prestasi maupun olahraga dari segi kesenangan.
Dilihat dari kelainan sendi lutut motto ini membawa akibat ketiga: cedera pada sendi lutut, terutama akibat berolahraga yang semakin meningkat."
Jakarta: UI-Press, 1993
PGB 0111
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Masrin Munir
Jakarta: UI-Press, 2002
PGB 0208
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Miski Irfani
"Penanganan beban manual (PBM) merupakan aktivitas yang dapat menimbulkan keluhan gangguan otot rangka pada pekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi pada aktivitas PBM dan gambaran distribusi keluhan gangguan otot rangka pada pekerja di back end area Toko X Depok tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain crossectional. Penilaian tingkat risiko ergonomi dilakukan menggunakan metode BRIEF dengan menilai postur, berat beban, durasi, dan frekuensi. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik pekerja yang melakukan aktivitas PBM di back end area, seperti jenis pekerjaan, umur, lama kerja, kebiasaan merokok, pendidikan, dan jenis kelamin. Data keluhan gangguan otot rangka diambil menggunakan kuesioner NMQ dengan jumlah 11 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan beberapa aktivitas PBM di back end area toko mempunyai risiko tinggi terhadap bagian tubuh siku kiri, siku kanan, bahu kiri, bahu kanan, dan punggung. Keluhan gangguan otot rangka banyak dirasakan pekerja pada bagian tubuh bahu kanan dan punggung bawah dengan persentase sebesar 45,5%. Upaya perbaikan untuk mengurangi aktivitas PBM dapat dilakukan dengan menggunakan alat memindahkan barang (pallet stacker) yang dapat diatur ketinggiannya dan edukasi pekerja terkait bahaya ergonomi.

Manual handling is an activity that can cause musculoskeletal disorders. This research illustrates ergonomics risk level in manual handling activities and also illustrates the distribution of musculoskeletal complaints at the back end area of store X Depok in 2016. It is a descriptive observational study with cross-sectional design. The ergonomics risk level was assessed by BRIEF method which evaluate posture, force, duration, and frequency. This research also gathered information on individual characteristics (such as occupation, age, job tenure, smoking behavior, education, and gender) of the workers who perform manual handling activity regularly in back end area. The data of musculoskeletal symptoms complaints were collected using NMQ questionnaires with 11 responden. The result of this study indicates several activites in back end area are high risk to left elbow, right elbow, left shoulder, right shoulder, and back. Most complaints come from right shoulder and lower back with 45,5%. Manual handling activity can be reduced by using pallet stacker with adjustable height and educate the workers about ergonomics."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library