Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malm, William P
Tokyo: 2000
780MALT001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Kishibe, Shigeo
Tokyo: Ongaku No Tomo Sha Edition, 1984
781.952 KIS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kishibe, Shigeo
Tokyo: Kokusai Bunka Shinkokai, 1966
781.952 KIS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Hayuning Galih
"Skripsi ini membahas peranan Sakamoto Ryūichi terhadap munculnya genre baru dan perkembangan musik populer Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Ryuichi Sakamoto berpengaruh terhadap munculnya genre techno-pop di Jepang dan perkembangan musik jenis electronic dan semacamnya pada era selanjutnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya artis-artis baru yang mengusung genre techno dan festival musik dengan genre serupa, serta tempat-tempat seperti klub yang menyediakan instrumen elektronik seperti synthesizer bagi para penggemar musik techno.

The study focuses on the role of Sakamoto Ryūichi for the born of new music genre and the development of popular music in Japan. This study is categorized as qualitative study with a description method. Result of the study reveals that Sakamoto Ryūichi has played a main role on the new music genre of techno-pop in Japan and the development of the other electronic-music for the following era. It can be seen from many artists who chose this new techno genre and many festival music were conducted with similar genre. Then it is followed by many music clubs which provide electronic instrument such as synthesizer to accommodate the need of techno-music lovers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Alfajri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh budaya meme terhadap persepsi musik Jepang di era digital, secara khusus menganalisis dampak budaya meme terhadap lagu "Dolphin in Town" oleh Kingo Hamada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan survei sebagai teknik utama pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya meme memainkan peran penting dalam memperkenalkan lagu dan artis yang mungkin sebelumnya tidak mendapat perhatian. Penelitian ini juga menyoroti beragam dampak budaya meme terhadap persepsi musik Jepang, termasuk pengaruhnya dalam mempopulerkan, menerima, dan menginterpretasikan musik dengan berbagai cara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya meme telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam membentuk persepsi musik di era digital, menciptakan jaringan sosial di mana musik menjadi bahasa universal, menghubungkan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, dan memperkaya pengalaman bermusik mereka. Kata Kunci: meme, meme song, musik meme Jepang, meme culture, Dolphin in Town – Kingo Hamada, meme viral.

The research aims to explore the influence of meme culture on the perception of Japanese music in the digital era, specifically analyzing the impact of meme culture on the song "Dolphin in Town" by Kingo Hamada. This study utilized quantitative methods, with surveys as the main technique for data collection. The results showed that meme culture plays an important role in introducing songs and artists that may not have previously received attention. The study also highlights the diverse impacts of meme culture on the perception of Japanese music, including its influence on popularizing, accepting, and interpreting music in various ways. The research concludes that meme culture has become a significant force in shaping perceptions of music in the digital age, creating a social network in which music becomes a universal language, connecting people from different backgrounds, and enriching their musical experience. Keywords: meme, meme song, Japanese music meme, meme culture, Dolphin in Town – Kingo Hamada, viral meme"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahyaningtyas
"Penelitian ini membahas pengaruh yang diberikan musik L’arc~en~Ciel bagi Cielers di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh musik L’arc~en~Ciel terhadap Cielers di Indonesia. Pada penelitian ini pengaruh musik L’arc~en~Ciel dijelaskan melalui analaisa mengenai konsep interpretasi dan konsep cerminan diri yang dilakukan oleh Cielers terhadap musik L’arc~en~Ciel. Hasil analisis penelitian ini adalah musik L’arc~en~Ciel diinterpretasikan oleh Cielers sebagai insprirasi dalam menciptakan karya musik dan penyemangat bagi Cielers untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Melalui konsep cerminan diri diketahui pandangan Cielers terhadap orang lain dan pandangan orang lain terhadap mereka. Cielers mengganggap bahwa mereka berbeda dengan orang lain. Sedangkan orang lain menilai bahwa Cielers merupakan wadah bagi sesama penggemar L’arc~en~Ciel, ada pula yang menganggap mereka sebagai penggemar fanatik L’arc~en~Ciel. Pandangan tersebut membentuk Cielers sebagai sebuah kelompok yang solid, mandiri dan eksklusif.

This study discusses about the influence of L’arc~en~Ciel’s music to Cielers in Indonesia. This study uses the method of qualitative analysis. The purpose of this study is to describe the influence of L’arc~en~Ciel’s music to Cielers in Indonesia. In this study, the influence of L’arc~en~Ciel’s music analysis was explained through the concept of interpretation and the concept of self-reflection by Cielers. The results of the analysis of this study are the L’arc~en~Ciel’s music is interpreted by Cielers as inspiration in creating his own music and encouragement for Cielers to perform daily activities. Through the concept of self reflection, Cielers think the other people are different from them and the other people see them as a gathering media for L’arc~en~Ciel’s fans and some people see them as L’arc~en~Ciel’s fanatic fans. These point of view has made Cielers become a solid, independent, and exclusive group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuardila
"Jurnal ini menganalisa kepopuleran Visual Kei di luar Jepang sebagai bagian dari budaya populer Jepang. Makalah ini menggunakan metode analisis dekriptif dengan landasan teori budaya populer oleh John Storey. Dengan meningkatnya minat akan budaya populer Jepang beberapa tahun belakangan, minat akan musik populer Jepang juga nampak meningkat di luar Jepang. Sebagai bagian dari musik populer Jepang, Visual Kei juga nampak tumbuh peminatnya dilihat dari banyaknya jumlah pertunjukan, konser, dan penampilan musisi Visual Kei pada festival musik di luar Jepang. Hasil analisis dalam jurnal ini menunjukan bahwa popularitas Visual Kei di luar Jepang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain popularitas budaya populer Jepang lain seperti anime, penampilan, serta orisinalitas musik yang terdapat dalam Visual Kei.

This journal analyzed Visual Kei overseas popularity as a part of Japanese popular culture. This paper use descriptive analysis as the method and using the concept of Pop culture by John Storey. With the rise of interest towards Japanese popular culture in recent years, the Japanese popular music has also seen a rise of popularity outside of Japan. As a part of Japanese popular music, Visual Kei has also seen the rise of its popularity outside of Japan trough many performances, concert, and appearance in music festival outside of Japan. The result of the analysis on this paper shows that Visual Kei popularity outside of Japan was affected some factor such as the popularity of another Japanese popular culture like anime, its look, and its musical originality that is inside of Visual Kei.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Alfarindo
"Musik populer Jepang yang ada pada saat ini sebenarnya telah melewati proses perkembangan yang panjang. Dimulai sebelum Perang Dunia II terjadi dan terus berkembang hingga sekarang. Pengaruh musik Barat juga ikut memberikan pengaruh, terutama pada era postwar dimana musik Barat mulai bisa masuk ke Jepang. Selain itu kependudukan Amerika di Jepang juga telah memberikan pengaruh, termasuk pengaruh musik the Beatles. Pada pertengahan tahun 1960-an the Beatles mulai terkenal secara global, termasuk Jepang. Hingga pada tahun 1966 the Beatles akhirnya melakukan tour ke Jepang dan memberikan dampak dan pengaruh terhadap musik populer Jepang pada saat itu. Hal tersebut dapat dilihat ketika munculnya musik jenis 'Group Sound' di Jepang dan juga munculnya band-band yang mengusung musik tersebut. Oleh karena itu, tugas akhir ini akan membahas mengenai pengaruh the Beatles dalam perkembangan musik populer Jepang.

ABSTRACT
Japanese popular music nowadays was actually going through a long process of development. It was started before the World War II begin dan keep developing until now. Western music also giving an influence in Japanese popular music, especially when in postwar era where Western music can finally distributed in Japan. Beside that, America`s invasion in Japan after World War II also contributed to the development, including in distributing the Beatles`s music. In the mid 1960s the Beatles strating to be known globally including Japan. Until in 1966 the Beatles finally having a tour to Japan and giving an influence and effect to Japanese popular music at that time. This particular occurrences can be seen at the emergence of `Group Sound` music and bands that upholding the music. Because of it, this research will discuss about the influence of the Beatles on the development of Japanese popular music."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Heidi Joewono
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai akulturasi musik yang terjadi dalam Tsugaru-jamisen masa kini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik studi kepustakaan. Hasil temuan skripsi ini adalah bahwa akulturasi musik tersebut menyebabkan pertumbuh kembangan Tsugaru-jamisen yang dapat dilihat dari terciptanya berbagai lagu Tsugaru-jamisen baru dalam notasi Jepang juga Barat, pemanfaatannya sebagai instrumen musik modern yang dapat dimodifikasi, serta bagaimana Tsugaru-jamisen kini digunakan dalam berbagai genre musik; dan terbaginya pemain Tsugaru-jamisen saat ini ke dalam tiga kategori: pemain yang kursus di ryaha atau iemoto; pemain yang secara otodidak berlatih lagu-lagu minya; dan pemain yang secara otodidak belajar memainkan Tsugaru-jamisen untuk memainkan lagu-lagu di luar genre minya. Simpulannya adalah bahwa sebuah tradisi budaya harus dinamis: tetap hidup, bertumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakatnya. Budaya yang dapat berkembang seiring dengan zaman tanpa kehilangan ciri khasnya akan lestari, sementara tradisi yang stagnan semakin lama akan semakin sedikit peminat hingga akhirnya tenggelam. Budaya yang berubah pun bila terlampau jauh maka dapat memisahkan diri dan membentuk aliran baru, sementara budaya aslinya ditinggalkan.

ABSTRACT
The focus of this study is music acculturation in the present Tsugaru-jamisen. The study uses the method of descriptive analysis literature review. The find is that said music acculturation caused two things: the growth and development of Tsugaru-jamisen and the categorization of the recent Tsugaru-jamisen players into three types. The growth can be seen from new songs created in both classical Japanese and Western notation, how it is modifiable as a modern musical instrument, and that it can be used in various genres. The three category of Tsugaru-jamisen players are: they who affiliated themselves with certain ryaha or iemoto; self-taught people aiming for minya professionals; and players learning Tsugaru-jamisen autodidactically in other genres. The conclusion is that a cultural tradition has to stay alive, growing and developing together with the people. Cultures that can manage to develop abreast the time without losing its main characteristic will remain longlast, while stagnated ones would slowly lose inheritor, nearing extinction. Too much cultural change might result in separation: the new culture a derivative or branch while the original continues to decline."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Fatih
"ABSTRAK
Alih kode dan campur kode bahasa Inggris dalam lirik lagu telah menjadi tren di kalangan pencipta lagu. Meskipun telah cukup banyak penelitian tentang alih kode dan campur kode dalam komunikasi verbal, namun hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana mereka digunakan dalam bentuk tertulis, khususnya dalam lirik lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan meneliti fenomena alih kode dan campur kode bahasa Inggris dalam lagu-lagu Pop Jepang J-Pop . Penelitian ini berfokus untuk menyelidiki sejauh mana kode-kode bahasa Inggris digunakan dalam lirik lagu J-Pop, dan menyelidiki motif di balik penggunaan tersebut. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kata, terutama kata benda, adalah kode bahasa Inggris yang paling sering digunakan dalam lagu-lagu J-Pop. Adapun dalam alih kode, kalimat bahasa Inggris yang paling sering digunakan adalah kalimat deklamatif atau kalimat pernyataan. Studi ini juga menemukan bahwa kode bahasa Inggris paling sering digunakan dalam lagu J-Pop sebagai perangkat puitis.

ABSTRACT
English code switching and code mixing in song lyrics have been an increasingly popular trend for songwriters. While there has been quite a number of research on code switching and code mixing in verbal communication, little is known about how they are used in written form, particularly in song lyrics. This study attempts to fill the gap by exploring and describing the recent phenomenon of English code switching and code mixing in J Pop songs. It aims to investigate the extent to which English codes are used in J Pop song lyrics and investigate the motives behind such usage. It was discovered that English words, mainly nouns, were the most frequently used items in J Pop songs. As for code switching, the most frequently used sentences are declamatory sentences. The study also found that English items are most frequently incorporated in J Pop songs as a poetic device."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library