Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putra Alit Djarot
Abstrak :
Diagram dalam arsitektur digunakan ketika sifat tidak berwujud dari objek nyata tidak dapat ditetapkan dalam bentuk grafis. Beberapa diagram arsitektur memiliki kemiripan dengan notasi musik, bahkan meminjam pemahaman dari notasi musik. Diagram arsitektur dan notasi musik memiliki keterkaitan, di mana keduanya merupakan sesuatu yang belum dan akan direalisasikan. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai pembacaan properti notasi pada diagram arsitektur. Sebagaimana semua notasi adalah diagram, tetapi tidak semua diagram bekerja secara notasional. Skripsi ini menyimpulkan bahwa diagram bekerja secara notasional ketika diagram menganut beberapa properti notasi, dan properti notasi musik dapat digunakan untuk konstruksi diagram arsitektur. Selain itu penulis juga menemukan bahwa properti notasi musik pada diagram arsitektur dapat digunakan untuk mengeksplorasi cara pemetaan, sehingga memperkaya representasi dalam kompleksitas ruang arsitektur. ......Diagrams in architecture are used when the intangible nature of the real object cannot be set in a graphical form. Some architectural diagrams have similarities with musical notation. The properties of musical notation extend the reading of architecture diagram. Architectural diagrams and musical notations are linked, which are not yet to be realized. This thesis describes about reading notational properties on architecture diagram. As all notations are diagrams, but not all diagrams work notationally. This thesis concludes that the diagram works notationally when the diagram embraces some notational properties, and the properties of musical notation can be used to construct architectural diagrams. In addition, it also found that the properties of musical notation in the architecture diagram extend the way of mapping, thus enrich the representation in architectural complexity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Arry Indriani
Abstrak :
Manusia Makhluk hidup yang berakal budi. Makhluk hidup yang memiliki akal untuk berfikir, mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak pernah berhenti mencari cara untuk memuaskan kebutuhan fisik dan psikologisnya. Kebutuhan iisik untuk mempertahankan hidupnya dan kebuiuhan psikologis untuk kebahagiaannya. Arsitektur Hasil karya akal budi manusia yang pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Melindunginya dari kerasnya alam, menjadi wadah baginya untuk berkegiatan. Selanjutnya, sisi psikologis manusia pun menjadi bagian yang menuntut dipenuhi olehnya. Sehingga arsitektur dijadikan media berekspnesi bagi manusia. Musik Hasil karya akal budi manusia yang diciptakan untuk memuaskan kebutuhan psikologis manusia, kebutuhan akan keindahan, menjadi wadah bagi jiwanya untuk berbicara. Selanjutnya, diketahui bahwa kekuatan komposisi musik juga mempengaruhi manusia secara fisikal. Sehingga musik digunakan juga untuk menjawab masalah-masalah tisik manusia. Ruang Ruang yang terbentuk dalam karya musik dan arsitektur, menjadi tempat keberadaan manusia. Ruang menjadi bagian dimana pergerakan komponen musik dan arsitekiur dapat mempengaruhi manusia secara fisik ataupun psikologis. Bagian dimana kegiatan manusia dalam mengalami hasil karya tersebut dalam urutan ruang dan waktu dapat terjadi. Bagian dimana komunikasi akan makna Karya semi, dimana ekspresi jiwa dari seorang manusia bisa disampaikan, dirasakan dan dipahami oleh manusia yang Iain; yang sama-sama menikmati hasil karya tersebut. Suatu wacana yang mencoba menjadi awalan pembahasan mengenai hubungan dan interaksi yang mungkin terjadi pada kedua cabang seni tersebut. Dilihat dari sudut pandang Arsitektur, mencoba melihat akan penerapan prinsip pembentukan ruang dan karakter dalam komposisi musik pada suatu bangunan. Awal untuk menembus 'batas-batas' antara Musik dan Ausitektur. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan menjadi kajian panjang yang akan memperkaya makna dan pengaruh Musik dan Arsitektur bagi manusia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Helly S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebriyanti Valentine
Abstrak :
Objek yang bergerak dalam ruang dan waktu meninggalkan jejak/bekas. Jejak ini dirasakan oleh kelima indera manusia sehingga dapat merasakan ruang dan waktu. Namun, pada umumnya, orang hanya mengandalkan indera penglihatannya saja untuk merasakan jejak tersebut, sehingga tidak merasakan ruang dan waktu secara menyeluruh. Saya berusaha untuk mentranslasi jejak visual tadi menjadi data audio untuk melihat hubungan antara data yang diterima oleh mata akan selaras dengan data yang diterima oleh telinga, atau tidak. Pada penulisan ini, proses translasi 2d-audio-3d dapat dijadikan sebagai metode untuk mendesain. Nada yang awalnya dibuat hanya untuk menyenangkan telinga, kini juga dapat dirasakan juga secara visual melalui arsitektur. Sebaliknya, elemen arsitektural yang umumnya dikonsumsi oleh mata, juga dapat dikonsumsi oleh telinga, yaitu dengan mengubah elemen arsitektur menjadi nada yang merupakan basis dalam menciptakan lagu. Akhirnya, hubungan antara musik dan arsitektur dapat menjadi lebih jelas dan lebih dapat dipahami. ...... Object which moves through space and time leaves traces. These traces are experienced by human rsquo s five senses to experience space and time. Nevertheless, people commonly only rely on their sense of vision to experience it, which results in the inability to experience space and time as a whole. I try to translate visual traces into audio data to see whether the correlation between the received data by eyes and the received data by ears can be aligned or not. In this study, 2d audio 3d translation process becomes a method to design. Tones which at first only pleased the ears, now can be experienced visually through architecture. On the contrary, architectural elements which are commonly consumed by eyes, can also be consumed by ears, by translating the architectural elements to tones for making music. Finally, relation between music and architecture can be clearer and more easily understood.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Princeton Architectural Press, 1994
720.104 ARC (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Treib, Marc
Princeton, N.J.: Princeton University Press, 1996
725.91 TRE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library