Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
"Narratology mostly concerns with the 'cutting-edge' narrative found in literary works on one end the formulatics folklores on the other. What is left in between is a huge span of gray area where popular fictions reside...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JANTRA 7 (1-2) (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
James Danandjaja
Yogyakarta: International Association of Historians of Asia, 1974
992.5 JAM u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Koehn, Edward Henry
[Place of publication not identified]: Summer Institute of Linguistics, [date of publication not identified]
469.798 KOE h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nailah Arjeyita Mahdiyyah
"Skripsi ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana performing reader mensimulasikan ruang naratif berdasarkan ketidaklengkapan narasi di sebuah teks. Penelusuran dilakukan dengan melihat bagaimana performing reader memahami ruang naratif dengan mengisi celah informasi berdasarkan imajinasi, pengetahuan, dan pengalaman pribadi, yang kemudian menjadi basis rekonstruksi ruang naratif melalui pembentukan peta mental. Proyeksi tubuh performing reader terhadap peta mental tersebut akan menciptakan simulasi ruang naratif. Studi ini menganalisis buku “The Midnight Library” oleh Matt Haig melalui dua tahap, yaitu (1) identifikasi celah informasi dalam narasi “The Midnight Library” dan (2) analisis pengalaman performing reader melalui simulasi ruang naratif berdasarkan ketidaklengkapan narasi. Tahap pertama mengidentifikasi celah informasi spasial dan sensorik berdasarkan bagian narasi berbasis setting dan peristiwa. Tahap kedua menganalisis pembentukan peta mental spasial dan sensorik ruang naratif oleh performing reader, dan pengalaman performing reader melalui simulasi ruang naratif berdasarkan embodied simulation. Hasil dari studi yang dilakukan menunjukan bahwa pembaca harus mengisi celah informasi dan membentuk peta mental hingga dapat mensimulasikan ruang naratif dan mengalaminya secara fisik. Jenis deskripsi pun berpengaruh terhadap simulasi ruang naratif yakni deskripsi eksplisit yang memberikan general framework dalam pembentukan peta mental, dan deskripsi implisit beserta celah informasi yang memberikan kebebasan pembaca untuk menginterpretasikan ruang naratif secara subjektif.
This study aims to explore how a performing reader simulates narrative space based on the incompleteness of a text’s narrative. The exploration is conducted by examining how the performing reader understands narrative space by filling in information gaps based on imagination, prior knowledge, and personal experience, which then becomes the basis for reconstructing narrative space through the formation of mental maps. The projection of the performing reader’s body onto this mental map creates a simulation of the narrative space. This study analyzes the book "The Midnight Library” by Matt Haid through stages: (1) identifying information gaps in the narrative of “The Midnight Library” and (2) analyzing the performing reader’s experience through the simulation of narrative space based on the narrative’s incompleteness. The first stage identifies spatial and sensory information gaps based on narrative sections related to setting and events. The second stage analyzes the formation of spatial and sensory mental maps of narrative space by the performing reader, and the performing reader’s experience through the simulation of narrative space. The type of description also affects the simulation of narrative space, with explicit descriptions providing a general framework for the formation of mental maps, and implicit descriptions along with information gaps giving readers the freedom to subjectively interpret the narrative space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nabila Vandhya Bachtiar
"Dalam mengalami ruang, manusia bergerak secara spontan dan selama pergerakannya ini akan ada kondisi berhenti sejenak yang disebut sebagai pause moment. Pause moment merupakan sebuah konsekuensi dari proses datang dan pergi manusia di dalam ruang yang terjadi karena kehadiran objek. Karena pergerakan ini, narasi yang ingin disampaikan di sebuah ruang tidak sama dengan yang dipersepsikan oleh manusia. Sementara, penyamaan pemahaman ini diperlukan untuk menegaskan makna kehadiran ruang. Skripsi ini selanjutnya akan membahas kehadiran pause moment dalam membentuk narasi dari berbagai ruang dengan melihat peran tubuh manusia dan objek di dalam ruang. Hal ini bertujuan untuk melihat relasi antara objek dan pause moment dalam membentuk narasi ruang. Sehingga, penyusunan objek untuk menciptakan pause moment di dalam ruang dapat terlihat. Studi kasus yang dilakukan melihat bagaimana tiap pause moment ini tersusun di dalam ruang pamer yang menempatkan posisi manusia sebagai traveler.
In experiencing space, human moves spontaneously where during this movement there will be a condition where human stops for a while which it referred as pause moment. A pause moment is a consequence of human arriving and leaving process which caused by the existence of objects. This spontaneous movement caused the narration to be conveyed in space is not the same as what human perceived. While this perception should be equal in order to understands the meaning of the presence of space. Furthermore, this thesis will discuss about the presence of pause moment in forming a narratives of various spaces by looking at the role of human body and object in space. The aim is to see a relation between object and pause moment in forming a narrative space. Thus, the arrangement of objects to create pause moments in space can be seen. Case studies conducted to investigate at how each pause moment is arranged in a exhibition space with human as a traveler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Oktaria Putri
"Penelitian ini membahas tentang pemaknaan pengguna media sosial saat menyaksikan iklan naratif secara vertikal. Studi ini bertujuan untuk memahami pengalaman pengguna yang memiliki latar belakang pada bidang periklanan dan kreatif dalam memahami pesan Film X & Y di TikTok. Film pendek vertikal tersebut menjadi pengalaman baru dan unik karena pada awalnya pengguna terbiasa menyaksikan video narasi melalui format horizontal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada empat orang informan yang berusia 20-23 tahun. Studi ini menemukan bahwa pengguna dapat mengelaborasi iklan naratif dari pesan implisit, orientasi gambar sinematik, kualitas akting, latar musik, serta potensi film vertikal di masa depan. Studi selanjutnya dapat menjelaskan pengguna media sosial yang mempunyai beragam latar belakang, minat, dan rentang umur untuk melihat pemaknaan khalayak terhadap iklan naratif vertikal lebih luas.
This research examines social media users’ understanding of watching vertical narrative advertising. The study aims to acknowledge users’ experience who have advertising and creative background in understanding messages of Film X & Y on TikTok. The vertical short film encouraged new and unique experiences in terms of users’ habit of watching narrative video in horizontal format. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews with four participants aged 20-23 years old. The research shows that social media users can elaborate on vertical narrative advertising based on its implicit message cognitively, cinematic orientation, acting performance, soundtrack, and the future of vertical web series. Future research could explain social media users’ who have various background, interest, and age range to examine the audiences broaden understanding of watching vertical narrative advertising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gusti Ayu Putu Nadya Kartika
"Kajian perancangan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi arsitektur naratif dengan metode perancangan berbasis potongan-potongan memori. Dalam prosesnya, batas-batas dan kualitas keruangan arsitektur dibentuk melalui identifikasi potongan-potongan memori dalam suatu perjalanan. Diskursus arsitektur telah lama mengeksplorasi pendekatan narasi. Namun, pada era kemajuan teknologi yang pesat saat ini, di mana pembangunan telah mencapai ranah virtualitas dan gravitasi sudah tidak lagi relevan, arsitektur dirasa telah dapat meninggalkan batasan-batasan fisik yang selama ini ada untuk kemudian mengoptimalkan kemampuannya dalam menyampaikan suatu narasi dalam bahasa keruangan yang terbentuk. Melalui kajian ini, dengan dilandaskan gagasan memory palace, saya mencoba untuk menggunakan arsitektur sebagai medium dalam mengomunikasikan perjalanan memori hidup saya, yang kemudian memungkinkan pembaca untuk turut mengalami perjalanan memori tersebut. Metode penyusunan memory palace ini menjadi sistem operasi pembentukan ruang arsitektur, di mana fragmen-fragmen memori dikonstruksikan kembali berdasarkan sebuah alur perjalanan pengalaman memori. Pada akhirnya, studi yang dilakukan dalam perancangan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam ilmu perancangan arsitektur berlandaskan narasi. Arsitektur naratif berbasis fragmen memori ini berkontribusi pada metode perancangan yang dapat menghidupkan memori terhadap ruang dan waktu, serta hadir secara personal dan menembus batasan fisik konvensional yang ada.
This study aims to explore the potential of architectural narrative driven by fragments of the memory. In the process, boundaries and spatial qualities of architecture are identified through fragments of memory. Architectural discourses have long explored the narrative approach. However, in the era of advanced technology we now live in, where construction has reached the virtual realm and gravity is no longer relevant, architecture is now able to transcend beyond the existing physical boundaries to optimise its capacity in conveying a narration. Through this study, based on the notion of memory palace, the author aims to utilise architecture as a medium to communicate the journey of the author's life memories and invite the reader to experience the journey as well. In this study, the memory palace method serves as the operation system of spatial construction, where memory fragments are to be reconstructed based on a path of the memory journey. Finally, this exploration aims to contribute to the architecture design method driven by narrative. Narrative architecture driven by memory fragments allows architecture to bring to life our memory within the space and time, to become more personal, and also to transcend the conventional physical limitations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ahmad Fauzi
"Sebuah tempat yang ditinggalkan dan terbengkalai akan menimbulkan sisi negatif bagi kota. Kekosongan dari aktivitas manusia menyebabkan tempat tersebut kehilangan narasi dan kemenarikannya. Salah satu pilihan cara yaitu dengan memberi intervensi terhadap tempat terbengkalai agar tempat tersebut memiliki energi baru. Sehingga tempat tersebut akan memberikan nilai lebih bagi kota dan masya rakat sekitar.
Skripsi ini membahas bagaimana proses membangun sebuah tempat dapat dilakukan dengan perspektif narasi. Lebih detail lagi, tulisan ini membahas bagaimana narasi disisipkan untuk mencapai eventfulness. Penelusuran dilakukan dengan pengamatan langsung pada M Bloc Space, Jakarta Selatan. Dari penelusuran dan proses analisis terhadap ruang, ditemukan bahwa M Bloc Space dapat mencapai eventfulness dengan penambahan narasi Blok M dan pengaturan event linier simetri.
A place that has been abandoned will enrise negative impacts to the city. The emptiness of human activity causes loss of narrative and attractiveness of the place. One of the solution is giving interventions to abandoned place in order to enrise new energy. Therefore, the place will give value to the city and its surrounding community. This thesis talks on how the process of designing a place could be done in perspective of narrative. In detail, talks on how narrative added to achieve eventfulness. The research was carried out by observation at M Bloc Space, South Jakarta. By the process of analyzing space, found that M Bloc Space can achieve eventfulness by added narrative, Blok M, and simetric liniear event arrangement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rafi Abid Wibisono
"Podcast merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk mendistribusikan, menerima, dan mendengarkan konten suara. Dalam praktiknya, podcast dapat menggunakan sebuah aliran jurnalistik dengan teknik bercerita yang dikenal dengan nama jurnalisme naratif. Artikel ini ingin melihat bagaimana Flora Carita, sebuah podcast jurnalisme naratif milik BBC Indonesia, memanfaatkan teknik bercerita jurnalisme naratif untuk membuat pendengarnya merasa lebih terlibat melalui narasi yang disampaikan. Penulis fokus pada dua kriteria dari kerangka kerja analisis yang telah Lindgren kembangkan terkait podcast jurnalisme naratif, yaitu kekuatan penceritaan serta emosi dan empati. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kasus terhadap podcast Flora Carita dan wawancara mendalam. Hasilnya, podcast jurnalisme naratif Flora Carita dapat mengeksploitasi kekuatan penceritaan yang dimilikinya, seperti dengan membangun imajinasi pendengar, menggunakan nada yang santai dan personal, serta menggali informasi terperinci dari karakter dan peristiwa yang ada dalam cerita. Podcast ini juga memanfaatkan emosi dan rasa empati pendengar melalui kekuatan suara dan hubungan kedekatan yang dibangun antara jurnalis dan pendengar.
Podcast is a technology that is used to distribute, receive, and listen to audio content. In practice, Podcast can adopt a journalistic approach through storytelling techniques known as narrative journalism. This article examines how Flora Carita, a narrative journalism podcast by BBC Indonesia, employs storytelling techniques to engage its listeners more deeply through its narratives. The authors focus on two criteria from Lindgren's analytical framework for narrative journalism Podcast: storytelling strength and emotional engagement and empathy. The method that employs the literature focusing on the Flora Carita podcast and in-depth interviews. The findings reveal that the Flora Carita narrative journalism podcast effectively harnesses its storytelling strength by building listeners' imagination, using a relaxed and personal tone, and delving into detailed information about characters and events within the stories. Additionally, the podcast leverages listeners' emotions and empathy through the power of voice and the close connection established between journalists and listeners."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library